My Lifetime - Bab 18 Dia Sebenarnya Siapa

Aku dibuat kesal oleh Darryl Lu sampai tidak bisa berbuat apa-apa, menggunakan jari dengan pelan menyentuh itunya, aku mengatakan Dia baik, kamu tenang saja.

Darryl Lu melihatku, cukup lama mengatakan satu perkataan : “Kalau begitu kamu cium Dia, Dia hari sudah dibuat terkejut.”

Aku membalikkan mata, tidak memedulikannya, mengeluarkan handphone memberikan padanya, aku mengatakan kamu tidak menelepon orang tuamu? Saat ini sudah tidak apa-apa, jangan biarkan mereka khawatir.

Darryl Lu menerima telepon, menelepon sederet nomor, telepon sana menunjukkan sudah tidak aktif.

Dia menggelengkan kepala, mengatakan mungkin sudah naik ke pesawat.

Darryl Lu selesai mengatakan lalu mengulurkan tangan merangkul pinggangku, membawaku ke atas kasur, tubuhku menjadi kaku, aku mengatakan kamu sedang apa? Di sini adalah rumah sakit.

Darryl Lu tersenyum, menunjuk wajahnya yang membengkak seperti kepala babi : “Aku seperti ini bisa berbuat apa? Memeluk tidur sebentar.”

Aku masuk ke dalam selimut, memeluk pinggang Darryl Lu, kami berdua berbaring di atas kasur pasien rumah sakit, untungnya adalah kamar kelas atas, kasur lebih lebar, kalau tidak Darryl Lu orang yang besar tinggi seperti ini, dua orang menghimpit di satu kasur masih benar menghabiskan tenaga.

Darryl Lu memelukku, mengatakan tubuhmu kenapa begitu dingin? Mendekat sedikit, mendekat sedikit lagi.

Aku lalu terus menempel ke tubuh Darryl Lu, tidak begitu lama, aku lalu merasakan Dia itu sudah menahan di atas perutku.

Aku mengatakan kamu patuh sedikit.

Darryl Lu mengatakan sudah mengerti, tidurlah tidurlah, sudah sangat mengantuk.

Aku dengan tidak jelas tertidur, tapi juga hanya tidur selama satu jam, lalu merasakan ada orang yang menarik rambutku, lalu mengangkatku dari atas kasur pasien, melempar ke lantai.

Aku terjatuh sampai pantat kesakitan, masih belum menunggu mata dibuka, lawan sudah mencipratkan air liur ke wajahku.

“Kamu siluman ini, sudah berlalu beberapa tahun masih menjerat Darryl kami! Kamu sebenarnya memiliki maksud apa!”

Aku membuka mata, di depan berdiri seorang wanita paruh bayah sedang marah padaku, Darryl Lu juga dibuat tersadar.

Dia berkata : “Ma, kamu sedang apa?”

Mama Darryl Lu memutariku, menunjuk Darryl Lu di atas kasur : “Sampai kapan kamu masih berbicara untuknya, kamu hari ini seperti ini semua karena Diakan? Benar tidak Dia suatu hari sudah membuatmu mati kamu baru mati hati!”

Mama Lu membawa tangisan, pria di samping terus menenangkannya : “Tenang tenang, putra kita sedang sakit.”

Aku segera bangkit, tidak berhenti menundukkan kepala meminta maaf : “Maaf tante, aku yang tidak baik, semua adalah salahku.”

Mama Lu membalikkan tubuh, tatapan sangat ingin membunuhku : “Maaf ada gunanya! Kamu juga tidak melihat……”

Mama Lu berbicara sampai setengah tiba-tiba berhenti, wajah masih memiliki air mata menatap aku cukup lama, sesaat, Dia membalikkan kepala, menunjuk aku bertanya pada Darryl Lu : “Bukan……Dia siapa?”

Darryl Lu dengan tidak berdaya menghela : “Dia bukan Stefani Zhang, kamu bisa tidak sudah melihat jelas baru memarahi!”

Mama Lu segera menggunakan tangan mengusap air mata, mengeluarkan sedikit senyuman melihatku : “Maaf yah gadis, tante salah mengenal orang.”

“Tidak apa-apa, masalah ini juga salah aku.” Aku segera melambaikan tangan, kepala menggeleng seperti Den-den daiko.

Mama Lu berhenti beberapa detik, kembali menunjukku menanyakan : “Bukan, kalau begitu Dia sebenarnya siapa?”

Novel Terkait

More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu