My Only One - Bab 19 Diary Clarry Song

Setelah selesai mandi, John Lee kembali ke kamar Clarry Song, berusaha mencari ketenangan.

Ia juga tidak tahu mengapa ia tidak bisa menahan diri, ia selalu saja ingin ke sini.

Ia menyalakan sebatang rokok, lalu mematikannya, wajah dinginnya agak pudar.

Entah memikirkan apa, ia langsung menelepon seseorang, dengan nada bicara yang penuh harapan: “Bagaimana hasil otopsi mayatnya?”

“Tuan Muda, untuk apa kamu menelepon dan menanyakan urusan ini tengah malam?” Theo Kim kesal karena dibangunkan dari tidurnya: “Ini baru satu hari, tidak mungkin secepat itu. Mayat itu nampaknya memang mayat asli, tetapi apakah memang benar mayat istrimu atau bukan, kami masih menyelidikinya. Beberapa hari lagi hasilnya bisa keluar.”

Cahaya di raut wajah John Lee padam seketika, ia kembali menyalakan sebatang rokok.

Setelah acara kremasi Jayden Lee selesai, ia langsung mengirimkan mayat itu ke laboratorium Theo Kim untuk diteliti.

Ia ragu, jangan-jangan Clarry Song belum mati. Tetapi, ia tidak punya bukti apa pun, itu hanya perkiraannya saja.

“Saya mau tanya, bisakah saya lanjut tidur sekarang?” Sebelum Theo Kim menyelesaikan kalimatnya, John Lee sudah mematikan telepon.

Beberapa saat kemudian, telepon John Lee berdering.

“Tuan Muda, tebakan Anda tidak salah, kebakaran ruang utama kali ini memang disengaja! Sayangnya, pelakunya sepertinya seorang penjahat yang ahli, ia sudah menggunting semua kabel kamera tersembunyi, informasi lebih detailnya masih kami telusuri. Selain itu, Tuan Muda, di rak dekat ruang utama kami menemukan suatu barang, besok kami akan memberikannya kepadamu.”

Setelah mematikan telepon, wajah dingin John Lee agak berkerut.

Orang itu jelas menjadikan Clarry Song sebagai target. Orang itu jelas ingin membuat Clarry Song terjebak di tengah kebakaran besar.

Siapa sebenarnya orang itu?

Ia mematikan rokoknya, ekspresinya sangat menyeramkan. Tidak peduli siapa yang menyakiti Clarry Song, ia tidak akan melepaskan orang itu begitu saja!

Seperti hari kemarin dan hari-hari lainnya, John Lee kembali berbaring sambil memeluk selimut Clarry Song. Aroma tubuh pada selimut itu membuatnya rindu akan wanita itu.

Sebuah benda keras mengganggu lehernya. Ia menarik bantal kepalanya, menemukan sebuah buku tulis di baliknya. Buku tulis itu milik Clarry Song. Ia sering melihat Clarry Song menulis catatan harian.

Ia membukanya dengan penuh rasa penasaran.

----Saya menyukai seorang laki-laki, ia bernama John Lee, entahlah apakah dia menyukai atau tidak!

John Lee melihat tanggal dan huruf pada lembar itu. Catatan harian itu ditulis belasan tahun lalu. Meski huruf-hurufnya pudar, tapi catatan itu sanggup membuatnya tersenyum kecil.

----Hari ini John Lee pergi main ke gunung. Ia ternyata tidak mengajakku, huh! Peduli apa, aku akan sembunyi-sembunyi mengikutinya!

----Hari ini John Lee digigit ular, lukanya cukup berat, saya sangat takut, takut ular itu berbisa dan merenggut nyawanya! Untung ia tidak kenapa-kenapa! John Lee sudah keluar dari rumah sakit, tetapi masa ia sangat akrab dengan adik perempuanku! Kenapa ya ia tidak mau bermain denganku!

Membaca kalimat ini, John Lee sangat kaget. Ia mengernyitkan alisnya.

Jadi yang menolong dia bukan Carla Song, tetapi Clarry Song?

Ia melihat kembali tanggal pada lembar tersebut, itu memang tanggal ketika ia digigit ular.

Hari itu, ketika baru sadarkan diri, orang pertama yang ia lihat adalah Carla Song. Ia juga melihat Carla Song membawa kado untuknya, jadi ia langsung berpikir Carla Song lah yang menolongnya. Di saat itu juga langsung berniat membalas kebaikan Carla Song.

Ia menahan rasa kagetnya, lalu lanjut membaca buku harian itu.

----Akhirnya aku menikah dengan John Lee! John Lee ternyata semakin lama semakin membenciku karena tragedi Jayden Lee. Aku bersumpah bukan aku yang membunuhnya, tetapi ia tidak percaya juga! Nampaknya ia juga keliru menebak orang yang menolongnya waktu itu, bagaimana caraku memberitahunya ya? Oh ya, kelihatannya hadiah John Lee untukku dicuri Carla Song!

----Aku ternyata mengandung anak John Lee. Aku ingin meneleponnya, tetapi yang mengangkat teleponku adalah Carla Song. Apa mungkin ia secinta ini pada Carla Song? Ketika ia bersamaku, ia terlihat tidak bahagia. Yasudahlah, biarkan ia bahagia, aku sudah agak lelah, bagaimana lagi habisnya?

----Saya dengar sendiri dari Carla Song dan Lina Wu, ternyata mereka berdualah yang membuat Jayden Lee menjadi pasien vegetatif. Mereka menuduh saya yang melakukan. Saya sudah mengadu pada John Lee, tetapi ia tidak percaya, ah betapa menyedihkannya! Kelihatannya saya benar-benar tidak berjodoh dengan John Lee! Sudahlah, saya sudah tidak kuat lagi, saya dan anak saya akan segera kabur dari rumah!

John Lee terus membuka catatan harian Clarry Song selembar demi selembar. Buku harian itu dipenuhi rahasia dan pikiran kanak-kanak Clarry Song, ada yang senang dan ada yang sedih, semua karena dia.

Melihat halaman paling terakhir, matanya berlinang air mata. Ia teringat hari ketika Clarry Song datang tergopoh-gopoh ke ruang kerjanya, memohon ia pergi ke rumah keluarga Song, berkata bahwa ia telah menemukan lokasi pembunuhan Jayden Lee. Ia saat itu malah menghina-hina Clarry Song.

Hatinya pilu, ia meraba dadanya. Bibirnya pucat, matanya menatap lebar, ia berpikir sesuatu.

Urusan anak, urusan Jayden Lee, urusan orang yang menolongnya, siapa sebenarnya yang berbohong?

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu