My Only One - Bab 39 Song Corp. Kembali Beroperasi?

Seusai makan siang, John Lee bahkan masih mengajak Clarry Song berbelanja baju. Mereka bersenang-senang seharian. Sepulangnya ke villa, Clarry telah tertidur lelap. John Lee malamnya kembali menyiapkan perlengkapan tidur Clarry Song agar ia tidak kedinginan.

Beberapa hari ini terasa sangat indah. John Lee memperhatikan segala kebutuhan hidup Clarry Song dengan sepenuh hati. Ia bahkan membantu Clarry Song menjemur, melipat, dan mempersiapkan pakaian. Ia juga memasakkan makanan untuknya dan mengajaknya pergi berjalan-jalan.

Semua kebaikan Clarry Song dulu tengah dibalas olehnya, bahkan dilipatgandakan. Ini membuat hati Clarry Song hampir meleleh.

Meski Clarry Song sangat menikmati masa-masa indah ini, tetapi pada saat yang bersamaan ia juga menjaga kewaspadaannya. Ia tidak ingin tersakiti kembali.

Fakta membuktikan, ketika dua orang saling mencintai, maka orang yang duluan mencintai akan kalah. Jadi, Clarry Song harus tetap berhati-hati ketika menikmati waktunya dengan John Lee.

Hari ini, Clarry Song kembali bangun pagi. Di sisi ranjangnya tetap ada John Lee yang sibuk merapikan pakaiannya, di kamar mandi juga ada sikat gigi yang sudah dioleskan pasta gigi. Perhatian-perhatian kecil ini membuat Clarry Song merasa dirinya wanita paling bahagia di dunia.

Di otaknya terlintas kejadian semalam. Clarry Song berbaring dalam pelukan John Lee, keduanya sangat intim. John Lee menciumi Clarry Song dengan penuh gairah, namun tetap berusaha tidak membangunkannya dari tidur. Clarry Song tersenyum-senyum sendiri.

Tetapi, kali ini, ketika Clarry Song mencuci muka, John Lee tidak seperti biasanya. Ia tidak muncul dari belakang, memeluknya, lalu memujinya "Nyonya Lee sangat cantik". Clarry Song merasa sedikit kecewa.

Ketika sarapan di lantai bawah, John Lee juga tidak muncul.

Clarry Song merasa semakin patah hati. Ia buru-buru menyelesaikan sarapannya, lalu bertanya pada pembantunya: "Di mana Tuan Lee?"

Pembantunya menjawab: "Tuan Lee bilang hari ini setelah sarapan ia akan memberi Nyonya sebuah kejutan. Nyonya tunggu saja telepon darinya."

Kejutan? Clarry Song mengangkat alisnya. Ia kemudian mendengar para pembantunya saling berbisik-bisik.

"Nyonya Lee, Tuan Lee sungguh baik pada Anda! Ia belakangan ini sungguh perhatian pada Anda, melihatnya saja kami semua sangat iri! Oh ya, Tuan Lee bilang Anda pasti suka dengan kejutan darinya!"

"Benar tuh, benar! Kejutan Tuan Lee kali ini adalah sesuatu yang selalu Nyonya idam-idamkan, Tuan Lee diam-diam mempersiapkannya di belakang Anda."

Clarry Song agak bingung: "Sesuatu yang selalu saya idam-idamkan, apa itu?"

John Lee mempersiapkan apa di belakangnya?

"Song Corp! Nyonya Lee pasti lupa, ya? Beberapa hari ini saya lihat Tuan Lee sibuk mengurus urusan-urusan Song Corp. Ayah Nyonya pun demikian."

Clarry Song mengambil telepon genggamnya. Pengoperasian kembali Song Corp, jadi ini yang dipersiapkan John Lee untuknya?

Ia memang selalu berharap Song Corp bisa beroperasi kembali, tetapi ia tidak memiliki pengalaman, tidak paham bagaimana mengelolanya. Jadi John Lee tahu isi hatinya, di belakangnya mempersiapkan segalanya, tetapi tidak memberitahunya?

Jantungnya berdetak kencang, ia merasa bahagia dan tidak bisa berkata-kata, matanya merah berkaca-kaca.

Ia segera beranjak dari kursinya, sambil menuju pintu rumah berkata: “Saya keluar dulu.”

Vilanya berada di tempat yang cukup terpencil dan sepi, untuk sampai ke sana harus melewati sebuah jalan kecil yang dipenuhi pohon lebat. Ketika baru keluar rumah, Clarry Song melihat sebuah taksi berhenti di dekatnya. Ia tidak berpikir lagi, langsung masuk ke mobil dan berkata pada supir: “Pergi ke Jalan Sungai Xiang, kantor Song Corp.”

Taksi melaju kencang, Clarry Song mengeluarkan dompet kecilnya dan bertanya: “Berapa tarifnya, Pak?”

Supir menengok, Clarry Song melihatnya tiba-tiba melotot dan menatap seram: “Tarifnya diri kamu sendiri, mau apa kamu?”

Clarry Song berpura-pura tenang, ia diam-diam mengambil telepon genggamnya dan menelepon John Lee. Tiba-tiba ujung hidungnya mencium suatu bau, pandangannya kabur, semuanya terlihat hitam. Ia pingsan.

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu