My Only One - Bab 16 Orang yang Mengantarnya Pulang Kala Mabuk

Emperor’s Bar, pusat hiburan terbesar dan termewah di Kota Nan.

John Lee mengenakan kemeja putih dan mantel coklat muda. Ia masuk ke Emperor’s Bar dan langsung naik ke ruang privat di lantai paling atas.

Setiap kali ada pikiran yang mengganggu ataupun masalah bisnis, ia pasti akan datang ke sini dan minum bir bersama teman-temannya untuk menenangkan diri.

Sebelum menikah, setiap setengah bulan ia selalu datang ke sini. Setelah menikah dengan Clarry Song, ia hampir setiap hari datang ke sini.

Sejak Clarry Song meninggalkannya beberapa hari yang lalu, ini adalah pertama kalinya ia datang ke sini.

Kemunculan John Lee langsung membuat tawa di dalam ruangan seketika hening, tiba-tiba mereka kembali menertawainya.

“Yo, Tuan Muda John Lee datang, mari kita beri tepuk tangan yang meriah!”

Suara tepuk tangan langsung membahana.

John Lee duduk di sofa pojok, bayangannya samar di tengah cahaya yang redup. Orang-orang tidak bisa melihat ekspresinya dengan jelas, ia duduk diam meminum bir segelas demi segelas tanpa henti.

Bir merah yang segar mengalir turun dan memasuki tenggorokannya. Bir itu terlihat mampu memulihkan kelelahannya, mampu meluluhkan kegundahan hatinya. Jiwa dan pikiran John Lee tenang, ia tidak lagi memikirkan masalah itu, ia merasa sangat rileks.

Tanpa disadari, ia telah meminum habis lebih dari separuh botol bir merah.

Ketika ia kembali ingin menuang bir, teman baiknya, Theo Kim, tiba-tiba menghentikannya.

“Cukup! Apa yang terjadi sebenarnya! Kalau ada masalah langsung katakan, kami akan membantumu.”

Theo Kim langsung menyembunyikan botol bir merah dan gelas yang ada di hadapannya.

“Dengar-dengar Clarry Song sudah meninggal, berarti kamu sebentar lagi akan bebas! Kamu seharusnya makan-makan untuk merayakan momen ini, tetapi mengapa kamu sekarang malah bermuka masam, apa mungkin Clarry Song sudah menarik perhatianmu?” ledek Erick Wu usil.

Teman-temannya yang lain menambahkan: “Iya tuh, iya tuh! Tuan Muda John Lee mengapa malah jadi begini! Jangan-jangan cinta sudah membuatnya menderita? Ada satu pepatah, setelah kehilangan barulah kita sadar betapa berharganya suatu benda. Ada juga yang bilang, kita selalu memusingkan apa yang kita bahkan tidak miliki!”

John Lee memejamkan matanya, dari warna pudar di bagian bawah matanya bisa disimpulkan ia beberapa hari ini tidak bisa tidur pulas. Ia hanya duduk diam di atas sofa, tatapannya dingin, ia seolah tidak nyaman dengan keramaian di ruangan itu.

Teman-teman John Lee juga menyadari ia sedang tidak seperti biasanya, mereka berhenti meledekanya. Tiba-tiba Theo Kimmenyadari ada sesuatu yang berkilauan di tangan John Lee. Ia melihat sebuah cincin yang terlihat biasa-biasa, bukan cincin bermerek.

“Tidak mungkin! Clarry Song baru meninggal beberapa hari yang lalu, abunya bahkan masih panas, masa kamu sudah menemukan wanita lain? Clarry Song sangat tergila-gila padamu, kami semua beberapa kali menyaksikannya sendiri!” Theo Kim maju selangkah, ingin menyentil cincin di tangan John Lee itu, tetapi tiba-tiba dihalangi John Lee.

“Menyaksikannya sendiri? Apa maksudnya?” John Lee menatap lebar-lebar.

Theo Kim duduk di sampingnya, lalu dengan santai berkata: “Setiap kali kamu mabuk, tidak peduli ketika subuh atau tengah malam, Clarry Song selalu datang menjemputmu. Ia selalu datang dengan cepat. Saya rasa Clarry Song tahu kamu di sini minum bir, jadi ia sengaja berjaga di lantai bawah.”

“Betul itu, betul! Kami beberapa kali melihatnya berjongkok di bawah dan diganggu preman, ketika itu kami langsung menolongnya!”

Anson Xia mengangguk setuju, lalu tiba-tiba menyadari John Lee tengah menatap dirinya dengan dingin. Mengira dirinya telah mengatakan sesuatu yang keliru, Anson Xia buru-buru menambahi: “Meskipun kamu membencinya, tetapi ia tetap saja seorang wanita, jelas kita tidak boleh diam melihatnya diganggu preman, bukan? Bagaimana pun saya juga seorang pria!”

“Mengapa tidak beritahu saya dari dulu?” John Lee menonjok sofa, urat di jidatnya terlihat jelas.

Pantas saja setiap kali mabuk ia selalu merasa ada seseorang yang mengantarnya pulang. Ia sangat familiar dengan wangi tubuh orang itu. Ada pula orang yang membantunya membersihkan tubuh dan wajah. Setiap kali bertanya pada hari berikutnya, pelayannya selalu berkata ialah yang membantunya mengganti baju. John Lee tidak pernah berpikir lebih jauh lagi.

“Bukan kami yang tidak memberitahumu, tetapi Clarry Song lah yang tidak memperbolehkan kami memberitahumu, ia takut kamu membencinya!” Anson Xia belum menyelesaikan kalimatnya, John Lee langsung berbalik badan keluar dari ruang privat itu.

“Hey, mau kemana ia?” Anson Xia ingin mengejarnya, tetapi Theo Kim mencegahnya.

“Masa iya kamu belum sadar juga? Ia baru mengetahui kesalahannya. Kesalahan ini, biarlah ia sadari sendiri!”

Erick Wu tertawa bahagia di tengah penderitaan John Lee.

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu