Evan's Life As Son-in-law - Bab 35 Lelaki Sejati dan Istri Penurut

Evan Shen tidak tahu bagaimana caranya Naomi Li bisa menjalin relasi dengan Bareskrim Polri, bagi sang pria, ini seharusnya merupakan hal yang tidak begitu sulit, kalaupun ada orang yang sengaja menyulitkan sang pria, tapi dengan adanya Naomi Li, Evan Shen harusnya bisa bertemu dengan sang saksi.

Tapi hasilnya malah sedikit tak terduga, karena suara pertengkaran dari dalam ruangan mulai terdengar, ada suara Naomi Li dan suara yang satu lagi adalah seorang pria, seharusnya merupakan Kabareskrim Polri.

"Plang!"

Ada suatu benda yang dibanting ke lantai, suara Naomi Li yang terdengar sengaja menahan amarahnya dan berkata dengan dingin: "Tidak peduli apakah kamu akan biarkan bertemu atau tidak, pokoknya aku tetap akan pergi menemuinya, siapa yang berani menghalangiku!"

"Kamu...... Kamu benar-benar tak masuk akal, ini adalah kasus yang ditangani oleh Direktur Departemen Liu, kamu ingin dipecat dari jabatan polisi ya."

Direktur Departemen Liu? Kepala Komisaris bermarga Liu di Kota Jiangdong yang diketahui Evan Shen hanya ada satu——Billy Liu. Faktor kenapa Mason Sun dulu bisa begitu terkenal pada waktu itu karena orang yang dilindungi oleh Mason Sun dalam misinya waktu itu adalah Billy Liu. Menurut gosip, Billy Liu merupakan orang yang sangat tahu membalas budi, dia selalu bersikap segan terhadap Mason Sun, dan selama ini sering kali membantunya.

Jangan-jangan dalang di balik kasus Ethan Shen adalah Mason Sun?

Saat pikiran ini muncul, Evan Shen langsung menggelengkan kepalanya. Aneh, nama baik Billy Liu biasanya lumayan baik, kemungkinan berkomplotan dengan Mason Sun untuk sengaja menyulitkan tokoh kecil seperti Ethan Shen sangat kecil. Kecuali, orang yang ingin membereskan Ethan Shen adalah orang lain, sedangkan Billy Liu mungkin hanya sekedar "kebetulan" mengetahui kasus ini, dan memberikan keringanan bagi mereka.

Klontang, Naomi Li menghantam pintu ruangan dengan galak, sepasang matanya melotot lebar, membuat orang tak berani menyerangnya.

"Ayo pergi, aku bawa kamu pergi menemuinya." Sang wanita berkata dengan terus terang, melangkahkan kaki dan hendak pergi.

"Naomi, kamu adalah seorang polisi, tidak peduli apakah kasus ini memang berdasarkan tuduhan palsu atau bukan, kasus ini tetap harus dihakimi berdasarkan prosedur normal, apa yang ingin kamu lakukan sekarang? Pantaskah kamu menjadi seorang polisi dengan tindakanmu ini?"

Dari belakang ada satu orang pria berseragam polisi yang keluar dengan buru-buru, raut wajahnya terlihat rumit, meskipun nada bicaranya sedikit kasar, tapi matanya penuh dengan perhatian, dia tepat adalah Kepala Bareskrim Polri tim kedua, Ryan Fang.

Dia tahun ini kelihatannya berumur sekitar 27 atau 28 tahun, parasnya lumayan rupawan, karismanya pun bertambah saat mengenakan seragam polisi, hanya tatapan matanya saja yang terlihat arogan, terlihat seperti seseorang yang angkuh.

Benar juga, memang ada hal yang pantas membuatnya arogan. Dari segi latar belakang, ayah kandungnya sekarang menjabat Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Jiangdong. Ibu kandungnya adalah seorang petinggi di BUMN. Dari segi kemampuan, dia merupakan lulusan unggulan dari Akademi Kepolisian Negara Z, Jurusan Psikologi Kriminal, dan berhasil mendapatkan gelar Master. Meskipun bekerja di tempat yang sama dengan ayahnya, tapi tidak ada seorang pun yang curiga dia naik pangkat karena mengandalkan relasi ayahnya, karena semenjak Ryan Fang menjabat Kabareskrim, dia memang telah memecahkan banyak kasus besar, nama baiknya memang bukan palsu, juga sangat disenangi oleh anggotanya.

Latar belakangnya sangat bagus, bakat dan parasnya sama-sama baik, tidak kekurangan uang, aneh kalau tidak merasa arogan. Tapi Kabareskrim Fang saat ini mulai terlihat kesal, jelas dia tidak mampu bersikap arogan di hadapan Naomi Li, atau jangan-jangan dia menyukai Naomi Li, orang bodoh pun mampu menyadarinya.

Evan Shen tentu saja telah menyadarinya, lalu mulai mengamati lelaki di depan matanya ini, membantu Naomi Li menilainya diam-diam. Tapi Evan Shen langsung menggelengkan kepala setelah hanya meliriknya sekilas saja. Ryan Fang memang unggul, tapi wataknya terlihat sedikit keras, tapi malahan bertemu dengan Naomi Li yang sifatnya jauh lebih keras darinya, Evan Shen bahkan merasa kasihan terhadap lelaki ini. Dari kecil sampai sekarang, Naomi Li selalu lebih keras dari para pria lainnya, pernah ada orang yang mencoba membuatnya mengalah dan tunduk, tapi Naomi Li sama sekali tidak mampu bersabar atas sikap mereka.

"Kabareskrim Fang, aku dan Ketua Li hanya ingin bertemu dengan saksi matanya sebentar saja. Dari segi hukum, ini boleh dilakukan." Evan Shen berniat baik menjelaskannya setelah melihat Ryan Fang marah besar. Evan Shen merasa mereka tidak pantas bertengkar atas masalah semacam ini. Kalaupun atasannya sangat memperhatikan kasus ini, atasannya hanya akan sekedar mengamatinya saja, boleh diketahui tapi jangan disebarkan, Ryan Fang merasa Billy Liu sengaja mempersulit Ethan Shen, wajar kalau dia sangat memperhatikan kasus ini.

"Siapa kamu?" Ryan Fang saat ini baru menyadari keberadaan seorang pemuda di dekat pintu, tatapan matanya terlihat sangat tajam akibat faktor terlalu sering memecahkan kasus dalam jangka panjang, bagaikan sebilah pisau yang mampu menusuk seseorang.

Ryan Fang sendiri pun tak bodoh, hanya berpikir dalam waktu sekejap, dia langsung mengerti ternyata pria inilah yang ingin pergi menemui saksi mata yang disebutkan Naomi Li tadi, saat merasa Evan Shen lah yang membuatnya bertengkar dengan Naomi Li yang terus dikejarnya dengan menguras otak memikirkan berbagai cara, tatapan matanya menjadi jauh lebih dingin. Kalau hanya Naomi Li yang ingin bertemu saksi mata, meskipun Ryan Fang merasa serba salah, tapi pasti akan setuju membantu demi membuat Naomi Li senang. Tapi sang wanita malah datang demi orang lain.

"Hmm, namaku Evan Shen, merupakan keluarganya tersangka Ethan Shen dalam Kasus 8.13." Evan Shen mengulurkan tangannya, tidak terpengaruh sama sekali atas sikap Ryan Fang terhadapnya. Polisi bertugas menangkap penjahat, ini bukanlah hal yang salah, jadi mana mungkin Evan Shen merasa takut.

"Kamu adalah keluarganya Ethan? Pantas bakalan datang ke kantor polisi dengan menggunakan cara seburuk ini, tapi kamu sudah ditakdirkan untuk kecewa, aku tidak akan membiarkan siapa pun bertemu dengan saksi mata dalam kasus 8.13. Kalau sampai dia kenapa-napa, kamu dan aku tidak akan sanggup mempertanggung jawabkannya." Ryan Fang tersenyum dingin.

Ryan Fang tidak mengulurkan tangan, Evan Shen langsung menarik tangannya kembali, lanjut berkata tanpa merasa canggung: "Siapa pun? Pernyataan Kabareskrim Fang sedikit ambigu, juga sedikit melanggar martabat hukum. Jangankan hanya sekedar tersangka, kalaupun Ethan telah terbukti sebagai pelakunya, aku sebagai keluarganya tetap berhak mengajukan permintaan menemui saksi mata."

"Kalau kamu tahu ada prosedur pengajuan bertemu, jadi kenapa datang kemari. Ingin mengandalkan relasi? Aku rasa kamu sudah salah cari orang." Ryan Fang sedikit menekannya. Atasannya entah kenapa malah begitu memperhatikan kasus ini, Ryan Fang pun ada caranya tersendiri dalam menangani masalah ini, kesempatan sebuah kasus sangat mendapatkan perhatian seperti ini sangat jarang ada.

Evan Shen tertawa, menyindir dengan suara kecil: "Kalau kalian bersedia menyetujui pengajuan permintaannya, aku mana perlu datang ke sini, cara berdalih Kabareskrim Fang ini sungguh luar biasa."

"Kamu!" Ryan Fang memancarkan tatapan kesal, sangat jarang ada orang yang berani berkata kurang sopan seperti ini terhadapnya. Apalagi dia sudah menyelidiki Ethan Shen secara diam-diam dan telah memahaminya dengan jelas, Ethan Shen adalah seorang preman, kalaupun dia bukan tersangka kasus 8.13, Ethan Shen tetap dicurigai terlibat. Keluarga Shen bisa terbilang sebagai keluarga kaya menengah, tapi di matanya, Ethan Shen hanya sekedar itu saja, satu-satunya hal yang istimewa adalah kakaknya, Evan Shen, yang merupakan suami Zoey Liu, menantunya Raja Jiangdong, seorang suami yang numpang di rumah pihak perempuan. Ryan Fang sangat merendahkan orang-orang seperti ini, Ryan Fang sama sekali tak menyangka keluarganya Ethan Shen bakalan begitu tenang saat berbicara dengannya, tidak terlihat ganjil sedikit pun.

Tunggu, dia adalah keluarganya Ethan Shen, apakah dialah menantunya Keluarga Liu, Evan Shen? Benar, Keluarga Shen memiliki 2 putri dan 2 putra, kalau begitu, pria yang bisa disebut sebagai keluarganya Ethan Shen, siapa lagi kalau bukan Evan Shen?

Setelah berpikir seperti ini, Ryan Fang jadi semakin kesal, orang yang paling diremehkannya selama ini adalah orang-orang seperti Evan Shen. Evan Shen kira dengan kedatangannya ke sini, dirinya bakalan membantunya atas dasar Javale Liu, lucu sekali, dia tidak sadar siapa dirinya, seorang suami yang numpang di tempat pihak wanita malah ingin memanfaatkan kekuasaan mertuanya untuk menekan orang lain.

Saat Evan Shen melihat perubahan tatapan mata Ryan Fang dan aura meremehkan saat melihatnya semakin bertambah, Evan Shen mulai merasa aneh.

Tepat pada saat ini, Naomi Li yang dari tadi sudah tak tahan mulai berkata: "Evan, untuk apa beromong kosong di sini, sini kubawa pergi menemui saksi mata kasus 8.13."

Saat mendengar Naomi Li memanggilnya dengan panggilan yang terasa akrab, Ryan Fang jadi semakin yakin terhadap identitas Evan Shen, disaat bersamaan, rasa cemburunya mulai meluap, makanya berkata dengan amarah: "Aku rasa tidak akan ada yang berani membawa kalian pergi menemui saksi matanya kasus 8.13 tanpa izin dariku, Naomi, tempat ini adalah wilayah Bareskrim Polri, tidakkah Tim SWAT seperti kalian sudah terlalu ikut campur!"

"Memangnya kenapa? Di sini, siapa yang berani menghadangku? Siapa yang berani menghalangiku?!" Naomi Li berkata dengan tegas, menarik tangan Evan Shen dengan penuh karisma dan berjalan menuju ruang tahanan.

Di mata orang lain, sang wanita bagaikan seorang lelaki sejati yang sedang menghadang hujan badai demi seseorang, sangat keras, arogan, dan memikat. Sedangkan Evan Shen bagaikan seorang istri penurut, membiarkan sang wanita menggandeng tangannya sesuka hati dan tunduk terhadap sang wanita.

Evan Shen tentu saja tidak tahu apa yang dipikirkan orang lain, sambil mengikuti Naomi Li sambil berbisik: "Hal ini tidak akan merepotkanmu bukan?"

"Masalah datang pun akan kuperhitungkan setelah perkara ini kelar, jarak waktu kedatangan Sekretaris Fu ke Jiangdong sudah semakin dekat, tugas pasukan pengamanannya dalam sepanjang perjalanannya di Jiangdong dilakukan olehku, jadi siapa yang berani menyentuhku untuk sementara waktu ini, apalagi hanya demi sebuah hal kecil seperti ini."

"Tunggu, Sekretaris Fu? Dia ingin datang ke Jiangdong?"

Muncul sinar dalam otak Evan Shen, seketika dia langsung mengaitkannya dengan pembunuh dari Organisasi T yang tiba-tiba masuk ke wilayah ini dalam belakangan ini. Dia telah melupakan hal ini karena kesibukan beberapa hari ini, sekarang saat kembali memikirkannya, di seluruh Jiangdong, siapa lagi yang pantas membuat orang dari Organisasi T datang jauh-jauh ke Jiangdong selain Darwin Fu.

Alis Naomi Li sedikit berkerut, sadar dia telah keceplosan, dia tidaklah ingin membuat Evan Shen terlibat dalam hal ini, makanya menanggapinya dengan sekenanya: "Lagipula masalah ini bukanlah sebuah rahasia, untuk apa begitu kaget. Bukankah studio kalian juga ikut dalam misi melindungi Sekretaris Fu, James sebelumnya sudah melakukan pelatihan di kantor polisi selama hampir sebulan lebih demi hal ini."

"Ternyata tokoh yang dilindungi dalam Misi Level S itu juga adalah dia." Sang pria langsung mengerti segalanya setelah satu petunjuk muncul, tatapan mata Evan Shen saat melihat Naomi Li terlihat sedikit aneh. Dengan identitas Sekretaris Fu yang setinggi itu, ditambah lagi hal ini melibatkan Organisasi T, bisa dibayangkan sebesar apa tekanan yang ditanggung Naomi Li belakangan ini, tidak heran sang wanita tidak bisa menyembunyikan rasa lelahnya setiap kali berbicara dengannya di telepon akhir-akhir ini. Jangankan Naomi Li, bahkan Evan Shen yang sudah berpengalaman banyak pun mampu merasakan seberapa beratnya tekanan ini. Kalau dia hari ini tidak keceplosan, Evan Shen sampai sekarang pasti tidak akan tahu Naomi Li sedang menyembunyikan hal ini darinya sejak awal, takutnya yang diketahui oleh sang wanita mungkin jauh lebih banyak dari Evan Shen. Untung saja...... dia bersikeras menempatkan Daniel Zhao dan yang lainnya di sisinya.

Kelihatannya, setelah dirinya berhasil mengatasi perkara Ethan Shen, Evan Shen harus menghubungi rekan kerjanya yang dulu untuk memahami hal ini dengan jelas, baik demi Naomi Li maupun demi obsesi dalam hatinya selama ini, tak ada alasan baginya untuk mengabaikan hal ini.

Saat di tengah perenungan, dia dan Naomi Li malah sudah tiba di ruang tahanan tempat sang saksi mata kasus 8.13 berada. Di belakang mereka, 方林 dan sekelompok polisi pun ikut datang, ada yang membujuk berhenti, ada yang memberi peringatan, terutama Ryan Fang, raut wajahnya sudah sangat garang.

Tapi tak berguna sama sekali, meskipun tindakan Naomi Li saat ini kurang tepat, tapi...... memang tidak ada orang yang berani langsung menghadangnya, juga tidak ada yang bersedia menghalanginya.

Yang terkena imbas dalam pertempuran antar Raja Maut selalu merupakan hantu kecil. Dalam perselisihan antara Ketua Li dan Kabareskrim Fang, mereka cukup dengan melihat keramaian dan bersikap kesal terhadap Ketua Li, sebenarnya, Ketua Li orangnya lumayan baik, hanya saja wataknya sedikit terlalu keras dan keras kepala, semuanya sama-sama adalah polisi, hanya saat berada di posisi sebagai seorang polisi tingkatan biasa, baru mampu memahami kebaikan Ketua Li, setiap saat ada misi berbahaya, pasti selalu dipegang oleh Tim SWAT, dan Ketua Li lah yang akan maju di garis depan.

"Ingat, kamu berhutang budi besar terhadapku, tidak peduli permintaan apapun yang kuajukan ke depannya, kamu harus membantuku!" Sedetik saat Naomi Li mendorong Evan Shen masuk ke dalam ruangan tahanan, dia melontarkan sebuah kalimat. Kemudian melototi para polisi yang hendak menerobos masuk kapan pun saja dengan tatapan tajam.

"Naomi, kamu benar-benar gila. Tahu tidak apa maksud dari hal ini? Orang di dalam adalah saksi mata, beraninya kamu membiarkan orang tak jelas masuk ke dalam, memangnya kamu sanggup mempertanggung jawabkannya kalau sampai terjadi sesuatu? Kalau dia berniat jahat, kamu akan jadi komplotannya, dasar bodoh......" Ryan Fang membentak, terlihat sangat galak, namun Naomi Li malah menamparnya dengan keras, membuat Ryan Fang tercengang dan lupa apa yang ingin dia katakan.

"Aku tahu jelas apa latar belakangnya, apalagi, aku bersedia menjadi komplotannya. Kalau menuduh sembarangan lagi, kamu akan kubuat menyesal telah mengenalku." Naomi Li bersikap sangat dingin, sang wanita tidak mengerti niat baik Ryan Fang yang semacam ini, makanya menamparnya. Kalau Ryan Fang menggunakan cara ini untuk menunjukkan perhatiannya terhadap dirinya, Naomi Li tidak akan pernah menerimanya.

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu