My Lifetime - Bab 33 Aku Akan Menikah Sebentar Lagi

Pikiranku kosong, mata mereka kemudian melihat kearahku, aku tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang dikatakan oleh mereka, aku seperti kehilangan kecerdasanku, melihat mereka dengan mulut menganga tetapi tidak mengatakan apapun. Berikutnya telingaku seperti berdengung.

Aku kemudian menunduk menutup telingaku, Darryl Lu segera mendekatiku dari seberang.

Aku mengangkat wajahku melihatnya, aku mengatakan ini masalah Isanah Ji, akan muncul masalah besar.

Ibu Lu kemudian melihatku dengan penuh keraguan: “Isanah Ji? Siapa dia? Aku tidak pernah mendengarnya darimu.”

Aku kemudian menggenggam tangan Darryl Lu, memberinya tatapan memohon, Darryl Lu juga kelihatannya sangat kesulitan, melihat ayah dan ibunya yang tidak paham situasi itu.

Aku meminta maaf pada ayah Lu dan ibu Lu, aku ada sedikit masalah dan harus segera kembali kekota Jing.

Ibu Lu melihatku dengan ragu dan mengatakan: “Sekarang? Kalian masih belum makan siang!”

Aku mengatakan sekarang, aku tidak bisa menunggu 1 menit pun, maaf.

Ibu Lu menghela nafas, jelas sekali tidak senang: “Sudahlah, pulanglah. Tahun baru, jadi seperti ini.”

Menyelesaikan perkataannya, ibu Lu beranjak dari meja makan.

Aku kemudian melihat Darryl Lu dengan sangat bersalah, aku mengatakan kamu disini saja, aku pulang sendiri.

Kamu seperti ini bagaimana mungkin aku bisa tenang membiarkanmu pulang sendiri? Ini pasti ada hubungannya dengan Adrian Yang!

“Sudahlah, kalian semua pergi! Semua pergi!” ibu Lu mengatakannya dengan tidak senang, kemudian naik ke lantai atas.

Ayah Lu kemudian bangkit dan menunjuk Darryl Lu, dia mendelik padanya, kemudian ikut naik kelantai atas dengan ibu Lu.

Makan bersama setiap tahun keluarga Lu rusak karena ulahku, sepanjang perjalanan aku terus mengatakan maaf Darryl Lu maaf.

Dia kemudian mengatakan kalau orang tuanya bukan orang yang tidak paham aturan, dan memintaku tenang.

Hiburan yang diberikan Darryl Lu bagiku tidak terlalu mengena, didalam hati aku paham, kesan baikku pada ibu Lu, karena masalah kali ini sudah berkurang.

Dan aku juga tidak bisa membiarkan Isanah Ji tinggal dikota Jing sendirian, tidak tahu bagaimana Adrian Yang akan menyiksanya.

Ketika kita kembali ke kota Jing hari sudah gelap, Isanah Ji memakai pakaian kulit yang tipis, berjongkok kedinginan didepan villa sampai bibirnya berubah ungu.

Melihat kami kembali, Isanah Ji kemudian memelukku, dengan gemetar bertanya padaku: Kayla An, apa yang harus kulakukan.

Aku mengatakan diluar terlalu dingin, kita bicara saja ketika sudah berada didalam.

Eric He lantas membuatkan tiga gelas susu, setelah itu dia segera kembali ke kamarnya, diruang tamu hanya tersisa Isanah Ji yang kelihatannya tidak bersemangat, dan aku beserta Darryl Lu.

Mungkin karena Darryl Lu ditempat itu, Isanah Ji ingin mengatakan sesuatu tetapi dia melihatku, dan kembali melihat Darryl Lu, kata-kata yang sudah ada diujung bibirnya kembali ditelannya.

Darryl Lu bersandar disofa dan mengatakan: “Katakanlah, apa kamu pikir Kayla An bisa membantumu?”

Aku bertanya pada Isanah Ji apakah Adrian Yang mengetahui hal ini.

Isanah Ji menggeleng: “Dia tidak tahu, aku yang menyadarinya, dan tidak berani memberitahukannya pada siapapun, jelas-jelas aku sudah makan obat, mengapa bisa seperti ini.”

Darryl Lu mengatakan: pil kontrasepsi juga tidak menjamin kalau kamu 100% tidak akan bisa hamil, sekarang hanya ada dua jalan keluar, pertama, kamu diam-diam menggugurkan anak ini, kedua, kamu cari Dave Tong, hanya dua hal ini yang dapat membuat Adrian Yang ketakutan.

Mendengar apa yang dikatakan oleh Darryl Lu, Isanah Ji melihat Adrian Yang dengan tatapan kaget: “Tidak bisa, tidak bisa mencarinya, dia memiliki kelainan, bagaimana jika dia juga tidak mau mengakui anak ini?”

Aku mengatakan kalau begitu kamu ingin menggugurkan anak ini?

Isanah Ji mengangguk, terisak sebentar: “Aku tahu hal ini sangat egois, dan juga sangat kejam. Tapi aku tidak memiliki pilihan lain, tapi aku tidak berani pergi ke dokter sendiri, kenalan Adrian Yang benar-benar sangat banyak, aku takut……”

Darryl Lu bangkit dan melihatku: “Rupanya kamu takut akan hal ini, kamu tenang saja, pasti tidak akan ketahuan oleh Adrian Yang. Aku akan menghubungi dokter, besok pagi aku dan Kayla An akan menemanimu.”

Isanah Ji kemudian mengangguk, dia bertanya dengan suara kecil jika malam ini dia boleh tinggal di villa.

Aku mengatakan kamar waktu itu, kamu pergilah sendiri, cepatlah istirahat.

Isanah Ji melihatku dengan tatapan penuh terima kasih, mengatakan Kayla An, aku sudah menyusahkanmu.

Aku menggeleng, Isanah Ji kembali kekamarnya, ketika keluar, Darryl Lu tetap berdiri diruang tamu, seperti sedang memikirkan sesuatu, dan termenung karena memikirkannya.

Aku pikir dia tidak senang karena masalah yang tadi terjadi dirumahnya, aku lantas mendekatinya dan memeluknya: “Aku yang salah, sampai kamu juga tidak makan bersama dengan kedua orang tuamu.”

Darryl Lu tidak membalasku, hanya saja dia bertanya: “Kayla An, andaikan kamu hamil, apakah kamu akan memberitahuku terlebih dahulu, atau kamu akan pergi mencari Isanah Ji, berdiskusi untuk menggugurkan bayi itu?”

Aku tertegun, aku sebelumnya tidak pernah memikirkan hal ini.

Aku mengatakannya dengan tergagap-gagap: “Kita berdua selalu menggunakan kondom, hanya beberapa kali seperti itu, aku juga sudah makan obat, dan menstruasiku juga sangat tepat waktu, kamu tidak perlu cemas. Jika memang ada bayi, aku juga tidak akan merepotkanmu.”

“Kamu merasa ini adalah sesuatu yang merepotkan?” pertanyaan yang dilontarkan Darryl Lu ini membuatku semakin bingung, bersama dengan Darryl Lu untuk waktu yang lama, aku masih belum bisa menerka isi hatinya.

Melihatku tidak menjawabnya, Darryl Lu kemudian memegang pundakku, dan melihatku dengan sungguh-sungguh: “Andaikan, aku bilang andaikan, kamu benar-benar hamil dengan anakku, kamu tidak bisa memutuskan sendiri untuk menggugurkannya, kamu harus memberitahuku, kamu tahu?”

Meskipun tidak paham apa maksud dari perkataan Darryl Lu ini, tapi aku pun menggangguk dan menyetujuinya.

Darryl Lu tidak pernah mengatakan kalau dia ingin menikahiku, bahkan membahas masalah hamil ini, pria ini juga tidak mengatakan kalau dia akan menikahiku, aku melihat Darryl Lu dan tersenyum, memikirkan, seumur hidup ini aku tidak akan pernah bisa menikah dengannya.

Pagi hari keesokannya, Darryl Lu mengendarai mobil membawaku dan Isanah Ji kerumah sakit.

Isanah Ji melakukan pemeriksaan didalam sana, sementara aku dan Darryl Lu duduk menunggu dikoridor.

Suasana tahun baru, tidak banyak orang yang ada dirumah sakit, tidak lama kemudian Isanah Ji keluar dengan wajah pucat, dokter dengan sopan menyapa Darryl Lu, setelah itu membawa Darryl Lu untuk membereskan masalah administrasi rumah sakit.

Darryl Lu melihat Isanah Ji, ragu sejenak, dia kemudian mengikuti dokter.

Aku menemani Isanah Ji menuju kebagian Gynecology, disamping kami ada bayi yang baru lahir, keluarganya tidak henti-hentinya keluar masuk, wajah mereka dihiasi dengan senyuman kegembiraan.

Isanah Ji melihatnya sesaat, kemudian menarikku agar berjalan lebih cepat, masuk kekamar pasien kemudian menutup pintu ruangan tersebut.

Darryl Lu kembali setelah membereskan administrasinya, mengatakan agar Isanah Ji harus beristirahat, untuk bersiap-siap dengan operasi sore ini, dia lantas menarikku keluar dari kamar pasien.

Baru saja keluar dari kamar, aku melihat seorang wanita yang kelihatannya seperti wanita kaya yang berjalan melewati kami, aroma kosmetik yang digunakannya sangat menyengat, ketika dia lewat aku menutup hidungku.

“Apa yang sudah dikatakan Isanah Ji padamu?” tanya Darryl Lu padaku.

Aku melihatnya dengan tatapan kebingungan: “Mengatakan apa?”

“Dokter mengatakan, Isanah Ji cukup istimewa, jika anak ini digugurkan, maka kemungkinannya untuk bisa hamil dimasa mendatang, hanya ada 50 %. Dia juga mengatakan, kalau dia mungkin tidak akan pernah bisa hamil seumur hidupnya.”

Mungkin inilah bagaimana rasanya tersambar petir, wajah Isanah Ji sangat buruk, awalnya aku berpikir itu karena dia takut, aku tidak menyangka kalau keadaannya rupanya seperti ini.

“Kalau itu……” aku bingung sampai tidak tahu harus mengatakan apa, saat itu aku benar-benar sangat membenci diriku sendiri, jika aku kaya, aku bisa memberitahu Isanah Ji, aku akan membantunya merawat anak ini.

Tapi masalahnya, aku hanya bisa hidup dengan bergantung diri pada Darryl Lu, sama sekali tidak bisa membantu Isanah Ji. Meskipun Darryl Lu kaya, tapi tentu tidak akan membantu orang untuk merawat seorang anak.

Aku kemudian mengepalkan tanganku, melihat pintu yang tertutup rapat itu, aku lantas mengatakan kalau Giovani Tong pasti akan mendapatkan balasannya, dia membuat Isanah Ji hamil, merebut haknya untuk menjadi ibu, kedepannya kehidupan pria ini pasti tidak akan mulus!

Aku tidak bisa melakukan apapun, hanya bisa menyumpahinya dengan kata-kata untuk melampiaskan rasa kesalku. Air mata dan sumpah serapah adalah dua hal yang paling tidak bisa digunakan didunia ini, akan tetapi banyak sekali yang masih menggunakannya, itu karena selain hal ini, mereka tidak bisa menemukan cara yang lain untuk menghibur diri mereka.

“Nona, siapa yang kamu bilang hamil?”

Baru saja menyelesaikan perkataanku, suara yang datang dari arah belakang membuatku terkejut.

Aku segera berbalik, melihat wanita yang kelihatan seperti orang kaya itu sejak kapan berdiri dibelakangku.

Aku menutup mulutku, segera mengibaskan tanganku: “Aku rasa bibi salah dengar, aku tidak mengatakan apapun.”

Saat itu keringat dingin pun muncul disekujur tubuhku, masalah ini adalah sesuatu yang harus dirahasiakan, melihat dandanan orang yang dihadapanku, jelas dia berasal dari keluarga berada, bagaimana jika dia mengenal Adrian Yang, maka habislah.

“Nyonya kaya” melihatku, kemudian tersenyum mengatakan: “Nona, aku bukan sengaja mendengar percakapan kalian, hanya saja tadi ketika lewat, aku mendengar kamu menyebut nama anakku, sepertinya berhubungan dengan hamil, oleh karena itu aku pun hanya ingin bertanya.”

“Kamu kamu kamu kamu……” aku tergagap dan tidak bisa mengatakan apapun, ini kebetulan sekali, orang-orang mengatakan menyebut nama siapa maka orang itu akan muncul, tapi ibu Giovani Tong malah lebih cepat muncul dari nama orang yang disebut.

Darryl Lu meresponsnya dengan lebih cepat dariku, dia kemudian maju dan menyapa wanita itu, dia bahkan memberikan kartu namanya padanya.

Ibu Giovani Tong kemudian melihat kartu nama itu sejenak, dia mengangkat wajahnya dan mengatakan: “Rupanya kamu adalah CEO Lu, kabarnya waktu itu kamu ingin bekerja sama dengan Tong’s Corp., tapi ada akhirnya CEO Lu memilih untuk bekerja sama dengan Lin’s Corp. yang sudah hampir bangkrut, ternyata anda masih muda.”

Darryl Lu juga tersenyum: “Masalah bisnis, jika tidak menandatangani kontrak kerjasama, semuanya bisa berubah, dan itu juga karena perusahaan anda tidak bersedia menanda tangani kontrak, dan aku pun tidak memiliki pilihan.”

Wajah ibu Giovani Tong yang tadinya masih tersenyum perlahan-lahan berubah dingin, dia pun berbalik berpikir untuk beranjak dari tempat itu.

Aku melihat Darryl Lu dengan penuh kekaguman, dengan percakapan tadi dia sudah berhasil mengubah topik pembicaraan. Jika itu aku, pasti aku sudah kelabakan.

Hal yang aku pelajari dari Darryl Lu benar-benar sangat banyak, menggunakan semua kapasitas yang ada, berpura-pura baik pada orang lain……dimasa depan, ketika bertemu dengan Darryl Lu dijalan, dia mengatakan Kayla An kamu sudah berubah. Aku juga dengan tenang mengatakan padanya: semua ini berkat CEO Lu, kalau tidak mungkin aku sudah dihabisi oleh orang-orang kejam diluar sana.

Tentu saja, ini adalah masalah kedepannya.

Ibu Giovani Tong tidak beranjak dari tempat itu, dia kembali berbalik: “Masalah keturunan keluarga Tong tidak boleh sampai muncul masalah, oleh karena itu siapa yang telah mengandung darah daging keluarga kami, aku harus mengetahuinya.”

Aku dan Darryl Lu saling berpandangan, wanita yang sudah lama tinggal dengan kekayaan ini, bukanlah seseorang yang mudah dipermainkan, awalnya aku berpikir beberapa kalimat tadi sudah bisa menghentikannya, tidak disangka 5 detik kemudian, wanita itu kembali lagi.

Belum sempat aku memikirkan sesuatu untuk dikatakan, Isanah Ji membuka pintu kamar dan berjalan keluar, wajahnya terlihat sangat pucat, dia melihat wanita dihadapannya, dengan sopan menyapanya: “Bibi apa kabar, masalah ini tidak ada hubungannya dengan dua temanku, kita diskusikan saja sendiri.”

Ibu Giovani Tong segera melihat dan menilai Isanah Ji, dari kepala sampai kaki, dan kembali melihatnya dengan seksama, tatapan ini membuat aku yang melihat semua ini merasa tidak nyaman, apa lagi Isanah Ji.

Tapi Isanah Ji seolah-olah baik-baik saja, dia kemudian mempersilahkan ibu Giovani Tong.

Mereka kemudian masuk kekamar itu, aku yang berada diluar merasa sangat khawatir, dan menunggu jika didalam terdengar suara.

Entah karena pengedap suara yang kuat, atau karena suara bicara mereka yang kecil, tidak terdengar apapun.

Darryl Lu menggunakan telapak tangannya dan meletakkan pada kepalaku, kemudian menarikku masuk kedalam pelukannya: “Curiosity killed the cat.”

Aku kemudian mendelik melihatnya, aku mengatakan, aku tidak tahu jika rasa penasaran bisa membunuh kucing atau tidak, aku hanya mengkhawatirkan jika wanita itu akan mencelakai Isanah Ji.

Ketika sedang berbicara, mereka berdua kemudian keluar, ibu Giovani Tong kemudian memukul tangan Isanah Ji dan mengatakan: “Kamu tenang saja, asalkan jika ini adalah darah daging keluarga Tong, keluarga Tong pasti akan mengakuinya, kamu pergi dan urus prosedur keluar dari rumah sakit, sisanya serahkan saja padaku.”

Setelah ibu Giovani Tong beranjak pergi, aku melihat Isanah Ji dengan tatapan keraguan, aku mengatakan apa yang sudah kalian bicarakan? Bagaimana situasinya sekarang?

Isanah Ji tersenyum pahit: “Aku akan menikah, dengan pria berkelainan itu.”