Dark Love - Bab 16 SHELLA, Jadilah Pacarku

Pertanyaannya membuatku bodoh? Jadi karena aku belum mati, dia belum mendapatkan apa yang diinginkannya? Tiba-tiba hawa dingin muncul, aku benar-benar marah.

"Kenapa aku harus mati! Aku ingin hidup dengan baik, setelah semua orang yang pernah mencelakakanku mati, aku baru boleh mati!"

"Aku belum melihatmu selama lima tahun, omonganmu tajam sekali!" Suaranya sepertinya diperas keluar dari giginya, matanya yang gelap menatapku, penuh kemarahan.

Aku bisa merasakan kemarahannya akibat tertekan dan perasaannya yang begitu kacau.

Dalam kegelapan, tangannya yang besar menarik kerah bajuku, dan aku tidak bisa memberontak, "Sret", kerah itu terkoyak, aku merasakan hawa dingin di dadaku, sampai-sampai aku tidak berhenti menggigil.

Aku menggigit gigiku dan berjuang keras untuk melawan, "Kamu sudah gila, Nicho! Lepaskan aku... Jangan sentuh aku! Bajingan!"

Nicho sama sekali tidak mendengarkan perlawananku, seperti sudah gila, dia memeluk pinggangku, meraba-raba dalam kegelapan dan mencium bibirku. Lalu dia mengamuk, dan perlawananku tidak berguna baginya.

Seluruh tubuhku yang ketakutan bergetar, dan mataku penuh dengan air mata, air mataku yang hangat mengalir ke mulutku, dan gerakan Nicho terhenti.

Untuk waktu yang lama, aku mendengar dia berteriak, "Shella... kamu adalah wanita yang kejam!"

Suara rendah itu begitu tidak asing, perutku menahan sakit, Nicho memelukku erat-erat, seperti ingin menghancurkan seluruh diriku.

Dia berbisik, "Aku merindukanmu."

Suaranya terlalu kecil, untuk sesaat, kupikir aku salah dengar, tetapi ketika aku memikirkannya dengan cermat, aku benar-benar tidak salah dengar.

Nicho mengatakan bahwa dia merindukanku.

Aku dipeluk olehnya, bahkan aku sampai lupa memberontak, sepenuh hati seperti dikeluarkan dari rendaman asam sulfat, dan perasaan asam mengalir ke seluruh tubuh.

Aku tidak tahu kenapa dia mengatakan kalimat ini, apakah dia mencintaiku, aku langsung membuang pikiran ini begitu ia muncul, gimana mungkin dia bisa mencintaiku?

Saat itu aku diberi minum obat, di kamar mandi aku mengambil pecahan kaca dan melukai diri sendiri untuk tetap waspada, tetapi dia tidak melihatku sekalipun, dia memikirkanku.

Aku mencibir sedikit, mendorong dadanya, dan berdiri, aku dengan terampil membuka lampu cahaya kristal di dalam ruangan.

Cahaya itu terpantul di wajah lelaki tampan itu, warnanya yang indah, dalam belenggu kegelapan, dan bibir tipisnya yang mempesona karena berciuman, semuanya menunjukkan penampilannya yang luar biasa.

Orang yang begitu hebat, Shella, apakah kamu merasa dia akan memiliki perasaan padamu? Jangan bermimpi.

Aku menundukkan kepalaku dan tersenyum, ketika aku mendongak, Nicho sudah berdiri di sisiku, dia menarik tanganku, dan bibir tipis itu seperti ada yang harus dikatakan.

Aku membuka mulut lebih cepat darinya, "Direktur Nicho, apa yang kamu inginkan?"

Setelah mengatakan ini, suasana hatiku tiba-tiba menjadi tenang, lagi pula, ketika aku kembali ke kota ini, akan selalu ada hari dimana aku akan bertemu dengannya. Yang seharusnya datang akan selalu datang, aku tidak perlu takut.

Nicho menatapku tajam, "Seseorang memberitahuku bahwa ada seorang wanita seperti Shella disini, aku tidak menduga, itu benar-benar kamu."

Setelah Nicho mengatakan ini, ada sedikit keanehan di wajahnya ketika dia melihatku, seperti ada sedikit rasa semangat dan kebahagiaan... di matanya, jadi apakah dia bahagia karena mengetahui keberadaanku?

Aku tidak tahu apa yang dipikirkan lelaki itu di dalam hati, pada saat ini, aku hanya berharap aku bisa pergi dari sisinya, aku belum memikirkan, bagaimana cara memulai, dan bagaimana cara membalas dendam.

Semuanya datang dengan tiba-tiba.

Lalu aku mengambil nafas dalam-dalam dan berkata: "Direktur Nicho, jika tidak ada urusan lagi, aku pergi dulu ya, aku masih ada urusan lain."

Tetapi Nicho tidak semudah yang kukira, dia langsung menarikku ke pelukannya, menggertakkan giginya di telingaku dan berkata, "Shella, jangan menari di sini lagi, jadilah pacarku."

“Kamu sudah gila ya?” Aku bertanya dengan mata membesar. Bukankah dia bilang bahwa aku tidak akan pernah pantas menjadi pacarnya. Sekarang mau mencari masalah apa lagi!

Novel Terkait

Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu