Love and Trouble - Bab 2 Mengintip
Dedi Liu tahu bahwa kemarin malam anaknya dan menantu perempuannya Wanda Li akan melakukan “salam perpisahan”, jadi pasti akan melakukan perang itu semalaman, dengan begitu pasti akan menghabiskan banyak energi mereka, dan mereka pasti akan lapar.
Jadi, dia langsung turun tangga dengan cepat, dan ke tempat sekitar perumahan itu dan mencari toko sarapan pagi, dia membeli beberapa buah cakue, dan dua gelas susu kacang. Setelah itu dia segera kembali ke rumah mereka.
Dedi Liu menggunakan kunci yang diberikan anaknya untuk membuka pintu, tapi dia melihat di ruang tamu itu tidak ada orang. Dia mengira mereka berdua sedang berberes di kamar mereka. Jadi dia membawa sarapan paginya ke kamar mereka, dan menaruhnya di meja.
“Emmm......Ahhhh......”
Tiba-tiba, suara aneh dari anaknya dan menantunya terdengar jelas dari kamarnya.
Karena hatinya sangat penasaran dengan apa yang terjadi, Dedi Liu mengendap-endap berjalan sampai depan pintu kamar mereka.
Pintu kamar itu tidak tertutup rapat, jadi Dedi Liu dapat melihat ke dalam melalui sela-sela pintu itu. Mana dia sangka, saat melihat pemandangan di dalam, dia melihat aksi yang luar biasa heboh.......
Menantu perempuannya menunggingkan pantat putih besarnya, dan kedua tangannya memegangi ranjang, dia tak memakai apapun dan tengkurap di atas ranjangnya. Rambut hitamnya yang panjang menutupi wajah cantiknya, bagaikan air terjun yang mengalir dari atas tebing.
Anaknya memunggungi pintu kamar dan tanpa busana sedikit pun berdiri di belakangnya, tangan kirinya memegangi pinggang istrinya yang ramping, sedangkan tangan kanannya memegangi gunung istrinya yang putih dan lembut itu. Mereka melakukan pergerakkan yang sangat heboh.
Rambut Wanda Li yang tergantung dari rambutnya itu juga tak henti-hentinya tergoyang-goyang, gunung yang satu lagi juga mengikuti pergerakkan dari Dino Liu. Dan dari mulutnya juga terdengar suara dengan nada yang cukup tinggi.
Rambut panjangnya terus terkibas, suaranya juga tak berhenti, napasnya juga terus terengah-engah.
..............
Dedi Liu saat melihat ini, langsung terbengong. Dan yang lebih parahnya lagi, dia sudah beberapa tahun tidak menyentuh wanita. Kehausan terhadap wanita sudah sampai puncaknya.
Hari ini, saat melihat pemandangan yang begitu menggoda, tentu saja membuat badannya menjadi panas dan bergairah. Dalam hatinya seperti ada semut yang terus bergerak ke sana kemari. Wajah dan telinganya menjadi merah, hatinya berdegup kencang, kedua kakinya menjadi lemas, dan langsung terjongkok di depan pintu, kedua kakinya dibuka sedikit, dan masih melihat ke dalam dengan matanya.
Setelah istrinya meninggal dunia, Dedi Liu hidup tanpa berhubungan intim, tapi api yang setelah terpendam begitu lama, saat dinyalakan, pasti akan sangat sulit untuk dipadamkan lagi.
Saat ini, Dedi Liu hanya ingin memuaskan nafsu birahinya saja. Dia tidak memikirkan hal lain lagi. Jadi, dia langsung membuka resleting celananya, dan memasukkan tangannya ke dalam.
Tiba-tiba dia merasa tubuhnya bagai disengat oleh listrik, dan ada sensasi kenikmatan yang langsung menuju ke otaknya. Hal itu membuatnya mengeluarkan suara “Ohh” dengan tak sadar.
Saat ini, Dedi Liu melihatnya dengan sangat bernafsu, dan juga penuh dengan kehausan yang sangat sulit untuk ditahan. Satu tangannya bergerak-gerak di dalam celana dalamnya, dan satu tangannya lagi menutup mulutnya sendiri, untuk menahan dirinya agar tidak bersuara.
Ini juga tak bisa menyalahkan dirinya, karena dia dari kecil sampai sekarang juga tak pernah menonton video porno. Jadi saat dia melihat hal seperti itu di depan matanya.....
Selain sensasi kebahagiaan dan kenikmatan yang dirasakannya, masih ada lagi perasaan yang lain, yaitu takut ketahuan oleh anak dan menantu perempuannya. Perasaan di hatinya sangat campur aduk.
Badannya juga bergerak naik turun dengan sendirinya, kenikmatan itu menyebar ke seluruh tubuhnya, dan dari mulutnya juga terus menghembuskan napas terengah-engah. Perasaan yang sangat nikmat itu benar-benar sudah datang, dan perasaan saat dia akan “mengeluarkannya” juga membuatnya sedikit tidak enak.
Jadi, pergerakkan dia juga semakin besar, dan napas dia juga menjadi terengah-engah, seluruh tubuh menjadi tegang, dan rasa nyaman itu menyebar ke seluruh tubuhnya.
Tubuh Dedi Liu sedang gemetar, titik klimaksnya itu bagaikan air yang terjun dari atas gunung melanda dengan cepat ke dirinya, dan langsung menghantam ke otaknya, rasa-rasanya benar-benar membuat dia sampai lupa diri......
“Ohh.......”
Dan di saat yang bersamaan, Dino Liu juga mengeluarkan suara yang aneh itu dari kamarnya.
Sekarang hanya dapat melihatnya menindih Wandi Li di atas ranjang, dan tiduran di atas punggungnya dengan napas yang terengah-engah.
Dedi Liu tahu kalau anaknya dan menantu perempuannya juga sudah sampai titik klimaksnya, takutnya mereka setelah menyelesaikannya langsung turun dari ranjang dan menyadari keberadaannya di sana. Jadi dia langsung berdiri dengan cepat.
Walaupun celana dalamnya sudah sangat basah, tapi dia masih sempat menaikkan resletingnya, dan dengan terburu-buru lari ke ruang tamu.
Lalu dia dengan cepat membuka pintu, dan keluar dari rumah anaknya, dan menutupnya lagi dengan perlahan-lahan. Di saat dia melihat di luar sana tak ada orang, dia langsung bersandar di dinding dengan napas terengah-engah, dia juga berkeringat dingin saat itu.
“Astaga! Aku malah mengintip anakku dan menantu perempuanku sedang melakukannya, ditambah lagi, aku sambil melihat mereka, sambil masturbasi juga. Ini benar-benar sangat kacau! Kalau mereka sampai mengetahuinya, bagaimana aku bisa menghadapi mereka nantinya?”
Dedi Liu terpikir lagi kejadian anaknya dan menantu perempuannya tadi, dan juga rupa mereka saat sedang mencapai titik klimaks. Semakin dipikir, wajahnya menjadi semakin memerah, hatinya juga terus menjadi deg-degan........
Novel Terkait
Baby, You are so cute
Callie WangAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanMy Cold Wedding
MevitaPengantin Baruku
FebiInventing A Millionaire
EdisonIstri kontrakku
RasudinLove and Trouble×
- Bab 1 Kunci Kamar
- Bab 2 Mengintip
- Bab 3 Merasakan Keanehan
- Bab 4 Suara dari Toilet
- Bab 5 Tidak Rela
- Bab 6 Bus Umum (1)
- Bab 7 Bus Umum (2)
- Bab 8 Proposal
- Bab 9 Mengobrol
- Bab 10 Makan Siang Perpisahan (1)
- Bab 11 Makan Siang Perpisahan (2)
- Bab 12 Musim Semi Tiba Kembali
- Bab 13 Daerah Terlarang
- Bab 14 Pergi Tanpa Pamitan
- Bab 15 Kewarasan dan Perasaan
- Bab 16 Lembur (1)
- Bab 17 Lembur (2)
- Bab 18 Target Lainnya
- Bab 19 Kesialan (1)
- Bab 20 Kesialan (2)
- Bab 21 Tertolong
- Bab 22 Terbangun
- Bab 23 Kebohongan Demi Kebaikan
- Bab 24 Terlalu Beruntung
- Bab 25 Suara dari Dalam Kantor
- Bab 26 Dijaga dengan Sangat Baik
- Bab 27 Bajingan
- Bab 28 Suram
- Bab 29 Keluar Rumah Sakit
- Bab 30 Gosip
- Bab 31 Ada Rahasia Lain
- Bab 32 Selamat Malam (1)
- Bab 33 Malam (2)
- Bab 34 Malam (3)
- Bab 35 Ditangkap
- Bab 36 Semangat Tinggi
- Bab 37 Membunuh Tapi Mengangguk