Cinta Tapi Diam-Diam - Bab 27 Pergi
Bab 27 Pergi
Malam hari itu, Qiu Xinlan membawa Yueyi serta botol susu Yueyi pergi meninggalkan vila.
Dia tidak mengambil barang lainnya, lagipula semua itu bukan barang miliknya.
Dia tidak punya tempat untuk pergi, hanya bisa pulang ke rumah.
Qiu Yun melihat putrinya yang bagai kehilangan jiwa, dengan sedih berkata: "Lihatlah, begitu lamanya kamu pergi, pria itu juga tidak mencarimu, sebenarnya dia tidak menempatkan dirimu di dalam hatinya, kamu seharusnya sadar."
Qiu Xinlan menggigit bibirnya dengan pelan, alisnya berkerut, dengan kejam Qiu Yun menikam sakit di hatinya, dia hanya bisa menyangkal dengan kuat, "Aku tidak memikirkannya, hanya memikirkan bagaimana menjalani hidup di kemudian hari, aku tidak bisa selalu bergantung pada Ibu. "
Qiu Yun tidak merasa takut. "Aku bisa merawatmu hingga besar, tentu saja juga bisa merawat Yueyi hingga besar, kamu tenang saja, ada Ibu bersamamu."
Qiu Xinlan mengangguk, hatinya dipenuhi kekhawatiran.
Qiu Yun bekerja di pabrik garmen, 12 jam sehari, gaji bulanan tidak sampai empat juta.
Empat juta cukup untuk menghidupi satu orang, tetapi untuk dua orang dewasa dan satu anak kecil, tentu saja kurang.
Yang lebih buruk, pabrik garmen tempat Qiu Yun bekerja diakuisisi, sejumlah besar karyawan diperintahkan untuk diberhentikan, Qiu Yun salah satu dari mereka.
Karena itu, mereka bertiga kehilangan sumber pendapatan.
Qiu Yun dapat menanggung kesulitan dan bertahan, dia pergi menjadi tukang cuci mangkuk dan piring, Qiu Xinlan tidak rela Qiu Yun begitu lelahnya bekerja, dia juga pergi mencari pekerjaan.
Hanya ... tidak ada orang yang mau mempekerjakannya.
Dia berusaha untuk menanyakan mengapa?
Ada banyak alasan yang diberikan oleh orang-orang itu.
Pertama, dia pernah dipenjara.
Kedua, presiden direktur PT Media sudah mengatakan, tidak boleh diterima!
Dia tahu bahwa kali ini dia pergi, membuat Mo Xichen marah, situasi saat ini adalah pembalasan yang pantas diterimanya.
Dia tidak seharusnya menyukai Mo Xichen, tidak seharusnya muncul di hadapannya, jika tidak bagaimana mungkin masalah-masalah seperti ini muncul.
Akhirnya, tidak ada cara, dia menemukan bar bernama "Starless Night", di mana kontrol personil di tempat ini tidak begitu ketat, bahkan tidak memerlukan kartu ID.
Bar ini bisa menerimanya, dan juga kebetulan sekali, penari stripper yang biasanya tampil, dikarenakan alasan kebijakan, harus menghindari pusat perhatian, telah beristirahat hampir setengah bulan.
Qiu Xinlan menggantikan penari stripper untuk tampil di panggung memainkan piano.
Sekali tampil tidak terasa sudah dua bulan, kehidupan mereka bertiga sudah jauh lebih baik.
Tapi Qiu Yun merasa khawatir, setiap malam akan membawa Yueyi untuk pergi menjemput Qiu Xinlan pulang bersama.
Hari ini dia tampil di panggung, mengenakan gaun putih polos, dengan rambut panjang tersebar di bahunya, beberapa helai rambut pelipisnya bergoyang di udara menutupi sedikit wajahnya yang cantik.
Jari-jarinya ramping menari fleksibel pada tuts hitam dan putih piano, satu per satu nada keluar dari tangannya.
Suara piano yang merdu di lobi yang luas, seperti aroma bunga, harum semerbak, dan bagai anak sungai, jernih dan manis, benar-benar sangat enak didengar.
Bar "Starless Night" yang ramai, dikarenakan sebuah piano, perubahan nada, menjadi melankolis.
Sebuah lagu selesai, Qiu Xinlan perlahan berdiri dari depan piano, membungkuk dalam-dalam ke arah tamu.
Qiu Xinlan berjalan turun dari panggung, berjalan ke belakang panggung, manajer memberinya sejumlah uang.
Qiu Xinlan menghitungnya, menemukan bahwa jumlahnya jauh lebih banyak dari biasanya, dia sangat terkejut.
Manajer tersenyum dan berkata: "Aku tahu kamu memiliki anak yang harus dirawat, kamu kesulitan ekonomi, jadi aku sudah mengatur sebuah pertunjukan piano lagi untukmu, tamu ini ingin mendengarkan permainan pianomu, uang tipsnya sangat banyak, cocok untukmu."
Ini bukanlah pertama kalinya manajer begitu menjaganya, tetapi jumlah uang tips sebanyak ini merupakan pertama kalinya.
Dengan begitu banyak uang, sudah cukup untuk membayar biaya pusat perawatan anak bagi putrinya tahun depan.
Tidak terlalu ragu, dia tahu bahwa manajer itu orang baik, mengambil uang itu, mengucapkan terima kasih, kemudian pergi ke ruangan yang telah ditunjuk.
Dia memasuki ruangan, menundukkan kepalanya, menyapa, kemudian baru berjalan masuk.
Ruangannya sangat besar, kira-kira seluas 200 meter persegi, dia berada cukup jauh dari kerumunan orang kaya itu.
Ada beberapa pria yang duduk di kedalaman ruangan, salah satunya membuat orang merasa sangat istimewa, remang ditutupi dengan lapisan bayangan.
Hanya terlihat rambut hitam yang menutupi matanya, memperlihatkan rahang yang indah, tidak usah dipikir juga tahu bahwa dia merupakan pria yang sangat tampan.
Qiu Xinlan hanya buru-buru melirik sekilas, lalu duduk di posisinya sendiri, memainkan piano dengan rendah hati.
Dia bukanlah wanita cantik yang memukau, tubuhnya mungil, wajahnya polos, jika tidak diperhatikan dengan teliti, sulit untuk melihat kecantikan yang terkubur di balik rambut panjangnya.
Setelah beberapa saat, sekelompok gadis masuk, masing-masing bertubuh tinggi, tampangnya manis dan menyenangkan.
Yang aneh adalah, gadis-gadis ini berpakaian seperti seorang siswa, masing-masing mengenakan gaun polos, berbeda dengan yang dilihatnya tiap hari selama bekerja.
"Direktur Mo, ini adalah gadis yang telah kupilih dengan cermat untukmu, lihatlah apakah ada yang kamu suka atau tidak."
Kata "Direktur Mo", membuat nada yang dimainkan oleh tangan Qiu Xinlan menjadi salah nada.
Qiu Xinlan mengatupkan bibirnya, mana mungkin ada kejadian yang begitu kebetulan di dunia ini, dengan cepat menenangkan hatinya, memainkan dengan baik pianonya.
"Terima kasih untuk perhatianmu, tahu bagaimana kesukaanku, tapi apa kamu tidak takut Su Mengning tahu?"
Suara pria bernada rendah terdengar di telinganya, hati Qiu Xinlan benar-benar kacau.
"Nyonya Mo terkenal sebagai seorang yang bijak, bahkan jika dia tahu, juga tidak akan menyulitkan Direktur Mo..."
Suara itu memang pria itu tidak diragukan lagi.
Selain Su Mengning, istri dari Direktur PT Media, siapa lagi yang bisa disebut sebagai Nyonya Mo, mana mungkin ada Su Mengning kedua ...
Dalam sekejap, suara piano pecah, Qiu Xinlan menundukkan kepalanya, menemukan bahwa tangannya benar-benar gemetar.
Seharusnya itu hanya kebetulan ... Dia kebetulan bertemu lagi dengannya.
"Pemain piano sialan, bisa tidak bermain piano, cepat pergi." Direktur Wang yang sedang ingin menyenangkan Direktur Mo, memaki saat mendengar suara piano yang pecah itu.
Qiu Xinlan menggigit bibirnya, bangkit berdiri kemudian pergi.
Di belakangnya terdengar suara laki-laki: "Tunggu."
Alis Mo Xichen mengerut, ketika dia memasuki bar dia sudah memperhatikannya, Qiu Xinlan bisa muncul di sini, tentu saja karena permintaan Mo Xichen.
Novel Terkait
Sederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaAkibat Pernikahan Dini
CintiaLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieHabis Cerai Nikah Lagi
GibranTakdir Raja Perang
Brama aditioKamu Baik Banget
Jeselin VelaniLove In Sunset
ElinaCinta Tapi Diam-Diam×
- Bab 1 Ikut Denganku, Seratus Juta Rupiah Sebulan
- Bab 2 Kekasih Kecilnya
- Bab 3 Mengikutimu Menjadi Wanitamu
- Bab 4 Dia Akan Datang
- Bab 5 Memakan Tiga Butir Pil Kontrasepsi
- Bab 6 Jika Bukan Pacar, Lalu Apa?
- Bab 7 Su Mengning
- Bab 8 Pengakuan Cinta Yang Tiba-Tiba
- Bab 9 Aku Akan Pergi Besok
- Bab 10 Aku Ingin Mencari Pacar
- Bab 11 Apa Yang Kamu Sukai Dariku?
- Bab 12 Dicurigai Sebagai Pencuri
- Bab 13 Dia Mengatakan Semuanya
- Bab 14 Hamil
- Bab 15 Maafkan Aku, Oke?
- Bab 16 Aku Akan Baik Padamu
- Bab 17 Apa Kamu Percaya?
- Bab 18 Terima Kasih Telah Memberiku Kesempatan
- Bab 19 Aku Juga Tidak Tahu Anak Siapa Itu
- Bab 20 Kita Menikah
- Bab 21 Akte Nikah
- Bab 22 Bayi Prematur
- Bab 23 Xinlan, Aku Merindukanmu
- Bab 24 Pangeran Kecil Keluarga Mo
- Bab 25 Ibu, Qiu Yun
- Bab 26 Suka Itu Sangat Singkat
- Bab 27 Pergi
- Bab 28 Kamu Milikku
- Bab 29 Jangan Membuat Masalah
- Bab 30 Gedung Keuangan
- Bab 31 Anakmu Sudah Mati
- Bab 32 Dia Sudah Datang
- Bab 33 Merasa Amat Sangat Bersalah
- Bab 34 Kamu Sangat Cantik
- Bab 35 Akhir
- Bab 36 Epilog