My Only One - Bab 12 Gereja Terbakar! Hidup Matinya Nona Tidak Diketahui
Kegelapan menyelimuti kediaman dingin, seluruh villa sangatlah sunyi, tidak ada tanda kehidupan sama sekali.
John Lee berdiri di depan jendela, mata memandang kegelapan nan jauh, kemurungan dari wajahnya yang rupawan sebanding dengan kegelapan malam.
Tiba-tiba ponsel berbunyi, lalu John Lee mengangkat telponnya.
"Apakah dia ada meminta ampun?".
"Tidak ada, tuan muda, kita tidak memberinya makanan dan minuman apapun seperti yang anda perintahkan, juga tidak menyalakan lampu ruangan, membiarkan dia berlutut sendirian di dalam. Dia terkadang mengangis terkadang tertawa, tidak meminta ampunan terhadap kami sama sekali, tetapi jika dia meminta selimut dari kami, apakah kami harus memberikannya? Lagipula sekarang sudah memasuki musim gugur". tanya Pengurus rumah.
Cangkir wine dalam genggaman John Lee, seketika telah menjadi pecahan kaca.
Dengan perasaan membara, dia berteriak: "Tidak boleh memberikannya! Sampai dia meminta pengampunan baru berikan!"
Pecahan kaca cangkir berjatuhan dari tangannya, dan cairah berwarna merah mengalir dari sela-sela jarinya, tapi dia bagaikan tidak merasakan kesakitan sama sekali, warna wajahnya tidaklah berubah.
Dia tidak percaya bahwa wanita itu tidak akan merasa takut, dengan tidak memberikannya makan dan minum, dan bahkan membiarkan dia menjaga peti mati sendirian sepanjang malam.
"Clarry Song, kamu sendiri yang mencari masalah! tidak bersedia mengakui? Tenang saja, aku memiliki banyak cara untuk membuatmu membuka mulutmu!"
Dalam otak terbayangkan pandangan tentang wajah Clarry Song dengan penuh tangisan tapi berusaha untuk tetap tegar, John Lee mengerutkan alisnya, dia mengepalkan tangan dan menghempaskan ke tembok.
Telah lewat jam 12 menuju tengah malam, dia terus menanti, setiap kali ponsel berbunyi akan segera melihat, tapi tak satupun merupakan telpon dari pembantu, dari Clarry Song pun tidak ada!
"Haha". Terdengar suara tawaan yang dingin juga bagaikan mengejek.
Carla Song baru membuka pintu, langsung melihat pria yang berdiri di depan jendela, dia menyadari kekhawatiran yang terpancar dari pandangan mata pria itu.
Dia sedikit cemburu, tapi segera menahannya kembali, lalu berjalan dan berkata: "Kakak John, tanganmu telah terluka, aku bantu kamu balutin sebentar".
John Lee penuh kegelisahan merenggangkan dasinya, tapi rasa amarahnya tidaklah menurun sama sekali, ketika Carla Song hendak memegang tangannya, ponsel berbunyi sekali lagi.
Dengan cepat dia mengambil ponsel, melihat itu adalah telpon dari pembantu, alisnya berkerut.
Clarry Song, akhirnya kamu meminta pengampunan!
"Tuan muda gawat! gawat! Gereja telah terbakar, apinya sangat besar" Suara sang pembantu terdengar sangat panik.
Saat John Lee mendengar kalimat "gereja telah terbakar", dirinya bagaikan telah tersambar petir, tubuh jadi tegang, lalu tiba-tiba dia berdiri, tidak sempat memakai jaket, dia langsung berlari keluar.
"Kak John, biarkan aku mengobati lukamu dulu!" Carla Song langsung berhenti di hadapannya menghentikan dia.
Perasaannya sangat kacau, selain kematian Jayden Lee, kak John tidak pernah kehilangan kontrol seperti ini!
"Awas!"
John Lee bahkan tidak melihat dia, menghempaskan tangannya untuk mendorong Carla Song, lalu bergegas berlari keluar.
Dalam hatinya dia berpikir: Clarry Song tidak boleh mati! Clarry Song masih berhutang nyawa padanya!
Orang-orang di lantai bawah sangatlah terkejut, ketika melihat dia kehilangan kontrol dan berlari tergesa-gesa.
John Lee mengulurkan tangan membuka pintu mobil, setelah beberapa saat baru pintunya terbuka dan segera masuk ke dalam, tanpa sempat mengaitkan sabuk pengaman, dia langsung menginjak pedal gas.
Mobil berjalan keluar kediaman dengan kecepatan bagaikan anak panah.
Perjalanan yang biasanya memerlukan waktu 10 menit, dengan paksa dipersingkat menjadi 5 menit.
Ketika tiba di gereja, bahkan tidak peduli untuk menutup pintu mobil, secepatnya menuju ke dalam, menanyakan pembantu dan bodyguard.
"Dimana orangnya? Dimana Clarry Song?"
Kedua matanya memerah, rambut yang berantakan, sama sekali tidak memiliki penampilan rupawan dan dingin seperti dulu.
Pembantu segera mengatakan: "Tuan muda, apinya terlalu besar, hidup atau tidaknya nona tidak diketahui. Apinya masih membara, tapi akan segera..."
Belum selesai bicara, langsung menyaksikan tuan muda mereka menyiramkan seember air ke tubuhnya sendiri.
Api diluar gedung telah mampu diredupkan, tetapi api di dalam gedung masih belum bisa dikendalikan.
Mata John Lee yang memerah memantulkan percikan api yang membara, ketika seluruh tubuh basah kuyup, dia langsung menerobos masuk ke dalam gedung.
"Clarry Song! Keluar kamu! Kamu masih belum menerima hukuman dariku, masih belum meminta ampunan dariku, siapa yang mengizinkanmu untuk pergi!"
John Lee seketika melihat sebuah mayat yang tergeletak di samping peti mati, baju hitam yang dipakai oleh mayat itu telah terbakar hangus, dan mayat itupun telah terbakar sampai tidak bisa dikenali.
Novel Terkait
Cinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiMeet By Chance
Lena TanNikah Tanpa Cinta
Laura WangSi Menantu Buta
Deddy1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaLove In Sunset
ElinaMy Only One×
- Bab 1 John Lee, Kita Bercerai Saja!
- Bab 2 Bisakah Percaya Kepadaku Kali Ini?
- Bab 3 Istri Anda Mengalami Pendarahan!
- Bab 4 Cerai? Berhentilah Berangan-angan!
- Bab 5 Aku Mohon Padamu Untuk Mencintaiku! Aku Perlu Banyak Uang!
- Bab 6 Anak Masih Bisa Dimiliki Lagi!
- Chapter 7 Masih Berani Selingkuh Dengannya!
- Bab 8 Tidak Boleh Memikirkan Pria Lain!
- Chapter 9 Apakah Dengan Kematian Clarry, Semua Orang Baru Bisa Merasa Tenang?!
- Bab 10 Sakit Jayden Semakin Kritis
- BAB 11 Aku Telah Berkata Bukan Aku!
- Bab 12 Gereja Terbakar! Hidup Matinya Nona Tidak Diketahui
- BaB 13 Untuk Siapakah Kamu Tunjukkan Wujudmu Yang Sekarang?
- Bab 14 Jejak Yang Ditinggalkanya
- Bab 15 Apakah Kamu Begitu Ingin Memutuskan Hubungan Dengannya?
- Bab 16 Orang yang Mengantarnya Pulang Kala Mabuk
- Bab 17 Cintanya Terhadapnya
- Bab 18 Pembelaan dari John Lee
- Bab 19 Diary Clarry Song
- Bab 20 Raut Asli Dari Carla Song
- Bab 21 Recana Gagal dan Terekspos!
- Bab 22 Kalian Akan Membayar Atas Apa Yang Kalian Lakukan!
- Bab 23 Pembalasan Kepada Keluarga Song !
- Bab 24 Penyesalan Tuan Song
- Bab 25 Tuan John Mencari Sang Istri!
- Bab 26 Anak Siapa Yang Berada Di Dalam Perutnya?
- Bab 27 Pembicaraan Ayah Dan Putrinya
- Bab 28 Apakah Ini Benar-benar Kamu? Clarry?
- Bab 29 Clarry, Aku Merindukanmu!
- Bab 30 Clarry Song, Maafkanlah Aku, Aku Mencintaimu!
- Bab 31 Selamat Tinggal Carla Song
- Bab 32 Carla Song Sudah Gila!
- Bab 33 Perangkap Tuan Lee!
- Bab 34 Siapa yang telah membantunya dari belakang?
- Bab 35 Ternyata adalah John Lee! (1)
- Bab 36 Ternyata adalah John Lee (2)
- Bab 37 Tuan John Yang Berhati Hangat
- Bab 38 Nyonya Lee kamu cantik sekali!
- Bab 39 Song Corp. Kembali Beroperasi?
- Bab 40 Aku Tidak Akan Melepaskanmu Jika Istriku Terluka Sedikitpun!
- Bab 41 Nyonya Lee, Menikahlah Denganku!