My Lifetime - Bab 35 Kembali Lagi Ke Regal Bar
Aku diusir keluar dari villa keluarga Lu oleh Darryl Lu.
Dia tidak ingin mendengar penjelasanku, juga tidak ingin melihatku lagi.
Aku kemudian menyeret koperku meninggalkan tempat itu, aku merasa dunia seperti runtuh, tanpa Darryl Lu, aku tidak menemukan alasan untuk tetap bertahan hidup.
Setiap langkahku terasa sangat berat, aku tidak henti-hentinya berbalik, tapi aku tahu, aku dan Darryl Lu, tidak akan pernah bisa bersama lagi.
Aku lagi-lagi merasakan kembali bagaimana rasanya tidak memiliki rumah, dunia ini sangat luas, kota Jing sangat besar, tetapi aku tidak memiliki tempat tinggal.
Darryl Lu pada akhirnya memberiku sedikit uang, aku ingin sekali melihat uang seperti melihat tanah, seperti para tokoh utama wanita didalam buku cerita, membuang kartu banknya dihadapan Darryl Lu, memberitahunya: “Kamu pikir aku bersama denganmu karena uangmu?!”
Tetapi aku tidak melakukan hal itu, aku menyimpan kartu bank tanpa mengatakan apapun, juga menerima tatapan jijik yang dilontarkan oleh Darryl Lu, aku mengucapkan terima kasih untuk apa yang dilakukannya.
Meskipun meninggalkannya membuatku tidak memiliki keinginan untuk terus bertahan hidup, tapi aku harus tetap hidup, meskipun hanya bertahan hidup, dan bernafas. Aku butuh uang, sangat membutuhkan uang. Ibuku masih berbaring didalam peti tempat penyimpanan jenazah, aku membutuhkan uang ini untuk mengebumikannya, juga membutuhkan uang ini untuk terus bertahan hidup.
Aku kemudian mencari hotel dan tinggal disana, setelah itu aku kemudian menuju ketempat penyimpanan jenazah, mengambil abu ibuku. Aku berbaring diranjang, memeluk abu jenazah ibuku, aku mengatakan ibu, maaf, membiarkanmu menunggu untuk waktu yang sangat lama.
Keesokan harinya aku mencarikan sebuah makam untuk ibuku, mencari seorang untuk mencarikan hari yang baik, untuk menguburkannya.
Kalian jangan bilang kalau aku percaya pada tahayul, dikeluargaku, orang-orang itu peduli pada hal seperti ini, mereka juga percaya kalau apa yang berasal dari tanah kembali ketanah, mereka percaya dikebumikan, juga harus dipilih hari yang baik.
Aku tidak mengebumikan ibuku dikota kecil itu, itu karena aku tahu kalau dia tidak berpikir untuk kembali. Jangan tanya padaku mengapa, aku hanya tahu.
Tanpa Darryl Lu, aku sangat tidak bersemangat, setiap hari aku menghabiskan waktuku didalam hotel kecil itu, jika lapar aku akan memanggil makan, di televisi ada banyak iklan, setelah makan tidur, setelah tidur makan.
Tidak menyisir rambut juga tidak mencuci muka, aku bahkan berpikir untuk bunuh diri, tapi baru saja memikirkan hal ini, aku kemudian menolak pemikiran itu sendiri, aku penakut, tidak berani mati, juga tidak ingin mati.
Sampai suatu hari, aku melihat pantulan diriku di dalam cermin, wajahku agak kuning, lingkaran hitam di mata kelihatan sangat besar, mataku membentuk cekungan.
Jari-jemariku sangat kurus seperti orang yang berusia 10 tahun, sama sekali tidak bercahaya.
Aku tahu aku tidak bisa terus seperti ini, ibuku sudah dikebumikan, masalahku sudah selesai, tetapi aku masih memiliki masalah dengan Jordy Gao, kemudian kakak keenam, aku tidak bisa seperti ini terus menerus, aku harus membalas dendam.
Aku kemudian mandi air hangat, mencari salon disekitar tempat itu, setelah merias wajahku, aku kemudian pergi menata rambutku.
Aku menarik koperku, meninggalkan hotel tersebut. Aku kemudian menghubungi Aldora Yao, aku mengatakan kak Aldora, aku akan kembali ke Regal Bar.
Aku ingin terus hidup, aku butuh uang, aku harus mengenal lebih banyak orang, setelah membereskan kakak keenam dan juga Jordy Gao, aku bisa membersihkan diri dari semua ini, aku tidak ingin membiarkan monster itu menguasaiku.
Oleh karena itu Regal Bar, adalah pilihan terbaikku.
Aldora Yao tidak menanyakan alasanku, dia hanya bertanya sekarang aku tinggal di mana.
Aku mengatakannya sambil tersenyum ditelepon, aku mengatakan sekarang aku tidak memiliki rumah untuk kembali.
Setelah Aldora Yao berpikir sejenak, dia kemudian menyuruhku untuk pergi kerumah yang waktu itu disewakan oleh Deith Qiao untukku, aku pun pergi ke tempat itu.
Aku kemudian memesan taksi, pergi ketempat dimana aku telah tinggal selama 2 tahun itu.
Aku mengira setelah kepergianku, Deith Qiao akan mengembalikan rumah ini, tetapi ketika aku tiba, aku tetap menemukan dapat menemukan kunci yang disembunyikan di tempat pemadam api.
Aku mengeluarkan kunci dan membuka pintu, dekorasi di dalam ruangan itu masih sama dengan saat aku meninggalkannya, bahkan tempat pot bunga sama sekali tidak berubah, aku kemudian menuangkan air dan minum, duduk di atas sofa, aku menghubungi telepon Aldora Yao di mana aku mendengar pesan untuk sementara telepon tidak bisa dihubungi.
Pintu kamar tiba-tiba terbuka dari dalam membuat aku kaget setengah mati, Deith Qiao yang hanya memakai celana dalam mengusap matanya dan berjalan keluar, melihat aku duduk di sofa, pria itu berteriak seperti melihat hantu dan kembali ke kamar, dia kemudian berteriak dari dalam kamar: “Sejak kapan kamu kembali?!”
Aku tidak menyangka kalau Deith Qiao tinggal di tempat ini, aku juga sangat terkejut.
Deith Qiao kemudian keluar setelah memakai pakaian, dia kembali bertanya padaku: “Kapan kamu kembali?”
Aku kemudian tertawa dengan tidak enak hati, aku mengatakan aku baru saja masuk, aku tidak tahu kamu tinggal di tempat ini.
“Oh” Deith Qiao kemudian menyahut, dia lantas bertanya jika aku sudah makan atau belum.
Aku kemudian menggeleng, Deith Qiao kemudian menuju ke dapur.
Aku mengikutinya, melihat pria itu yang kelihatannya sudah sangat terbiasa menggoreng telur dengan penggorengan, rasanya seperti sudah lama sekali.
Sambil menggoreng telur, Deith Qiao berbicara, dia mengatakan: “Setelah kamu pergi, aku berpikir untuk mengembalikan rumah ini, tapi pas sekali rumahku juga sudah sampai tenggat waktunya, tempatmu ini lebih dekat dengan Regal Bar, oleh karena itu aku pun pindah ke sini. Aih? Apakah Darryl Lu tahu kamu ke tempat ini? Apa dia tidak akan marah? Aku tahu kamu selalu memikirkan kakak, tapi kamu hidup tenang saja, orang-orang seperti mereka sangat menganggap remeh orang seperti diriku, lebih baik kamu jangan sering-sering berhubungan denganku, jangan sampai orang orang mengatakan hal yang buruk."
Entah karena minyak di penggorengan yang masuk ke mataku atau perasaan bersalah di dalam hati, aku kemudian memeluk Deith Qiao dan menangis keras, aku mengatakan Deith Qiao, maaf.
Deith Qiao tidak tahu harus melakukan apa dia kemudian berdiri gugup di tempat itu, dia mengatakan Kayla An apa yang kamu lakukan, aku sedang menggoreng telur, aku bukannya ingin mengatakan kalau kamu sekarang sangat cengeng, aku ingat ketika kamu dipenjara kamu bahkan tidak menangis, aku menemanimu pergi mengkremasi ibumu kamu bahkan tidak menangis, kamu kelihatan seperti seekor macan tutul kecil, mengapa sekarang kamu menjadi seperti Lin Daiyu?
Aku kemudian mendorong Deith Qiao dan menghapus air mataku, aku mengatakan, apa kamu pernah pergi ke sekolah, kamu masih tahu tentang Lin Daiyu rupanya?
Deith Qiao tertawa terkekeh kekeh, ia kemudian membalikkan telur di atas penggorengan: “Apa jika aku tidak pernah pergi ke sekolah maka aku tidak boleh mengetahui tentang Lin Daiyu?”
Aku kemudian duduk dan makan telur goreng bersama dengan Deith Qiao, aku mengatakan Deith Qiao, Darryl Lu sudah tidak menginginkanku lagi, aku ingin kembali ke Regal Bar.
Deith Qiao kemudian gemetar, telurnya terjatuh ke lantai.
Aku kemudian mengambil dua lembar tisu, mengambil telur yang terjatuh dan membuangnya ke dalam tempat sampah, aku kemudian mengatakan kalau dia sangat boros, sekarang harga telur sangat mahal.
Deith Qiao kemudian menatapku dengan terkejut, bertanya padaku apa yang telah terjadi, sejak kapan hal ini terjadi.
Aku mengatakan kalau ini sudah cukup lama, kamu jangan membahasnya lagi, bagaimanapun aku dan dia tidak memiliki hubungan apapun lagi, jujur saja, aku ingin kembali ke Regal Bar, kamu bantu aku mengurusnya sebentar, sebenarnya aku tidak ingin membuatmu repot, aku tadi menghubungi Aldora Yao, dia meminta aku menunggunya di sini, tetapi dia tidak muncul sampai detik ini, aku melihat kunci cadangan masih tersimpan di tempat yang sama, oleh karena itu aku pun masuk.
Deith Qiao tidak mengatakan apapun, dia kemudian menenggak susunya, kemudian tersedak.
Aku pun mengatakan Deith Qiao pelan sedikit minumnya, apa kamu pikir ini seperti minum air?
Deith Qiao kemudian membersihkan bibirnya, dia mengatakan: “Kayla An, kamu tidak bisa kembali ke Regal Bar lagi, kamu mendapatkan kebebasanmu dengan sangat sulit. Tempat itu kamu tidak boleh kembali lagi, dengarkan nasehat kakakmu ini.”
Aku bilang kamu mudah mengatakannya, aku tidak memiliki latar belakang pendidikan yang baik, aku tidak bisa melakukan apapun, jika aku tidak kembali ke Regal Bar aku akan kelaparan bukan? kamu bantu aku sebentar, aku mohon padamu.
Tidak peduli apapun yang aku katakana, Deith Qiao tetap tidak setuju aku kembali ke Regal Bar, Kayla An ujian nasional waktu itu kamu berhasil mendapatkan nilai yang sangat bagus, kamu adalah orang sepantasnya pergi kuliah, jika tidak bisa kamu pergilah kuliah, uang ini biar kakakmu saja yang mencarikannya, anggap aja kakak meminjamkannya padamu, setelah kamu tamat kuliah, pergi dan carilah kerja, setelah itu kamu bayar lagi! Aku memiliki seorang adik perempuan yang pergi kuliah, jika dikatakan tentu aku akan merasa sangat bangga.
Aku kemudian mengatakan Deith Qiao kamu jangan mencari masalah, aku sudah berusia 22 tahun, apanya lagi pergi kuliah? Dan lagi semua hal itu juga sudah kulupakan.
Deith Qiao masih saja tidak mengizinkannya, dia mengatakan kalau hal ini terlalu kotor, dia mengatakan Kayla An, jika kamu kembali lagi ke Regal Bar, maka masa depanmu akan hancur.
Aku kemudian menaikkan pundakku seolah-olah aku tidak mempermasalahkannya, aku mengatakan tidak masalah, masa depanku sudah hancur.
Deith Qiao kemudian menghela nafas, dia melihatku dengan tatapan penuh sayang: “Kayla An, katakan jujur padaku, mengapa kamu ingin kembali ke Regal Bar? Meskipun kamu bertengkar dengan Darryl Lu dan ingin berpisah darinya, kamu tetap bisa hidup dengan tenang, mengapa kamu ingin kembali ke tempat yang penuh dengan air kotor itu?”
Aku mengatakan itu karena Jordy Gao, dan karena kakak enam, mereka telah menghancurkanku, aku tidak bisa membiarkan mereka hidup tenang dan bebas di luar sana.
