Half a Heart - Bab 9 Kisah Cinta Adrian

“Rasanya ingin pergi saja ke Aussie,” ujar Adrian kepada Aliando.

“Ya pergi nanti dengan istrimu, kalian bisa di sana bersama,” jawab Aliando menanggapi adiknya yang benar-benar sedang tidak enak hati.

“Kok jadi istri?” ujar Adrian.

Adrian memang sudah lulus di salah satu universitas di Australia, dan merintis bisnis di sana. Selain itu ia juga membantu ayahnya mengurus usaha mikro, agar mendapatkan suntikan dana di awal. Ia tak menyangka jika harus mengorbankan hatinya untuk menikah dengan orang yang bahkan tak ia kenal sama sekali.

Aliando sebagai kakak juga tidak bisa berbuat banyak, ia hanya bisa mendengarkan curhatan dari adiknya ada. Saran yang bisa ia berikan hanyalah sabar, dan menerima keputusan ini dengan damai. Tidak mungkin juga Aliando menggantikan Adrian untuk menikah dengan Grizelle karena ia juga sudah memiliki istri.

Syahreza berusaha untuk membuat anaknya menerima, dan mendoktrin jika pernikahan adalah sesuatu hal membahagiakan. Ia mengambil contoh dari dirinya sendiri, dan juga istrinya yang hidup bahagia di usia yang sudah tidak lagi muda. Juga, Syahreza memberikan contoh bagaimana menjadi suami yang baik.

Walaupun Adrian adalah keturunan Syahreza, namun rasanya Adrian tidak bisa seperti ayahnya. Ia memiliki jalan hidup sendiri, dan mungkin juga ini karena ia masih muda. Umurnya baru 24 tahun. Mungkin jika semua sudah dijalani Adrian akan mengerti bagaimana harus menyikapi.

“Tidak masalah jika memang kamu marah, itu wajar. Tapi, seiring berjalannya waktu nanti kamu akan mengerti,” ujar Syahreza memberikan wejangan.

Adrian hanya memalingkan wajah, dan Ibunya sedikit khawatir jika ia turut dibenci oleh anak bungsunya itu. Bagaimana tidak, hati seorang ibu pastilah lebih peka, lebih merasakan kesulitan anaknya. Tetapi ia juga tidak bisa berbuat apa-apa untuk membawa anaknya keluar dari masalah ini.

“Mama yakin kamu adalah lelaki yang baik, dan akan menjadi suami yang baik pula,” ujar Istri Syahreza kepada anaknya untuk memberikan semangat.

Semua omongan keluarganya hanya didengarkan saja, ia sama sekali tidak merespon dengan sepatah kata pun. Menurutnya saat ini tak ada yang berbeda, semuanya menyetujui tindakan ayahnya yang menjodohkan dirinya. Tetapi sebenarnya juga perjodohan ia setujui, dan tidak ia tolak karena ada alasan lain.

*

Semua keluarga tahu jika Adrian memiliki seorang kekasih bernama Adelia. Gadis yang ramah, baik, dan santun, ia juga cantik, kulit mulus dan bertubuh sintal yang menonjolkan keseksiannya. Adrian beberapa kali membawa Adelia dalam pertemuan keluarga.

Kedua orang tua Adrian, terutama ibunya setuju-setuju saja dengan hubungan itu. Adelia juga adalah seorang anak dari pejabat tinggi daerah mereka. Tentu saja ini membuat Syahreza memiliki kesempatan banyak, terutama bermanfaat juga untuk bisnisnya.

Adelia, dan Adrian adalah teman satu almamater awalnya, mereka sama-sama kuliah di Australia. Selain itu juga mereka lulus pada tahun yang sama, namun Adelia kembali duluan ke Indonesia, dan memutuskan untuk kerja di negeri tercinta. Sedangkan Adrian harus membantu bisnis ayahnya, dan mengembangkan bisnis ayahnya di Australia.

Awalnya, Adrian berencana untuk serius dengan Adelia, dan ada pembicaraan menuju ke arah pernikahan juga. Niat baik itu disampaikan kepada kedua orang tua Adrian, dan meminta mereka bisa menemui keluarga Adelia. Namuan semua itu selalu tertunda karena berbagai hal, termasuk Adelia yang selalu memiliki alasan.

Satu waktu, ketika Syahreza menanyai Adrian tentang hubungannya dengan Adelia, Adrian berkata ia akan meminta kekasihnya itu bersiap karena keluarganya akan datang. Lagi-lagi, Adelia yang baru mendapatkan pekerjaan beralibi jika ia sedang memiliki urusan yang penting di kantornya. Adrian pun kembali menunda pertemuan itu, dan berusaha untuk memberikan penjelasan kepada keluarganya.

“Aku akan memberitahumu jika waktunya sudah tepat, Adrian. Untuk sekarang aku masih sibuk dengan kerjaanku, kamu tahu sendiri bagaimana anak baru diperlakukan ketika bekerja,” ujar Adelia.

“Iya, tapi waktu yang tepat itu kapan? Atau, kamu tidak ingin menikah denganku?” tanya Adrian dengan serius.

“Kamu ini bicara apa, kita sudah cukup lama bersama, bukan?” ujar Adelia meyakinkan.

Adrian seperti menerima saja apa yang dikatakan Adelia karena ia juga menyayanginya. Semua alibi selalu ia terima tanpa berdebat, meskipun Adrian sudah mulai curiga.

Syahreza juga seperti putus asa mendengar hubungan anaknya itu. Ia pun terus-terus menyodorkan banyak anak teman rekanannya yang tidak kalah dari Adelia, namun Adrian selalu menolak. Hati Adrian seperti sudah mentok dengan Adelia.

*

Adrian menyadari jika kekasihnya mulai menjauhinya secara perlahan. Mulai dari menolak panggilannya, tidak membalas pesan, dan menghindari jika diajak untuk bertemu. Adrian juga sempat mendatangi kediaman Adelia, tetapi tidak ada di rumah.

Pikiran positif masih coba ia hadirkan di dalam benarnya, mencoba untuk berpikiran jika Adelia butuh waktu sendiri. Adrian pun meninggalkan kekasihnya sendiri, dan berusaha untuk tidak mencari dulu. Cara itu sedikit berhasil, Adelia menanyakan kabar, dan menanyakan mengapa tidak memberinya kabar.

Lucu memang, Adelia yang menghindari Adrian, namun ketika tidak diberi kabar ia menanyakan kabar, dan bertanya mengapa tidak memberi kabar. Adrian memaklumi, mungkin memang Adelia mencari perhatiannya saja. Ia beranggapan situasi saat ini tidak sama ketika waktu mereka kuliah dulu, sekarang sudah sama-sama sibuk.

Adelia pun mengajak Adrian untuk makan malam bersama karena sudah lama juga tidak bertemu. Adrian menerima ajakan itu, tentu saja ia sangat senang bertemu dengan kekasihnya tercinta. Ia juga berencana untuk mengajak Adelia menikah, dan membicarakannya dengan serius pula.

Adrian yang sudah bersiap dengan dandanan rapinya menarik perhatian keluarga yang ada di rumah. Tak biasanya Adrian rapi, dan sebahagia itu, ia juga membawa bingkisan yang entah apa isinya. Ibunya pun menanyakan apa yang akan dilakukan oleh Adrian, apakah ada wanita baru yang menarik perhatiannya?

“Kamu mau kemana, Dri?”

“Mau memperjuangkan cinta, Ma,” jawab Adrian.

“Cinta siapa?” Ibu Adrian tampak bingung dan heran.

“Adelia dong, Mama. Doain ya.” Dengan percaya diri Adrian menjawab ibunya itu.

Mama sudah tidak bisa lagi berkata-kata, ia hanya melihat Adrian berlalu begitu saja. Setelah sekian lama respons Adelia tidak baik, ia tidak yakin kali ini anaknya akan mendapatkan respon baik. Tak berbeda dari istrinya, Syahreza juga berpikiran yang sama, gadis itu seperti hanya mempermainkan putra mereka saja.

“Papa yakin kali ini akan berhasil?” tanya Istri Syahreza.

“Tidak. Gadis itu seperti tidak ada niat, jadi tidak mungkin berhasil juga,” jawab Syahreza fokus membaca berita di Hp-nya.

Semoga saja kali ini Adrian tidak kecewa dengan respon yang diberikan oleh kekasihnya. Jika memang gadis itu mengecewakan Adrian, setidaknya ia bisa menerima perjodohan yang akan dilakukan oleh orang tuanya. Syahreza sangat berharap itu terjadi, sehingga Adrian menuruti dia sekali saja.

*

Pada pertemuan yang mereka lakukan malam itu, tak ada obrolan yang berarti. Adelia juga terlihat ingin segera mengakhiri pertemuan mereka, dan sesekali melihat Hp-nya. Akhirnya Adrian pun mengajak pulang, dan berniat mengantarkan Adelia, namun tawaran itu ditolak dengan alibi ada supir yang akan menjemputnya.

Namun, bukan supir yang Adrian lihat pada saat di parkiran, melainkan lelaki muda, yang memeluk kekasihnya. Malam itu juga Adrian memutuskan Adelia. Ia benar-benar tak menyangka kekasihnya tega mengkhianatinya, dan Adrian sadar jika inilah alasan sebenarnya Adelia menolak ajakannya menikah.

Adrian pulang dengan rasa kecewa, dan semua orang di rumah sudah bisa membaca apa yang sedang terjadi. Syahreza yang sudah menebak dari awal pun membahas kembali dengan istrinya, tentang hubungan anaknya itu. Istri Syahreza pun setuju dengan apa yang opini yang dikatakan oleh suaminya.

“Sudah papa bilang, bukan?” ujar Syahreza kepada istrinya.

Dari malam itu Adrian sudah tidak lagi ada komunikasi dengan Adelia. Gosip pun mulai berdatangan ke telinga anak bungsu Syahreza itu. Lelaki yang menjadi selingkuhan Adelia itu adalah rekan sekantornya saat ini, dan akan menikah tidak lama lagi. Adrian benar-benar merasa dibohongi, dan merasa bodoh tidak menyadari dari awal.

Setelah putus, dan gosip itu beredar, datang lagi berita yang tak kalah mengejutkannya bagi Adrian. Ayahnya, Syahreza ingin menjodohkan Adrian dengan anak dari pengacara yang sudah menyelamatkan perusahan mereka. Dan, dalam kondisi seperti ini, Adrian tidak menolak perjodohan itu, dan menerima untuk menikahi anak dari Tuan Edward.

***

Novel Terkait

Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu