Evan's Life As Son-in-law - Bab 19 Ketajaman
Evan Shen tidak bisa mengontrol pikiran dan pendapat orang lain, tapi dia bisa mengontrol dirinya sendiri, walaupun dia ingin sekali menghancurkan wajah jelek Ivan Han, Evan Shen masih mempunyai sedikit akal sehat, hanya sedikit saja.
Ini adalah Yuandong's Corp., daerah kekuasaan Javale Liu, dia tidak boleh memicu masalah, juga tidak boleh mempersulit Zoey Liu dan Javale Liu. Ini First Division, tempat yang bahkan tidak bisa dijangkau oleh Zoey Liu, dia tidak seharusnya mempersulit masalahnya.
Jadi sekalipun semua bodyguard menatapnya dengan penuh penghinaan, sekalipun Ivan Han masih memprovokasi dirinya, Evan Shen tetap saja tidak menanggapinya, dia hanya melewati Ivan Han dan bergegas ke arah Nolan Li dan yang lainnya. Gavin Xu jatuh pingsan, tidak tahu apakah dia masih hidup atau tidak, dia juga tidak tahu bagaimana menjelaskannya kepada Daniel. Dia tidak mempunyai banyak teman di sini, dan Daniel Zhao adalah salah satunya. Ketika workshop pertama kali didirikan, Evan Shen hanya meneleponnya dan Daniel Zhao langsung berangkat dari kampung halamannya tanpa mengelak sedikitpun, Evan Shen akan selalu mengingat kebaikannya ini, jadi Gavin Xu dan yang lainnya tidak boleh bermasaalah, dia harus memastikan bahwa mereka baik-baik saja.
Aula ini sangat besar dan dapat menampung satu hingga dua ribu orang, tetapi ketika Evan Shen ingin melihat Gavin Xu dan lainnya, lebih dari lima puluh orang langsung menghentikannya.
Tak perlu dibicarakan lagi, tatapan bisa saja membunuh dan membuat orang gemetar ketakutan. Mereka semua menghalangi Evan Shen, Evan Shen ingin lewat dari samping, tetapi mereka terus memblokir menghalanginya. Salah satu bodyguard mengulurkan kakinya di depan Evan Shen, dia yakin CEO Liu tidak akan menyadarinya, Evan Shen juga tidak akan tahu bahwa dialah orangnya setelah dia dipermalukan.
Evan Shen juga menyadari kaki itu, kepalanya sedikit menunduk, matanya dilintasi oleh cahaya yang tidak jelas. Kemudian...... dia terlihat seakan-akan hanya melangkah seperti biasa, lalu menginjak kaki yang berniat buruk itu.
Kacha!
Ada suara yang membuat orang terkejut. Seseorang berteriak dan menjongkok untuk menutupi kakinya sendiri.
“Maaf sudah menginjakmu!” Tatapan Evan Shen terlihat tenang seakan-akan berubah menjadi orang yang berbeda, dia menuturkan setiap kata-katanya seakan-akan benar-benar tidak sengaja melakukannya.
Pada awalnya para bodyguard merasa bahwa pria bernama Carlos Han itu hanya melebih-lebihkannya, bahkan tertawa melihatnya akting terlalu berlebihan, namun ketika Carlos Han melepaskan sepatu ketsnya, tatapan mereka semua pun berubah.
Ada suara yang membuat gigi aku asam dan ketakutan. Seseorang berteriak dan berjongkok untuk menutupi kaki mereka.
“Maaf, aku menginjakmu!” Mata Evan Shen tenang dan dia berubah menjadi seseorang, menenangkan setiap kata, seolah-olah dia tidak bersungguh-sungguh.
Awalnya, para pengawal merasa bahwa pria bernama Carlos Han itu berlebihan dan menertawakannya karena terlalu banyak bertindak, tetapi ketika Carlos Han melepas sepatu ketsnya, mata semua orang berubah.
Kelima jari kaki kanannya kini berdarah, dagingnya juga terlihat bersatu dengan kaus kakinya. Selama proses melepas kaus kaki, dahinya juga berkeringat dingin, saat kaus kaki sudah terlepas, Carlos Han hampir saja pingsan, pikirannya benar-benar sudah mengosong.
Tulang putih terlihat muncul keluar dari dagingnya, seluruh permukaan kakinya terlihat merah dan bengkak, persendiannya yang putih dan kakinya yang memerah tampak aneh hingga terlihat tidak nyata.
Setelah terdiam, kemudian terdengar teriakan dari mulut Carlos Han yang sudah tak terkendali, nafasnya menjadi terengah-engah. Dia menatap tajam Evan Shen dengan tatapan penuh rasa benci, jika bukan karena energinya yang terkuras habis oleh karena rasa sakitnya, tidak ada yang meragukan bahwa dia akan membunuh Evan Shen.
Mata Ivan Han semakin melebar, pemuda bernama Carlos Han itu adalah sepupunya.
Para bodyguard merasa sangat marah, lebih dari lima puluh tangan mengepal, Carlos Han mungkin tidak terlalu populer, tapi ini adalah First Division, orang dalam boleh menindas orang dalam, tetapi orang luar sama sekali tidak boleh menindas mereka, ini adalah salah satu isi dari pelatihan, persatuan. Sampai tingkatan tertentu, sekelompok bodyguard ini masih pantas, karena mereka melindungi yang berkekurangan, lebih mementingkan kerabat dibandingkan keadilan, sehingga persatuan mereka tentu saja berjalan mulus. Jadi ketika seseorang menderita dari duel di bawah tangan Nolan Li, maka perkelahian mereka akan menjadi perkelahian antar kelompok.
Evan Shen terus berjalan maju, para bodyguard juga tidak memiliki pilihan lain dan hanya bisa membukakan jalan untuk dirinya sendiri.
Dinding manusia itu terlihat seakan-akan bisa jatuh kapan saja dan menenggelamkan Evan Shen di tengahnya. Tapi Evan Shen berjalan selangkah demi selangkah, memperhitungkan setiap langkahnya, dan menghampiri Nolan Li dan yang lainnya dengan tenang.
Nolan Li mengepalkan tangannya dan memukul perut Evan Shen,"Masalah ini belum selesai diperhitungkan, sekalipun Daniel yang patut disalahkan, aku tetap akan menghancurkanmu setelah aku keluar."
Dia sudah tidak mempunyai banyak tenaga lagi, mulutnya jauh lebih mengancam daripada tangannya, tonjokannya ini bahkan tidak membuat Evan Shen mengerutkan alisnya, Evan Shen hanya menatap wajahnya yang marah dengan tenang dan berkata,"Biarkan aku melihat Gavin Xu sejenak.”
Nolan Li masih ingin bertindak, Adam Chen yang berada di sampingnya menahannya, hingga Nolan Li akhirnya tetap mempersilahkannya, dengan sedikit perasaan sakit dan sedikit bersemangat.
"Kamu pasti sengaja dan kesal karena aku tidak menghormatimu di pusat pelatihan, jika memang demikian, aku meminta maaf kepada Kamu. Aku salah, aku yang salah, tolong biarkan teman-temanku ini pergi, langsung targetkan saja kepadaku, sekalipun kamu menginginkan nyawaku, kamu tidak perlu merencanakannya sejahat ini. "
Suara Nolan Li terdengar merendah dan berantakkan, seorang pria bahkan berlutut dan bersujud kepada Evan Shen, menurutnya, semuanya pasti ada alasannya tersendiri, Evan Shen merasa tidak senang ketika dia mencoba untuk mengujinya di pusat pelatihan, jadi dia pasti sengaja merencanakan permainannya untuk membalas dirinya dan yang lain, jika tidak, sekelompok bodyguard ini tidak memiliki dendam terhadap mereka, bagaimana ketidakterdugaan ini bisa terjadi? Ketika teringat kembali bahwa saudara-saudaranya ikut terlibat oleh karena dirinya, Nolan Li pun merasa sangat bersedih hingga ingin mati.
Tanpa memberikan segala jenis penjelasan, Evan Shen melangkah maju untuk mengecek pembuluh nadi Gavin Xu, lalu mengusap jarinya di sekitar leher belakangnya, di daerah pembuluh aorta untuk beberapa saat. Gavin Xu perlahan membuka matanya, darah di kepalanya juga ikut berhenti secara ajaib.
"Ambulans akan segera tiba, kamu harus tahan dan tidak boleh pingsan!"
Bibir Gavin Xu terus terbuka dan tertutup, tapi tidak bersuara, namun Evan Shen menggelengkan kepalanya seakan-akan sudah mendengarnya,"Masalah ini tidak ada hubungannya denganku, tetapi bagaimanapun juga, permasalahan ini muncul karena aku. Jika kamu merasa tidak keberatan, workshopku akan selalu menyambutmu setelah keadaanmu membaik.”
Kedua mata Gavin Xu terlihat berbinar, dia sangat ingin mengatakan bahwa dia sebenarnya bersedia tinggal di tempat yang ditempati oleh instruktur dan pelatih Jaxon Xu, saudara-saudaranya juga bersedia. Tetapi dia kini sudah tidak mempunyai energi, dia kini sedang berusaha keras untuk menahan kantuknnya.
"Saudara Shen, aku menyapamu sebagai Saudara Shen hanya untuk menghargai CEO Liu, namun kamu ternyata bertindak mencelakai adikku. Jika kamu tidak memberikan penjelasan hari ini, aku akan mengeluarkan kamu dari kamp pelatihan khusus."
Suara Ivan Han yang suram terdengar dari kejauhan, disertai oleh kobaran api pada tatapannya, dia akan segera kehilangan akal sehatnya.
“Ivan Han, jika kamu berani sembarangan bertindak, aku pasti akan melapor polisi, sekalipun reputasi perusahaan akan terpengaruh, aku tetap tidak akan memaafkan First Division.” Zoey Liu menatap Ivan Han dengan kesal, dia sebenarnya sudah merasa sedikit berantakan, sejak memasuki First Division, Zoey Liu merasa Evan Shen bersikap terlalu dingin. Dia menyesal tidak mengatakan apa-apa ketika Evan Shen dihina dan diejek sebelumnya, hingga mengakibatkan situasinya semakin tak terkendali, Ivan Han bahkan berani berbicara secara terus terang di depan hadapannya. Dia mungkin bukannya angkuh, karena Zoey Liu merasakan adanya tekanan yang sangat berat, orang-orang ini...... akan segera kehilangan kendali. Tidak ada yang bisa mengendalikan situasi ini, melapor polisi saat ini juga sudah terlambat.
Evan Shen kini mengangkat kepalanya, sepasang tatapan yang indah sedang saling bertemu dengan mata Ivan Han yang didominasi oleh warna putih itu, dia kemudian berbicara dengan nada yang sangat lembut tapi jelas,"Siapa kamu beraninya memanggilku sebagai saudaramu! Semua saudaraku adalah orang-orang yang berjasa, beberapa dari mereka ada yang mati dan ada beberapa yang masih hidup. Mereka yang sudah mati, mati dengan penuh kemuliaan, dan yang masih hidup, hidup dengan penuh kebersihan.” Sambil berbicara, Evan Shen tertawa,"Kamu berkata bahwa aku tidak akan bisa keluar dari kamp pelatihan khusus, tapi aku ingin tahu apa yang bisa kamu lakukan jika aku tidak bisa keluar?"
Apa yang bisa dilakukan? Apa yang bisa dilakukan? Apa yang bisa dilakukan?
Sombong, angkuh, tidak tahu diri, bahkan bodoh.
Semua deskripsi ini tidak penting pada saat ini, karena ketenangan Evan Shen langsung berubah ketika dia sudah menyelesaikan kalimat yang satu ini. Tidak tahu apakah hanya ilusi atau bukan, tapi pinggangnya sepertinya menegak, hingga meninggi seperti pohon pinus, wajahnya yang tidak berekspresi kini digantikan oleh ketenangan yang tidak normal. Keheningan itu terasa seperti mata air yang tidak mengalir, ketenangannya membuat Nolan Li dan yang lainnya tiba-tiba merasa lega, keheningan ini membuat tatapan Zoey Liu berfokus pada Evan Shen untuk pertama kalinya. Ketenangannya membuat emosi Ivan Han langsung membludak, hingga mencetuskan kalimat yang tidak dia pikirkan ttrlebih dahulu,” Sialan, aku akan membunuhmu."
Jika dia berkata demikian, maka dia juga akan bertindak demikian.
Dia terlihat seperti kelinci licik, wajah jelek mereka juga terlihat lebih bersinar karena gerakannya yang tiba-tiba
Para bodyguard lainnya juga bergerak, lalu mengelilingi Ivan Han dan membentuk dinding yang melindunginya, lalu menghalangi Evan Shen keluar, dan menghalangi Zoey Liu yang sedang gugup itu untuk masuk.
Mereka juga tidak bertindak kecil-kecilan lagi, karena mereka paham akan kemampuan Wakil Instruktur Han, walaupun Nolan Li dan yang lainnya cukup kuat sebelumnya, namun mereka tidak akan cukup untuk melawan Wakil Instruktur Han, jadi sekalipun Ivan Han bertindak sendirian, mereka tidak akan meragukan hasilnya sedikitpun. Karena hasilnya hanya ada satu, yaitu Evan Shen yang berhasil ditaklukkan.
Novel Terkait
The Winner Of Your Heart
ShintaTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelHabis Cerai Nikah Lagi
GibranVillain's Giving Up
Axe AshciellyAir Mata Cinta
Bella CiaoSuami Misterius
LauraInventing A Millionaire
EdisonEvan's Life As Son-in-law×
- Bab 1 Istri yang Baik
- Bab 2 Gelas Besar Dan Kecil
- Bab 3 Kesalahan yang Tak Terduga
- Bab 4 Masalah Besar di Bar Streets
- Bab 5 Rubah Betina
- Bab 6 4 Wanita Dalam Sebuah Drama (1)
- Bab 6 4 Wanita Dalam Sebuah Drama (2)
- Bab 7 Misi Kelas S
- Bab 8 Basement 2
- Bab 9 Memukul Adik Ipar
- Bab 10 Hubungan Ibu Mertua Dengan Menantu
- Bab 11 A, B, C, D
- Bab 12 Sebuah Kartu Bank
- Bab 13 Kemampuan Akting Alena Liu
- Bab 14 Jabatan Tangan Yang Sangat Lama
- Bab 15 Menantu Yuandong's Corp.
- Bab 16 Dunia Sangat Luas, Namun Dia Bertemu Dengannya Di Sini
- Bab 17 Di Depan Ada Lubang Jebakan, Apakah Kamu Akan Melompat Masuk
- Bab 18 Maaf, Aku Tidak Melihatmu Tadi
- Bab 19 Ketajaman
- Bab 20 Cara Bertarung Para Preman
- Bab 21 Hati Sedingin Besi
- Bab 22 Singa dan Tikus
- Bab 23 Foto-foto
- Bab 24 Aturan
- Bab 25 Saling Memutar Balikan Fakta
- Bab 26 Pak Pak Pak Pak Pak
- Bab 27 Kekuatan Jari Tangan Indah yang Kuat Tiada Tara
- Bab 28 Istriku, Tidurlah Kalau Kantuk
- Bab 29 The Wrong Couples
- Bab 30 Golden Jade Tower
- Bab 31 Darius Shi
- Bab 32 Apa Ini Penculikan (1)
- Bab 32 Apa Ini Penculikan (2)
- Bab 33 Tembak Aku
- Bab 34 Pertimbangkan Aku Setelah Bercerai
- Bab 35 Lelaki Sejati dan Istri Penurut
- Bab 36 Sniper
- Bab 37 Perasaan Dalam Ciuman Itu