Deith Qiao kemudian mendengus: “Sekarang kamu ingat lagi? Aku pikir setelah kamu hidup dengan Darryl Lu, kamu sudah melupakan semuanya.” Deith Qiao melihat aku tidak mengatakan apapun, dia merasa tidak enak hati dan menggaruk kepalanya: “Aku tidak sengaja mengatakan hal ini, kedua orang monster itu biar aku saja yang membereskannya untukmu, tetapi Kayla An, kamu jangan sampai kotor karena hal ini, kehidupanmu tidak seharusnya bisa seperti ini.”
Aku mengatakan Deith Qiao, kamu mengenalku.
Aku kemudian melihat Deith Qiao, seperti ketika pertama kali aku bertemu dengannya, Deith Qiao menghindari tatapanku, setelah sesaat, dia kemudian mengangguk padaku, mengatakan: “Baiklah, aku akan berjanji padamu, tetapi ada hal yang harus kamu ingat, jangan melakukan hal yang berbahaya.”
Aku kemudian memeluknya. Aku kemudian mengatakan aku tahu, kamu adalah orang yang paling baik padaku.
Deith Qiao kemudian tertawa tidak enak, mengatakan: “Sudahlah, entah siapa yang waktu itu karena Darryl Lu, mengatakan padaku kedepannya tidak akan berhubungan lagi denganku.”
Aku mengatakan kalau kak Deith itu orang yang berjiwa besar, dulu adik ini sangat bodoh, kedepannya tidak akan lagi terulang, kamu adalah satu-satunya orang terdekatku di dunia ini.
Aku kemudian melihat bibir pria itu agak manyun, tetapi dengan cepat, dia kemudian tertawa terbahak-bahak: “Baiklah, lagipula aku juga tidak memiliki ayah dan ibu, kamu adalah adik perempuanku.”
Aku kemudian tersenyum senang pada Deith Qiao, kemudian membawa koperku sampai kamar yang lain, setelah membereskannya setengah hari, aku kemudian memakai rok mini, menggunakan dandanan tebal, bibir yang merah merona, dengan rambut bergelombang, aku sudah lama tidak memakai sepatu dengan hak setinggi 14 cm itu, aku kembali memakainya, kemudian berputar-putar di hadapan Deith Qiao.
Aku kemudian mengatakan pada kak Deith, ayo pergi ke Regal Bar!
Deith Qiao kemudian menggeleng tidak berdaya, mengatakan: kamu hanya pergi ke tempat itu, mengapa kamu bisa senang seperti ini?
Aku lantas mengangkat dagu, dulu aku dipaksa, sekarang aku ingin pergi sendiri ke tempat itu, aku sudah merelakannya, bagaimana mungkin perasaanku bisa sama, memikirkan akan tiba hari dimana kakak keenam dan juga Jordy Gao berada di bawah telapak kakiku, hatiku ini benar-benar sangat kejam, jangan dibahas lagi.
Deith Qiao sambil memakai sepatu, berbalik mengatakan padaku: “Kembalinya kamu ini, adik adikmu di sana entah bagaimana akan mengelilingimu, kamu jangan......”
Deith Qiao agak khawatir, benar juga, dulu aku hanya memiliki paras yang dingin dan angkuh, tetapi sebenarnya aku sudah beberapa kali diusik oleh mereka, bersembunyi di dalam kamar kecil diam-diam mencubit diriku sendiri, bersedih kemudian ingin menangis, tetapi memaksakan diri untuk tidak menangis.
Aku kemudian berebut bicara pada Deith Qiao, aku mengatakan padanya kamu tenang saja, kamu yang mengatakan kalau aku adalah seekor macan tutul, apa kamu pernah melihat macan tutul yang takut pada kucing!
“Baiklah, aku tidak selalu berada di tempat itu, jika ada masalah cari saja Aldora Yao, kemudian hubungi aku. Jika ada yang mengusikmu kamu harus memberitahuku.”
Deith Qiao masih saja tidak tenang, setelah memperingatiku berkali-kali, aku kemudian mendorongnya meninggalkan rumah, aku lupa kalau Aldora Yao masih belum datang.
Aku dan Deith Qiao pribadi Regal Bar pada jam 04.30 sore, orang di tempat itu, Deith Qiao langsung membawaku ke ruangan manager, bertemu dengan John Liang.
Deith Qiao mengatakan: “Kak John, ini Kayla An, dulu dia pernah bekerja di sini, akhir-akhir ini dia berpikir untuk kembali lagi.”
John Liang adalah manajer Regal Bar, tidak ada yang tahu latar belakang pria ini, selama 2 tahun di Regal Bar, aku hanya pernah bertemu dengannya dua kali, siapa sebenarnya bos dari Regal Bar, tidak ada yang tahu, semua masalah di tempat ini John Liang yang menyelesaikannya.
John Liang kemudian melihatku, dia lantas mengatakan pada Deith Qiao: “Masalah sekecil ini kamu tidak perlu memberitahuku lagi bukan? Di tempat ini ada begitu banyak orang, apa aku harus menemui mereka satu persatu?”
Benar sekali yang dikatakan oleh John Liang, masalah seperti ini tidak perlu di katakan padanya lagi, tetapi kali ini aku kembali ke Regal Bar dengan tujuan tertentu, oleh karena itu aku harus bisa mengenal lebih banyak orang hebat, agar semuanya bisa lebih efisien. Sementara John Liang, adalah orang pertama yang harus aku dekati.
John Liang kemudian menyalakan rokok, aku segera mengeluarkan mancis, sepasang tanganku membantunya menyalakan rokok tersebut, aku mengatakan: “Benar sekali yang dikatakan oleh kak John, hanya saja adik berpikir jika bisa membantu kak John menyelesaikan kegundahan, mungkin saja kak John bisa membantu adik, pekerjaan ini hanya bisa diandalkan ketika masih muda, bagaimanapun tidak mungkin bisa menjual diri seumur hidup, benar tidak?”
“Oh?”
John Liang kemudian melihatku dengan tatapan yang sulit dipahami.
John Liang kemudian menghisap rokok, mengatakan: “Nona kecil, aku paling tidak suka didekati oleh orang yang memiliki maksud tertentu padaku.”
Nb : Lin Daiyu (pemeran wanita dalam cerita hong lou me ng)
Novel Terkait
Love And Pain, Me And Her
Judika DenadaAkibat Pernikahan Dini
CintiaCinta Seorang CEO Arogan
MedellineSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiMy Lifetime×
- Bab 1 Naik ke Lantai 6
- Bab 2 Tahu Kepalamu
- Bab 3 Kamu Buka Harga
- Bab 4 Tidak Menginap, Akan Langsung Pulang Setelah Menyelesaikannya
- Bab 5 Bobby Mandul Katamu?
- Bab 6 Ini Semua Adalah Uang
- Bab 7 Pakai Ini, Mulailah
- Bab 8 Di Mana Operasi Dilakukan
- Bab 9 CEO Lu Aku Mengerti Aturannya
- Bab 10 Segera Enyah, Jangan Bertemu Lagi
- Bab 11 Kamu Harus Mengerti Statusmu
- Bab 12 Apakah Kamu Benar-benar Mengira Kamu Datang Untuk Melewati Hidup?
- Bab 13 Pertama Sekali Bertemu Isanah Ji
- Bab 14 Darryl Lu, Kita Pulanglah
- Bab 15 Pelan Sedikit, Kamu Pelan Sedikit
- Bab 16 Jika Sedikit Terlambat, Darryl Lu Sudah Akan Mati
- Bab 17 Sebenarnya Cium Mana?
- Bab 18 Dia Sebenarnya Siapa
- Bab 19 Tidak Memiliki Keberuntungan Itu
- Bab 20 Tunggu Aku Di Kasur
- Bab 21 Kayla An, Memeluku
- Bab 22 Segeralah Kembali
- Bab 23 Kayla An, Aku Menyukaimu
- Bab 24 Benar-Benar Sial
- Bab 25 Maaf CEO Lu, Aku Akan Pergi Sekarang
- Bab 26 Hanya Seorang Wanita Saja
- Bab 27 Kedua Kakinya Menjepit Pinggangnya
- Bab 28 Aku Hanya Ikut Bermain
- Bab 29 Kayla An, Datang Kesini
- Bab 30 Bagaimana Kekuatanya Saat Tidur?
- Bab 31 Biarkan Dia Masuk
- Bab 32 Aku Hamil
- Bab 33 Aku Akan Menikah Sebentar Lagi
- Bab 34 Kayla An, Pergi Dari Sini
- Bab 35 Kembali Lagi Ke Regal Bar
- Bab 36 Kak John, Kamu Jangan Begitu
- Bab 37 Diperkosa Pelanggan Dan Tidak Dibayar
- Bab 38 Di Depan Mata Semuanya Adalah Darryl Lu
- Bab 39 Aku Membunuh Kakak Enam
- Bab 40 Melakukannya Di Dalam Toilet