Evan's Life As Son-in-law - Bab 29 The Wrong Couples

"Kakak Ipar, bagaimana kemampuan mengemudiku? Dibandingkan dengan pembalap profesional, siapa yang lebih hebat?"

"Kakak Ipar, pulang kerja nanti aku akan membawamu pergi mencari kesenangan, jangan hanya berada di rumah ataupun perusahaan saja, kurang seru."

"Kakak Ipar, dengar-dengar kamu sangat hebat, ini sungguhan? Kalau merasa yakin, bagaimana kalau kita pergi bertaruh, ada banyak tempat taruhan lomba tinju di Kota Jiangdong, kalau bisa kerja sama dengan baik, bisa-bisa bakalan dapat banyak uang, kita bagi 5:5, kujamin kamu tidak akan kenapa-napa."

"......"

Evan Shen tak berdaya, ujung-ujungnya tetap membawa serta Brady Liu ke studionya. Orang ini selalu panas-panas tahi ayam, mungkin saja nanti bakalan tidak bersedia pergi lagi karena merasa tidak tahan. Selain itu, SIM Evan Shen telah dicabut, tidak baik kalau sampai menggunakan identitas tentara, juga tidak ingin berdesak-desakan di MRT, ada orang yang mengantar jemput terasa baik juga. Tapi Evan Shen telah salah mengira, dibandingkan dengan pemberian kejutan dari Brady Liu padanya, Evan Shen lebih bersedia berdesak-desakan di MRT.

Mulutnya tidak pernah berhenti semenjak naik ke mobil, biasanya dia tidak menyadari Brady Liu bisa begitu cerewet, dia berbicara dengan dia sendiri tanpa henti di sepanjang perjalanan. Tidak hanya itu saja, dia juga senang sok keren, Bugatti pada dasarnya adalah mobil balap yang sangat mencolok, tapi dia malah sengaja menambah kecepatan, bermain balap-balapan, meskipun Evan Shen tidak takut, tapi dia tidak suka perasaan seperti ini, menaiki mobil cukup dengan merasa nyaman, untuk apa harus mencari sensasi.

Akhirnya tiba juga di studio dengan susah payah, Evan Shen mengira harusnya Brady Liu bakalan lebih tenang. Alhasil, dia memang sudah tenang, tapi wanita-wanita di pinggir jalan malah tidak tenang. Bugatti, sebuah mobil yang seharga 20 juta RMB, apalagi pemilik mobilnya merupakan seorang pemuda yang mengenakan tuxedo serba putih dengan paras yang memikat.

Seketika semua pandangan mata tertuju padanya, terpesona, ada beberapa gadis yang bahkan sengaja mondar-mandir di depan mata, bergaya seksi, sungguh...... tak berdaya.

Brady Liu seketika menjadi terlihat sok serius, mengeluarkan sebuah kotak rokok Huang He Lou yang antik, menyalakan mancis, dan menghisapnya dengan dalam, setelah itu baru berjalan ke studio Evan Shen dengan santai, tertulis 5 kata di wajahnya wajahnya —— Si kaya yang tinggi tampan!

Evan Shen menundukkan kepala melintas dari sisinya, seakan-akan tidak mengenal Brady Liu.

"Kakak Ipar, tunggu aku, aku tidak tahu di mana letak perusahaannya."

......

"Bos, lama tidak berjumpa, semakin lama semakin berseri."

"Iya, semakin lama semakin tampan, pakaian biasa pun tidak mampu menutupi aura yang tersembunyi dalam diri Anda."

"Bos, siapa kakak tampan ini? Kenapa tidak pernah melihatnya, tampan sekali, bahkan lebih tampan daripada bos!"

Pendapatan studio Evan Shen belakangan ini cukup lumayan, makanya mempekerjakan beberapa resepsionis, orang logistik, dan beberapa sekretaris untuk membantu pekerjaan Layla Bai, juga mencarikan beberapa gadis untuk membantu Medwin Fang.

Perubahan seperti ini, membuat studio yang awalnya rasio laki-laki dan perempuannya tidak setara berubah menjadi ramai penuh kehidupan. Semua gadis-gadis ini masih muda, Evan Shen biasanya pun mudah didekati dan tidak sombong, mereka langsung dekat hanya dalam beberapa hari, semuanya senang bercanda dengannya, lama kelamaan sudah terbiasa dan akrab.

Evan Shen menganggukkan kepala sambil tersenyum di sepanjang jalan, dan langsung berjalan ke ruang rapat.

Brady Liu bagaikan telah menemukan benua baru, sambil menyerongkan tatapan matanya melihat wanita, sambil berkata: "Kakak Ipar, pegawai wanitamu lumayan bagus juga, ini bukan kamu pekerjakan karena ada niat pribadi bukan, kamu harus menahan diri untuk jangan melakukan kesalahan, tidak boleh mengkhianati kakakku."

Evan Shen berkata dalam hati, memangnya aku bakalan membiarkanmu tahu kalau melakukan kesalahan, namun mulutnya berkata: "Jaga sikapmu, aku tidak akan bertanggung jawab kalau kamu sampai kenapa-napa di sini, ada beberapa di antara mereka yang sudah punya pacar."

"Cih, kamu terlalu meremehkanku, sang bunga ada pemiliknya atau tidak bisa kuketahui dengan jelas hanya dalam satu tatapan mata. Meskipun pegawai wanita di tempatmu ini lumayan cantik, tapi masih belum cukup mampu memikat hatiku."

Saat sedang berbincang-bincang, sebuah sosok yang cantik dengan pakaian serba putih tiba-tiba masuk ke dalam dari samping, dalam seketika langsung menyerbu ke pelukannya Evan Shen, juga membuat tatapan mata Brady Liu melotot.

"Bos, akhirnya kamu kembali!"

Layla Bai tak mampu menutupi kegirangannya, Evan Shen sudah tidak datang bekerja untuk beberapa hari ini, membuat Layla Bai tidak bersemangat dalam bekerja, jadi mana mungkin dia bisa menahan perasaannya saat bertemu Evan Shen.

Evan Shen mendorong Layla Bai sambil bercanda: "Layla, ada banyak orang di sini, mudah disalahpahami kalau sampai terlihat orang lain, dan bakalan mempengaruhi pencarian pacar untukmu sendiri."

Layla Bai membalikkan bola mata putih dengan imut: "Biarkan saja mereka salah paham, aku tidak keberatan, siapa peduli! Lagipula, aku masih muda, masih belum berniat mencari pacar, apalagi, dengan adaya pria mempesona seperti bos di depan mata, mana ada lagi pria yang bisa membuatku tertarik.

"Kakak Ipar, dia adalah?" Mata Brady Liu bersinar, tidak disangka sebuah studio yang kecil ini bisa menyembunyikan seorang gadis yang seceria ini.

Kelihatannya hanya baru berumur 20 tahunan, cukup mempesona dan sangat natural, kelihatannya sangat akrab dengan kakak iparnya, tapi malah tidak mampu membuat orang lain berpikiran menyimpang. Tidak hanya itu, yang terpenting adalah paras gadis ini pun sangat serasi dengan auranya yang begitu lincah dan ceria, matanya besar dan hitam berkilau, bulu matanya panjang lentik dan lebat, dengan wajah oval yang mungil, kulit yang mulus, bentuk tubuh yang gemulai, bisa terbilang seorang gadis unggulan, bernilai di atas 90.

Sekarang baru Layla Bai menyadari Brady Liu. Kakak Ipar? Orang ini memanggil bosnya Kakak Ipar, jangan-jangan dia adalah adik laki-lakinya Zoey Liu si wanita menyebalkan itu.

"Aku itu siapa bukanlah urusanmu?" Setelah memastikan identitasnya Brady Liu, Layla Bai spontan tidak menyukainya. Kakak kedua orang ini sebelumnya telah sangat membuat Layla Bai kesal, sedangkan kakak tertuanya orang ini pun telah merebut Kakak Evannya, dan dia pasti juga bukan orang yang baik.

"Lho, sifat gadis ini cukup emosian juga, kakak paling menyukai tipe sepertimu! Tapi...... masih sedikit kecil." Brady Liu mengosok-gosok tangannya, bersikap tak normal, menerawang tubuh Layla Bai dengan cabul.

"Hihi, aku juga menyukai kakak tampan sepertimu ini, biasanya caraku dalam menyambut pria tampan adalah seperti ini." Mata Layla Bai bergerak dengan menawan, sepertinya tidak merasa marah sedikit pun, tapi ujung kakinya malah menghempaskan tendangan dengan cepat.

"Aww!" Brady Liu tidak mewaspadainya, seketika langsung terkena bagian vitalnya, terasa kesakitan dan merasa serba salah antara ingin menutupinya atau tidak, wajahnya memucat, sepasang kakinya gemetaran.

"Kamu...... kamu!"

"Dasar cabul!" Layla Bai memotong ucapan Brady Liu, tersenyum cemerlang bagaikan iblis yang kejam.

Evan Shen dalam hati ingin tertawa, Brady Liu sepanjang perjalanan tadi sudah membuatnya kesal hingga ingin menghajarnya, tidak disangka Layla Bai begitu cekatan. Juga tidak khawatir bakalan mencelakainya, tapi sang gadis masih tahu batasan.

Evan Shen menepuk pundak Brady Liu dengan tulus: "Brady, aku sudah memperingatimu sebelum datang, jangan menggoda wanita di studioku, aku tidak akan bertanggung jawab kalau kamu sampai kenapa-napa!"

......

Brady Liu dibuat tak karuan oleh Layla Bai, dan Brady Liu tentu saja tidak akan melupakan hal ini, saat ini, dia mana lagi tertarik untuk mencari tahu hal-hal tentang studio Evan Shen, setelah telurnya tidak sakit lagi, dia akan langsung mencari Layla Bai memperhitungkannya.

Evan Shen tidak khawatir mereka bakalan berkelahi, bahkan sengaja memberi perintah pada Layla Bai, cukup asalkan bisa membuat Brady Liu tenang, sedangkan Evan Shen akan memanfaatkan kesempatan ini untuk mengurus urusan yang sudah menumpuk.

Urusan tentang antiterorisme tentu saja tidak ada, Naomi Li tahu Evan Shen beberapa hari ini sedang sibuk, tidak akan menambah masalah padanya, sisanya hanyalah urusan kecil yang sepele, misalnya pergerakan anggota Tim Serba-serbi dan beberapa faktor khusus yang mengakibatkan mereka menyerah terhadap misi; pengalihan anggota dan masalah kondisi keuangan yang keluar masuk dalam beberapa hari ini, dan lain-lain...... Pada dasarnya tidak ada yang bersifat khusus. Hanya laporan tertulis yang teliti dari Medwin Fang yang membuat Evan Shen tertarik, dalam laporan, Medwin Fang menyarankan untuk menambah ruang lingkup tugas Tim Serba-serbi. Ini jelas adalah hal baik, Evan Shen dari awal memang memiliki niat untuk membentuk Tim Investigasi, tapi dana dan anggotanya sama-sama tidak mencukupi, tapi karena Medwin Fang berniat untuk mencoba menantang hal ini, Evan Shen pun bersedia mewujudkannya, makanya dia meminta Medwin Fang datang menemuinya untuk mendiskusikan beberapa hal yang lebih mendetail, lalu menyuruhnya bertindak mempersiapkannya. Dananya harus diupayakan oleh Tim Serba-serbi sendiri, anggotanya pun akan diatasi oleh Medwin Fang sendiri, ini termasuk sebuah ujian baginya. kalau dia benar-benar bisa menyatukan bidang investigasi kriminal dalam Tim Serba-serbi dengan lancar, Evan Shen akan memberikan imbalan yang tak akan pernah disangkanya.

Sore hari, Daniel Zhao juga James Zhao yang sudah tidak ditemuinya selama hampir sebulan bergegas kembali, sekalian membawa Nolan Li, Gavin Xu dan yang lainnya kemari.

Setelah beberapa orang ini terpukul di Yuandong, Evan Shen membawa mereka masuk ke kamp untuk menjalankan pelatihan bodyguard, gaji yang diberikan sama dengan gaji bodyguard biasa, Evan Shen bukanlah pelit, hanya saja dia ingin mengasah watak mereka, pasti ada orang yang masih memperhitungkan masalah di Yuandong, tapi hal ini pasti berkaitan erat dengan sifat mereka yang gegabah.

Luka di kepala Gavin Xu sudah hampir pulih, sekarang hanya dibaluti dengan kain perban secara sederhana, Nolan Li, Adam Chen dan yang lainnya pernah menyaksikan kehebatan Evan Shen yang luar biasa di Yuandong, mereka dari awal sudah merasa kagum terhadapnya, saat sekarang bertemu dengannya, mereka bahkan merasa sedikit takut.

Karena merupakan satu keluarga, Evan Shen memperlakukan mereka dengan lebih santai, setelah berbicara sesaat, baru Evan Shen masuk ke topik utama.

"Kak Xu, kamu adalah orang yang stabil. Beberapa hari ini Daniel ada urusan, tidak bisa datang ke kamp, setidaknya memerlukan waktu selama setengah bulan, jadi mohon bantu perhatikan tempat sana untuk sementara."

Tujuan utama Evan Shen meminta Gavin Xu datang adalah untuk hal ini, Daniel Zhao, James Zhao dan yang lainnya pasti harus berjaga di sisinya Naomi Li untuk beberapa hari ini, dan pelatihan di kamp sana pun tidak boleh berhenti begitu saja karena hal ini, setelah merenungkannya panjang lebar, hanya Gavin Xu yang paling cocok, baik dari segi pengalamannya maupun wataknya, Evan Shen kurang lebih sudah memahaminya setelah beberapa kali berkomunikasi dengannya, melatih beberapa bodyguard untuk sementara waktu bukanlah masalah baginya.

"Hah...... aku sepertinya tidak sanggup." Gavin Xu mana sangka Evan Shen bakalan langsung mengatakan hal sepenting ini, dia berterima kasih atas kepercayaan Evan Shen, tapi dia benar-benar merasa dirinya tidak cocok, lagipula dia termasuk orang baru di kamp, pasti bakalan ada orang yang tidak terima kalau sampai dia yang melatih mereka.

"Kenapa tidak sanggup?" Evan Shen bertanya sambil tersenyum.

Gavin Xu tertegun sesaat, lalu menggelengkan kepala dan tersenyum pahit: "CEO Shen, Anda sudah gaharu cendana pula, aku baru masuk ke kamp tidak begitu lama, bahkan masih belum mengenal semua orang, Anda rasa para bodyguard itu bakalan menghormatiku tidak......"

"Apa yang paling penting dalam menjadi tentara?" Evan Shen menggelengkan kepala sambil memotong ucapan Gavin Xu dan menanyakannya.

"Menuruti perintah!" Gavin Xu berkata dengan serius tanpa ragu sama sekali.

"Benar, memang menuruti perintah. Aku menyuruhmu melatih mereka, kamu harus menuruti perintahku, sedangkan mereka juga harus menurutimu, bukankah ini hal yang sangat sederhana?"

Evan Shen mengatakannya dengan santai, tapi tatapan matanya malah penuh dengan percaya diri, entah kenapa, Gavin Xu tiba-tiba merasa sangat bersemangat.

Daniel Zhao berkata: "Gavin, cukup melakukannya dengan tenang. Kamu bakalan memahami bos itu orang seperti apa setelah sudah sering bicara dengannya, dia tidak takut kamu melakukan kesalahan, hanya takut kamu tidak akan melakukannya."

"Akan kucoba, tapi mungkin terkadang bakalan merepotkan Kak Daniel!"

"Tidak perlu mencari Daniel, selama setengah bulan ke depan, ponselnya pasti tidak akan bisa digunakan, kalau ada masalah langsung tanyakan saja padaku, aku bantu kamu mengatasi masalah yang rumit." Evan Shen menanggapi.

"Bos!"

Tepat pada saat ini, Layla Bai masuk ke dalam dengan cepat, mendekat ke sisinya Evan Shen dengan senyuman ceria. Kelihatannya suasana hatinya sangat bagus.

"Hmm?" Setelah melihat ke belakang sang gadis, dia tidak menemukan bayangan Brady Liu, Evan Shen spontan merasa heran.

"Hihi, orang itu terlalu menyebalkan, begitu cerewet tak hentinya, dia bilang nanti malam akan mentraktir semua pegawai di sini pergi makan, dasar, memangnya orang kaya sangat hebat." Layla Bai berkata dengan sinis, tapi matanya malah bersinar.

Semua orang merasa perkataannya lucu, spontan tersenyum, Layla Bai datang ke sini jelas bukan untuk mengeluh, melainkan untuk meminta pujian. Entah cara apa yang telah digunakannya hingga membuat Brady Liu bersedia merogoh koceknya mentraktir semua orang, tapi ini adalah hal baik.

"Bagus sekali, aku beberapa hari ini tidak datang ke studio, semua orang sudah bekerja keras, aku awalnya pun berniat mencari tempat untuk memberi imbalan khusus pada semua orang. Tapi karena Brady sedang bermurah hati, hmm, kalau begitu dia saja yang traktir." Evan Shen menyetujuinya dalam sekejap.

Meskipun Brady Liu merupakan orang paling miskin di antara kakak beradik Keluarga Liu, tapi mentraktir makan hanyalah hal sepele baginya, Evan Shen sama sekali tidak kasihan.

"Dia ingin mentraktir di mana? Kalau tempatnya jauh, hari ini akan pulang kerja lebih awal." Evan Shen bertanya.

"Golden Jade Tower." Layla Bai tersenyum hingga matanya menyipit seperti bulan sabit.

Evan Shen tertegun, kemudian melototi Layla Bai sekilas, Layla Bai tersenyum tak mengatakan apapun.

Golden Jade Tower, merupakan tempat hiburan yang sangat terkenal, merupakan tempat berfoya-foya paling terkenal di seluruh kota. Merupakan persatuan antara hotel, KTV, taman hiburan klub malam...... dan lain-lain, dengar-dengar tidak ada yang tidak mampu Golden Jade Tower wujudkan, ketenaran gedung setinggi 88 lantai ini sudah tidak hanya sebatas di Kota Jiangdong saja, bahkan sampai terkenal senasional. Dengar-dengar di dalamnya bahkan ada perjudian batu antik, taruhan lomba tinju, pertaruhan anjing dan hiburan lainnya yang disenangi orang kaya. Tentu saja, kalau ingin masuk ke tempat ini, maka harus memperlihatkan kartu VIP terelit.

Novel Terkait

Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu