Cinta Tapi Diam-Diam - Bab 28 Kamu Milikku
Bab 28 Kamu Milikku
Hanya saja hati nurani wanita ini telah dimakan oleh anjing, dia begitu baik padanya, pada akhirnya dia malah pergi tanpa pemberitahuan.
Dia sejak awal sudah tahu bahwa dia telah kembali ke rumah, awalnya dia ingin membuatnya tidak ada jalan untuk hidup, tetapi dia malah lebih suka pergi ke tempat seperti ini dan tidak mau mencarinya.
Melihat wajah Mo Xichen yang suram, Direktur Wang tiba-tiba mengerti, Mo Xichen menyukai pianis ini.
Orang-orang mencoba menghentikannya lagi dan lagi, dia tidak mendengar, masih pergi keluar dari pintu, Direktur Wang melirik orang-orang yang menjaga di pintu, kedua orang itu menghentikan jalan Qiu Xinlan.
Alis Qiu Xinlan mengerut, menggigit bibir merahnya dengan erat, bibir tipisnya tampak hampir robek akibat digigit.
Qiu Xinlan dipaksa berdiri di hadapan Mo Xichen.
Direktur Wang menilainya dengan hati-hati, menemukan bahwa di balik rambut panjangnya terkubur wajah yang polos dan murni, kemudian membandingkan dengan wanita muda yang ada di sebelah, benar-benar kesenjangan antara surga dan bumi.
Direktur Wang tertawa keras, menyerahkan wine yang ada di tangannya kepada Qiu Xinlan, kemudian berkata: "Baik-baiklah menemani Direktur Mo."
Qiu Xinlan tidak ingin minum alkohol, dia juga tidak bisa minum, mengerutkan kening, melihat gelas wine, hatinya menjadi kacau.
Direktur Wang melihat Qiu Xinlan yang seperti sepotong kayu yang tidak bergerak sama sekali, dia menjadi marah, mengulurkan tangan memegang dagu Qiu Xinlan, "Pelacur kecil, untuk apa bersikap seperti orang suci, cepat tuangkan wine untuk Direktur Mo ... ah ..."
Hanya saja Direktur Wang belum selesai berucap, sudah diikuti dengan teriakannya.
Mo Xichendi luar dugaan mematahkan tangan Direktur Wang.
Orang-orang yang hadir semuanya terkejut.
"Direktur Wang, orang milikku aku yang akan mengajarkannya, tidak perlu campur tangan darimu."
Mo Xichen mencemooh Direktur Wang, Direktur Wang kemudian mundur, bahkan tidak berani berteriak sekalipun.
"Kenapa, baru berapa lama, kamu sudah tidak mengenalku?" Pria itu berjalan perlahan ke arahnya, sosok tinggi besar itu memberinya rasa tertekan yang sangat besar.
Qiu Xinlan mengepalkan kukunya dan jantungnya bercampur aduk.
"Sudah cukup masalah yang kamu buat, kembalilah bersamaku." Suara dingin itu merupakan perintah.
"Tuan Mo, aku orang yang memiliki kesadaran diri, kupikir aku tidak cocok berada di sampingmu, bisakah kamu memberikan jalan, sekarang sudah malam, aku harus kembali untuk mengurus anakku." Dia menundukkan kepala, tidak melihat pandangan matanya, juga tidak berani melihatnya.
Dia takut, jika melihatnya, maka dia tidak bisa menahannya.
Urat-urat biru di dahi Mo Xichen terlihat, bibir tipis itu terkatup, "Apa kamu tahu tempat apa ini? Kamu begitunya merendahkan dirimu sendiri."
Merendahkan?
"Aku lebih suka merendahkan diri sendiri, aku tidak ingin ada hubungan apapun denganmu!" Dia mendongak, kedua matanya jernih, suara lembut itu terdapat ketegaran yang tidak bisa dikatakan.
Semua orang yang ada di tempat itu terkejut, bisa bersama dengan Direktur Mo merupakan hal yang sangat beruntung, tapi dia malah menolak.
Suara "Prang" terdengar, gelas wine yang ada di tangan Mo Xichen dilempar sampai hancur.
Pria itu dengan kasar mengulurkan tangan, meraih leher belakang wanita itu, dengan kejam memegangnya di telapak tangannya, memaksakan dadanya menempel dengan dadanya sendiri.
Mo Xichen menurunkan sudut mulutnya: "Apa kamu gila? Membuatku marah, apa keuntungan yang bisa kamu dapat?"
Tangan besar pria itu menyentuh rambutnya, rasa sakit yang datang itu membuat Qiu Xinlan menarik nafas dingin, yang keluar dari bibirnya adalah perlawanan, "Aku dari awal bukanlah orang bisa menyenangkan orang lain, aku tidak bisa menjadi wanita simpanan Tuan Mo."
"Qiu Xinlan." Pria itu berteriak dengan keras.
Orang-orang yang hadir terkejut, hanya saja mereka tidak menyangka jika kedua orang ini saling mengenal, dan juga memiliki hubungan yang sangat dekat.
Kemudian, bahu Qiu Xinlan digigit oleh pria itu.
Postur yang intim dari kedua orang itu, membuat mata orang yang ada di situ melebar, mereka sangat ingin tahu siapa wanita yang tidak dikenal itu, bagaimana bisa membuat presiden PT Media menjadi seperti ini.
Ada orang pintar yang menyadari situasi, kemudian dengan cepat bergegas mengusir yang lainnya keluar.
Dalam sekejap, ruangan yang sangat besar itu, hanya tersisa ada satu pria dan satu wanita.
Pria itu tinggi besar, sangat tampan.
Wanita itu langsing dan mungil, segar dan cantik.
"Mo Xichen, apa yang ingin kamu lakukan?" Kedua tangan Qiu Xinlan berada di depan dada pria itu, tetapi kekuatannya terlalu lemah, pria itu menjepit kedua tangannya hanya dengan satu tangan, lalu menarik ke atas kepala.
"Aku merindukanmu hingga hampir menjadi gila, kamu katakan apa yang akan aku lakukan."
"Kamu, kamu pergi ..." Mata Qiu Xinlan melebar karena ketakutan.
"Aku sudah begitu baik padamu, apa yang membuatmu masih tidak puas, apa kamu sangat menginginkan posisi Nyonya Mo, hanya sebuah status saja untuk apa kamu menginginkannya?" Pria itu marah, urat yang ada di dahinya menonjol, membuat Qiu Xinlan yang melihatnya merasa ketakutan.
Orang yang biasanya selalu lembut, sekarang sudah tidak peduli dengan segalanya melawannya, "Seperti yang kamu katakan pada hari itu, ambisiku terlalu besar, aku berpikir dalam jangka panjang, aku tidak memiliki kemampuan seperti Su Mengning, hanyalah seorang wanita biasa, kecantikan seorang wanita hanya bertahan beberapa tahun, setelah beberapa tahun, aku telah menjadi bunga yang layu, siapa yang masih bersedia menikahiku? Bukankah selagi masih muda aku harus menemukan pasangan yang cocok untuk menjalani kehidupan yang baik?"
Dia memperkuat lagi kata-kata yang dikatakan Mo Xichen, menggambarkan dirinya sebagai seorang wanita yang hanya bisa hidup dengan bergantung pada pria.
"Kamu masih ingin menikah dengan orang lain!"
"Kamu bisa menikahi Su Mengning, mengapa aku tidak boleh menikah dengan orang lain, aku memang tidak mampu, tapi masih ada pria yang suka denganku ... masih ada."
Ya, pria yang menyukai Qiu Xinlan bagaimana bisa tidak ada, Xu Xinghe adalah salah satunya, Xu Xinghe tidak dapat menemukan Qiu Xinlan, bolak balik ke PT Media beberapa kali, akhirnya menemukan rumah keluarga Mo, membuat masalah di sana.
"Aku terlalu memanjakanmu, jadi bisa membuatmu begitu sombongnya, Qiu Xinlan, aku beritahu padamu, kamu hidup adalah milikku, mati juga merupakan hantu milikku, pria lain jangan harap bisa menyentuhmu sedikitpun."
Aura dingin yang keluar dari tubuh pria itu, membuat tubuh Lin bergetar.
Dia mengepalkan telapak tangannya, bibirnya gemetar, berkata satu kata demi satu kata, "Tapi, aku telah tersentuh oleh orang lain, bukan hanya khusus milikmu ..."
Kejadian menjijikkan yang terjadi saat mabuk itu, tak satu pun dari mereka yang pernah menyebutkannya, sekarang dia berinisiatif untuk mengatakannya, membuka bekas lukanya, lebih untuk memprovokasi Mo Xichen.
Hasil dari provokasi itu, malah membuat Mo Xichen semakin menggila untuk menginginkannya.
Dia merobek pakaiannya, merobek lapisan yang menutup dadanya, benar-benar melepaskan semua pelindung yang ada di tubuhnya.
Tidak bertemu dengannya selama dua bulan, tubuhnya lebih montok, dadanya juga lebih "enak".
Terburu-buru dan tidak sabar, lebih seperti seorang anak laki-laki yang gelisah, dia menindih tubuhnya, membuka kedua kakinya yang ramping ...
Novel Terkait
See You Next Time
Cherry BlossomMi Amor
TakashiMy Only One
Alice SongKamu Baik Banget
Jeselin VelaniSi Menantu Dokter
Hendy ZhangCinta Tapi Diam-Diam×
- Bab 1 Ikut Denganku, Seratus Juta Rupiah Sebulan
- Bab 2 Kekasih Kecilnya
- Bab 3 Mengikutimu Menjadi Wanitamu
- Bab 4 Dia Akan Datang
- Bab 5 Memakan Tiga Butir Pil Kontrasepsi
- Bab 6 Jika Bukan Pacar, Lalu Apa?
- Bab 7 Su Mengning
- Bab 8 Pengakuan Cinta Yang Tiba-Tiba
- Bab 9 Aku Akan Pergi Besok
- Bab 10 Aku Ingin Mencari Pacar
- Bab 11 Apa Yang Kamu Sukai Dariku?
- Bab 12 Dicurigai Sebagai Pencuri
- Bab 13 Dia Mengatakan Semuanya
- Bab 14 Hamil
- Bab 15 Maafkan Aku, Oke?
- Bab 16 Aku Akan Baik Padamu
- Bab 17 Apa Kamu Percaya?
- Bab 18 Terima Kasih Telah Memberiku Kesempatan
- Bab 19 Aku Juga Tidak Tahu Anak Siapa Itu
- Bab 20 Kita Menikah
- Bab 21 Akte Nikah
- Bab 22 Bayi Prematur
- Bab 23 Xinlan, Aku Merindukanmu
- Bab 24 Pangeran Kecil Keluarga Mo
- Bab 25 Ibu, Qiu Yun
- Bab 26 Suka Itu Sangat Singkat
- Bab 27 Pergi
- Bab 28 Kamu Milikku
- Bab 29 Jangan Membuat Masalah
- Bab 30 Gedung Keuangan
- Bab 31 Anakmu Sudah Mati
- Bab 32 Dia Sudah Datang
- Bab 33 Merasa Amat Sangat Bersalah
- Bab 34 Kamu Sangat Cantik
- Bab 35 Akhir
- Bab 36 Epilog