Evan's Life As Son-in-law - Bab 27 Kekuatan Jari Tangan Indah yang Kuat Tiada Tara

Apa yang dimaksud dengan bertindak di saat kesempatan datang? Javale Liu memahaminya.

Dengan pengaruh yang ditimbulkan setelah Mason Sun telah dibereskan, memanfaatkan kesempatan di mana Mason Sun masih belum kembali bereaksi, Javale Liu bertindak menenangkan dan memberi ketegasan, yaitu mencabut posisi Mason Sun sebagai Kepala Istruktur dari First Division Bodyguard dalam waktu singkat, posisi ini untuk sementara akan diisi oleh Chris Fan dari Sixth Division.

Ada orang yang tidak terima, ada orang yang ingin mogok kerja, tapi Javale Liu tetap tak terpengaruh, bagi yang tidak ingin menetap di Yuandong lagi, langsung saja mengambil gaji masing-masing dan enyah, orang yang mogok kerja akan dipecat.

Untung saja kebanyakan orang masih menyukai Yuandong, setelah selesai menangani sekumpulan orang, tidak ada lagi tukang pembuat masalah yang muncul keluar.

Para dewan direksi sudah tidak sempat bertindak saat telah mengetahui hal ini, apalagi Javale Liu sedang naik pitam, mereka tidak berani menentangnya dengan keras, siapa yang bisa tahu apakah Javale Liu bakalan menendang seluruh dewan direksi atau tidak saat sedang berada di puncak emosi, dia mungkin saja bakalan melakukan hal ini, karena lagipula saat perusahaan baru saja diresmikan dulunya, Javale Liu sangat menentangnya.

Hmm, tepat karena masalah ini, ditambah lagi dengan tindakan Javale Liu yang bagaikan sambaran petir, Yuandong yang telah bermasalah untuk beberapa waktu ini tiba-tiba mereda untuk sementara dengan begitu ajaib.

....

Nahla Liu pun tidak menyangka masalah kali ini bakalan berakhir dan sirna seperti ini, rencananya tidak pernah gagal, tapi dia malah telah melewatkan suatu hal, juga tidak mampu memahami suatu hal, yaitu kenapa Javale Liu bisa begitu mempercayai Evan Shen secara cuma-cuma seperti ini? Kenapa dia tidak memaki Evan Shen di depan umum sekali pun meskipun telah mengakibatkan kekacauan sebesar ini? Sang wanita merasa semakin resah, setelah menghirup napas dalam-dalam baru mampu menstabilkan suasana hati, menenangkan dirinya untuk jangan berpikiran sembarangan, dan berwaspada berlebihan. Sebenarnya, setelah mengabaikan keresahan hatinya, Evan Shen tidaklah begitu menakutkan. Setidaknya rencana yang ingin dia jalankan tidak ada kaitannya dengan Evan Shen, saat tiba waktunya bertindak, pengaruh yang akan ditimbulkan Evan Shen pun akan sangat kecil, karena Nahla Liu berada di balik layar.

Sedangkan Ferdy Liu, dia sudah mulai merasa panik, dengan buru-buru pergi mencari Nahla Liu, takut hal tentang foto Alena Liu dan Evan Shen merupakan ulahnya diketahui oleh orang lain, juga takut masalah tentang Ivan Han menyerang Evan Shen juga berkaitan dengannya diketahui oleh paman ketiganya. Mason Sun yang sehebat itu pun bisa ditaklukkan dengan mudah, dan dia sendiri juga tidak jauh lebih baik dari Mason Sun.

Nahla Liu merasa kesal saat melihat reaksinya yang seperti ini, tapi dari luar masih tetap terlihat datar dan berkata: "Kamu boleh sepenuhnya merasa tenang terhadap Ivan, dia tidak akan mengkhianati kita, ini tidak ada untungnya baginya, apalagi masalah ini sudah menjadi jalan buntu, kalau dia bisa sedikit lebih pintar, dia pasti sangat berharap bisa menanggung semua akibat dari masalah ini, agar membuat kita merasa bersalah terhadapnya. Mengenai foto dan gunjingan Alena dan Evan, kalau kamu tidak mampu melakukannya dengan baik dan sampai berhasil diselidiki oleh orang lain, ini menyatakan kemampuanmu dalam menangani perkara benar-benar bermasalah."

