Evan's Life As Son-in-law - Bab 10 Hubungan Ibu Mertua Dengan Menantu
Selain dari Javale Liu yang tidak mengatakan apa-apa mengenai permasalahan Brady Liu dipukul, orang-orang lainnya merasa sedikit keberatan terhadap Evan Shen, perasaan keberatan ini terlihat sangat jelas ketika mereka semua duduk bersama untuk makan malam.
Walaupun Zoey Liu dan Alena Liu tidak banyak berekspresi, namun tatapan mereka berdua terhadap Evan Shen terlihat kurang baik, terutama Alena Liu yang melahap makanan dalam porsi besar seakan-akan ingin memakan Evan Shen.
Terlebih lagi Nahla Liu dan Dahlia Jiang, mereka terus saling bersahutan, hingga membuat Evan Shen merasa sangat marah, namun tidak bisa mengatakan apa-apa.
Walaupun dipukuli, namun Brady Liu merasa sangat lega, dia hanya menunggu Evan Shen meminta maaf pada dirinya sendiri karena tidak tahan akan tekanannya, lalu menemukan cara untuk membalasnya. Setelah bertumbuh hingga sedewasa ini, tidak ada satu orang pun yang berani bertindak terhadap dirinya, kecuali ayahnya, meskipun dia tidak bisa berkata bahwa dia membenci Evan Shen, namun dia masih saja tidak bisa merelakan harga dirinya begitu saja, dia harus memberi tau beberapa dari mereka bahwa ini adalah sebuah hal konyol
“Evan Shen, kakak ketiga hanya memiliki keturunan Brady yang merupakan anak laki-laki, anak keakungan ini umumnya selalu dilindungi bahkan sampai tidak boleh sampai terjatuh, namun kamu ternyata bertindak terhadap dirinya. Brady , sakit atau tidak, bibi akan menemanimu pergi ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan sebentar lagi.”
Hal seperti ini tentu saja dikatakan oleh Nahla Liu, dia tidak langsung mempersulitnya, melainkan mengalihkan topiknya kepada Brady Liu. Tentu saja, wajah Brady Liu terlihat kurang tepat karena peristiwa yang baru saja membuatnya sangat tersakiti itu.
"Orang ini, dia sepertinya juga melupakan marganya sendiri hanya bergantung kepada tempramen kakak. Dia hanyalah orang dengan marga lain, namun kini sudah memukul Brady, apakah dia mungkin akan memukul istrinya, memukul ayah mertuanya kedepannya!”
Kata-kata ini terdenagr sangat tidak beperasaan, orang yang mengatakannya adalah Dahlia Jiang.
Zoey Liu mengerutkan alisnya dengan erat saat mereka berdua mulai berbicara, ketika mendengar ucapannya, dia pun melawab,"Bibi, kamu tidak bisa berbicara seperti itu. Evan Shen memang bersalah karena sudah memukulnya, tetapi dia adalah kakak ipar Brady, bertengkar sejenak adalah hal yang normal, mengapa kamu mengatakannya hingga seseirius itu. "
Ekspresi Javale Liu mendatar, tidak tahu apa yang dia pikirkan untuk beberapa saat, namun dia juga tidak berbicara.
Dahlia Jiang masih saja tidak rela untuk berdiam, terutama ketika dia mendengar Zoey Liu membantu Evan Shen berbicara, emosinya benar-benar semakin meledak, hingga dia mengomel,“Gadis besar, seperti kata pepatah, anak perempuan yang sudah menikah akan menjadi orang asing, namun kamu masih belum menikah, pihak yang dicari adalah menantu yang akan menetap di rumah pihak wanita, mengapa kamu sudah berpihak kepada orang lain. Orang yang dipukul oleh pria bermarga Shen itu adalah adikmu, jika kamu tidak merasa sakit hati, aku tetap saja merasa sakit hati......”
Dia terus berbicara secepat peluru, tidak ada orang yang mampu menyimaknya, ruang makan bahkan hanya dipenuhi oleh suaranya untuk beberapa saat.
Evan Shen awalnya berencana untuk melewatkan semua ucapannya, lalu ingin bergegas menghabiskan makanannya dan kembali ke kamarnya sendiri, dia hanya ingin menyingkir dari Dahlia Jiang saja. Namun tidak disangka, sebelum wanita ini sempat selesai berbicara, ekspresi Evan Shen langsung berubah dalam sekejap, kepalanya terus mengiang, seakan-akan ada ribuan ekor lalat di samping telinganya, sangat bising hingga membuatnya merasa sangat emosi.
Phak!
Suara mangkuk yang jatuh ke permukaan lantai itu menghentikan ocehan Dahlia Jiang yang tidak kunjung berhenti, semua orang tercengang melihat ke arah asal suara tersebut, lalu menyadari bahwa Evan Shen sedang menatap Dahlia Jiang dengan sikap dingin, tidak tahu sejak kapan sumpit yang berada di genggamannya itu sudah terbelah menjadi dua bagian, jari-jarinya berubah memucat, pergelangan tanganya juga terlihat sedikit bergemetar.
Sumpit itu berbahan bambu, ujung serpihak akarnya itu menusuk masuk ke dalam jari Evan Shen, darah merah segar menetes ke atas permukaan meja makan.
“Apa yang kamu lihat, apakah kamu ingin memukulku, siapa dirimu rupanya! Apakah kamu tahu cara menghormati yang lebih tua, aku adalah seniormu.” Tubuh Dahlia Jiang mendingin oleh karena tatapan Evan Shen itu, namun dia tetap saja bersikap keras, setelah kembali fokus, dia bahkan menunjuk Evan Shen sambil berteriak keras memarahinya.
“Evan Shen, apa yang kamu lakukan!” Zhoe Liu tidak menyangka bahwa permasalahannya akan menjadi seperti ini, dia sedikit tergesa-gesa menarik Evan Shen pergi, karena khawatir dia akan memicu keributan lain.
“Bibi, kamu juga harus mengurangi perkataanmu.” Ketika melihat Evan Shen tidak menghiraukan dirinya, Zoey Liu melirik Dahlia Jiang dengan perasaan kesal. Mengingat perasaannya di masa lalu, dia selalu bersikap cukup bersegan terhadap Dahlia Jiang, namun dia kini benar-benar sudah tidak menghargai suaminya, sehingga dia merasa sangat kesal.
Javale Liu juga mengomeli Dahlia Jiang sejenak, Dahlia Jiang tidak bisa mengabaikan Javale Liu, walaupun sudah kembali duduk, namun mulutnya masih saja tidak berhenti bergumam.
Tatapan Nahla Liu terlihat bergemilang sejenak, bibirnya bahkan terlihat sedikit meninggi.
“Zoey, temani Evan untuk membalut tangannya sejenak.” Javale Liu mengedipkan matanya kepada Zoey Liu.
Zoey Liu bergegas beranjak berdiri, lalu menarik Evan Shen untuk pergi, tapi dia tidak bisa ditarik.
Evan Shen perlahan beranjak berdiri, tatapannya menyapu wajah semua orang, lalu tertuju pada Dahlia Jiang dan berbicara dengan dengan nada tenang,"Bibi Jiang, keluargamu dan keluarga Liu seharusnya sudah lama berteman."
“Tentu saja, kamu masih belum ada ketika laki-lakiku bertemu dengan kakak tertua.” Dahlia Jiang mendengus dengan sikap menghina.
Evan Shen tidak menghiraukannya dan melanjutkan,"Karena sudah lama berteman, bahkan dapat datang ke rumah keluarga Liu untuk terus bekerja, mengapa kamu tidak menghargainya? Aku memang orang asing, bagaimana denganmu, kamu juga tidak bermarga Liu, bukan? Aku adalah menantu dari keluarga Liu, bagaimana denganmu, siapa kamu? "
Tanpa melihat ekspresi Dahlia Jiang yang semakin memburuk, Evan Shen tersenyum sedikit sinis dan berkata,"Selain itu, apa hubungannya denganmu jika aku memukul paman kecilku sendiri, apakah kamu mengetahui alasannya? Apakah kamu melihatnya dengan mata kepalamu sendiri? Sebenarnya, kamu tidak mengetahui apa-apa, kamu selalu saja menggunakan identitasmu sebagai seorang senior untuk menegurku, mempermalukan aku. Aku tidak membantahnya bukan karena aku salah, tetapi karena aku tidak ingin membantah, aku juga tidak ingin berdebat denganmu. Sejujurnya, ketika tiba saat dimana aku harus bertengkar denganmu, aku sendiri bahkan meremehkan diriku sendiri. "
Setelah mengucapkan kalimat terakhir, wajah Dahlia Jiang terlihat memucat, Evan Shen berpaling dan melangkah pergi menuju ke langit malam.
Ruangan itu tenang hingga terasa agak mengerikan untuk beberapa saat, Zoey Liu melirik Javale Liu dengan rasa kesal, jika ayah menghentikan pembicaraan ini sejak awal, permasalahan itu tidak akan mencapai ke tahap ini, terlihat jelas bahwa ayah juga merasa sakit hati karena permasalahan Brady yang dipukuli oleh Evan Shen.
“Kakak tertua, sepertinya aku sudah tidak bisa tinggal di sini lagi, aku akan kembali ke kampung halaman besok, lihat apa yang dia katakan!” Dahlia Jiang langsung kebingungan dan panik, dia tidak pernah menyangka Evan Shen yang selalu lemah dan bisa digertak ternyata bisa bersikap sekeras hari ini
“Bicarakan urusan besok di hari esok!” Ekspresi Javale Liu terlihat sedikit memburuk, dia berpaling dan masuk ke dalam, dia bahkan sudah tidak mempunyai sedikitpun keinginan untuk makan.
Dia kesal, juga menyesal. Kesal karena keluarga tanpa sadar telah mendesak Evan yang baik hingga menjadi seperti ini, menyesal karena kekhwatirannya terhadap putranya membentuk adanya kesalahpahaman, membuatnya merasa malu terhadap dirinya sendiri. Harus diketahui bahwa dia awalnya enggan menikahi putrinya dan pergi mencari Evan Shen berulang kali untuk membicarakan permasalahan menetap di rumah pihak wanita, Evan Shen awalnya tidak setuju, dia lah yang merancang setiap rencana hingga akhirnya menjadi bagian dari keluarga. Jika kini dipikirkan kembali, Evan Shen tidak pernah melakukan apa pun yang mempermalukan keluarga Shen setelah menjadi bagian dari keluarga, terlebih lagi, dia sudah memaksanya untuk membuat perjanjian pranikah sebelumnya, tidak mewarisi segala bentuk aset properti dari keluarga Liu, sekalipun bercerai, dia akan melangkah keluar dalam keadaan bersih.
Tatapan mata Nahla Liu secara tidak sengaja tertuju pada sumpit yang sudah patah di atas meja. mematahkan sumpit dengan kekuatan jari mungkin mudah, namun mematahkan sepasang sumpit sepertinya agak aneh, harus diekathui bahwa sumpit bambu ini lebih kuat dari sumpit besi. Tatapannya terlihat semakin mendalam, dia diam-diam mengambil keputusan. Evan Shen tidak mungkin hanya merupakan seorang prajurit biasa, dia tidak bisa tinggal di dalam rumah ini, juga tidak boleh menetap di sini, jika tidak, rencananya yang sempurna mungkin akan memiliki variabel tambahan.
......
Malam yang tenang, disertai sepoian angin.
Evan Shen duduk di bangku panjang dan terlihat sedikit tercengang.
Setelah kembali ke kota, dia merasa bahwa tempramennya menjadi lebih tenang, dia tidak menyangka bahwa dia dapat terpicu hanya oleh karena seorang wanita dengan mulut yang tajam, setelah kini kembali memikirkan tentang apa yang baru saja dia katakan, dia pun benar-benar tidak bisa menahan tawanya.
Zoey Liu berjalan menghampirinya, dia tidak sempat mengganti pakaian kerjanya, celana panjang, kemeja putihnya. Pipi yang terlihat seperti indahnya batu giok dan terlihat lembut di bawah pancaran dari cahaya lampu jalanan.
Saat itu adalah musim semi, malam hari sudah terasa sedikit dingin, ketika angin bertiup, Zoey Liu tidak bisa menahan gemetar dan melipatkan kedua tangannya di sekitar dadanya. Dia datang untuk mengejar Evan Shen, jadi dia tidak sempat mengenakan mantelnya, juga lupa akan perbedaan suhu antara di dalam dan di luar ruangan
“Apakah tanganmu terluka?” Setelah berjalan ke depan hadapan Evan Shen dan duduk, Zoey Liu menyerahkan sebuah plester.
“Kenapa kamu tidak menghibur Bibi Jiang, kenapa kamu keluar!” Evan Shen mengambilnya dan mengisenginya.
"Dia berkata bahwa dia akan pergi besok!”
"Ayo, apakah kamu ingin bertaruh, selama ayah tidak bersuara mengusirnya, dia tidak akan pergi. Menjadi pemimpin di sini lebih nyaman daripada di rumah."
“Apakah kamu tidak bisa bertoleransi terhadap orang lain?” Zoey Liu berbicara dengan sungguh-sungguh.
Evan Shen akhirnya berbicara denga nada kesal,"Kamu, Nona Besar Liu adalah orang yang sangat berhati besar, apakah kamu ingin mencoba merasakan situasiku ini, aku akan menyuruh ibuku untuk mengomelimu setiap harinya, aku akan menganggapmu hebat jika kamu bisa bertahan selama satu minggu. "
Zoey Liu tertawa,"Baru saja berkata tidak berpikiran sempit, namun kini sudah ingin membalas. Tapi, betul juga, aku sudah lama tidak menemuinya, aku sibuk untuk beberapa hari ini, dalam beberapa hari kedepan, buatlah janji temu dan temui dia bersama-sama."
"Baik, telepon aku jika kamu punya waktu, ibuku benar-benar ingin kita pergi ke sana bersama-sama."
"Baik!"
Sambil berbincang, mereka berdua sepertinya sudah tidak mempunyai topik pembicaraan lainnya, sehingga mereka pun terdiam sejenak. Salah satunya melihat rerumputan yang berada di arah depan, satunya lagi menatap ke arah lampu di sisi kiri.
“Sedikit dingin, ayo pulang!” Zoey Liu tidak terbiasa dengan jenis komunikasi yang tidak terkendali seperti ini, ketika melihat reaksi Evan Shen tidak seburk yang dia perkirakan, dia pun mulai berpikir untuk kembali.
Setelah selesai berbicara, sebuah lengan bertopang pada bahunya, tubuh Zoey Liu menegang, namun dia tetap saja tidak menghindar.
“Berskamuralah padaku maka kamu tidak akan merasa dingin lagi.” Evan Shen jauh lebih natural daripada dirinya, dia jarang sekali memiliki kesempatan untuk menghubungi Zoey Liu, kesempatan seperti ini jarang sekali ada, jika dia memiliki mantel, dia tidak keberatan melakukan sedikit drama dan menutupi tubuhnya.
Zoey Liu menginjak kaki Evan Shen secara tidak terkendali, tidak ada yang berbicara. Hmm, tidak ada bau yang tidak sedap dari tubuhnya, lengannya yang kokoh, sepertinya tidak secanggung seperti yang dipikirkan. Tidak tahu apakah itu ilusi atau bukan, namun dia kini benar-benar tidak merasa kedinginan.
"Eh, sudah berapa lama kita menikah? Ini adalah pertama kalinya kita sedekat ini. Hei, aku khawatir tidak ada yang akan mempercayainya." Evan Shen menghela nafasnya, menggosokkan tangan besarnya di pundaknya yang terluka, sekalipun terpisah oleh kemeja, namun dia bisa merasakan kelembutan dan kehangatan kulitnya yang sangat memikat.
“Semua hal harus dilakukan selangkah demi selangkah, lakukan dengan perlahan, jangan mencoba untuk mencari kesempatan ketika suasana hatiku sedang berada dalam situasi yang baik!” Zoey Liu meliriknya dengan setengah sikap tertawa dan setengah sikap serius.
"Kalau begitu, menurutmu, bagaimana seharusnya kita melakukannya selangkah demi selangkah? Kita jarang sekali berkomunikasi pada hari-hari biasa, bagaimana kita bisa melanjutkannya selangkah demi selangkah?"
"Sederhana, saling mengenal sesama dengan secepat mungkin, lalu meneruskannya jika memang cocok.”
“Bagaimana kita akan saling memahami seseama, bagaimana kalau kita memulainya dari tubuh terlebih dahulu!” Mata Evan Shen menyapu Zoey Liu dengan maksud tersendiri, wanita ini tidak boleh mengenakan pakaian yang terlalu ketat, keketatannya membuat Evan Shen tidak dapat berpikir lurus.
"Silahkan, ceritakan mengenai dirimu terlebih dahulu, mengenai kehidupanmu setelah kamu berumur 15 tahun! Jika kamu berterus terang, aku tidak akan merasa keberatan menceritakan semua tentang diriku."
“Aku, aku tinggal di Area Pertahanan Shangjing sejak aku berusia lima belas tahun, lalu melakukan hal-hal khusus di sebuah departemen khusus, sepertinya tidak terlalu nyaman untuk kukatakan?” Evan Shen sudah mengakuinya, dia bukannya tidak ingin menceritakannya, tetapi memang tidak nyaman mengatakannya.
“Sangat misterius, apakah kamu akan mengatakan bahwa kamu berprofesi sebagai Bodyguard Zhongnanhai berikutnya?” Ucap Zoey Liu menyindirnya.
"Itu tidak benar! Terlebih lagi Bodyguard Zhongnanhai tidak disebut sebagai Bodyguard Zhongnanhai, melainkan sebagai Pasukan Khusus Zhongnanhai."
“Sudahlah jika kamu tidak ingin mengatakannya!” Zoey Liu melepaskan diri dari genggaman Evan Shen, untuk apa pria ini menekankan hal ini, dia hanya ingin menyatakan bahwa dia tidak berpengetahuan.
"Huh, seseorang baru saja mengatakan bahwa aku tidak bisa bertoleransi, tapi sekarang tampaknya juga tidak jauh berbeda!"
“Aku malas berurusan dengan orang yang hanya akan mempersulit masalah!” Zoey Liu menghinanya, tetapi terlihat sedikit tersenyum, gunung es yang sudah membeku selama bertahun-tahun akhirnya memperlihatkan tkamu-tkamu mencair.
Evan Shen tercengang, Zoey Liu pernah tersenyum, tapi ini adalah pertama kalinya Evan Shen melihatnya tersenyum dengan sangat mempesona. Dadanya mulai sedikit memanas, matanya mengalmai sedikit kesulitan berpaling, dia kemudian berbisik,”Benar-benar menawan!” Ini adalah pertama kalinya Evan Shen memalingkan tatapannya dari dadanya yang sempurna menuju ke wajahnya.
Zoey Liu tentu mendengar kata-kata yang dia ucapkan, pipinya sedikit memerah, tetapi dia tidak berani sendirian dengan pria itu lag, dia menyembunyikan dirinya dan menguap, lalu berkata,"Aku sudah ngantuk, aku masih harus pergi bekerja besok, aku akan pulang terlebih dahulu. "
Evan Shen hanya tersenyum dan tidak mengatakan apa-apa, dia hanya menatap Zoey Liu yang berpura-pura tenang, jika tidak salah mengingat, ini adalah pertama kalinya memegang kendali dalam berbincang dengan Zoey Liu, ini juga pertama kalinya dia melihat eksspresi malu muncul di wajah Zoey Liu yang umumnya hanya selalu terlihat tenang. Dia menyukai Zoey Liu yang seperti ini, tidak terlalu mendominasi, juga tidak angkuh.
Novel Terkait
Loving Handsome
Glen ValoraUangku Ya Milikku
Raditya DikaLove and Trouble
Mimi XuThe Gravity between Us
Vella PinkyEvan's Life As Son-in-law×
- Bab 1 Istri yang Baik
- Bab 2 Gelas Besar Dan Kecil
- Bab 3 Kesalahan yang Tak Terduga
- Bab 4 Masalah Besar di Bar Streets
- Bab 5 Rubah Betina
- Bab 6 4 Wanita Dalam Sebuah Drama (1)
- Bab 6 4 Wanita Dalam Sebuah Drama (2)
- Bab 7 Misi Kelas S
- Bab 8 Basement 2
- Bab 9 Memukul Adik Ipar
- Bab 10 Hubungan Ibu Mertua Dengan Menantu
- Bab 11 A, B, C, D
- Bab 12 Sebuah Kartu Bank
- Bab 13 Kemampuan Akting Alena Liu
- Bab 14 Jabatan Tangan Yang Sangat Lama
- Bab 15 Menantu Yuandong's Corp.
- Bab 16 Dunia Sangat Luas, Namun Dia Bertemu Dengannya Di Sini
- Bab 17 Di Depan Ada Lubang Jebakan, Apakah Kamu Akan Melompat Masuk
- Bab 18 Maaf, Aku Tidak Melihatmu Tadi
- Bab 19 Ketajaman
- Bab 20 Cara Bertarung Para Preman
- Bab 21 Hati Sedingin Besi
- Bab 22 Singa dan Tikus
- Bab 23 Foto-foto
- Bab 24 Aturan
- Bab 25 Saling Memutar Balikan Fakta
- Bab 26 Pak Pak Pak Pak Pak
- Bab 27 Kekuatan Jari Tangan Indah yang Kuat Tiada Tara
- Bab 28 Istriku, Tidurlah Kalau Kantuk
- Bab 29 The Wrong Couples
- Bab 30 Golden Jade Tower
- Bab 31 Darius Shi
- Bab 32 Apa Ini Penculikan (1)
- Bab 32 Apa Ini Penculikan (2)
- Bab 33 Tembak Aku
- Bab 34 Pertimbangkan Aku Setelah Bercerai
- Bab 35 Lelaki Sejati dan Istri Penurut
- Bab 36 Sniper
- Bab 37 Perasaan Dalam Ciuman Itu