Love and Trouble - Bab 18 Target Lainnya
Tok, tok, tok!
Di saat Leri Shen ingin meledak keluar, tiba-tiba ada suara ketukan pintu.
“Emmm....”
Hati Wanda Li menjadi sangat tegang, dia langsung mendorong badan Leri Shen dan napasnya sangat terengah-engah, ada perasaan dia ingin muntah keluar.
Di saat terpenting ini malah diganggu oleh orang. Hal ini membuat Leri Shen sangat marah. Dia dengan cepat merapikan bajunya, dan berteriak dengan keras ke arah pintu:
“Siapa?”
............
Perawakan Wanda Li yang begitu cantik itu tak hanya membuat laki-laki yang tergoda, tapi wanita juga sampai menginginkannya.
Selly Zhao juga termasuk salah satunya. Walaupun dia sudah sampai di usia yang cocok untuk menikah, dan juga sudah beberapa kali berpacaran. Dia juga sudah beberapa kali terluka karenanya. Jadi dia tak lagi ingin berpacaran, apalagi menikah.
Walaupun dia sangat cantik, dia benar-benar tak ada rasa apapun terhadap pria. Sebaliknya, dia malah sangat tertarik pada Wanda Li. Dia malah menganggap Wanda Li sebagai kekasih impiannya.
Saat pulang kerja tadi, dia berpamitan dengan Wanda Li dan pulang ke rumah sewaannya sendiri.
Setelah makan malam dan mandi, dia duduk di atas sofa dan menonton televisi. Tiba-tiba dia terpikir bahwa hari ini Wanda Li lembur, dan mulai khawatir padanya.
“Malam ini, kakak Li disuruh manager Leri Shen untuk lembur, kalau dia tiba-tiba berbuat cabul padanya bagaimana? Tidak boleh dibiarkan, aku harus kembali ke kantor untuk melihatnya!” Selly Zhao tahu bahwa Leri Shen adalah orang yang cabul, dia takut Wanda Li dirugikan olehnya, dan dengan cepat berdiri dari sofa, dan langsung mengambil tasnya dan berangkat ke kantor.
Setelah dia sampai di bawah, dia langsung memanggil taksi untuk menuju ke gedung Zhongtian International.
Di saat dia sedang terburu-buru menaiki lift, dan masuk ke dalam kantor itu, dia melihat pintu itu terbuka dan lampu masih menyala.
Selly Zhao membuka pintu dan melihat ke dalam, dia hanya melihat mi instan yang dia berikan sudah dimakannya, dan barang-barang di atas meja kerja Wanda Li masih belum dibereskan.
Kelihatannya Wanda Li masih belum pulang, dia mengira-ngira seharusnya Wanda Li sedang berada di kantor Leri Shen.
“Kakak Li pergi ke mana? Jangan jangan.......” Selly Zhao menjadi sangat panik.
Dia tidak berani memikirkan terlalu banyak, dan dengan cepat sampai ke depan pintu manager itu. Dan langsung menempelkan telinga di dekat pintu. Dia mendengar suara desahan dan erangan dari dalam, dia mengira Wanda Li sedang diapa-apakan oleh Leri Shen, jadi dia langsung mengetuk pintu.
........
Wanda Li saat mendengar suara ketukan pintu itu langsung menjadi tersadar dan langsung merapikan bajunya dengan cepat. Dia pun bersiap untuk meninggalkan tempat itu.
Saat melihat wanita yang sudah hampir ia dapatkan itu akan pergi, Leri Shen menjadi sedikit kecewa, dan di luar juga tidak ada suara jawaban dari orang. Dengan cepat, dia langsung membuka pintu kantornya.
Lalu dia melihat Selly Zhao yang sangat kaku di depan pintu, dan bertanya dengan suara dingin: “Selly Zhao, kamu ada masalah apa?”
“Tidak..... tidak ada apa-apa, aku...... aku datang untuk mencari kakak Wanda Li......” Selly Zhao tahu bahwa dia sedang dalam masalah, dia berbicara dengan sedikit terbata-bata.
Saat kedua orang itu sedang berbicara, Wanda Li mengambil kesempatan ini untuk kabur keluar dari kantor.
“Kakak Li, kamu kenapa.......” Selly Zhao berteriak dari arah belakang, dan saat dia ingin mengejarnya, dia dipanggil oleh Leri Shen dengan nada bicara penuh perintah: “Kamu tak usah kejar lagi, Wanda Li tak masalah, kamu datang ke kantorku sebentar.”
Setelah berkata begitu, dia berbalik badan dan langsung duduk di atas kursi kerjanya.
Selly Zhao tidak berani untuk melawan perintahnya, dan dengan ragu masuk ke dalam kantornya.
“Tutup pintunya.” Leri Shen menunjuk ke pintu yang masih terbuka.
Selly Zhao lalu menutup pintu itu dan dengan takut berjalan ke depan meja Leri Shen.
Leri Shen melihat dia sekilas dan bertanya dengan suara dingin: “Apakah kamu mendengar percakapan kita di luar sana?”
“Tidak...... tidak ada.....” Selly Zhao menjawabnya dengan malu: “Aku...... aku juga baru datang, tidak mendengar apapun.......”
“Kamu pikir aku akan percaya?” Leri Shen melihat Selly Zhao malah datang sendiri ke sana. Dia langsung bangun dari sofa dan berjalan ke sampingnya, dan dengan nada berat berkata: “Malam ini, kamu sudah menggagalkan rencana baikku, kamu bilang harus bagaimana?”
“Ren....... Rencana baik apa?” Selly Zhao sengaja bertanya begitu.
“Kamu jangan berlagak lagi, kamu kira aku akan percaya bahwa kamu tak mendengar apapun?” Leri Shen saat melihat Selly Zhao yang cantik itu dia juga memang selalu ingin mencobanya. Dan di saat dia melihat dia menjadi malu, tangannya langsung memegang pinggang rampingnya itu, dan dengan mata yang cabul melihat ke arahnya, dan bertanya: “Nafsuku baru saja datang, dan malah digagalkan olehmu, jadi menurutmu kamu harus bagaimana?”
“Kamu....... kamu sedang apa, jangan.......”
Selly Zhao saat melihat Leri Shen mulai membuka bajunya dia langsung melawan dengan sangat panik.
Leri Shen tidak berkata apa-apa, hanya terus memeluk pinggang Selly Zhao yang sangat lembut dan mulus itu.
Di kepanikan itu, Selly Zhao merasakan tangan Leri Shen mulai menyentuh bagiannya yang sensitif itu.
Selly Zhao menjadi sangat malu dan juga takut, karena takut, dia mulai berteriak: “Ahh....... Tolo.....”
Di saat dia mulai berteriak, mulutnya ditahan oleh tangan Leri Shen.
Lalu setelah itu dia mendorong tubuh lembut Selly Zhao dan menekannya ke arah sofa di tempat Wanda Li duduk tadi.
Wajah cantik kecil Selly Zhao pun menjadi merah, tubuhnya yang ditindih itu semakin lemas dan tak ada tenaga lagi, matanya pun dirapatkan.
“Bagaimana ini? Bagaimana ini?” Selly Zhao terus berpikir untuk berteriak.
Leri Shen dengan suara kecil berkata di telinganya: “Jangan sembarangan bergerak, kalau tidak, aku akan memecatmu!”
Selly Zhao tahu sekarang pekerjaan sangat sulit untuk dicari, kalau dia dipecat oleh Leri Shen, hidupnya pasti akan menjadi masalah, bagaimana bisa membayar uang sewa rumah lagi, dan dia pun menjadi sangat takut untuk memberontak.
“Hehehe!” Leri Shen tertawa jahat dan berkata: “Begitu baru benar, kalau kamu mendengar perkataanku dengan baik, aku tak akan merugikanmu, nanti akan aku naikkan jabatanmu!”
Setelah melihat dia tidak melawan lagi, tangan yang awalnya memeluk erat pinggangnya itu mulai merambat naik ke atas, lalu tangannya itu meremas bra yang menutupi kedua gunung lembut milik Selly Zhao.
“Ja......Jangan.....”
Selly Zhao hatinya langsung tegang, dan berteriak sesaat. Leri Shen pun sudah mulai untuk merabanya.
Walaupun hanya dibatasi oleh bra yang tipis itu, tapi dia juga dapat merasakan kedua gunung Selly Zhao yang sangat lembut, kenyal, dan berisi itu.
Bagian dada yang sudah berkembang dengan sangat baik itu diremasnya, benar-benar sangat berisi dan padat.
Bagian yang sangat sensitif itu saat dipegang oleh Leri Shen, tubuh Selly Zhao yang seksi dan menawan itu, mulai menegang dan sedikit bergetar. Di dalam pikirannya menjadi sangat berantakan.
Saat Leri Shen melepaskan tangannya dari mulut Selly Zhao, Selly Zhao tak lagi berteriak.
Tak berapa lama, Selly Zhao mulai merasakan ada tangan besar yang dingin mulai masuk ke bawah bajunya, dan terus menekan dan meremas kulitnya yang lembut itu. Tangan itu terus bergerak dan dimainkan di kulit mulus dan lembut milik Selly Zhao itu.
Selly Zhao benar-benar tak berdaya, dia semakin takut, tidak tahu nantinya akan terjadi apa, dia benar-benar sangat ketakutan.
Setelah terpikir bahwa dia akan dimainkan oleh playboy yang satu ini, tubuhnya yang indah ini ingin diperkosa dan dimainkan oleh dirinya. Tiba-tiba ada dua baris air mata yang perlahan-lahan jatuh dari kedua mata cantiknya itu.
Novel Terkait
King Of Red Sea
Hideo TakashiLove In Sunset
ElinaHei Gadis jangan Lari
SandrakoCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoPengantin Baruku
FebiMy Charming Wife
Diana AndrikaLove and Trouble×
- Bab 1 Kunci Kamar
- Bab 2 Mengintip
- Bab 3 Merasakan Keanehan
- Bab 4 Suara dari Toilet
- Bab 5 Tidak Rela
- Bab 6 Bus Umum (1)
- Bab 7 Bus Umum (2)
- Bab 8 Proposal
- Bab 9 Mengobrol
- Bab 10 Makan Siang Perpisahan (1)
- Bab 11 Makan Siang Perpisahan (2)
- Bab 12 Musim Semi Tiba Kembali
- Bab 13 Daerah Terlarang
- Bab 14 Pergi Tanpa Pamitan
- Bab 15 Kewarasan dan Perasaan
- Bab 16 Lembur (1)
- Bab 17 Lembur (2)
- Bab 18 Target Lainnya
- Bab 19 Kesialan (1)
- Bab 20 Kesialan (2)
- Bab 21 Tertolong
- Bab 22 Terbangun
- Bab 23 Kebohongan Demi Kebaikan
- Bab 24 Terlalu Beruntung
- Bab 25 Suara dari Dalam Kantor
- Bab 26 Dijaga dengan Sangat Baik
- Bab 27 Bajingan
- Bab 28 Suram
- Bab 29 Keluar Rumah Sakit
- Bab 30 Gosip
- Bab 31 Ada Rahasia Lain
- Bab 32 Selamat Malam (1)
- Bab 33 Malam (2)
- Bab 34 Malam (3)
- Bab 35 Ditangkap
- Bab 36 Semangat Tinggi
- Bab 37 Membunuh Tapi Mengangguk