Half a Heart - Bab 22 Kumpul Keluarga

Grizelle sudah menyiapkan segala keperluannya yang akan dibawa ke Indonesia. Sebelum itu, ia juga memisahkan bahan makanan yang akan membusuk jika ditinggal lama. Grizelle tidak tahu kapan dia akan kembali ke Australia, jadi lebih baik berjaga-jaga.

Untungnya, Adrian dan Grizelle tidak sering menyetok makanan terlalu banyak, sehingga tidak banyak bahan makanan yang ada di kulkas. Bahan makanan yang bisa dihabiskan, Grizelle mengolahnya menjadi makan malamnya. Beberapa cemilan ia siapkan untuk dibawa ke Indonesia.

Grizelle tidak antusias dengan keberangkatannya besok ke Indonesia, namun Lunara merasa sangat kehilangan. Lunara sempat berkata jika Grizelle tidak kembali, mungkin ia tidak akan lulus di semua mata kuliah. Sejauh ini yang bisa menjadi semangat bagi gadis keturunan Turki itu adalah Grizelle.

Grizelle berusaha menyemangati teman baiknya itu, ia berusaha untuk memberikan energi positif kepada Lunara agar bisa lulus dengan cepat. Grizelle tahu kemampuan Lunara tidak begitu baik, tapi dia akan membantu dari jarak jauh. Lagi pula, berbedaan jam mereka tidak jauh, sekitar 4 jam saja.

Lunara pun mencurahkan isi hatinya dengan menelepon Grizelle yang tengah masak. Grizelle senang ada yang mengkhawatirkan dirinya, dengan begini ia akan rindu, dan ingin cepat kembali ke Australia. Lunara juga berharap Grizelle cepat datang ke Australia lagi agar mereka bisa sama-sama.

“Aku pasti akan merindukanmu,” ujar Lunara sambil menangis.

“Jangan menangis, aku tidak akan lama,” jawab Grizelle.

“Kamu yakin, dengan keadaan keluarga suamimu yang kaya raya itu?” ujar Lunara lagi.

Grizelle hanya memberikan senyuman saja kepada Lunara karena apa yang dikatakan temannya itu benar. Grizelle saja tidak tahu apakah ia akan bisa kembali atau tidak ke Australia, tapi selagi alasannya untuk sekolah pasti akan ada jalan. Ia hanya perlu bersabar, dan mengikuti arus dari keluarga suaminya.

Terlintas wajah adiknya, Teddy yang sudah lama tidak dijumpainya. Adik kecilnya itu sudah lama tidak ditemuinya, dan pasti akan senang mengetahui Kakak Zelle sudah pulang. Saat mereka pisah kemarin Grizelle berkata akan sering mengabari, dan jika pulang mereka akan bertemu.

*

Grizelle sudah sampai di bandara cukup pagi, ia menunggu penerbangan dengan sibuk pada HP-nya. Seharusnya ia mengabari Adrian jika hari ini ia akan terbang ke Indonesia, tapi Grizelle tidak melakukan itu. Kabar berita Adrian menjalani perusahaan orang tuanya di Indonesia, pastilah sedang sibuk-sibuknya.

Mungkin kedatangan ini bisa saja menjadi sebuah kejutan bagi Adrian, atau mungkin saja keluarganya sudah ada yang memberitahu kedatangannya. Entahlah, tapi sejauh ini Adrian belum ada menghubungi Grizelle sama sekali, yang akan menjemput adalah kakak iparnya. Mungkin memang Adrian sedang sangat sibuk saat ini.

Pemberitahuan penerbangan Grizelel sudah terdengar, ia pun bergegas utnuk menuju pesawat. Penerbangan akan cukup lama, ia pun membuat dirinya senyaman mungkin. Bepergian sendirian, dan di pesawat dalam waktu yang lama sudah biasa untuk Grizelle.

“Here we go. Indonesia lagi,” gumam Grizelle menghela nafas dalam.

Grizelle pun lebih memilih tidur di pesawat sembari mendengarkan lagu. Hatinya jadi semakin berdebar setelah duduk di pesawat. Rasa tidak siap untuk menginjakan kaki ke Indonesia lagi setelah selama ini.

Lama Grizelle terlelap, terdengar pemberitahuan jika sudah akan sampai ke Indonesia. Ia mempersiapkan dirinya untuk kembali menginjakan kaki. Grizelle tidak menyangka setelah sekian lama dapat kembali lagi.

Setelah melewati pintu keluar dia berkeliling mencari kakak iparnya yang bertugas menjemput. Dia tersenyum lebar melihat pria tampan yang selalu bersikap ramah kepadanya itu.

“Bagaimana perjalananmu?” tanya Aliando.

“Lancar saja. Aku tak menyangka kakak akan datang,” jawab Grizelle.

“Kalau bukan karena Papa, aku tak akan datang.” Tetapi senyum lebar Aliando berbeda dengan nada ketus yang dibuat-buatnya kepada Grizelle.

Grizelle dan Aliando adalah ipar yang cukup akrab, mereka selalu berbincang jika bertemu. Berbeda dengan Adrian, Aliando sangat akrab dengan keluarga. Ia suka berbincang dengan Grizelle karena obrolan mereka selalu sama.

Apabila Adrian sering bersikap kaku dengan Grizelle, Aliando justru sangat menghormati perempuan itu. Aliando adalah fotocopian Syahreza, dengan kepribadian yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keluarga. Di matanya sosok Grizelle adalah saudara ipar, yang berarti bagian dari keluarga.

Grizelle yang berpikir ia sudah menjadi bagian dari keluarga pun harus menyesuaikan diri. Hubungannya memang tidak baik dengan Adrian, namun setidaknya dengan keluarga yang lain harus baik untuk menutupi apa yang mereka jalani saat ini. Setelah sampai ke Indonesia ia harus hati-hati dalam bercerita dengan siapa pun.

Sekarang, semua telah berkumpul, tetapi ada yang dikhawatirkan oleh Grizelle. Kekhawatiran itu adalah tentang bagaimana ia harus bersikap dengan Adrian di hadapan keluarga. Grizelle tak bisa membayangkan bagaimana sandiwara akan berjalan.

*

Syahreza dan istrinya juga menyambut Grizelle dengan sangat bahagia, mereka sudah menganggap Grizelle adalah putri mereka. Oleh karena itu Grizelle diminta untuk pulang ke Indonesia karena sendirian di Australia. Juga, agar mereka bisa berkumpul bersama lengkap satu keluarga.

Grizelle juga sangat menghormati Syahreza dan istrinya sebagai mertua, sebab ini lah Grizelle menurut untuk pulang ke Indonesia. Walaupun hubungan dengan Adrian tidak terlalu akrab, bahkan ia tidak memberitahu suaminya itu jika ia sudah sampai ke Indonesia. Tetapi, rasa bersalah timbul ketika Adrian tidak mengabarinya sama sekali.

Grizelle merasa harus menghubungi Adrian, dan mengabari kedatangannya. Namun, HP-nya tidak aktif, malam juga sudah semakin larut. Pastinya, keluarga akan menanyakan keberadaan Adrian kepada Grizelle.

Tak lama, terdengar suara pintu terbuka. Adrian masuk ke dalam kamarnya, ia terkejut lampu kamarnya menyala. Ia mendengar ada suara air mengalir dari dalam kamar mandinya. Adrian sudah merasa ada yang tidak beres.

Ketika membuka pintu berlahan, Adrian seperti sedang melihat hantu. Ia melihat Grizelle yang sedang memejamkan mata menikmati waktu berendam. Benar-benar tak percaya kehadiran Grizelle di kamarnya.

“Kamu sudah lama?” tanya Grizelle.

“Lumayan,” jawab Adrian.

“Kenapa kamu pulang? Bukankah kemarin kamu tidak tertarik kembali ke Indonesia?”

“Aku disuruh oleh Papamu,” jawab Grizelle datar.

“Bukannya kamu bisa menolak?” ujar Adrian

“Sudah, tapi tetap dipaksa. Mau tidak mau aku kembali.”

Dalam hati Adrian sebenarnya cukup senang dengan kehadiran Grizelle. Meski hari-harinya sudah mulai diisi dengan Anindya, tetapi Grizelle memiliki tempat tersendiri di hatinya. Tetapi malam ini dia terus terang kesal, karena isterinya itu tidak mengabari kedatangannya. Hari ini, dengan kepulangannya yang cukup malam, ditambah HP-nya mati karena kehabisan batere, pasti keesokan pagi ia akan mendapatkan tambahan sarapan, yaitu nasihat dari ayahnya.

Adrian yang merasa kesal memilih untuk tidur saja, dan tidak menghiraukan istrinya. Grizelle yang melihat Adrian merasa suaminya tidak senang akan kedatangannya. Ia pun bingung harus berbuat bagaimana untuk menenangkan suaminya.

Selama ini Adrian belum pernah marah, atau kesal seperti ini. Grizelle yang dingin, dan pendiam pun tidak peka, juga tidak bisa mengambil tindakan apa pun. Mungkin diam adalah pilihan yang paling tepat.

*

Seperti janjinya kepada adiknya, Teddy, Grizelle akan bertemu dengannya ketika pulang ke Indonesia. Hari ini ia berpamitan ia hari ini akan pergi menjemput adik laki-lakinya di sekolah. Aliando kenal dan tahu siapa adik Grizelle yang bernama Teddy. Keluarga Adrian pun mengerti, dan meminta supir untuk mengantarkannya bertemu Teddy.

Syahreza seperti tidak rela jika menantunya pergi sendirian. Grizelle juga belum memiliki SIM Indonesia, jadi ia tak bisa membawa kendaraan. Ia juga senang, mertuanya sangat baik kepadanya, dan memberi kesempatan dia bertemu dengan adiknya yang mempunyai selisih umur hampir 14 tahun tersebut.

Grizelle sangat antusias sekali melihat adik kecilnya itu, ia sudah berencana melakukan banyak hal. Grizelle belum siap untuk menemui daddy dan mommy-nya sehingga ia lebih memilih untuk menemui adiknya di sekolah saja. Untungnya, Teddy bisa diajak kerjasama untuk menutupi semua hal.

Grizelle juga memberitahu Adrian jika dia keluar menemui Teddy melalui pesan WhatsApp. Tak lama Adrian langsung menjawab dan mengizinkan, bahkan menitip salam untuk adik iparnya tersebut. Adrian juga senang memiliki adik lelaki dari istrinya, ia berencana untuk bertemu dengan Teddy juga.

Pertemuan Grizelle dengan Teddy berlangsung cukup lama. Bahkan Grizelle sempat berjalan-jalan membelikan adiknya yang berusia 10 tahun itu kemeja yang menurut mereka berdua cukup keren, dan makan di mall bersama. Meskipun Daddy dan Mami tirinya selalu berusaha agar Grizelle tidak berada satu rumah dengan Teddy, namun tidak membuat dua orang saudara itu saling menjauh satu sama lain.

***

Novel Terkait

My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu