Love and Trouble - Bab 21 Tertolong

Tak, tak, tak tak, tak!

Dalam kegelapan itu terdengar suara langkah kaki yang sangat berantakan, dan terlihat seorang wanita muda sedang berlari. Napasnya terengah-engah, dia terus membalikkan kepalanya, dan dapat terlihat bahwa dia sangat ketakutan.

Orang di belakangnya terus mengejar dia, dia membalikkan kepalanya lagi. Di wajahnya nampak ekspresi yang sangat ketakutan, jadi dia mempercepat langkahnya.

Saat mendengar dengan lebih jelas lagi, masih dapat terdengar suara langkah kaki yang lain.

Suara langkah kaki yang jelas dan terdengar sangat dingin itu sepertinya sedang mengejar wanita muda yang sedang berlari itu, dan langkahnya terus mendekat.

Dia sambil membalikkan kepalanya sambil berlari dengan sangat terburu-buru.

Karena dia berlari terlalu lama, dia menjadi sangat kelelahan. Langkah kakinya juga mulai menjadi berantakan, kedua kakinya seperti sudah tak mendengarkan perintah lagi.

Di saat ini, kaki wanita muda itu tidak tahu seperti tersenggol oleh sesuatu dan langsung kehilangan keseimbangannya.

“Ahh!”

Wanita muda itu mengeluarkan suara teriakan kaget.

Demi mencari pegangan untuk menahan tubuhnya, dia terus menjulurkan tangannya, dan terus meraba sekitarnya, tapi hasilnya nihil.

Kaki wanita muda itu terpeleset dan akhirnya setelah dua atau tiga langkah malah terjatuh di atas lantai.

Dia ingin langsung berdiri, tapi dalam waktu yang singkat itu, memperpendek jarak dari orang yang mengejarnya.

Wanita muda itu melihat ke arah belakang, dan wajahnya penuh dengan ekspresi kekecewaan tak terbatas.

Tangan besar lelaki itu berhasi menangkap pundak wanita muda itu.

Wanita muda itu langsung ditekan ke atas tanah.

“Jangan!”

Wanita muda itu berteriak kesakitan.

Rok pendeknya itu dirobek dan dalam kegelapan itu dapat terlihat kakinya yang putih itu.

Tangan besar lelaki itu dengan sangat kasar menekan wanita muda itu dan membuka kemejanya, dengan sekali tangkap langsung meremas gunung wanita muda itu yang sangat berisi.

Wajah wanita muda itu menjadi sangat kesakitan karena di sentuh dengan sangat kasar.

“Sakit sekali!”

Wanita muda itu mengernyitkan dahinya, dan air mata pun keluar dari matanya.

“Jangan, jangan! Siapapun itu, tolong ..... tolong akuu!” Wanita muda itu berteriak dengan sangat tak berdaya.

Tak ada jawaban, kegelapan yang pekat meliputi wanita muda dan lelaki itu seluruhnya itu, seolah-olah membatasi mereka dari dunia luar.

Wanita muda itu dengan sangat kesakitan terus berpikir untuk menghindari tekanan tubuh lelaki itu, dia terus menggelengkan kepalanya, tapi kekuatannya tak lebih kuat daripada lelaki itu. Lelaki itu dengan sekuat tenaga membuka kedua kaki wanita muda itu.

“Jangan! Jangan! Berhenti, aku mohon padamu! Berhentilah!” Wanita muda itu mengeluarkan suara yang sangat ketakutan dan terus menggelengkan kepalanya.

Namun, perlawanan wanita muda itu tak ada gunanya sedikit pun.

Lelaki itu dengan mudah menekannya, dan dia merasa bermain dengan dibatasi oleh pakaian kurang sedap, jadi dia mulai menjulurkan tangannya ke dalam pakaian dalam wanita muda itu.

Pakaian dalam yang kecil itu langsung dilepasnya!

“Jangan.... jangan..... berhenti.... tolong.... tolong aku!!!!” Teriakan kesakitan wanita itu terus terdengar di dalam kegelapan yang pekat itu.

..........

Dedi Liu langsung kaget dan tiba-tiba tersadar dari mimpinya itu. Dia langsung berguling, dan hampir jatuh dari sofa itu ke lantai di ruang tamu.

Dia langsung berguling dan terduduk di sofanya, lalu dia melihat jam yang tergantung di dinding, dan waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam.

"Kenapa aku bisa bermimpi seperti ini? Menantu perempuanku apakah ada masalah?" Saat berpikir kondisi di mimpi itu, dia langsung terpikir wanita muda yang sangat tak berdaya itu, dan juga ekspresi yang sangat kasihan. Dedi Liu langsung berbicara sendiri: "Tak bisa, aku harus memberi panggilan pada Wanda Li!"

Jadi, dia dengan cepat mengambil ponsel yang ada di meja, dan menyalakan ponselnya. Setelah itu dia mencari nomor telepon Wanda Li dan meneleponnya.

Tring, tring, tring!

Telepon itu telah berbunyi begitu lama, dan akhirnya baru diangkat.

"Tolo....Tolong aku......" Dari suara telepon di sana terdengar suara Wanda Li yang tak bertenaga.

"Ah! Dedi Liu langsung menjadi sangat panik, dan berteriak dengan kaget, dan dengan terburu-buru bertanya: "Wanda, kamu ada di mana?"

"Aku....aku ada di tempat pabrik perbaikan mobil yang sudah tak terpakai di daerah pinggiran sana...." Wanda Li berkata dengan terputus-putus, akhirnya dia menjadi lemas setelah berkata tempat itu, dan dia pun pingsan lagi.

Walaupun Dedi Liu terus memanggilnya, tapi dari arah telepon sana tak ada jawabannya.

Dedi Liu tahu bahwa menantu perempuannya sekarang ada dalam masalah, dan tidak tahu hidup dan matinya sekarang. Jadi, dia dengan kondisi panik, langsung menelepon ke 110 untuk melapor polisi.

........

Wanda Li terbaring di pinggiran kota sana, sendirian, kedinginan, dan menggunakan seluruh kekuatannya untuk mengangkat telepon dan berbicara dengan ayah mertuanya, setelah itu, di langsung tak sadarkan diri.

Dia seperti melihat jalan menuju ke surga, jalanannya penuh dengan cahaya bintang-bintang yang cukup ramai. Walaupun cahayanya sedikit lemah, tapi dia dapat melihat jalan menuju alam surga perlahan-lahan mulai terbuka.

TIba-tiba dia melihat ayahnya yang sudah meninggal, ibunya yang menikah lagi di tempat yang jauh, dan juga melihat suaminya yang ke luar negeri, dan ayah mertuanya yang sengaja menghindarinya.

Ayah Wanda Li meninggal, jadi ibunya tidak dapat menahan rasa kesepiannya, dan langsung meninggalkan dirinya dan pergi bersama seorang laki-laki. Setelah dia menikah dengan Dino Liu, barulah dia memiliki perasaan khusus itu terhadap ayah mertuanya.

Dia selalu tidak mengerti, saat dia mengantar paspor siang ini, ayah mertuanya sudah setuju untuk menunggunya di rumah, tapi kenapa akhirnya pergi tanpa pamitan.

Di saat ini, dia melihat ayahnya membalikkan kepalanya dan melambaikan tangannya sambil tersenyum padanya. Dia dengan cepat berlari ke arah ayahnya, tapi ayahnya langsung menghilang. Seketika sekelilingnya menjadi kosong, dan tak ada hawa kehidupan sedikit pun.

Alam surga semakin mendekatinya, dia tiba-tiba memiliki perasaan pelepasan yang tak pernah ada sebelumnya. Jadi dia tertawa, dan tertawa dengan bahagia. Akhirnya dia pun menutup mata dengan perasaan bahagia.

................

Di saat polisi menerima telepon dari Dedi Liu, dan sesuai dengan lokasi yang disebutkannya, dia berhasil menemukan Wanda Li yang sekarat di sana, dan langsung dibawa ke rumah sakit rakyat di kota untuk diselamatkan.

Dedi Liu setelah menerima telepon dari polisi, langsung dengan cepat pergi ke rumah sakit. Dan saat itu Wanda Li juga baru menyelesaikan operasinya.

Dokter memberitahu pada Dedi Liu: "Korban tubuh bagian bawahnya robek, dan kehilangan banyak darah, untung saa, polisi tepat waktu untuk membawanya ke rumah sakit, kalau terlambat sedikit saja, pasti akan sangat gawat. Korban sekarang sedang dalam kondisi tak sadarkan diri, membutuhkan istirahat, dan keluarga harus menjaganya 24 jam........"

Lalu, dokter menyuruh Dedi Liu untuk membayar biaya deposit rumah sakit sebesar 5000 RMB (sekitar 10 juta rupiah), dan sesuai dengan permintaan Dedi Liu, menyuruh perawat untuk memindahkan Wanda Li ke ruang rawat privat.

Seorang polisi bertanya tentang kondisi masalah ini pada Dedi Liu, tapi Dedi Liu tidak paham apapun. Wanda Li juga masih tak sadarkan diri dan terbaring di ranjang pasien, jadi dia langsung berpamitan padanya.

Setelah korban bangun, besok pagi barulah dia akan datang untuk bertanya tentang kejadian ini, dan mencari bukti, untuk segera mengungkap kasus "pemerkosaan" yang terjadi ini.

...............

Akhirnya, hidung Wanda Li bau mencium air soda.

Matanya pun akhirnya terbuka.

Cahaya putih di sekitarnya, dan cukup menusuk mata. Dia bergerak sebentar, dan merasa tubuh bagian bawahnya sedikit sakit, dan sangat lemas. Dia tak ada tenaga sedikit pun.

Di sini adalah rumah sakit, Wanda Li menyadari bahwa dia sekarang tertidur di sebuah ranjang pasien kelas atas.

Dalam pikirannya terus berpikir, awalnya terpikir kejadian dia dan Manager Leri Shen di kantornya itu, lalu Selly Zhao mengetuk pintuk.

Karena dia kaget, dia langsung merasa sangat malu, jadi dengan cepat turun ke bawah, lalu saat dia memanggil taksi dan ingin pulang ke rumahnya, dia malah dicegat oleh beberapa pria, dan malah dibawa ke pinggiran kota.

Setelah dipermalukan oleh beberapa pria itu, seluruh badannya menjadi lemas, badannya bagaikan kehilangan jiwanya, dan langsung pingsan. Lalu dia pun ditinggalkan sendirian di tempat yang tak ada unsur kehidupannya itu.

Akhirnya, setelah beberapa saat dia mendengar suara telepon yang terus berdering. Dia pun mengangkat telepon itu dengan setengah sadar, lalu dia tak ingat apapun lagi.........

Novel Terkait

Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu