Cinta Tapi Diam-Diam - Bab 31 Anakmu Sudah Mati
Bab 31 Anakmu Sudah Mati
"Tandatangani itu, maka kamu akan dapat melihat nona kecil." Kata Tang Lingyu, sangat dingin, tidak ada perubahan emosional.
Qiu Xinlan tertegun: "Kenapa?"
"Tidak ada alasan, itu adalah transaksi. Kamu menandatanganinya, maka kamu dapat melihat putrimu."
Tangannya yang memegang dokumen itu gemetar, "Ini kesepakatan antara aku dan siapa?"
"Direktur Mo!"
Hatinya melompat, menaikkan pandangannya ke arah Tang Lingyu.
Dia pernah berkomunikasi dengan Tang Lingyu berkali-kali, tapi setiap kali dia tidak bisa menebaknya.
Dia bahkan tidak tahu peran apa yang dimainkan oleh orang ini di hadapannya.
"Mo Xichen?" Tanya Qiu Xinlan.
Tang Lingyu tidak bergerak.
Saat ini dia hampir bisa memastikan pemikiran di dalam hatinya. "Tang Lingyu, dari awal kamu tidak bekerja untuk Mo Xichen, benar bukan?"
Jika dia tidak salah menebak, Tang Lingyu bisa berada di sisi Mo Xichen, semuanya diatur oleh Ayahnya, karena ayah Mo Xichen tidak pernah mempercayai anak haramnya.
"Banyak hal, Nona Qiu tidak perlu mengerti dengan sangat jelas."
Wajah Tang Lingyu suram, disertai dengan peringatan.
Tapi bagaimana mungkin Qiu Xinlan tidak mencari tahu dengan jelas, orang yang dicintainya, anaknya, berada di dalam masalah ini.
"Kamu hanya mendengarkan instruksi dari ayah Mo Xichen, sebenarnya yang mengatur aku masuk penjara adalah dia, bahkan orang yang ingin aku mati di penjara juga adalah dia, kemudian menyadari bahwa aku hamil, kalian berpikir menunggu setelah aku melahirkan, tapi kalian tidak tahu kecelakaan yang terjadi pada saat aku mabuk hari itu, meyakini bahwa anak yang ada di perutku adalah milik Mo Xichen, tetapi mengapa kemudian melakukan tes DNA padaku?"
Hari itu ketika dia mengatakan kejadian ketika dia mabuk kepada Mo Xichen, dia yakin hanya ada mereka berdua di dalam ruangan.
"Jadi, kamu memasang alat perekam di dalam vila, atau CCTV??" Dia mengangkat pandangannya, matanya memerah.
Raut wajah Tang Lingyu dingin.
Namun masih banyak kejanggalan yang belum terpecahkan.
Misalnya kalimat: Nona Qiu sudah membuat Nona Su tidak senang.
Mo Xichen bukanlah orang yang suka menjelaskan omong kosong.
Juga memikirkan saat kemarin dia membuat masalah ke Gedung Keuangan, kerugian yang diterima oleh PT Media cukup berat, saat itu Tang Lingyu ada di tempat, ada kesempatan untuk menghentikannya, tapi dia tidak melakukannya.
Dalam otak Qiu Xinlan tiba-tiba terlintas pikiran yang mengerikan, dia mengerutkan keningnya, kemudian bertanya: "Tang Lingyu, apa hubunganmu dengan Su Mengning?"
Orang yang tampak acuh tak acuh ini, dalam sekejap pandangannya berubah menjadi bersinar, wajahnya yang biasanya suram menjadi cerah, lalu dari cerah berubah menjadi tersipu.
Tang Lingyu marah.
Dia menebaknya dengan benar!
"Su Mengning tahu bahwa kamu menyukainya?"
Tang Lingyu bangkit dari tempat duduknya kemudian berdiri, menunjuk ke dokumen itu, suaranya sangat tegas, "Aku tidak ingin berbicara omong kosong dengan Nona Qiu, tandatangani, aku akan mengantarmu pulang, jika tidak jangan menyalahkanku akan membuat kehidupan Ibumu menjadi sulit. "
Tangan Qiu Xinlan yang memegang kertas perlahan mengepal erat, kertas itu menunjukkan bekas kerutan dan lipatan di atasnya.
Suara pintu terdengar, pintu yang tertutup kemudian terbuka, Su Mengning menampakkan diri.
Dia berpakaian seperti biasa, dengan pembawaan yang elegan, wajahnya dingin bagai es.
"Tang Lingyu, bahkan jika dia tidak menandatangani, kamu juga masih bisa mengirimnya masuk ke dalam, tidak perlu bicara begitu banyak omong kosong padanya." Su Mengning memicingkan matanya, dagunya terangkat, matanya penuh dengan kebencian.
Qiu Xinlan menelan ludah di tenggorokannya, tenggorokannya terasa sakit.
"Semuanya kamu yang mengaturnya? Mengirimku masuk penjara, melakukan tes DNA padaku, dan sekarang akan mengirimku ke rumah sakit jiwa?"
"Haha ..." Su Mengning tertawa ringan, "Kamu membawa kerugian besar pada PT Media, bukankah memang seharusnya kamu sedikit dihukum?"
"Kenapa?"
Pandangan mata Su Mengning langsung menuju pada Qiu Xinlan, tampak beracun, "Merebut suamiku, apa kamu masih memiliki hak untuk bertanya padaku mengapa?"
Qiu Xinlan hampir lupa, Su Mengning juga mencintai pria itu.
"Bagaimana dengan Mo Xichen?" Tanya Qiu Xinlan.
Su Mengning berkata: "Masih ada pikiran untuk mengingat pria itu, mengapa tidak bertanya mengenai putrimu?"
Qiu Xinlan menggigit bibirnya, telinganya mendengar kata-kata yang terucap dari bibir Su Mengning.
"Anakku sudah mati, tidak peduli bagaimana mengambil sumsum tulang putrimu, juga gagal menyelamatkannya." Wajah Su Mengning perlahan mendekat, mulutnya membuka dan menutup tampak sangat mengerikan, suara indah wanita itu, terdengar sangat menyeramkan.
"Bayi yang belum berusia satu tahun, tidak boleh dibius, menangis dengan kencang di ranjang rawat, menangis hingga suaranya serak, tapi jarum itu terus-menerus ditusukkan di tulang belakangnya...... karena hanya dia yang bisa menyelamatkan anakku ...... tapi tetap saja putraku mati ... Tidak, jika ingin dikatakan, seharusnya putramu yang sudah mati ... "
Putranya?
Wajah kecil yang pucat, ketakutan tertulis di pandangan matanya, bibirnya yang gemetar tidak tahu harus berkata apa untuk menghadapi Su Mengning.
"Kamu melahirkan anak kembar, satu perempuan, satu laki-laki, awalnya yang laki-laki dimiliki olehku, dan yang perempuan milikmu, aku masih berstatus sebagai Nyonya Mo, dan kamu masih sebagai wanita simpanan Mo Xichen, Mo Xichen akan selalu kembali padaku, tapi…..tapi kamu sama seperti Ibumu yang pelacur itu, melahirkan kembar tapi hanya satu saja yang bisa hidup, yang laki-laki sudah mati, dan chip ku di dalam keluarga Mo benar-benar sudah selesai ... "
Oleh karena itu, demi mempertahankan status Nyonya Mo, dia merancang semua drama ini, membuat PT Media menderita kerugian besar, sehingga Mo Xichen tidak dapat melepaskan diri dari Su Mengning.
Tubuhnya gemetar dengan hebat, dia dengan jelas mendengar setiap kata yang dikatakan oleh Su Mengning, tetapi jika digabungkan artinya, dia tidak berani memahaminya.
Qiu Xinlan dengan cepat memilah kata-kata yang diucapkan oleh Su Mengning, tapi dia tidak bisa mencernanya.
"Tapi untungnya ... aku hamil, aku masih ibu seorang anak, istri Mo Xichen, Nyonya Direktur PT Media!"
Novel Terkait
Kembali Dari Kematian
Yeon KyeongCinta Tak Biasa
SusantiTen Years
VivianUnplanned Marriage
MargeryMarriage Journey
Hyon SongCEO Daddy
TantoCinta Tapi Diam-Diam×
- Bab 1 Ikut Denganku, Seratus Juta Rupiah Sebulan
- Bab 2 Kekasih Kecilnya
- Bab 3 Mengikutimu Menjadi Wanitamu
- Bab 4 Dia Akan Datang
- Bab 5 Memakan Tiga Butir Pil Kontrasepsi
- Bab 6 Jika Bukan Pacar, Lalu Apa?
- Bab 7 Su Mengning
- Bab 8 Pengakuan Cinta Yang Tiba-Tiba
- Bab 9 Aku Akan Pergi Besok
- Bab 10 Aku Ingin Mencari Pacar
- Bab 11 Apa Yang Kamu Sukai Dariku?
- Bab 12 Dicurigai Sebagai Pencuri
- Bab 13 Dia Mengatakan Semuanya
- Bab 14 Hamil
- Bab 15 Maafkan Aku, Oke?
- Bab 16 Aku Akan Baik Padamu
- Bab 17 Apa Kamu Percaya?
- Bab 18 Terima Kasih Telah Memberiku Kesempatan
- Bab 19 Aku Juga Tidak Tahu Anak Siapa Itu
- Bab 20 Kita Menikah
- Bab 21 Akte Nikah
- Bab 22 Bayi Prematur
- Bab 23 Xinlan, Aku Merindukanmu
- Bab 24 Pangeran Kecil Keluarga Mo
- Bab 25 Ibu, Qiu Yun
- Bab 26 Suka Itu Sangat Singkat
- Bab 27 Pergi
- Bab 28 Kamu Milikku
- Bab 29 Jangan Membuat Masalah
- Bab 30 Gedung Keuangan
- Bab 31 Anakmu Sudah Mati
- Bab 32 Dia Sudah Datang
- Bab 33 Merasa Amat Sangat Bersalah
- Bab 34 Kamu Sangat Cantik
- Bab 35 Akhir
- Bab 36 Epilog