Half a Heart - Bab 13 Teman Baru

Grizelle sudah bersiap dari pagi, ia berpakaian, dan menyiapkan sarapan. Hari ini adalah hari pertamanya masuk kuliah. Namun, Adrian tidak mengetahui akan hal itu, Grizelle hanya meninggalkan memo di sebelah piring berisi sarapan yang telah disiapkannya untuk Adrian.

Adrian hampir tidak banyak tahu tentang kegiatan istrinya itu, membuatnya sedikit tidak nyaman. Walaupun mereka sama-sama tidak suka dengan pernikahan ini, namun tetap saja mereka adalah suami istri, setidaknya membicarakan hal-hal umum saja sudah cukup. Adrian memutuskan untuk berbincang lebih dalam dengan Grizelle.

Pesan dikirimkan kepada Grizelle untuk memberitahu jika Adrian akan terlambat pulang karena ada pertemuan dengan staf di kantor. Sebagai seorang pria, mungkin ia harus sedikit mengalah, dan memulai sesuatu terlebih dahulu untuk mendapat respon lebih baik. Semoga saja dengan begini Grizelle akan lebih mau menjalin komunikasi lebih jauh.

Grizelle yang menerima pesan itu ketika ia sedang di kampus menyadari, seharusnya ia bisa berkomunikasi lebih baik kepada Adrian. Mau tidak mau, karena ia sudah menyandang status sebagai istri, dan tinggal bersama, ia tak bisa seenaknya saja sekarang, ada orang lain yang juga harus ia pikirkan. Grizelle pun membalas pesan itu, dan menanyakan apa yang ingin Adrian makan untuk makan malam.

Tak lama, Adrian menelepon saat Grizelle baru saja mau memasuki kelas, Grizelle pun berhenti berjalan, dan menerima telepon terlebih dahulu. Adrian mengajaknya makan malam di luar, dan bertanya saran Grizelle. Baru kali ini ada yang meneleponnya, dan bertanya sesuatu seperti ini.

“Halo,” sapa Grizelle.

“Nanti malam tidak usah masak, kita makan malam di luar saja.” Adrian tanpa basa-basi memberitahu Grizelle.

“O … oke,” jawab Grizelle bingung.

Telepon itu kemudian mati, dan meninggalkan kebingungan untuk Grizelle. Adrian tiba-tiba mengajak makan di luar tanpa alasan yang jelas, tetapi ia berkata jika akan pulang malam hari ini. Mengabaikan fikirannya, Grizelle pun masuk ke dalam kelasnya karena hanya ia sendiri yang belum memasuki kelas.

Tahun ajaran baru, banyak juga mahasiswa baru yang masuk, dan bukan hanya dari Australia saja. Grizelle ingin mendapatkan teman, namun tak berani memulai obrolan, ia lebih suka menunggu ada yang menegurnya duluan.

*

Dosen memulai perkuliahan dengan perkenalan awal, namun belum saja ucapan dosen tersebut selesai, ada seorang mahasiswi yang meminta izin masuk dengan tergesa. Gadis itu tampak sangat lelah karena berlari yang entah dari mana, dan langsung mengambil tempat di sebelah Grizelle. Kebetulan sekali, Grizelle mengambil tempat yang jarang orang ingin duduk, dan lebih menyendiri.

Pembelajaran kembali dimulai, Grizelle tampak sangat serius memperhatikan materi. Ia tak ingin melewatkan satu pun materi pada setiap kelas. Grizelle memang sangat tertarik kepada jurusan finance sama seperti ia tertarik dengan hukum. Jadi ia akan sungguh-sungguh untuk mendalami ilmu ini.

Saat pembelajaran berlangsung, gadis yang duduk di sebelahnya tampak memejamkan mata sembari menopang dagu. Grizelle ingin menegur namun tak memiliki keberanian, ia takut mengganggu gadis itu. Tetapi, jika tidak ditegur, gadis itu akan terkena masalah dengan dosen ini, dan tak dapat mengerti dengan materi yang diajarkan.

Grizelle pun berpikir, apakah selelah itu berjalannya menuju kampus, sampai-sampai ia tertidur? Jika ia, gadis ini seharusnya datang lebih awal. Grizelle mencoba memegang lengan gadis itu, namun ia malah terkejut dengan pergerakan yang dilakukan gadis tersebut. Grizelle tidak jadi menegurnya, dan lebih memilih kembali memperhatikan materi.

Tak lama, dosen menegur gadis yang tampaknya tertidur itu, mau tidak mau Grizelle membangunkannya. Dengan sedikit gugup, dan ragu-ragu Grizelle menyentuh lengan gadis itu agar tidak terkena masalah dengan dosen. Tetapi gadis itu sama sekali tidak memedulikan Grizelle, sampai akhirnya dosen menghampiri.

“Hi, wake up,” ujar Grizelle.

Gadis itu mengelak dari sentuhan Grizelle, dan mengatakan untuk memberinya waktu 5 menit saja. Padahal ia tertidur hampir sepanjang pelajaran yang sudah lewat dari 5 menit, bahkan pelajaran sudah hampir selesai. Dosen pun mengejutkan gadis tersebut dengan menyenggol tangannya yang digunakan untuk menyangga dagu, seketika gadis itu terbangun.

“Good morning sweet heart,” ujar dosen tersebut. Seluruh kelas menertawai gadis itu karena tingkahnya.

Grizelle memilih tak ikut tertawa karena merasa simpati, ia melakukan hal itu pasti ada alasan tertentu. Ketika gadis tersebut menoleh ke arahnya, Grizelle tersenyum saja, dan kembali memalingkan pandangan. Akhirnya, dosen meninggalkan tempat mereka, dan kembali ke depan kelas untuk melanjutkan pembelajaran hingga akhir.

*

Kelas yang baru saja digunakan tidak akan ada lagi yang menggunakan, Grizelle lebih memilih untuk duduk di sana mengulang pembelajaran tadi. Ia tahu, jika sudah di rumah akan sulit baginya berkonsentrasi, juga malam ini Grizelle akan makan malam di luar. Grizelle pun melihat semua orang berjalan ke luar ruangan.

Gadis yang berada di sampingnya tadi juga belum beranjak dari duduknya, ia kembali menopang dagu, dan terpejam. Grizelle merasa bingung, mengapa gadis ini selalu mengantuk, apakah ia bekerja setelah kuliah? Grizelle pun memberanikan diri menyapa gadis itu. Tetapi ia ragu karena gadis ini sudah tertidur sepertinya, jika diganggu akan kasihan.

Lalu, ketika Grizelle diam saja, dan kelas sudah kosong, gadis itu berbicara sembari memejamkan mata. Grizelle bingung, dan memastikan gadis ini tidak mengigau saat tidur. Ia terus melihat gadis itu, dan kembali diam.

“Why are you still here?” ujar gadis itu berulang.

“Sorry, are you talking to me?” tanya Girzelle.

Gadis itu memutarkan kepalanya perlahan, dan menjawab Grizelel, “Yes, I am.”

“Oh, I just want to repeat the lesson. Besides, this class is not used by anoher lecture,” jawab Grizelle.

“Nice. I am Lunara Emine, and you?”

“I am Grizelle.”

Begitulah perkenalan mereka berdua, dan akhirnya ada juga yang mengajak Grizelle berbicara di dalam kelas. Lunara yang sempat tertinggal beberapa materi tadi karena tertidur, menanyakan apa saja yang telah dipelajari. Grizelle pun memperlihatkan catatan sembari sedikit menjelaskan kepadanya.

Lunara adalah gadis keturunan Turki, ia cantik dengan kulit putih bersih, dan rambut yang tebal. Baru saja kali pertama mereka berbincang, sudah terlihat jika mereka akan akrab seterusnya. Grizelle pun senang ia akhirnya mendapatkan teman cerita dan juga belajar bersama.

Tentang mengapa Lunara tertidur di dalam kelas, Grizelle tidak ingin mencari tahu karena itu adalah hal pribadinya. Kali ini juga, Grizelle tidak tampak seperti wanita yang dingin seperti biasa, mungkin saja karena mereka hanya berdua, dan sudah cukup akrab. Grizelle pun mengajak Lunara untuk belajar bersama setiap kali kelas usai.

Lunara menyetujuinya karena ia tahu dirinya akan tidak termotivasi jika belajar sendiri. Dengan bantuan Grizelle ia akan lebih mudah memahami pelajaran, dan belajar lebih giat. Nilai-nilainya juga akan terselamatkan, dan lulus dengan cepat.

*

Setelah perkuliahan selesai, Grizelle pun kembali ke rumah untuk bersiap pergi ke tempat janjian dengan Adrian untuk makan malam. Grizelle memberitahu melalui pesan jika ia sudah pulang, dan akan jalan sekitar pukul 18.00. Lalu, Grizelle meletakan Hp-nya di meja dekat dapur, dan menikmati mandinya.

Adrian sudah melihat pesan namun tidak membalas, kemungkinan ia akan terlambat untuk ke tempat janjian. Rasanya ingin membatalkan makan malam hari ini, namun tidak enak dengan Grizelle. Jika tidak dibatalkan Grizelle akan menunggu cukup lama, ia pun berfikir sambil melakukan pertemuan.

Akhirnya, Adrian bisa pergi melakukan pertemuan dengan Grizelle untuk makan malam, namun ia akan terlambat sekitar 5 menit. Adrian sudah memberitahu Grizelle, dan meminta untuk dipesankan minuman dan makanan terlebih dahulu melalui pesan. Adrian pun bergegas untuk merapikan pekerjaannya, dan pamit dengan seluruh staf.

Benar saja, Grizelle sudah sampai duluan ke restoran tempat ia janjian dengan Adrian. Ia lalu memesan sesuai dengan yang telah dipesankan Adrian, dan juga memesan untuk dirinya. Tak berapa lama Adrian pun datang menghampiri.

“Maaf aku telat,” ujar Adrian.

“Aku juga baru sampai,” jawab Grizelle.

“Bagaimana kuliahmu, apakah sudah mendapatkan teman?” tanya Adrian.

“Baik. Ya, hanya satu orang, namanya Lunara. Bagaimana pekerjaan hari ini?” jawab Grizelle.

“Sedikit sibuk.”

Mereka pun berbincang dengan santai di restoran tersebut. Restoran dengan layout klasik modern dengan tatanan bunga-bunga hidup yang apik, menambah hangat suasana. Tempat ini cocok untuk pasangan-pasangan muda menghabiskan waktu romantis berdua.

***

Novel Terkait

I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu