Cinta Tapi Diam-Diam - Bab 13 Dia Mengatakan Semuanya
Bab 13 Dia Mengatakan Semuanya
Di dalam hati Mo Xichen benar-benar tidak ada tempat untuknya.
Jantung Qiu Xinlan tiba-tiba seakan jatuh ke laut dalam, bahkan untuk berjuang melawan pun dia sudah malas untuk melakukannya.
Di ruang interogasi, cahaya remang-remang menghancurkan partikel-partikel yang menggantung di udara, atmosfir langsung berubah menjadi keheningan yang dingin, debu seakan menghalangi tenggorokan, membuat orang tidak bisa bernafas.
Sepasang mata hitamnya yang bersinar pada saat ini perlahan tenggelam, keseluruhan dirinya tampak kelelahan, sama seperti boneka rusak yang telah dibuang, menyedihkan dan tak berdaya, tidak ada daya hidup.
"Oke, aku mengerti, terima kasih sudah memberitahuku semua ini, aku tidak akan memberimu masalah, kubiarkan kamu menyelesaikan tugas sesegera mungkin."
Tang Lingyu mengerutkan alisnya.
15 menit kemudian, pengadilan dibuka kembali.
Qiu Xinlan mengatakan semuanya.
"Aku yang mencurinya, barang itu sudah kujual."
Pengakuan Qiu Xinlan penuh dengan celah, siapa pun dapat mendengar bahwa ada yang aneh, tetapi dalam situasi seperti ini, kasusnya selesai.
Tidak ada orang yang menyelidiki sebenarnya apa yang hilang dari vila keluarga Mo, tidak ada yang menyelidiki kemana barang yang hilang itu dijual, di mana uang hasil penjualan itu.
Akhirnya Qiu Xinlan dijatuhi hukuman lima tahun penjara.
Alasannya karena jumlah yang terlibat sangat besar, tetapi seberapa besar jumlah ini, tidak ada yang bisa menyebutkannya.
Lima tahun, untuk wanita seusianya, merupakan waktu yang paling berharga, dan dalam lima tahun ini, dia akan menghabiskannya di dalam penjara ...
Hari-hari dalam tahanan wanita tidak sebagus yang dibayangkan, pekerjaan paling kotor dan paling melelahkan dilakukan olehnya sebagai pendatang baru.
Dia awalnya adalah orang yang sangat tenang bagai air, dia akan menelan semua keluhan ke dalam perutnya sendiri, sekarang kulit putih dan lembutnya digantikan oleh bekas kebiruan.
Sampai dia ditindas oleh sekelompok orang hingga tidak bisa bergerak, bersembunyi di sudut, kepala narapidana wanita bertanya, "Wanita ini sebenarnya telah menyinggung siapa, mengharuskan kita untuk menindasnya, melihat dia yang begitu lemahnya, bagaimana jika dia mati karena ditindas, kalian harus hati-hati, jangan sampai dia mati."
"Pelacur kecil itu, dikatakan bahwa dia menjadi seorang selingkuhan, tunangan orang itu tidak senang, membuatnya masuk ke sini, mengatakan bahwa dia berharap dia mati."
"Bagaimana mungkin semudah itu membunuh seseorang, dua tahun lagi aku akan keluar, tunggu aku keluar, baru kalian membunuhnya."
Qiu Xinlan mendengarnya, dia mengira dia ditindas dikarenakan memang kualitas orang-orang ini terlalu buruk, tapi dia tidak pernah memikirkannya ... ternyata ada orang yang menginginkannya mati!
Siapa orang itu?
Dalam otaknya selain nama Mo Xichen, tidak ada yang lain.
Dikarenakan keberadaannya membuat Su Mengning sedih? Jadi dia menggunakan nyawanya untuk menyenangkan hati Su Mengning?
Qiu Xinlan berjongkok di sudut, seluruh tubuhnya dingin, berjongkok dalam waktu yang lama membuat tubuh bagian bawahnya mati rasa, tangannya masih gemetar.
Ada nyeri di bagian kelopak matanya, hidungnya dipenuhi dengan rasaasam, seperti ombak, menerjang selapis demi selapis.
Menghadapi kekejaman orang-orang barusan, dia tidak menangis, sekarang ini dikarenakan dua kata yang tidak disengaja didengarnya dia hampir tercekik!
Air matanya jatuh, seperti mutiara yang talinya putus.
Hatinya sangat sedih.
"Menjauhlah, jangan menghalangi jalanku ke kamar mandi." Satu orang datang untuk mengusirnya, dan juga menendangnya.
Qiu Xinlan mendongak, sepasang mata merahnya menatap orang itu dengan kejam.
"Pelacur sialan, masih berani melotot padaku!"
Sebuah sepatu abu-abu dengan retakan di bawahnya menendang ke arah wajahnya, wajahnya dalam sekejap merasakan rasa sakit yang membakar.
Pada saat itu, otaknya kosong, matanya putih, ada kehangatan yang keluar dari hidungnya, fisiknya sudah tidak tahan lagi, kemudian pingsan!
......
Terbangun, Qiu Xinlan menemukan dirinya berada di rumah sakit.
Dokter melakukan pemeriksaan sederhana pada dirinya, kemudian bertanya: "Kapan periode menstruasi terakhirmu?"
Menstruasi?
Qiu Xinlan berusaha keras untuk mengingatnya, dia baru teringat, bulan ini dia belum datang bulan.
Untuk wanita sepertinya, tidak datang bulan untuk waktu yang lama, kecuali memang sudah bawaan, hanya ada satu alasan!
"Kamu hamil."
Novel Terkait
Cintaku Pada Presdir
NingsiCinta Yang Berpaling
NajokurataMr. Ceo's Woman
Rebecca WangHanya Kamu Hidupku
RenataLove And War
JaneCinta Tapi Diam-Diam×
- Bab 1 Ikut Denganku, Seratus Juta Rupiah Sebulan
- Bab 2 Kekasih Kecilnya
- Bab 3 Mengikutimu Menjadi Wanitamu
- Bab 4 Dia Akan Datang
- Bab 5 Memakan Tiga Butir Pil Kontrasepsi
- Bab 6 Jika Bukan Pacar, Lalu Apa?
- Bab 7 Su Mengning
- Bab 8 Pengakuan Cinta Yang Tiba-Tiba
- Bab 9 Aku Akan Pergi Besok
- Bab 10 Aku Ingin Mencari Pacar
- Bab 11 Apa Yang Kamu Sukai Dariku?
- Bab 12 Dicurigai Sebagai Pencuri
- Bab 13 Dia Mengatakan Semuanya
- Bab 14 Hamil
- Bab 15 Maafkan Aku, Oke?
- Bab 16 Aku Akan Baik Padamu
- Bab 17 Apa Kamu Percaya?
- Bab 18 Terima Kasih Telah Memberiku Kesempatan
- Bab 19 Aku Juga Tidak Tahu Anak Siapa Itu
- Bab 20 Kita Menikah
- Bab 21 Akte Nikah
- Bab 22 Bayi Prematur
- Bab 23 Xinlan, Aku Merindukanmu
- Bab 24 Pangeran Kecil Keluarga Mo
- Bab 25 Ibu, Qiu Yun
- Bab 26 Suka Itu Sangat Singkat
- Bab 27 Pergi
- Bab 28 Kamu Milikku
- Bab 29 Jangan Membuat Masalah
- Bab 30 Gedung Keuangan
- Bab 31 Anakmu Sudah Mati
- Bab 32 Dia Sudah Datang
- Bab 33 Merasa Amat Sangat Bersalah
- Bab 34 Kamu Sangat Cantik
- Bab 35 Akhir
- Bab 36 Epilog