Yang paling Ferdy Liu takutkan adalah masalah tentang Ivan Han akan melibatkannya, hal ini berkaitan erat dengan Evan Shen, dia bakalan mampus kalau sampai terlibat dalam perkara tindakan pembunuhan Evan Shen, tidak ada orang yang bisa membantunya. Jadi saat mendengar Nahla Liu berkata seperti itu, hatinya mulai tenang untuk sementara ini, lalu segera berkata: "Bibi, kamu boleh merasa tenang atas kinerjaku dalam mengurus hal ini, tidak peduli bagaimana cara paman ketiga menyelidiki perkara tentang foto itu, dia tidak bakalan bisa berhasil menyadari itu ulahnya kita."

"Bagus kalau begitu!" Nahla Liu tersenyum dingin.

Ferdy Liu mengatakan "kita", maksudnya adalah kalau sampai kenapa-napa, ini adalah masalah mereka bersama, sang pria sedang mengancam dirinya. Tapi Nahla Liu mana mungkin bakalan memedulikan ancaman semacam ini? Asalkan mulai ada tanda-tanda kebocoran, Nahla Liu bakalan tanpa ragu membuat Ferdy Liu tidak lagi bisa berbicara untuk selamanya. Bagi Ferdy Liu, ini adalah masalah besar, tapi bagi Nahla Liu, ini adalah masalah super besar, dan bisa saja mempengaruhi rencananya secara keseluruhan, dia akan menghalalkan segala cara untuk tidak membuat orang lain mengira dirinya berkaitan dengan semua masalah ini.

......

Saat makan malam, akhirnya anggota Keluarga Liu sudah mulai berselera makan.

Dahlia Jiang tetap merasa kesal terhadap Evan Shen yang muncul di rumah Keluarga Liu, tapi karena sebelumnya telah dibentak oleh Javale Liu, dia sekarang tidak berani mengatakan apapun lagi, takut bakalan memancing masalah pada dirinya lagi.

Ekspresi wajah Nahla Liu terlihat datar, makan dengan elegan, tidak bersuara sama sekali.

Javale Liu sekarang pun tidak melihat berita, saat mengurus masalah di perusahaan sepanjang hari ini, ada begitu banyak pertanyaan terhadap Evan Shen yang dipendamnya, meskipun amarahnya sudah reda, tapi dia tetap harus membicarakannya dengan jelas, kalau tidak, ke mana mukanya harus diletakkan.

"Ehem! Evan, coba jelaskan ke mana saja kamu beberapa hari ini, tidak akan kumaafkan kalau tidak menjelaskannya dengan baik." Javale Liu berkata dengan ekspresi galak.

Alena Liu duduk di sebelah Evan Shen, sang gadis sudah beberapa hari tidak melihat Evan Shen, mengingat dirinya saat itu berniat baik ingin mengantarkan Evan Shen yang sedang mabuk pulang ke rumah, tapi pria ini tidak hanya membuat mobilnya tergores, juga telah difoto oleh orang lain, sampai-sampai membuatnya tidak berani keluar rumah sedikit pun. Amarah di dalam hatinya sedang memuncak, jari tangannya yang indah spontan menyentuh bagian pinggang Evan Shen, dan mencubitnya dengan kuat.

Evan Shen kejang berulang kali, benar-benar sakit.

Lalu menendang Alena Liu diam-diam, setelah itu baru merasa lebih nyaman.

"Ayah, kamu sendiri pun tahu aku telah terluka, aku berada di rumah sakit untuk beberapa hari, ini baru saja pulang."

"Rumah sakit mana? Kenapa tidak bilang saat kutanya, sekarang sudah baikan?"

"Hanya luka luar, sudah tidak kenapa-napa, tidak bilang padamu karena takut kamu bakalan khawatir."

Beberapa orang di sekitar spontan merasa ganjil, Evan Shen yang sekarang terlihat sangat sehat, berdasarkan wataknya, memangnya dia bakalan berdiam diri di tempat seperti rumah sakit, ini adalah lelucon, tapi untuk sementara ini, mereka memang tidak bisa menemukan keanehan dari balik pernyataan Evan Shen.

"Kakak Ipar, kamu sedang membohongi anak kecil, coba katakan di rumah sakit mana, akan kutelepon sekarang juga." Brady Liu tidak ingin melepaskan Evan Shen dengan semudah itu, dia selalu kena marah saat rumah menjadi kacau, semua ini gara-gara Evan Shen, ayah kandungnya hanya akan melampiaskan amarah padanya seorang saat bersuasana hati buruk, berapa banyak kesengsaraan yang telah dialaminya.

Evan Shen melihat Brady Liu dengan sedikit kesal, sedangkan Brady Liu malah berekspresi senang, seakan-akan telah berhasil memergoki Evan Shen.

"Periksalah, Rumah Sakit Pusat Shangjing!"

"Shangjing, memangnya kamu beberapa hari ini pergi ke Shangjing, aku selalu merasa heran kenapa kamu selalu mencari berbagai alasan penolakan saat memintamu pulang, untuk apa tiba-tiba ke Shangjing?" Javale Liu akhirnya merasa lega, dia benar-benar takut Evan Shen sedang menghindari mereka, dan sudah merasa lega saat tahu dia rupanya pergi ke Kota Shangjing, itu merupakan tempat yang memerlukan waktu perjalanan selama beberapa jam, wajar kalau tidak bisa pulang.

Pergerakan tangan Nahla Liu yang memegang sumpit mengkaku sejenak saat mendengar kata Kota Shangjing, juga ikut bertanya sambil tersenyum: "Evan, kamu bukan pergi menemui mantan pacar secara diam-diam kan? Seingatku, kamu dulu masuk menjadi tentara di Kota Shangjing sana."

"Bibi, tidak benar berkata seperti itu, kampung halamanmu adalah di Kota Jiangdong, tapi saat kamu pergi ke Jiangdong pun, tidak terlihat adanya mantan paman (dalam artian suami bibinya) tuh." Evan Shen tertawa, seakan-akan sedang bercanda, Javale Liu pun tidak menyadari mereka berdua sedang saling menyindir.

"Oh, kalau ingin memanggil orang lain sebagai paman (dalam artian suami bibinya), bibi tidak keberatan membantumu mencarinya!" Nahla Liu berkata sambil tersenyum.

Evan shen diam, sia-sia saja berdebat dengannya, Bibi tidaklah bersikap seperti seseorang yang lebih tua, atas dasar ayah mertuanya, dia tidak enak hati lanjut berdebat.

"Apa yang sebenarnya kamu lakukan di Shangjing?" Zoey Liu melihat Evan Shen dengan dingin, tatapan matanya sedingin es, lebih dingin daripada saat baru saja menikah.

Evan Shen menebak mungkin tekanan dalam beberapa hari ini yang dirasakan perempuan ini cukup besar, faktor kemunculan aura sedingin ini mudah dimengerti, tapi dia sudah terbiasa bersikap kesal, berkata dengan kesal: "Ada temanku yang terluka, aku pergi menjenguknya."

"Pria atau wanita?" Nahla Liu bertanya.

"Wanita!"

Melihat tatapan semua orang sedikit aneh, Evan Shen berkata dengan tak berdaya: "Sudah berumur 60 tahun lebih, merupakan seorang bibi yang sangat perhatian padaku saat masih berada di Shangjing."

Sebagai seorang pria, apalagi seorang pria yang senang berbohong, meskipun Evan Shen terlihat jujur, tapi Brady Liu tetap curiga, berkata: "Rumah Sakit Pusat Shangjing kan, aku sekarang akan meminta bantuan temanku mencari tahu!"

"Terserah, terserah!" Evan Shen lanjut makan dengan cepat, dia benar-benar tidak terbiasa dengan tingkah Zoey Liu dan Alena Liu yang ada di sampingnya, yang satunya menatapnya dengan dingin, yang satunya mencubitnya, di selang waktu makan ini, entah sudah berapa kali dia dicubit oleh Alena Liu, mungkin sudah mulai membiru.

Saat kembali ke kamarnya, Evan Shen berekspresi dingin, mengeluarkan ponsel dan berpesan pada Daniel Zhao: "Daniel, pelatihan bodyguard berhenti sementara untuk beberapa hari ini, cari cara untuk menghubungi James menyuruhnya kembali, ada hal yang ingin kukatakan pada kalian."

Setelah menutup panggilan, Evan Shen lanjut menelepon Naomi Li: "Ada dua orang teman yang ingin kuperkenalkan padamu, jangan buru-buru menolak, ini bukan perjodohan."

"Aku tidak tertarik, jangan menggangguku, aku sibuk beberapa hari ini." Suara Naomi Li terdengar serak, memancarkan aura kelelahan.

Evan Shen langsung tahu wanita ini sepertinya telah lembur berlebihan, lalu berkata dengan kesal: "Sesibuk apapun tetap harus meluangkan waktu, ini sangat penting."

Naomi Li diam, setelah memakinya orang gila, lalu...... menutup panggilan.

Evan Shen merasa lega, wanita ini jarang-jarang bisa begitu keras kepala, tapi kalau Naomi Li tidak menolaknya, itu menandakan dia telah menerimanya. Sang pria akan kembali menghubunginya saat hendak mengajaknya, dia pasti akan datang.

Melangkah berjalan ke samping jendela, hari sudah larut malam, bintang bersinar-sinar, merupakan cuaca baik yang jarang ditemui, Evan Shen melihat pemandangan malam, suasana hati yang seharusnya merasa tenang, malah mulai menegang secara aneh.

Dia memang telah pergi ke Shangjing, tapi bukan pergi ke rumah sakit pusat, melainkan ke Rumah Sakit Umum Daerah Militer Shangjing, yang terluka adalah seorang temannya saat berada di Kota Shangjing dulu, seorang pasukan khusus Area 13, terluka saat sedang menjalankan misi, jarak anak peluru dari jantungnya hampir tidak sampai 1 cm, nyaris mati.

Pelakunya adalah pembunuh dari Organisasi T yang namanya sudah terkenal buruk seinternasional, Evan Shen awalnya tidak begitu peduli dengan hal ini, tapi Naomi Li sepertinya samar-samar pernah mengungkit ada beberapa orang yang datang dari negeri asing menyeludup masuk ke dalam Kota Jiangdong, dan pembunuh dari Organisasi T yang disadari masuk dalam negeri sepertinya juga menargetkan Kota Jiangdong, orang dalam dua kejadian ini kemungkinan merupakan orang yang sekelompok.

Makanya Evan Shen mulai peduli terhadap hal ini, aksi yang dilakukan oleh organisasi ini sangat luar biasa dan licik, orang-orang Area 13 sama-sama merugi, Naomi Li pasti tidak mampu menghadapinya seorang diri, dan bahkan mungkin akan berbahaya baginya.

Di tengah melamunnya tiba-tiba muncul sesosok bayangan yang familier di depan matanya.

Saat melihatnya dengan serius, mulai menyadari Nahla Liu yang tadinya masih makan, sekarang sedang berjalan ke garasi mobil, dalam keadaan remang-remang, samar-samar bisa melihat busana dan dandanannya sangat terlihat megah.

Awalnya merupakan sebuah hal yang sangat biasa, tapi Evan Shen malah sulit mengalihkan pandangan matanya untuk waktu yang cukup lama.

Nahla Liu berjalan dengan sangat buru-buru, dia biasanya berjalan dengan lambat dan elegan, beraura seorang nyonya terhormat. Tapi sekarang, caranya berjalan berbeda dengan orang normal, langkah kakinya sangat besar, tidak ada suara sedikit pun saat menapakkan kakinya ke tanah, dan ini terjadi dengan sangat natural, seakan-akan ini barulah gaya dia berjalan yang sesungguhnya.

Ini membuat Evan Shen merasa sangat familier, karena saat dia sedang di masa pelatihan, Instruktur sengaja mengungkit cara berjalan seperti ini, juga sempat mengajari cara berjalan semacam ini pada Evan Shen secara khusus, teknik berjalan ini akan sangat cepat, tanpa menghasilkan suara dan menghemat tenaga.

"Kebetulan sekali?"

Evan Shen menggelengkan kepala, tak mampu menahan tawanya. Dia belakangan ini memang terlalu sering mencurigai setiap hal, Nahla Liu biasanya sering mengkritiknya, tapi Evan Shen tidak pernah berpikir berlebihan, dia memang adalah bibinya Zoey Liu, ini sudah cukup.

Suara ketukan pintu berbunyi pada saat yang sangat kebetulan, Evan Shen menetralkan pikirannya, pergi membuka pintu sambil menguap.

Oh, ternyata Zoey Liu, Zoey Liu yang baru saja selesai mandi.

Novel Terkait

Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu