My Lifetime - Bab 19 Tidak Memiliki Keberuntungan Itu

Darryl Lu tidak berbicara, aku juga tidak tahu bagaimana menjawab, tidak bisa mengatakan, aku adalah kekasih gelap yang dipelihara anakmu kan?

Darryl Lu menyuruhku mencarikan sebuah hotel untuk orang tuanya tinggal, tapi orang tuanya tidak setuju, dua orangtua lalu berhimpit tidur di atas sofa, Darryl Lu menyuruhku tidur di atas kasur, aku juga sungkan, memindahkan sebuah kursi bersandar di atas kasur tertidur.

Esok pagi saat bangun, mama Lu sudah membeli sarapan menyuruhku makan, aku masih cukup sungkan, aku mengatakan hal seperti ini seharusnya aku yang melakukan, kalian jauh-jauh datang kemari, masih membiarkan kalian melakukan semua ini.

Mama Lu melirikku tersenyum : “Kamu berpakaian seperti ini, bagaimana keluar? Ditambah lagi, kamu terus menjaga Darryl Lu juga sudah lelah, tante dan paman umur sudah tua, waktu tidur sedikit, bubur diminum selagi panas!”

Bubur putih di depan mengeluarkan uap panas, aku dengan lahap minum air mata kembali berputar.

Ada satu perkataan bagaimana dikatakan, bubur pagi lebih enak daripada anggur malam, ternyata benar.

Dua tahun ini aku tidak pernah sarapan pagi, setiap hari minum sampai tengah malam tidur sampai siang hari. Setelah mamaku meninggal tidak ada lagi orang yang membuatkan bubur untukku, walaupun dibeli, tapi benar sangat enak.

Mama Lu melihat aku makan dengan cepat, sambil memukul punggungku sambil mengatakan pelan sedikit, anak ini sudah sangat kelaparan.

Darryl Lu sudah tidak begitu membengkak lagi, dokter mengatakan sudah tidak apa-apa sudah boleh keluar rumah sakit, tapi mama Lu tidak setuju, harus menyuruhnya tinggal satu hari lagi untuk diamati.

Dia tidak bisa melawan orang tua, hanya bisa mengiyakan.

Tidak ada hal yang dilakukan, mama Lu menarikku berbincang, membicarakan banyak hal canggung Darryl Lu saat kecil, aku mendengarnya tertawa terbahak-bahak, Darryl Lu membalikkan mata.

Saat jam delapan Stefani Zhang datang, membawa sedikit buah dan bunga segar.

Dia begitu masuk aku lalu merasa suasana menjadi sangat canggung, tapi aku juga tidak ada status dan kepantasan mengatakan sesuatu, berpikir ingin keluar menghirup udara segar, baru jalan dua langkah lalu dihentikan oleh mama Lu.

“Kayla An, kemari bersihkan buah, berikan untuk tamu makan.” Mama Lu memberikan aku sebuah apel, sengaja menekankan kata “Tamu”.

“Tante, tidak perlu merepotkan lagi, aku datang untuk melihat Darryl Lu.” Stefani Zhang satu wajah menyenangkan tersenyum.

“Baik, lihat juga sudah, nona Zhang juga sibuk, pulang terlebih dahulu, di sini ada kami dua orang tua, masih ada Kayla An yang membantu, kamu pulanglah.” Lu Mama tidak mengangkat kepala, mengambil handuk basah mengusap tangan untuk Darryl Lu.

Stefani Zhang mengangkat buah memegang bunga, senyuman di atas wajah tidak bisa ditahan lagi, Dia dengan emosi melihat aku, lalu tiba-tiba teringat sesuatu saja, mengangkat dagunya sesaat, tampilan seperti ayam liar yang sudah memenangkan pertandingan saja.

Tidak perlu Stefani Zhang berbicara, aku juga tahu orang ini pasti tidak memiliki niat yang baik, jangan tanya aku bagaimana mengetahuinya, mataku begitu dibuka lalu mengetahui Dia adalah iblis.

Benar saja, Stefani Zhang dengan licik berkata : “Paman dan tante menjaga tidak ada yang perlu dikhawatirkan, tapi nona An ini, Dia yang menarik Darryl Lu memakan cabai.”

Mama Lu mendengar perkataan ini menghentikan gerakan, melirik aku sekilas lalu membalikkan kepala, melihat Stefani Zhang : “Kayla, baru saja bersama dengan Darryl Lu, tidak tahu juga wajar saja, masalah mereka dua orang, kami sebagai orang tua tidak mengatakan apa, tidak merepotkanmu untuk mencemaskannya, silahkan pulanglah!”

Stefani Zhang dibuat satu wajah memerah, cukup lama tidak mengatakan satu perkataan, marah lalu pergi. Sepatu hak tinggi menginjak hingga berbunyi.

Setelah Stefani Zhang pergi, mama Lu mengerutkan kening melihat aku : “Kayla, benar adalah kamu?”

Darryl Lu baru ingin berbicara, lalu dipelototi oleh mama Lu sekilas : “Kamu diam! Aku menanyai Kayla!”

Aku menarik baju tidur menundukkan kepala, aku mengatakan tante maaf, aku tidak tahu Dia makan pedas bisa alergi.

Mama Lu menghela sesaat, seperti juga tidak ada maksud menyalahkan aku : “Sudahlah, kelak sedikit diperhatikan saja.”

Aku menghela nafas lega panjang, walaupun temperamen Darryl Lu sedikit aneh, selalu berubah tidak jelas, tapi orang tuanya benar adalah orang yang sangat baik.

Setelah Darryl Lu keluar dari rumah sakit kami bersama kembali ke villa di tepi laut, papa Lu selalu mengandeng tangan mama Lu, pergi berputar satu putaran di tepi laut, setelah kembali lalu membantu mama Lu bersama menyiapkan sarapan, melihat dua orang tua sedang sibuk di dalam dapur, aku berdiri di luar dapur tidak tahu harus tidak masuk untuk membantu.

Mama Lu mengajarkan aku beberapa makanan yang paling disukai Darryl Lu, masih terus memesankan, menyuruhnya kurangi minum anggur, lebih sering pulang makan, makanan diluar semahal apa, juga tidak lebih tenang dari makanan rumah.

Mama Lu sepertinya sudah menganggapku sebagai kekasih Darryl Lu, Darryl Lu mungkin merasa menjelaskan merepotkan, juga malas menjelaskan. Mama Lu berkata : “Darryl Lu kami tidak buruk, gadis mana yang ikut dengannya, tidak akan rugi.

Aku menganggukkan kepala, dalam hati berpikir: Iya, tapi aku mana ada keberuntungan seperti ini.

Darryl Lu adalah seorang maniak kerja, tinggal di rumah sehari lalu pergi bekerja, tapi mungkin karena ada orang tua, Dia setiap hari pulang sangat cepat, pada dasarnya begitu pulang kerja langsung pulang.

Malam satu keluarga selesai makan, papa Lu lalu menarik Darryl Lu membereskan piring dan sumpit, aku mengatakan aku saja, lalu dipelototi oleh papa Lu.

Mama Lu juga tersenyum, menarikku duduk di atas sofa.

Kami berdua lalu melihat dua pria besar membereskan kekacauan di dapur, membersihkan piring dan sumpit, merasa sedikit tidak nyaman.

Mama Lu seperti sudah melihatnya saja, tersenyum berkata : “Kamu sudah terbiasa sudah baik, kami sekeluarga terus seperti ini, aku sudah selesai membuat makanan, mereka dua pria lalu bertugas membersihkan piring.”

Aku melihat mama Lu, merasa Dia adalah wanita yang paling bahagia di dunia.

Dua orang selesai membereskan, lalu bersama duduk di atas sofa melihat berita ekonomi, mama Lu bersandar di pundak papa Lu memejamkan mata, seperti sedang tertidur, aku duduk di samping Darryl Lu menegakkan tubuh.

Darryl Lu memalingkan kepala melihatku, mengulurkan tangan menyandarkan kepalaku ke pundaknya.

Berinteraksi beberapa hari dengan orang tua Darryl Lu, membuatku kembali menemukan perasaan rumah, jadi saat orang tua Darryl Lu mengatakan ingin pulang, aku masih sedikit tidak rela.

Perasaan itu seperti dunia sudah menjadi tenang, sekeluarga empat orang begitu harmonis seperti sebuah mimpi saja begitu tidak nyata.

Tapi mimpi sampai akhir adalah mimpi, sudah sadar dari mimpi, aku lalu sudah tidak memiliki apapun lagi.

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu