Evan's Life As Son-in-law - Bab 24 Aturan

"Jangan-jangan dia tidak berani pulang." Nahla Liu langsung berkata tanpa menunggu tanggapan dari Zoey Liu.

"Dia bukan orang yang seperti itu, Bibi sendiri pun tahu Evan hari itu telah terluka, sekarang seharusnya...... seharusnya masih berada di rumah sakit." Zoey Liu membantah pernyataan Nahla Liu, tapi tak begitu meyakinkan, karena dia sendiri tahu Evan Shen sekarang pasti bukan berada di rumah sakit, jadi di mana dia, memangnya ada hal apa yang bahkan membuatnya tak bersedia pulang ke rumah Keluarga Liu, memangnya Keluarga Liu benar-benar hanya sekedar orang luar baginya.

Watak Javale Liu sangat terus terang, mengeluarkan ponsel dan langsung melakukan panggilan.

"Evan, tidak peduli kamu sekarang sedang ada di mana, pokoknya cepat pulang, kutunggu kamu di rumah."

Orang yang berada di sisi ponsel sana diam sejenak, lalu menutup panggilannya, tidak mengatakan apapun.

Javale Liu memegang ponsel tidak tahu harus bagaimana, semenjak dia menjabat sebagai Dirut Yuandong, selalu dialah yang menutup panggilan orang lain, tapi sekarang, saat perkataannya belum selesai, teleponnya malah sudah ditutup oleh menantunya sendiri.

Raut wajahnya sedikit buruk. Setelah mendengar suara tut tut dari ponsel, Brady Liu langsung mengamuk: "Akan kubunuh dia, Keluarga Liu menjadi kacau gara-gara dia, tapi dia malah berlagak seperti seorang korban. Ayah, kamu tenang saja, aku akan pergi mencarinya, akan kubawa pulang meskipun harus dengan cara paksa."

Zoey Liu jauh merasa sedih dibandingkan siapa pun, dari hati, dia berharap Evan Shen pulang ke rumah Keluarga Liu, agar semua orang bisa saling berdiskusi mencari jalan keluar, dan bukan malah sampai-sampai kesempatan untuk berkomunikasi dengannya saja tidak ada seperti keadaan sekarang.

"Seseorang yang hanya bisa kabur saat menghadapi masalah adalah seorang pecundang, Zoey, pertimbangkan saran Bibi baik-baik, tidak masalah kalau meninggalkan pria seperti ini!"

Nahla Liu melontarkan ucapan seperti ini, lalu pergi dari sana.

"Pecundang, memangnya Evan itu pecundang?" Muncul gambaran di mana Evan Shen terlihat kejam dan dingin saat berada di kamp pelatihan khusus dalam hati Zoey Liu, lalu tersenyum sinis. Zoey Liu mampu memahami seseorang dengan hanya sekali lihat, meskipun Zoey Liu tidak ingin mengakuinya, tapi dirinya terpaksa mengakui Evan Shen adalah seorang pria sejati dalam hatinya, dan merupakan seorang pria yang tidak akan gentar menghadapi masalah.

Namun, tanpa membiarkan dia berpikir panjang lebar, ponsel kembali berdering, hal yang tampil di ponsel membuat Zoey Liu tidak lagi sempat mempedulikan hal lainnya, dan bergegas pergi ke Yuandong bersama dengan Javale Liu.

Karena ada seorang karyawan meneleponnya, keluarga dari para bodyguard yang terluka akibat Evan Shen kembali membuat kekacauan di perusahaan.

......

Benar, mereka memang datang kembali, ini adalah kedua kalinya mereka datang membuat onar di perusahaan.

Saat pertama kali, mereka telah pulang ke rumah atas bujukan Zoey Liu, juga telah berjanji semua biaya pengobatan akan ditanggung oleh Yuandong, tidak akan merugikan para bodyguard yang terluka. Kala itu, Zoey Liu menyatakan janji ini dengan menahan amarahnya, ini sudah mencapai batas kesabarannya. Tak berdaya, meskipun dia merasa ini adalah akibat dari ulah para bodyguard itu sendiri, tapi hal tentang Evan Shen telah melukai mereka memang tidak bisa dibantah, makanya dia bersabar, tapi tak disangka, aksi orang-orang ini malah tak kunjung mereda, kalau tak ada halangan apapun, janji menebus mereka semua pasti akan Zoey Liu tepati paling lama 3 hari.

Saat tiba di perusahaan, depan pintu perusahaan sudah penuh dengan lautan manusia, ada beberapa pegawai yang dihadang di luar pintu perusahaan sedang berbisik-bisik. Selebihnya, ada pegawai dan orang luar yang kebetulan melintas telah mengelilingi daerah luar sampai penuh, kebanyakan dari mereka adalah ingin melihat keramaian. Di antaranya ada sekitar 30 sampai 40 orang yang merupakan keluarga para bodyguard, mereka membawa seluruh anggota keluarga masing-masing, berjongkok di depan pintu perusahaan dengan wajah garang, ada orang tua, anak-anak, ibu-ibu, namun tidak ada pemuda yang kekar.

Salah seorang ibu-ibu paruh baya umur 50 tahun lebih sedang menangis keras: "Coba kalian analisis, putraku langsung bekerja di Yuandong sejak lulus kuliah sampai sekarang, bekerja dengan giat dalam lingkungan penuh dengan kekhawatiran, meskipun tidak ada jasa, setidaknya ada usaha. Tapi sekarang satu kakinya malah dipatahkan oleh Evan sialan, dia masih belum menikah, bagaimana kehidupannya ke depan, kami hanya memiliki seorang putra, nantinya siapa yang menghidupi kami......"

Dia mengatakannya dengan teriakan keras yang menggelegar, orang yang mendengar akan ikut iba, dalam sekejap telah memancing keluhan yang sama dari keluarga lainnya. Terutama anak-anak, mereka ikut menangis meskipun dalam keadaan tidak tahu apa-apa, suasana terasa menyesakkan.

"Dengar-dengar, pelakunya adalah menantunya mantan CEO Yuandong Corp, melihat dari situasi ini, Yuandong terlihat jelas sedang melindungi keluarganya sendiri, kasihan sekali para pegawai ini. Entah orang seperti apa Evan Shen yang disebut-sebut begitu menggila itu, kenapa tidak ada orang yang mengaturnya."

"Atur apanya, memangnya Yuandong Corp ini tempat apa, memangnya Javale bakalan mempersulit menantunya hanya demi masalah sepele seperti ini? Lagipula mereka adalah sekeluarga, dibandingkan dengan Evan yang berani mematahkan tulang orang lain, apalah para pegawai ini."

Mereka adalah penonton yang tidak mengerti dengan situasi sebenarnya.

Sebaliknya, pegawai-pegawai yang sedikit memahami masalah ini malah merasa sekumpulan keluarga para bodyguard ini sudah keterlaluan, meskipun Evan Shen juga bersalah dalam hal ini, tapi para pegawai yang terluka itu pun ikut bersalah. Ada 50 orang lebih yang mengepung Evan Shen seorang, tapi tetap tidak tahu malu setelah dibalas sampai seperti ini, yang benar saja. Apalagi, First Division tidaklah begitu disenangi banyak orang, aksi mereka bertahun-tahun ini telah keterlaluan, dan sudah menyinggung banyak orang secara tanpa sadar.

Jadi saat mendengar gosip konyol ini, ada pegawai yang mulai menjelaskannya, dalam sekejap, kondisi menjadi sangat gaduh.

Saat Javale Liu dan Zoey Liu tiba, gambaran yang mereka lihat adalah situasi seperti ini, sepasang ayah dan putri langsung menjadi marah, terutama Javale Liu, tangan dan kakinya terasa dingin dan gemetaran. Dia sangat menjaga gengsinya, Yuandong telah berdiri begitu lama, dan selama ini tidak pernah mengalami hal sememalukan ini.

"Ayah, kamu jangan ikut campur hal ini lagi, aku saja yang membereskannya!" Zoey Liu pura-pura tegar dan menenangkan Javale Liu. Dia tahu kesehatan ayahnya kurang baik, takut sang ayah akan tumbang kalau sampai terjadi suatu kekacauan nantinya.

"Kamu tidak sanggup mengatasinya! Nurutlah, tunggu di sini dengan baik, ayah masih belum tua, tidak akan kubiarkan mereka menindas keluarga kita." Javale Liu menggelengkan kepala, dalam seketika mulai memancarkan kharisma yang jarang terlihat.

Mata Zoey Liu mulai memerah, rambut Javale Liu sudah memutih, juga sudah mulai memiliki kerutan, tapi tatapan matanya masih setajam saat masih muda. Zoey Liu membenci dirinya yang begitu tak berguna, dan malah harus membuat ayahnya mengkhawatirkan masalah semacam ini, dan untuk pertama kalinya dia merasa kesal terhadap Evan Shen, meskipun Evan Shen merupakan korban dalam keseluruhan permasalahan, tapi sang pria tetap tidak seharusnya bersembunyi, dan melemparkan seluruh tekanan pada ayahnya.

Pintu mobil terbuka, Javale Liu menuruni mobil, hanya meninggalkan sosok punggung terhadap Zoey Liu. Zoey Liu ingin ikut turun, tapi malah dihalang oleh tatapan mata Javale Liu , dia berkata dengan ceria: "Gadis, ayahmu masih belum tua, masih mampu menghadang hujan badai melindungi putri sendiri, tunggu dan lihatlah hasilnya."

Mason Sun saat ini berlagak sedang menenangkan kalangan anggota keluarga para bodyguard yang terluka, di mata orang lain, dia telah melakukan tugasnya dengan baik. Tentu saja, kalau sampai ada orang memergoki Mason Sun memancarkan ekspresi memahami perasaan mereka pada anggota keluarga secara tanpa sadar, mereka pasti tidak akan merasa seperti itu lagi.

Melihat Javale Liu datang, dia langsung menghampirinya dengan berekspresi merasa malu: "Maaf aku tidak mampu mengatasi masalah ini dengan baik, sampai-sampai Anda yang sudah berumur setinggi ini masih harus ikut meresahkan hal ini."

Bukan hanya dia, anggota keluarga para pegawai pun menjadi sangat bersemangat saat melihat kedatangan Javale Liu, dalam sekejap langsung mengerumuninya, berkata dengan tak beraturan: "Mana Evan, dia telah memukuli orang, masalah ini tidak boleh dilupakan begitu saja."

"CEO Liu, jangan membelanya hanya karena dia adalah menantu Anda, anak kami pun sama-sama orangnya Yuandong, kalau Anda berbuat seperti ini, Anda hanya akan membuat pegawai Yuandong merasa sedih."

"CEO Liu......"

"......"

Ekspresi wajah Javale Liu tenang bagaikan air, membentak: "Kalian datang untuk mengatasi masalah atau membuat keributan? Bagi yang ingin menyelesaikan masalah, diamlah. Tapi bagi yang ingin membuat keributan, maka jangan menyalahkanku kalau aku tidak bersikap segan, tidak peduli kalian adalah orang tua atau anak-anak, Yuandong memiliki aturan tersendiri, negara pun memiliki aturan!"

Novel Terkait

Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu