My Lifetime - Bab 14 Darryl Lu, Kita Pulanglah
Isanah Ji menarik aku naik,dan mencarikan sebuah baju ganti untukku di ruang istirahat dan berkata : “Gantilah, aku akan menyuruh orang untuk menyucikan gaunmu itu, besok akan diantarkan ke tempatmu.”
Aku selesai mengganti baju keluar, Isanah Ji bersandar di atas sofa, di tangannya masih memegang champagne : “Cantik! Kuberikan untukmu!”
“Ini, tidak baik…”
“Apanya yang tidak baik, lagian semuanya adalah uang Adrian Yang! Tidak masalah! Mari, duduk, kita dua berbincang, di luar terlalu ribut!” Isanah Ji menepuk sofa di sisinya, mengisyaratkan aku duduk.
Aku memang cukup memiliki perasaan yang baik kepada Isanah Ji, jadi juga tidak begitu canggung, diri sendiri mengambil champagne di atas meja, dan menuangkan segelas untuk dirinya sendiri.
“Kamu umur berapa? Kelihatannya beberapa tahun lebih muda dariku.” Isanah Ji menyentuh gelas denganku, dengan sendiri meminum habis champagne di dalam gelas.
Aku lihat Dia sudah meminumnya, dengan sendirinya mengangkat kepala, meminum habis.
“21, kamu?”
“Baru 21? Aku sudah 23, kalau begitu kamu panggil aku kakak!” Isanah Ji tersenyum, kembali menuang segelas.
“Apanya baru 21, kamu juga hanya lebih besar dua tahun dariku!”Waktu aku berbicara, Isanah Ji kembali meminum habis sampanye di dalam gelas, masih ingin menuangkan gelas ketiga.
Aku segera menahannya : “Isanah Ji, kamu jangan minum lagi!”
“Tidak apa! Kemampuan minum kakak baik! Sudah bilang kamu harus panggil aku kakak, kamu panggil Kak Isanah Ji, kalau tidak panggil Kak Isanah!” Isanah Ji melepaskan tanganku, kembali menuangkan segelas.
“Pruz……”Aku hampir tidak bisa menahan tawa, aku bilang kamu juga tahu aku dulunya mengerjakan apa, kami yah, mommy baru panggil kakak, jadi saat ini aku……begitu memanggil siapa kakak, lalu merasa sedang memarahi orang!
“Seperti itu yah……” Isanah Ji berpikir sesaat, melambaikan tangan : “Baiklah! Kalau begitu tidak panggil, tapi aku lihat kamu seperti ini, sepertinya juga bukan begitu peduli dengan status sebelumnya ini, kenapa tadi, aku lihat kamu sudah akan menangis, mengejutkan aku, ini kalau membiarkan CEO Lu mengetahui kamu menangis di tempatku, masih mengira aku tidak menjagamu dengan baik.”
Isanah Ji selesai mengatakan, Dia menyimpan senyuman di wajahnya, siku sepasang tangan menahan di lutut, mengoyangkan gelas di tangan, aku mengatakan aku memang tidak peduli, aku umur 19 tahun sudah pergi menjadi nona pelayan seks, ini adalah nasib. Aku memang melalukan hal seperti ini, tidak takut orang mengatakan, tamu yang pernah diterima juga ada yang memarahi lebih buruk dari ini, sejak awal sudah kebal, aku hanya……hanya merasa membuat malu Darryl Lu……
Suaraku semakin lama semakin rendah, tenggorokan menjadi tegang, Isanah Ji terdiam sesaat, satu tangannya diletakkan di pundakku, menghela sesaat : “Orang-orang diluar sana, tidak perlu memedulikan mereka, yang memakai baju merah itu, Alisya yang membullymu itu, mengatakan dirinya model apa, jangan mengungkitnya, model garis-30, tidak ada yang menggunakannya memotret model ledakan untuk Taobao , apanya artis garis-18, penyanyi garis-28, sudah banyak, tangga juga tidak lebih tinggi dari siapa, seperti aku saja! Belajar tidak baik masuk universitas, menjadi pemimpin saat masa magang di restoran barat, mengenal Adrian Yang, ini juga termasuk jangkrik terbang di cabang berubah menjadi burung pipit.”
“Pruzz……”
Isanah Ji satu perkataan membuat aku tertawa, aku bilang orang semuanya terbang di cabang menjadi burung phoenix, Dia kenapa masih berubah menjadi burung pipit!
Isanah Ji membalikkan mata untukku, mengatakan, aku awalnya adalah seekor jangkrik, bisa berubah menjadi burung pipit juga sudah lumayan!
Aku dan Isanah Ji bercanda dengan bahagia, sangat cepat satu botol sampanye sudah diminum habis oleh kami berdua, Isanah Ji minum sampai wajah tersenyum memerah, Aku tidak tahan pergi mencubit wajahnya.
Isanah Ji tidak membiarkan, aku lalu mengejarnya, mungkin dua orang sudah minum terlalu banyak, berlari dua putaran lalu sudah terjatuh, karpet di ruang tunggu lembut, Isanah Ji mengulurkan tangan ingin mengelus dadaku, sambil mengelus sambil berkata : Biarkan kakak lihat kamu sudah sepenuhnya berkembang tidak.
Aku tentunya tidak membiarkan, dua orang melewati beberapa saat bersama berguling seperti ini.
Saat Adrian Yang membuka pintu, Isanah Ji sedang menaiki tubuhku ingin membuka bajuku.
“Hei! Isanah Ji, kamu sejak kapan ada kebiasaan ini?!” Adrian Yang berteriak, mengangkat Isanah Ji dari atas tubuhku.
Isanah Ji dengan lembut bersandar ke tubuh Adrian Yang, memejamkan mata, meraba sana sini, sambil meraba sambil berkata : “Yi Kayla An, perkembanganmu ini tidak bagus, bagaimana kalau kakak memberitahumu rahasia membesarkan payudara!”
Adrian Yang membalikkan mata : “Kamu ini sudah minum berapa banyak bir!”
Aku berbaring di atas lantai, kaki tangan terbuka, mata buram, melihat Adrian Yang dan Isanah Ji saling menarik.
Tepat saat aku ingin bangkit, sepasang tangan besar mengangkatku, aku dengan tidak tersadar merangkul lehernya, mengedipkan mata, melihat jelas orang yang mengendong aku, aku tertawa bodoh kepadanya, menggunakan jari dengan sembarangan meratakan keningnya yang dikerutkan dengan erat, aku bilang Darryl Lu, kita pulanglah, pulang……
Novel Terkait
Innocent Kid
FellaAir Mata Cinta
Bella CiaoLove And War
JaneThick Wallet
TessaPernikahan Kontrak
JennyLove and Trouble
Mimi XuPrecious Moment
Louise LeeCEO Daddy
TantoMy Lifetime×
- Bab 1 Naik ke Lantai 6
- Bab 2 Tahu Kepalamu
- Bab 3 Kamu Buka Harga
- Bab 4 Tidak Menginap, Akan Langsung Pulang Setelah Menyelesaikannya
- Bab 5 Bobby Mandul Katamu?
- Bab 6 Ini Semua Adalah Uang
- Bab 7 Pakai Ini, Mulailah
- Bab 8 Di Mana Operasi Dilakukan
- Bab 9 CEO Lu Aku Mengerti Aturannya
- Bab 10 Segera Enyah, Jangan Bertemu Lagi
- Bab 11 Kamu Harus Mengerti Statusmu
- Bab 12 Apakah Kamu Benar-benar Mengira Kamu Datang Untuk Melewati Hidup?
- Bab 13 Pertama Sekali Bertemu Isanah Ji
- Bab 14 Darryl Lu, Kita Pulanglah
- Bab 15 Pelan Sedikit, Kamu Pelan Sedikit
- Bab 16 Jika Sedikit Terlambat, Darryl Lu Sudah Akan Mati
- Bab 17 Sebenarnya Cium Mana?
- Bab 18 Dia Sebenarnya Siapa
- Bab 19 Tidak Memiliki Keberuntungan Itu
- Bab 20 Tunggu Aku Di Kasur
- Bab 21 Kayla An, Memeluku
- Bab 22 Segeralah Kembali
- Bab 23 Kayla An, Aku Menyukaimu
- Bab 24 Benar-Benar Sial
- Bab 25 Maaf CEO Lu, Aku Akan Pergi Sekarang
- Bab 26 Hanya Seorang Wanita Saja
- Bab 27 Kedua Kakinya Menjepit Pinggangnya
- Bab 28 Aku Hanya Ikut Bermain
- Bab 29 Kayla An, Datang Kesini
- Bab 30 Bagaimana Kekuatanya Saat Tidur?
- Bab 31 Biarkan Dia Masuk
- Bab 32 Aku Hamil
- Bab 33 Aku Akan Menikah Sebentar Lagi
- Bab 34 Kayla An, Pergi Dari Sini
- Bab 35 Kembali Lagi Ke Regal Bar
- Bab 36 Kak John, Kamu Jangan Begitu
- Bab 37 Diperkosa Pelanggan Dan Tidak Dibayar
- Bab 38 Di Depan Mata Semuanya Adalah Darryl Lu
- Bab 39 Aku Membunuh Kakak Enam
- Bab 40 Melakukannya Di Dalam Toilet