Half a Heart - Bab 15 Kekhawatiran

Seperti biasa, Grizelle memulai harinya dengan bangun begitu pagi, dan menyiapkan sarapan, lalu pergi ke kampus. Sudah beberapa hari ini Adrian mengatakan ia akan pulang terlambat, dan meminta Grizelle untuk menyisakannya makan malam. Sebenarnya tanpa Adrian mengatakan juga Grizelle tetap akan membuat bagian Adrian.

Seperti yang diketahui, Grizelle tetap melakukan kewajibannya sebagai seorang isti di rumah. Ia akan memasak, dan melakukan hal lainnya. Walaupun bersikap dingin, Grizelle tetap memikirkan Adrian, mulai dari pakaian, dan makanan.

Grizelle juga sebenarnya sedang sibuk dengan tugas, dan ia lebih banyak berada di perpustakaan. Tetapi ketika waktu sudah sore, ia pun akan pulang, sebelum Adrian. Kadang ia harus meninggalkan teman-temannya yang sedang dalam diskusi.

Teman-temannya menghargai Grizelle yang sudah menikah, dan perlakuan Grizelle yang baik kepada suaminya. Tetapi, Grizelle juga diminta untuk memikirkan nilai yang sedang mereka kejar bersama. Walaupun tidak enak, Grizelle akan berusaha meluangkan waktu lebih lagi untuk mengerjakan tugas ini.

Adrian kembali pulang lewat dari jam makan malam. Kali ini Grizelle sedang mengerjakan tugas, dan sedang berdiskusi dengan temannya, Lunara melalui panggilan video. Adrian yang tidak ingin mengganggu pun langsung memasuki kamar untuk beristirahat sejenak, mandi, dan makam malam.

“Apakah kamu sedang banyak tugas?” tanya Adrian sembari makan malam.

“Lumayan,” jawab Grizelle.

“Aku akan lembur minggu depan mungkin sekitar 3-4 hari, apakah kamu mau pergi weekend ini? Hanya ingin menghibur diriku dari penatnya kerja,” ujar Adrian.

“Boleh,” jawab Grizelle,

Grizelle tidak pernah menolak ajakan Adrian, sesekali ide suaminya itu juga bermanfaat untuknya. Jalan-jalan akan sedikit menyegarkan pikiran, ia juga ingin melihat tempat lain selain jalanan dari rumah ke kampus. Ia juga penasaran tempat seperti apa Adrian akan membawanya pergi.

Adrian kali ini memutuskan untuk tidur duluan karena melihat Grizelle masih mengerjakan tugas ia tidak ingin mengganggu. Grizelle hanya merespons dengan anggukan saja, dan tetap fokus pada tugasnya yang cukup banyak, sembari mendengarkan musik. Hari ini saja ia membereskan rumah seperlunya saja.

*

Keesokan harinya, tepat di weekend, Adrian mengajak Grizelle ke sebuah taman bermain yang banyak menjual jajanan pinggir jalan. Selain itu, mereka pergi hanya dengan menggunakan angkutan umum, dan kebanyakan berjalan kaki. Tempat ini banyak bangunan tua, dan tampak sangat romantis untuk didatangi oleh pasangan.

Dibawa ke tempat seperti ini saja Grizelle sudah terlihat sangat senang. Ia tak henti-hentinya tersenyum melihat ke sekeliling. Adrian juga menawarkannya untuk berfoto, namun Grizelle yang canggung menolaknya.

Secara diam-diam, Adrian memotret Grizelle dari belakang, dan juga diam-diam memotret Grizelle ketika sedang tersenyum. Tak lupa Adrian mengajak Grizelle untuk berfoto bersama satu kali saja. Tetapi ajakan Adrian itu juga ditolak oleh Grizelle hingga Adrian memohon dengan sangat.

“Grizelle, ayolah sekali ini saja foto bersama,” ujar Adrian.

“Tidak. Jika kamu mau foto, akan aku fotokan,” jawab Grizelle.

“Please, sekali saja, satu kali saja, janji hanya satu kali,” ujar Adrian.

Grizelle pun menghela nafas panjang, dan mengabulkan permintaan Adrian. “Baiklah, baiklah, sekali saja.”

Akhirnya mereka pun berfoto bersama, walaupun tidak begitu bagus, namun cukup membuat Adrian senang. Ia berusaha membuat Grizelle nyaman, dan sesekali menyenangkan hati istrinya walaupun rumah tangganya sangat dingin. Tak ada salahnya sesekali menjadi teman berbagi canda dengan istri.

Setelah puas berjalan-jalan, mereka pun akhirnya pulang. Grizelle memasakkan makanan untuk suaminya sebelum ia kembali mengerjakan tugas. Adrian juga tampak sibuk dengan berkas-berkas kantor.

Keindahan rumah tangga yang baru saja terjalin seperti berubah begitu saja ketika sudah sampai di rumah. Hubungan suami dan istri ini kembali menjadi dingin, dan berbicara hanya seperlunya saja. Mungkin kehidupan rumah tangga yang normal hanya akan menjadi cerita indah yang tak mungkin terjadi bagi mereka berdua.

*

Keesokan harinya, sesuai dengan yang Adrian katakan jika ia akan lembur beberapa hari ke depan. Ia pulang sekitar jam 10 malam di hari pertama lembur ini, dan pulang dengan keadaan Grizelle sudah tertidur. Untungnya, Grizelle sudah menyiapkan makan untuk suaminya sebelum ia istirahat.

Bukannya satu hari saja Adrian pulang di jam 10 malam, namun juga hari ini. Adrian sepertinya memang sedang sangat sibuk di kantornya. Oleh karena itu ia mengajak teman-temannya untuk berdiskusi di perpustakaan besok, dan kali ini ia dapat pulang agak telat.

Semua teman-temannya sangat menghargai Grizelle yang mau meluangkan waktu, sehingga mereka pun setuju dengan ajakan tersebut. Lunara yang awalnya enggan ikut dipaksa Grizelle karena ini demi nilai mereka juga. Akhirnya Lunara dengan besar hati akan ikut lembur dengan Grizelle, dan teman-teman di perpustakaan.

Keesokan harinya, Grizelle pun pergi seperti biasanya, dan kali ini ia membawa bekar unutk makan siang, karena malamnya akan membali makanan. Begitulah cara Grizelle agar bisa menghemat uang di negeri orang. Cara ini sudah ia lakukan dari masih di Belanda dulu, dan ampuh untuk menekan uang jajannya.

Hari ini Grizelle tidak waswas untuk pulang agak telat karena melihat dua hari ini Adrian pulang larut. Pikirannya, mungkin saja hari ini juga Adrian akan pulang di jam yang sama seperti dua hari kemarin. Ia ingin cepat menyelesaikan tugas diskusi bersama-temannya.

“Hari ini kamu membawa bekal?” tanya Lunara.

“Ya, karena malam nanti mungkin aku butuh cemilan, dan kopi,” jawab Grizelle.

“Luar biasa sekali kamu,” ujar Lunara.

“Aku perantauan jadi harus berhemat dengan sebaik mungkin,” lanjut Grizelle.

“Bukankah suamimu memiliki perusahaan?”

“Aku lebih baik tidak bergantung kepadanya secara terus-menerus.”

Lunara bertepuk tangan untuk Grizelle yang begitu menghargai suaminya. Ia merasa Grizelle adalah istri yang sangat baik, dan harus belajar banyak dari teman baiknya itu. Lunara juga merasa jika kehidupan rumah tangga Grizelle, dan Adrian begitu sempurna, harmonis, bahagia, dan patut dijadikan contoh.

Namun, yang sebenarnya terjadi bukan seperti itu. Grizelle memang belum menceritakan latar belakangnya menikah, karena baginya ini belum saatnya Lunara tahu, dan ia juga tidak akan mengerti. Lagi pula, mana ada kisah seperti kehidupannya di dunia Lunara yang begitu bahagia kelihatannya.

Dua teman baik ini memiliki pandangan yang berbeda tentang kehidupan masing-masing mereka. Namun sebenarnya, semua kehidupan ada lebih, dan kurang, tinggal bagaimana kita bisa menyikapinya saja. Walaupun saling mengagumi masing-masing kehidupan mereka, tetap saja Lunara, dan Grizelle adalah teman baik.

*

Adrian yang sudah dua hari ini pulang cukup larut memutuskan untuk pulang lebih cepat. Ia smapai rumah sekitar jam 19.00 atau jam 7 malam. Namun keadaan rumah tidak seperti yang biasanya ia lihat ketika pulanng.

Rumah masih dalam keadaan gelap, dan tidak ada orang. Biasanya ia melihat Grizelle sedang duduk menonton televisi atau beberapa hari kemarin ia melihat Grizelle sedang mengerjakan tugas, mungkin saja Grizelle sedang pergi keluar sebentar. Adrian pun memutuskan untuk mandi, dan bersantai sebentar.

Namun, setelah Adrian selesai mandi, dan bersantai sebentar, ia melihat ke jam yang ada di Hp-nya, waktu sudah menunjukan pukul 20.00 atau jam 8 malam. Adrian mulai merasa waswas kepada Grizelle karena belum juga sampai rumah. Jika memang ia sudah pulang, dan pergi lagi, pasti ada pesan yang ditinggalkan untuk memberitahu Adrian.

Adrian pun mencoba untuk mengirimkan pesan kepada Grizelle, mungkin saja istrinya lupa untuk memberikan kabar. Adrian menanyakan keberadaan Grizelle, dan akan pulang jam berapa, juga apakah ingin dijemput saja? Sayangnya, pesan itu tidak dibalas. Bukan hanya satu pesan saja, Adrian juga mengirimkan beberapa pesan lainnya.

Adrian pun akhirnya memutuskan untuk mencari Grizelle ke kampus yang tidak jauh dari apartemen tempat mereka tinggal. Di jalan, Adrian juga terus mencoba menghubungi Grizelle namun tetap tidak ada respons. Bahkan Hp Grizelle tampak sudah tidak aktif lagi yang membuat Adrian semakin cemas kepda istrinya.

Benar-benar tidak seperti biasanya Grizelle seperti ini. Adrian hanya takut ada sesuatu yang buruk terjadi kepada Grizelle, namun tidak ada orang yang mengetahui. Pikirannya pun menjadi liar sepanjang perjalanan ke kampus.

*

Novel Terkait

Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu