Half a Heart - Bab 20 Di Balik Sikap Dingin Grizelle

Semenjak hari dimana kesempurnaan pernikahan itu terpenuhi, Grizelle sudah bisa menerima kenyataannya jika kewajiban seorang istri itu harus ia penuhi juga di samping membereskan rumah, dan mengurus suaminya. Grizelle masih bersikap kaku, tetapi Adrian sudah bisa memahami dengan baik.

Waktu terus berjalan, tak terasa sudah setahun mereka menikah, dan sudah memiliki kebiasaan yaitu menonton televisi bersama walaupun tidak saling berbicara. Adrian akan bekerja, atau hanya fokus dengan HP-nya saja sambil menikmati teh, dan cemilan malam. Grizelle sudah tidak begitu risih jika ada Adrian di sampingnya, ia seperti sudah terbiasa.

Ketika Grizelle sedang tersenyum menonton kartun kesukaannya. Adrian yang melihat senyuman itu pun menghampiri sambil membawa teh, tak lupa ia juga membawakan untuk Grizelle. Adrian mencoba untuk lebih ramah, dan menganggapnya sebagai teman dekat agar lebih akrab lagi.

“Apakah seru sekali kartun ini?” ujar Adrian tersenyum sembari meletakan minuman ke meja di hadapan Grizelle.

“Terima kasih. Iya, karakternya lucu-lucu,” jawab Grizelle, namun tidak memandang suaminya. Ia masih fokus dengan kartun kesukaannya.

Awalnya Grizelle yang canggung, akan menghentikan senyumannya ketika melihat film kartun, apabila dilihat Adrian. Ia juga selalu menahan tawanya atau bahkan senyumnya ketika menonton, dan itu terasa tidak nyaman. Grizelle sesekali juga melihat Adrian dari ujung netranya, dan terlihat memang Adrian sibuk dengan dunianya sendiri.

Adrian yang mengawali kebiasaannya duduk menemani Grizelle menonton pun meneruskan kebiasaan itu. Hingga ia sudah tak segan lagi untuk menceritakan apa yang terjadi di kantor pada hari ini. Grizelle juga sesekali bertanya jika sudah melihat raut wajah suaminya mulai aneh, terlihat kesal, atau bingung.

Walaupun begitu, tetap saja hubungan mereka masih sangat kaku. Tetapi, Adrian kali ini sudah tidak lagi menahan dirinya jika ingin meminta kebutuhan biologis kepada Grizelle. Grizelle juga tidak lagi menolak, berusaha menerima, dan menjalani dengan ikhlas.

Sebenarnya, Adrian berpikir apa tindakan Grizelle yang dingin karena memang pernikahan ini tanpa cinta. Tetapi itu tidak sepenuhnya benar, Adrian tidak tahu ada apa di balik sikap Grizelle sebenarnya. Sampai setahun ini pun Adrian tidak pernah mencari tahu bagaimana latar belakang Grizelle.

*

Sejak mamanya meninggal, Grizelle seperti sudah kehilangan Daddynya. Ia merasa Edward mengabaikannya untuk menemukan kehidupan baru. Sampai akhirnya ia menikah dengan Jessica dengan alasan untuk menjadi teman bagi Grizelle yang terlihat begitu kesepian, dan terpukul atas kepergian mamanya.

Bukan hanya itu saja, Edward juga semakin tidak mempedulikan Grizelle ketika Teddy lahir. Ia masih berpikiran jika anak lelaki adalah penerusnya. Jadi, lebih baik Grizelle dinikahkan, sehingga bisa mendapatkan kebahagiaan di luar.

Nyatanya, prilaku Edward yang diberikan kepada Grizelle membangun karakter yang berbeda. Grizelle merasa tidak memiliki kasih sayang sama sekali, dan membuatnya berpijak pada diri sendiri. Terciptalah sikap dingin itu kepada semua orang, termasuk kepada Adrian orang baru yang tinggal serumah dengannya.

Selain itu, Edward yang menikah lagi dengan cepat membuat Grizelle juga berpikiran jika Daddynya sudah berkhianat cukup lama karena dengan mudah menerima wanita lain di sisinya. Sedangkan Grizelle saja sampai sekarang masih memikirkan mamanya, dan berusaha untuk tegar jika mengingat kebersamaan dulu. Hal ini juga yang membuat Grizelle tidak mempercayai Edward, dan juga lelaki manapun.

Ketika Adrian datang ke rumah Grizelle untuk pertama kalinya, ia merasa Grizelle tidak begitu akrab dengan kedua orang tuanya. Tetapi pikiran itu ditepisnya karena melihat Grizelle yang pendiam, dan terlihat malu ketika pertemuan pertama. Adrian ingin memperbaiki segalanya, dengan memulai kembali perkenalan, tetapi hal ini berat terasa ketika melihat Grizelle yang kaku dan dingin.

Seperti malam ini, Adrian kembali melakukan rutinitasnya dengan Grizelle menonton televisi bersama. Sembari melihat HP-nya ia melirik ke arah Grizelle sesekali, ingin rasanya membicarakan Ayahnya yang memenangkan sebuah sidang. Adrian tahu dari berita online yang dibacanya. Tetapi, lagi-lagi Adrian tak bisa berbicara jika tentang keluarga, ia tak ingin terlihat seperti mencari tahu, dan juga mengurusi urusan orang lain.

“Apakah kamu membaca berita Indonesia beberapa hari ini?” tanya Adrian.

“Belum, mengapa? Apakah ada yang menarik?” tanya Grizelle.

“Daddy Edwar memenangkan satu kasus besar lagi,” jawab Adrian.

“Oh kasus besar,” ujar Grizelle datar.

Grizelle terdiam, ia tak ingin tahu kasus apa itu, walaupun ia sangat ingin membahas mengenai hukum. Minatnya dalam bidang ini sungguh besar, sehingga jika membahas permasalahan ini akan lebih menarik untuknya. Tetapi jika yang dibahas tentang Daddynya, Grizelle tidak ingin terlibat pembicaraan apapun itu.

*

Kasus besar yang ditangani ayah mertua Adrian itu membuatnya berpikir, apakah ada keuntungan lain yang akan ia dapatkan ketika memenangkan kasus itu? Mengingat pernikahannya dengan Grizelle adalah balasan dari memenangkan kasus ayahnya di pengadilan. Adrian tak ingin berpikiran negatif tetapi, tetapi memang itulah yang terjadi.

Adrian tidak bisa menghakimi begitu saja sebenarnya, ia menyetujui pernikahan ini juga karena ingin berbakti kepada orang tuanya. Setidaknya itulah yang diminta ayahnya ketika memohon agar Adrian ingin menikahi Grizelle. Sekarang, ia mendapatkan istri yang berdedikasi tinggi kepadanya, tetapi soal cinta dan kasih sayang jauh dari harapan.

Berbeda dengan Adrian, Grizelle justru berpikir jika pernikahan ini adalah cara Daddy, dan Mommynya untuk mengeluarkannya dari rumah lagi. Grizelle merasa sebagai anak perempuan ia hanya akan mengikuti suami kemanapun pergi. Sedangkan Teddy akan menjadi penerus bagi keluarga dan menetap di rumah.

Tetapi itu tidak masalah bagi Grizelle, semakin ia jauh pergi, semakin ia jauh dari keluarganya, terutama Daddynya. Walaupun ia berpindah sangkar, setidaknya ia bisa mengontrol sedikit leluasa kehidupannya. Seperti setahun ini menjalin rumah tangga, dan tinggal di Australia ia tidak melihat Daddynya dengan keserakahan yang ada.

Selama setahun ini sepertinya belum ada cinta, dan rasa yang timbul dari Grizelle. Tetapi sikapnya sudah mulai baik, dan mau berbicara lebih banyak dari sebelumnya. Grizelle bahkan mau meminta Adrian untuk membelikan barang jika suaminya juga akan pergi keluar membeli sesuatu.

Kadang, Adrian mengajak Grizelle juga pergi bersama dengannya untuk sekalian belanja. Hari ini pun seperti itu ketika Adrian akan keluar membeli teh celup yang sudah habis. Grizelle menitip beberapa barang, dan Adrian yang pusing mengajaknya saja pergi bersama.

“Tunggu!” Panggil Grizelle untuk menahan Adrian.

Adrian yang baru ingin membuka pintu pun berhenti, dan menoleh ke arah istrinya. “Kenapa?”

“Aku ingin menitip gula, roti, telur, susu, dan jus jeruk. Oh iya, satu lagi, aku juga ingin menitip cemilan ini,” ujar Grizelle memperlihatkan bungkusan cemilan yang selalu ia makan.

“Banyak sekali, aku jadi pusing mengingatnya. Lebih baik kamu ikut saja, siapa tahu ada barang lainnya yang kamu ingin untuk membelinya,” ujar Adrian.

Grizelle menghela nafas panjang. “Baiklah.”

Akhirnya Grizelle mengikuti apa yang dikatakan Adrian, ia tersadar memang titipannya juga cukup banyak. Sepertinya itu lebih ke arah menyuruh membelikan barang kebutuhan rumah, bukan menitip lagi. Grizelle pun mengambil jaketnya, lalu keluar bersama Adrian untuk berbelanja kebutuhan mereka.

*

“Apakah kamu mau makan ice cream?” tanya Adrian.

“Di cuaca dingin?” ujar Grizelle.

“Siapa tahu saja.”

Adrian mengajak Grizelle karena ada toko ice cream dekat dengan tempat mereka berbelanja. Namun, ajakan itu sepertinya tidak berarti apa-apa untuk Grizelle. Istri Adrian itu tak memberikan respon apa pun setelah pertanyaan suaminya.

Mereka pun kembali berjalan menuju mobil untuk meletakan barang belanjaan yang cukup banyak. Adrian terus memandangi toko ice cream itu, sampai hampir menabrak mobil yang terparkir. Tak tega melihat suaminya, Grizelle pun akhirnya mengajak Adrian ke toko itu dengan alasan tiba-tiba ingin makan ice cream strawberi.

Wajah Adrian kemudian berubah, ia terlihat bahagia ketika Grizelle mengajaknya ke toko ice cream terebut. Mereka pun akan meletakan semua belanjaan terlebih dahulu, karena tidak mungkin membawa semuanya ke toko itu. Adrian yang jalan di belakang Grizelle awalnya, sekarang berjalan berdampingan dengannya.

***

Novel Terkait

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu