Love and Trouble - Bab 8 Proposal
Kejadian di bus tadi itu benar-benar membuat Wanda Li sangat malu, setelah itu dia datang ke bawah gedung Zhongtian International, hatinya masih terus berdegup kencang.
Wanda Li dengan semangat mengontrol emosinya, sekali lagi melihat ke arah belakang, dan memastikan bahwa lelaki paruh baya itu tidak mengikutinya, dia baru berdiri di dekat tembok kaca di luar gedung itu. Dia memperhatikan dirinya di dalam tembok kaca itu dan mulai merapikan pakaiannya sendiri.
Setelah menyadari sudah tak ada masalah lagi, barulah dia masuk ke dalam aula gedung itu. Lalu dia menuju ke arah lift yang ada di sana.
Orang di dalam lift juga sangat banyak, dan di setiap lantainya pasti akan berhenti satu kali. Pergerakkan lift itu juga sangatlah lambat.
Saat liftnya sudah sampai ke lantai 28 di mana tempat perusahaannya berada yaitu Perusahaan Bisnis Nanfang. Dia berjalan masuk ke kantornya, dan sudah terlambat selama 20 menit.
Saat dia absen dengan sidik jarinya, dia melihat teman kerjanya yang lain sudah berada di posisi mereka masing-masing, melihat ke komputer mereka, dan juga mereka terlihat sangatlah sibuk. Lalu dia menyapa teman kerja yang ada di dekatnya dan langsung menuju meja kerjanya.
Setelah duduk di kursi itu, dia menyalakan komputernya, dan membuka proposal penjualan yang belum diselesaikannya. Di dalam pikirannya itu malah muncul pemandangan dia diintip oleh ayah mertuanya sendiri saat sedang melakukan itu dengan suaminya tadi pagi, dan juga kejadian dia dicabuli oleh lelaki paruh baya yang rupanya mirip ayah mertuanya itu saat perjalanan menuju kantor tadi. Wajahnya langsung memerah.
Jadi, kedua matanya terus menatap ke arah layar komputernya, dan jarinya berada di atas keyboard. Tapi tidak mengetik satu kata pun dari tadi.
“Kakak Li, kamu sudah datang?” Tiba-tiba terdengar suara lembut dari belakang.
Wanda Li langsung tersadar saat itu juga. Dia langsung mengalihkan pandangannya dari komputer, dan berbalik. Lalu dia menyadari bahwa ada teman kerjanya Selly Zhao yang sedang berdiri di depan meja kerjanya, jadi dia dengan cepat menjawabnya:
“Selly, kamu....... kamu mencariku ada masalah apa?”
“Manager Shen menyuruhmu ke kantornya sebentar.” Selly Zhao menyadari bahwa ada yang aneh dengan Wanda Li, jadi dia bertanya: “Kakak Li, kenapa wajahmu merah begini, apakah terjadi sesuatu?”
“Tidak....... tidak ada kok.” Wanda Li dengan cepat menjawabnya: “Hanya saja tadi aku terlambat datang kerja, di jalan sangat macet, jadi sedikit terburu-buru.......”
Selly Zhao mempercayainya begitu saja, dan menjawabnya dengan “Oh” saja. Lalu dia pun kembali ke tempat duduknya sendiri.
Selly Zhao berumur 26 tahun ini, lebih kecil dari Wanda Li satu tahun. Itu adalah usia dimana sedang panas-panasnya, kulit putih dan lembutnya itu seperti mengeluarkan suatu cahaya yang sangat cerah.
Wajahnya yang bagai persik, matanya yang begitu indah, benar-benar seperti ada rasa yang sangat menggoda dari dirinya. Benar-benar perempuan yang sempurna.
Alis cantiknya dan bibir merah kecilnya itu juga selalu terlihat tersenyum. Dia tidak terlalu tinggi, tapi dia selalu memberikan kesan pada orang lain bahwa dia sangatlah cantik.
Kira-kira karena hal yang sama pasti akan menempel jadi satu, begitulah, di kantor yang isinya puluhan orang ini, hubungan keduanya sangatlah baik, biasanya sampai memanggil adik kakak, tak ada yang tak dibicarakan oleh mereka.
Tapi hari ini, terjadi hal yang sangat tak bisa ia lupakan. Ini adalah rahasia dari Wanda Li, hal seperti ini tentunya tidak boleh diberitahukan pada Selly Zhao.
Karena kita tidak tahu orang akan seperti apa nantinya. Dia juga tidak dapat menjamin dengan mulut Selly Zhao itu, dan akan mengatakan ke yang lain bahwa dia diam-diam menyukai ayah mertuanya itu, dan akan menyebabkan masalah besar.
Setelah melihat badan Selly Zhao yang bagus itu, dan melihatnya kembali ke meja kerjanya dan mulai bekerja, barulah Wanda Li mulai bangun dari kursinya dan menuju ke depan kantor Manager Leri Shen itu.
Kantor Manager itu sedikit terbuka, Wanda Li lalu mengetuk pintu ruangan itu.
“Pintunya tak dikunci, masuk saja!” Terdengar suara laki-laki dari dalam.
Wanda Li mendorong pintu itu dengan tangannya, dan melihat Leri Shen sedang duduk di depan meja kerja yang sangat besar, dan sedang merapikan dokumen yang ada di meja. Jadi dia berjalan ke depan mejanya.
“Manager Shen, kamu mencari aku?” Wanda Li bertanya.
Leri Shen mengangkat kepalanya dan pandangannya langsung menuju ke arah dadanya yang cukup berisi itu, lalu langsung melihat ke wajah cantik merahnya itu, dan bertanya:
“Proposal penjualanmu sudah selesai dibuat?”
“Belum selesai!” Wanda Li menggelengkan kepalanya sambil berkata.
“Kalau begitu kamu harus cepat sedikit.” Leri Shen menggunakan tatapan mata yang sedang menginterogasi orang, melihat ke arahnya dan bertanya: “Apakah siang ini sebelum pulang kerja menyelesaikannya dan menyerahkannya padaku?”
“Takutnya tidak bisa.” Wanda Li menggelengkan kepalanya.
“Kenapa?” Leri Shen bertanya dengan bingung.
Wanda Li berkata dengan ragu: “Karena suamiku ada tugas di luar negeri, dan dia disuruh kepala bagian di sana untuk menjadi manager proyek itu. Siang ini aku ingin menemaninya makan bersama, dan mengantarnya ke bandara nanti, aku ingin izin pada manager Shen.......”
“Oh, begitu rupanya.” Leri Shen tersenyum terhadap Wanda Li tanda dia sudah mengerti, dan berkata: “Karena suamimu mau ke luar negeri, aku tidak menyetujui izin kamu, kurang pantas, jadi malam ini kamu datang ke kantor dan lembur saja. Proposal itu harus ada sebelum besok pagi, bisa?”
“Baiklah, tak masalah.” Wanda Li bersenyum tanda terima kasih pada Leri Shen dan berkata: “Terima kasih manager Shen!”
“Tak masalah, ini kan hanya masalah kecil.” Leri Shen tertawa sesaat dan berkata: “Kamu sekarang bersiap untuk pulang saja dan temani dulu suamimu!”
“Baik.”
Wanda Li tersenyum terhadap Leri Shen, berbalik badannya, dan berjalan menuju pintu keluar.
Saat melihat rambut panjang hitamnya, juga pinggang rampingnya, pantatnya bulatnya, dan kaki putihnya Wanda Li itu, Leri Shen tak dapat menahan untuk menelan air liurnya.
Leri Shen tahun ini berumur 48 tahun. Rupanya lumayan, tingginya kira-kira 180 cm, wajahnya juga tak termasuk tampan. Tapi badannya cukup tinggi dan besar. Benar-benar seperti orang yang dapat melindungi orang lain, dan memberikannya kepercayaan diri yang tak sedikit. Dan juga dapat membuat wanita-wanita jatuh hati padanya.
Lalu, terhadap seorang pria itu, semakin tak bisa didapatkan, semakin indah, dan juga semakin membuatnya terus menginginkannya dan penasaran terhadapnya.
Setiap kali dia melihat tubuh Wanda Li yang cantik itu, pandangan mata Leri Shen seperti mengeluarkan api. Dalam hatinya sangat gatal, dan panas.
Dia tidak kekurangan wanita, sebaliknya, selama dia menginginkan wanita dan mengangkat jarinya saja, wanita yang tak terhitung jumlahnya pasti akan mau tidur dengannya.
Tapi, setiap kali dia sedang melakukannya dengan wanita lain, di dalam pikirannya selalu muncul bayangan Wanda Li yang sedang tersenyum. Benar-benar sangat menyentuh jiwanya.
Seluruh pergerakan dan ucapan dari Wanda Li, senyuman indahnya itu, benar-benar membuatnya jatuh semakin dalam, dan rasanya tak dapat keluar lagi.
Kali ini, suami Wanda Li ingin ke luar negeri. Ini adalah kesempatan yang sangat besar untuknya.
Di saat Wanda Li berjalan sampai pintu keluar, dan tubuh cantiknya menghilang dari pintu itu, di dalam pikiran Leri Shen muncullah sebuah rencana untuk mendapatkan Wanda Li yang cantik ini.
Novel Terkait
More Than Words
HannyWonderful Son-in-Law
EdrickAwesome Guy
RobinPejuang Hati
Marry SuPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Sederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaLove and Trouble×
- Bab 1 Kunci Kamar
- Bab 2 Mengintip
- Bab 3 Merasakan Keanehan
- Bab 4 Suara dari Toilet
- Bab 5 Tidak Rela
- Bab 6 Bus Umum (1)
- Bab 7 Bus Umum (2)
- Bab 8 Proposal
- Bab 9 Mengobrol
- Bab 10 Makan Siang Perpisahan (1)
- Bab 11 Makan Siang Perpisahan (2)
- Bab 12 Musim Semi Tiba Kembali
- Bab 13 Daerah Terlarang
- Bab 14 Pergi Tanpa Pamitan
- Bab 15 Kewarasan dan Perasaan
- Bab 16 Lembur (1)
- Bab 17 Lembur (2)
- Bab 18 Target Lainnya
- Bab 19 Kesialan (1)
- Bab 20 Kesialan (2)
- Bab 21 Tertolong
- Bab 22 Terbangun
- Bab 23 Kebohongan Demi Kebaikan
- Bab 24 Terlalu Beruntung
- Bab 25 Suara dari Dalam Kantor
- Bab 26 Dijaga dengan Sangat Baik
- Bab 27 Bajingan
- Bab 28 Suram
- Bab 29 Keluar Rumah Sakit
- Bab 30 Gosip
- Bab 31 Ada Rahasia Lain
- Bab 32 Selamat Malam (1)
- Bab 33 Malam (2)
- Bab 34 Malam (3)
- Bab 35 Ditangkap
- Bab 36 Semangat Tinggi
- Bab 37 Membunuh Tapi Mengangguk