My Lifetime - Bab 32 Aku Hamil

Adrian Yang masuk sambil menggosok telapak tangannya, terbengong melihat Isanah Ji, setelah cukup lama, dia lantas mengatakan: Isanah Ji, maaf, kembalilah denganku.

Mendengar perkataannya ini membuatku benar-benar marah, aku kemudian menghadang Adrian Yang, aku mengatakan kamu telah memukulnya sampai seperti ini, jika semalam bukan karena aku dan Darryl Lu, kamu mungkin sudah memukulnya sampai mati, apa dengan kata maaf maka semuanya bisa selesai?!

Adrian Yang kemudian melotot melihatku, dan mengatakan: Kayla An, kamu jangan ikut campur, apa hubungannya masalah ini denganmu? Apa kamu pikir ini sesuatu yang bisa kamu campuri?

Aku mengatakan jika hari ini kamu berani menyentuh Isanah Ji kamu lihat saja!

Adrian Yang kemudian mendorongku kesamping dengan tidak sabar, dia berjalan dan mencoba untuk membawa Isanah Ji keluar.

Isanah Ji masih terluka, ditarik seperti itu oleh Adrian Yang, wanita itu kesakitan sampai menggertakkan giginya: “Adrian Yang, kamu menyakitiku.”

Aku kemudian menyerbu Adrian Yang dan menariknya, aku mengatakan apakah dia itu manusia? Jika hari ini kamu ingin membawa Isanah Ji meninggalkan tempat ini, maka kamu harus melangkahi mayatku dulu!

Adrian Yang melirik kearahku, tidak menunggu lama, pria itu kemudian mengayunkan tangannya dan menampar wajahku, tamparannya membuatku kehilangan keseimbangan, dan berkunang-kunang.

Aku terbengong, Adrian Yang kembali mendekat dan kembali meninjuku, aku tidak bisa berdiri dengan tegak, kepalaku kemudian membentur lantai marmer.

Adrian Yang sepertinya belum puas juga, dia kemudian menendang perutku dua kali.

Isanah Ji melihatku dihajar, dia lantas berlutut dilantai dan memeluk kaki Adrian Yang, dia lantas mengatakan Adrian Yang aku mohon padamu agar kamu tidak lagi memukulnya, aku akan kembali denganmu, aku akan pergi denganmu.

Adrian Yang kemudian meludahiku, menarik lengan Isanah Ji berjalan keluar.

Aku menahan rasa sakit, kemudian bangkit, dan menarik Isanah Ji, aku bilang Isanah Ji kamu tidak boleh ikut dengannya, Adrian Yang bisa membunuhmu.

Tapi aku tidak berhasil mendapatkan Isanah Ji, Isanah Ji melihatku, dia mengatakan Kayla An, kamu jangan ikut campur lagi disini, kamu tidak bisa melakukan apapun, kamu jaga dirimu baik-baik, anggap saja kamu tidak pernah mengenalku.

Adrian Yang mulai kehilangan kesabarannya, dia menarik Isanah Ji keluar dari pintu, setelah keluar, Adrian Yang masih mengatakan: “Dua orang pelacur masih bermain drama dihadapanku, apa kalian sedang memerankan hubungan kakak-beradik yang sangat dekat?”

Aku melihat Isanah Ji masuk kedalam mobil Adrian Yang dengan mata kepalaku, ketika mobil itu melaju pergi, aku berdiri dibawah hujan salju dengan pakaian tanpa kerah yang sangat tipis, rasa sakit diperutku membuatku tidak bisa berdiri tegak, aku kemudian berpegangan pada pintu, dan melihat sebuah bekas ban mobil.

Aku khawatir pada Isanah Ji yang pulang dengan Adrian Ji, tapi aku tidak tahu harus melakukan apa, mungkin di dunia ini ada banyak sekali hal yang membuat kita tidak berdaya.

Ketika aku mengatakannya pada Darryl Lu, Darryl Lu sudah sangat ngantuk, dia mengatakan Kayla An, setiap orang memiliki jalan hidupnya masing-masing, orang luar tidak bisa ikut campur didalamnya.

Mengatakannya Darryl Lu pun tertidur, aku tidak memberitahunya tentang Adrian Yang yang memukulku, aku takut dia pergi mencari Adrian Yang dan memberinya pelajaran karena emosi, tapi aku lebih khawatir jika dia tidak melakukan apapun karena masalah keuntungan.

Tidak peduli akhir manapun, tidak ada satu pun yang aku inginkan, oleh karena itu cara yang paling tepat untuk menghentikan hal ini adalah, diam.

Berikutnya Isanah Ji kemudian mengirimkan dua pesan singkat padaku, dia mengatakan kalau dia baik-baik saja. Tapi sejak hari itu pula, kita berdua tidak akan pernah bisa bertemu lagi.

Aku tidak lagi menanyakan pada Isanah Ji jika Adrian Yang memukulnya atau tidak, bagaimanapun masalah ini seperti sebuah pisau, jika Isanah Ji tidak mengatakannya, maka akupun tidak akan menanyakannya.

Hari-hari akhirnya kembali tenang, satu bulan lagi akan memasuki tahun baru, Darryl Lu mulai sibuk.

Pada akhirnya Darryl Lu menandatangani kontrak kerja sama dengan Andre Lin, dia melepaskan kerjasamanya dengan Giovani Tong.

Meskipun keputusan akhir ini membuat kegaduhan diantara para petinggi perusahaan, tetapi siapa Darryl Lu, dalam waktu singkat dia bisa mengatasi semuanya.

Aku pernah bertemu dengan Andre Lin sekali, yaitu malam ketika perjanjian kerja sama itu diberikan, di sebuah jamuan makan untuk kerja sama perusahaan Darryl Lu dan Lin’s Corp.

Itu adalah kali pertama aku bertemu dengan Andre Lin, padahal dia baru berusia 20 tahun, tapi dia memberi kesan dewasa dan serius, rendah hati dan juga ramah, berbeda dengan kesan intimidasi yang diberikan oleh Darryl Lu, ketika berdiskusi dengannya, terasa sangat segar seperti musim semi, bahkan aku yang tidak suka berbasa basi dengan orang lain, tidak bisa menahan diri dan bertanya lebih banyak tentang dirinya.

Pertemuan buru-buru dengan Andre Lin ini, meninggalkan kesan yang dalam padaku, sangat sulit membayangkan sejak berusia 17 tahun dia sudah mulai menerima kekacauan yang diwariskan ayahnya, sampai hari ini entah sudah berapa banyak kesusahaan yang dirasakannya, tapi aku akhirnya paham mengapa Darryl Lu bersikeras ingin bekerja sama dengan keluarga Lin, itu karena mereka adalah orang sejenis.

Berikutnya karena berjodoh aku pun sempat sering berhubungan dengannya, tapi itu adalah hal yang akan terjadi beberapa tahun kemudian, sementara tidak perlu dibahas dulu.

Tanggal 30, Darryl Lu sebagai CEO, adalah orang terakhir yang meninggalkan perusahaan.

Ketika aku pergi mencarinya, hanya tersisa Darryl Lu dan Eric He.

Aku bertanya pada Eric He malam tahun baru mengapa dia tidak pulang, Eric He tersenyum tidak enak hati, menggaruk kepalanya dan mengatakan: “Aku tidak punya rumah, ayah dan ibuku sudah meninggal pada sebuah kecelakaan.”

Aku dengan tidak enak hati meminta maaf, bagaimana pun membuat orang teringat pada hal yang menyedihkan pada malam tahun baru, terlalu buruk.

Eric He melihat wajahku yang seperti tidak nyaman, segera mengatakan: tidak masalah, aku sudah membeli dimsum frozen, malam ini aku masak sendiri dan semuanya pun tidak masalah lagi.

Ketika berbicara, Darryl Lu kemudian keluar dari kantor, dia menepuk pundak Eric He dan berkata: “Ayo jalan, pergi ketempatku, malam ini kamu makan malam menyambut tahun baru bersama kami, kamu belum pernah mencoba masakan kakak iparmu bukan? Rasanya benar-benar enak.”

Diperlakukan sebaik ini membuat Eric He kaget, bahkan dia sampai tergagap ketika berbicara: “CEO……CEO Lu ini…… ini sepertinya kurang pantas.”

Aku melihat Darryl Lu, mataku berbinar-binar, aku selalu merasa kalau Darryl Lu adalah seseorang sangat keras dan tidak dekat dengan siapapun, tetapi ketika didekati, terasa kalau tubuh pria ini memancarkan cahaya, membuat orang tidak tahan dan berpikir untuk mendekatinya, dan lebih dekat lagi.

“Apanya yang tidak pantas, ayo jalan.”

Aku segera menambahkan, aku mengatakan benar sekali, tidak ada yang tidak pantas.

Eric He melihat Darryl Lu dan terharu, dia kemudian mengangguk dengan sangat antusias.

Sesampainya kita dirumah kita pun menjadi sangat sibuk, Eric He membantuku didapur, Darryl Lu mengganti baju santai dan tidak tahu entah mengerjakan apa di ruang baca.

Ketika dimsumnya sudah matang, asap pun mengepul.

Uap telah membuat penglihatanku menjadi kabur, sudah bertahun-tahun, tidak melewati tahun baru dengan baik, ini adalah pertama kalinya aku dan Darryl Lu melewati malam tahun baru bersama, aku berharap kedepannya akan ada yang kesepuluh, yang kedua puluh.

Ketika makan, Eric He makan dengan sangat lahap, sambil makan dia mengatakan: kakak ipar, kemampuan masakmu ini benar-benar tidak ada tandingannya.

Aku tersenyum, Darryl Lu juga ikut tersenyum.

Aku mengatakan kamu pelan sedikit makannya, jika enak maka makanlah lebih banyak.

Setelah selesai makan, kami bertiga kemudian duduk diatas matras dan bermain monopoli, aku tidak bisa memainkannya, aku selalu kalah, tidak lama kemudian wajahku penuh dengan kertas kecil yang ditempelkan oleh Eric He dan Darryl Lu.

Darryl Lu mengatakan kalau dia akan mengunjungi orang tuanya pada tanggal 1, aku segera mengangguk, aku mengatakan kalau aku sudah menyiapkan hadiahnya, waktu itu ibu mengatakan kalau anting-antingnya hilang sebelah, aku pun membelikan sepasang anting-anting dengan model yang hampir sama untuk ibu.

Darryl Lu mengelus kepalaku, mengatakan kalau aku bagus sekali, sudah menyiapkan hadiah.

Aku kemudian memanyunkan bibirku, memangnya kamu tahu apa, jika ingin menjadi bagian keluarga Lu, bukankah terlebih dahulu aku harus mengambil hati ayah dan ibu mertuaku.

Wajah Darryl Lu yang tadinya tersenyum tiba-tiba berubah tegang, seperti sebuah patung, tiba-tiba kehilangan ekspresi.

Suasana tiba-tiba berubah tidak enak, Eric He merasakan kalau ada yang tidak beres, dia pun mengatakan kalau dia sudah ngantuk, dan pergi keruang tamu untuk tidur.

Aku juga menyadari kata-kataku yang salah, aku berpikir untuk mencairkan suasana, tertawa dipaksa, aku mengatakan agar dia tidak terlalu memikirkannya, aku hanya iseng mengatakannya.

Darryl Lu kemudian menghela nafas dari hidung, sangat ringan, tapi dalam keadaan seperti ini, aku masih bisa merasakannya.

Aku kemudian bergeser, dan berbaring didalam pelukan Darryl Lu, aku mengatakan kamu jangan seperti ini, aku benar-benar hanya iseng mengatakannya.

Darryl Lu kemudian meletakkan tangannya pada pundakku, tidak mengatakan apapun.

Didalam hatiku aku paham, tidak peduli sebaik apapun Darryl Lu padaku, statusku ini tidak memungkinkan untuk bisa bergabung dengan keluarga Lu.

Menjadi pelacur satu hari, seumur hidup tidak akan pernah bisa membersihkan diri dari kenyataan ini, kesalahan ini sudah seperti terpatri pada tulang dan mengalir didarahku, satu hari kotor, maka seumur hidupku aku telah kotor.

Didalam hatiku akau paham, akan ada hari, dia akan mencari seorang wanita baik-baik, menikah dan memiliki sebuah keluarga.

Sejak saat itu lahir tua sakit mati, senang marah sedih bahagia, semuanya tidak ada sedikitpun hubungannya lagi denganku.

Aku sangat beruntung karena aku sudah mengetahui semua ini sejak awal, oleh karena itu ketika hari itu tiba aku bisa menerimanya.

Tapi aku juga membenci diriku yang mengetahui semua ini terlalu cepat, setiap matahari muncul, maka hari-hari bersama dengan Darryl Lu telah berkurang satu hari.

Aku rela menjadi seorang gadis kecil yang suka bermimpi, hidup didunia khayalan setidaknya memiliki harapan setiap hari. Tapi aku malah terlalu cepat mengetahui tentang kenyataan hidup, hidup-hidup tenang yang kulewati dengan Darryl Lu, bisa kapan saja terusik.

Aku menutup mataku, kemudian berada didalam dekapan Darryl Lu, mendengar nafasnya yang tenang, kemudian mendengar detak jantungnya yang cepat.

Sesaat kemudian, mungkin Darryl Lu berpikir kalau aku sudah tertidur, dia menggendongku dan meletakkanku diatas ranjang dengan perlahan-lahan, menyelimutiku.

Jari-jemari panjangnya menyentuh wajahku, air mata kemudian menetes dimataku, kemudian memasuki sela-sela mataku, melalui celah yang ada.

Didalam mataku, ada air mata Darryl Lu.

Dia mengatakan Kayla An, maaf.

Aku berpura-pura tidur dan berbalik, air mata membuat bantal menjadi basah, Darryl Lu kemudian meninggalkan kamar dengan langkah ringan.

Didalam hati aku mengatakan, Darryl Lu, tidak apa-apa, benar-benar tidak apa-apa.

Pagi harinya, Darryl Lu membawa mobil mengantarkanku dan Eric He, melihat kedua orang tuanya.

Awalnya Eric He tidak ingin pergi, Darryl Lu kemudian mengatakan kalau orang tuanya sangat santai, dan mengatakan padanya untuk tidak perlu takut.

Aku kemudian menambahkan disamping, mengatakan benar benar, mereka berdua sangat baik, tahun baru kamu sendirian dirumah, bukankah akan sangat membosankan, ikut dengan kami saja, setelah menginap satu malam juga akan kembali.

Eric He tidak bisa mengelak dari kami, dia pun ikut naik keatas mobil.

Naik mobil dari kota Jing sampai kota Yan menghabiskan waktu 5 jam, kita berangkat ketika hari masih gelap, dan kita baru tiba disiang hari.

Begitu masuk, ibu Lu sudah menyiapkan makan siang dan menantikan kedatangan kami.

Lama tidak berjumpa, ibu Lu memelukku kemudian melihatku, dia sangat puas dengan hadiah yang kubawakan untuknya, setelah memakainya dia pun bertanya pada ayah Lu dengan bersemangat, bagus tidaknya.

Aku dengan tidak enak hati mengatakan, meskipun hadiah ini aku yang memilihkannya, tapi yang membayarnya adalah Darryl Lu.

Ibu Lu kemudian tersenyum melihatku, mengatakan memangnya kenapa, aku sudah menghamburkan uang pamanmu seumur hidup, asal kamu memiliki niat itu sudah sangat bagus, dan lagi uang didapatkan Darryl Lu jika tidak ada yang membantunya menghamburkannya, maka uang itu sangat tidak berarti.

Sambil membantu ayahnya membereskan piring dimeja, Darryl Lu dengan usil mengatakan pada ibu: “Ibu, kamu jangan mengajarkan hal yang tidak baik pada Kayla An, kalau tidak besok sekembalinya dia akan menggesek kartuku sampai meledak.”

Ibu Lu kemudian mendelik pada Darryl Lu: “Ada apa memangnya? Apa ada masalah pada bisnismu, apa ayahmu harus memberimu sedikit bantuan?”

Mendengar hal in Darryl Lu pun tergesa-gesa mengatakan: “Aku hanya bercanda, jangan dianggap serius!”

Aku baru makan beberapa suap, aku kemudian menerima sebuah pesan singkat dari Isanah Ji.

Aku melihat layar ponselku kemudian tersenyum, gadis ini, lama tidak menghubungiku, aku pikir dia sudah melupakanku, untung dia masih tahu mengirimkan pesan selamat tahun baru.

Aku kemudian membuka pesan itu, sesaat kemudian kepalaku seperti meledak, karena licin, ponselku terjatuh dilantai dan terbentur dilantai berkali-kali.

Isanah Ji mengatakan: Kayla An, aku hamil, bukan anak Adrian Yang……

Novel Terkait

Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu