Cinta Tapi Diam-Diam - Bab 17 Apa Kamu Percaya?
Bab 17 Apa Kamu Percaya?
Setelah kata-kata Mo Xichen itu, masih dengan sedikit bingung Qiu Xinlanmenyetujui untuk tinggal di vila itu.
Atas perintah Mo Xichen, Tang Lingyu mengganti semua perabotan yang ada di vila, lalu mendirikan ruang piano yang dibuat khusus untuk Qiu Xinlan.
Harga piano itu sangat mahal, merupakan model yang dimimpikannya dari dulu.
Selain itu, dia juga diberikan pengasuh yang sangat berpengalaman dalam merawat ibu hamil.
Semua ini, pengaturannya sangat baik.
Namun masih banyak pertanyaan di dalam hatinya, dia tidak berani bertanya pada Mo Xichen, dia hanya bisa bertanya pada Tang Lingyu.
Mulut Tang Lingyu sangat rapat, hanya mengatakan: "Nona Qiu tenang saja selama masa kehamilan, Direktur Mo tidak akan memperlakukanmu dengan buruk."
Tapi hatinya kosong, tidak bisa percaya, sedikit tidak nyaman.
Dia jarang bertemu dengan Mo Xichen, ketika dia datang mengunjunginya, selalu di tengah malam.
Dia datang, tidak pernah mengganggunya, hanya memeluknya selama tidur, ketika sudah pagi, dia pergi.
Periode akhir kehamilan, dia selalu merasa sangat mengantuk, siang hari tidur dan di malam hari juga tidur, ketika bangun memakan makanan yang sudah disiapkan oleh Bibi Bu Chen, tanpa sadar wajahnya kembali menjadi berisi.
Bibi Bu Chen kadang berkata: "Xinlan, kulihat dengan perutmu yang besar begitu apakah merupakan bayi kembar di dalamnya?"
Qiu Xinlan menggeleng, "Bukan, Dokter yang memeriksa mengatakan bahwa ini normal."
Jika merupakan bayi kembar, Qiu Xinlan malah sedikit khawatir, tubuhnya yang seperti ini tidak cocok untuk melahirkan anak kembar.
Hari-hari yang tenang bagai air belum terlewat dua minggu, tamu yang tidak diundang akhirnya datang.
Su Mengning muncul di vila, Qiu Xinlan tidak terkejut.
Tapi yang mengejutkannya adalah perut Su Mengning yang besar itu.
Perutnya sama besarnya dengannya... Su Mengning, juga hamil, dia hampir lupa tentang hal itu, ketika dia hamil, berita tentang kehamilan Su Mengning juga tersiar di berita ...
"Melihatku, apakah itu aneh?" Mulut Su Mengning terangkat, matanya yang cantik memicing, seperti sedang menilainya.
Qiu Xinlan mengatupkan mulutnya, tangannya memegang gaunnya dengan erat.
"Duduklah, wanita hamil berdiri terlalu lama, akan sangat lelah." Su Mengning malah seakan menjadi tuan rumah, dengan bersikap sebagai nyonya rumah mengundang Qiu Xinlan untuk duduk, gerakannya yang sangat alami itu bagaimanapun Qiu Xinlan tidak bisa mempelajarinya.
Dia hanya cocok di halaman belakang, tidak pantas keluar dan muncul di depan publik.
Bibi Bu Chen kemudian datang, membawa kue dan jus jeruk.
Su Mengning mengerutkan kening, "Aku tidak meminum jus jeruk, ganti menjadi kopi, jangan tambahkan gula dan susu."
Bibi Bu Chen terkejut, melirik perut Su Mengning sekilas, dengan baik hati memperingatkan: "Tapi, bagi wanita hamil akan lebih baik tidak meminum kopi, banyak vitamin terkandung dalam jus buah, ini baru saja kubuat, sangat enak diminum, cobalah... ... "
"Aku berkata, aku ingin kopi." Suara Su Mengning menjadi sedikit dingin.
Bibi Bu Chen merasa kesusahan, "Tapi tidak ada kopi di rumah."
Suasananya menjadi canggung.
Su Mengning tertawa pelan, mengalihkan pandangannya ke Qiu Xinlan, kemudian bertanya: "Xichen jarang datang bukan?"
Qiu Xinlan tercengang sesaat, kemudian mendengar Su Mengning berkata: "Xichen hanya meminum kopi yang baru digiling, dia tidak suka makanan manis, terlebih sangat membenci jus yang lengket."
Qiu Xinlan yang linglung sesaat, memahami tujuan Su Mengning kemari melalui kalimat ini, dia datang demi Mo Xichen.
Qiu Xinlan berbalik ke arah Bibi Bu Chen mengatakan: "Bibi Bu Chen, aku ingin makan kepala ikan di malam hari, apakah keburu jika sekarang pergi ke pasar untuk membeli bahannya?"
Bibi Bu Chen mengerti maksudnya, dia segera pergi.
Qiu Xinlan mengangkat jus jeruknya kemudian meminumya sedikit, rasa asam manis yang ada di mulutnya membuatnya tenang.
"Nona Su datang kemari hari ini, katakan secara langsung saja apa tujuanmu."
Pandangan mata Su Mengning tertuju padanya, penuh dengan penghinaan. "Apakah uang yang kuberikan padamu waktu itu masih belum cukup?"
Qiu Xinlan bahkan tidak tahu Su Mengning memberinya berapa banyak, dia menjawab: "Ya, tidak cukup."
"Bisakah memberitahuku, berapa banyak yang kamu inginkan?"
Qiu Xinlan menekuk mulutnya, matanya melihat jus di tangannya, warna oren jeruk di gelas cerah, rasa manisnya adalah rasa yang dia suka.
"Aku ..." Qiu Xinlan berhenti, mengangkat kepala menatap Su Mengning, "Yang aku inginkan, tidak bisa kamu berikan, karena dia bukan milikmu."
Qiu Xinlan selalu mengingat kata-kata yang dikatakan Mo Xichen, dia dan Su Mengning hanya mengadakan pesta pernikahan, tidak mendaftarkannya.
Menjadi pasangan suami istri di depan publik hanya demi keuntungan.
Su Mengning berdiri, perutnya yang menggembung sama sekali tidak melemahkan auranya yang bagaikan ratu itu.
"Qiu Xinlan, apakah menyenangkan menjadi pihak ketiga?"
Jari-jari Qiu Xinlan yang memegang gelas perlahan memutih, dia menarik sudut mulutnya, "Xichen mengatakan padaku, bahwa kalian hanya mengadakan pesta pernikahan, tidak mendaftarkannya."
Wajah Su Mengning memucat dalam seketika, tapi dengan cepat dia kembali tenang.
Dia berjalan maju selangkah, perut hamilnya yang besar ditampilkan di depan Qiu Xinlan: "Kata-kata yang diucapkan seorang pria di ranjang, seberapa banyak yang bisa dipercaya?"
Jantung Qiu Xinlan tergantung di udara.
"Aku dan Mo Xichen memang tidak mendaftarkan pernikahan, tapi ... apa kamu tahu mengapa kami tidak mendaftarkannya?"
Alasan mengapa tidak mendaftarkannya?
Qiu Xinlan tidak pernah memikirkan hal ini, dia hanya mempercayai bahwa Mo Xichen menolak untuk mendaftarkannya.
"Mo Xichen melamarku, tapi aku tidak menerimanya...... dan juga menolak tiga kali berturut-turut, dia sangat marah, mencarimu untuk membuatku marah, jika tidak bagaimana aku tahu bahwa kamu berada di sini, tentu saja karena dia yang mengatakan kepadaku, dia bilang bahwa bermain drama denganmu benar-benar menjengkelkan!"
Novel Terkait
Cinta Dan Rahasia
JesslynGue Jadi Kaya
Faya SaitamaPergilah Suamiku
DanisUnplanned Marriage
MargeryPria Misteriusku
LylyCinta Tapi Diam-Diam×
- Bab 1 Ikut Denganku, Seratus Juta Rupiah Sebulan
- Bab 2 Kekasih Kecilnya
- Bab 3 Mengikutimu Menjadi Wanitamu
- Bab 4 Dia Akan Datang
- Bab 5 Memakan Tiga Butir Pil Kontrasepsi
- Bab 6 Jika Bukan Pacar, Lalu Apa?
- Bab 7 Su Mengning
- Bab 8 Pengakuan Cinta Yang Tiba-Tiba
- Bab 9 Aku Akan Pergi Besok
- Bab 10 Aku Ingin Mencari Pacar
- Bab 11 Apa Yang Kamu Sukai Dariku?
- Bab 12 Dicurigai Sebagai Pencuri
- Bab 13 Dia Mengatakan Semuanya
- Bab 14 Hamil
- Bab 15 Maafkan Aku, Oke?
- Bab 16 Aku Akan Baik Padamu
- Bab 17 Apa Kamu Percaya?
- Bab 18 Terima Kasih Telah Memberiku Kesempatan
- Bab 19 Aku Juga Tidak Tahu Anak Siapa Itu
- Bab 20 Kita Menikah
- Bab 21 Akte Nikah
- Bab 22 Bayi Prematur
- Bab 23 Xinlan, Aku Merindukanmu
- Bab 24 Pangeran Kecil Keluarga Mo
- Bab 25 Ibu, Qiu Yun
- Bab 26 Suka Itu Sangat Singkat
- Bab 27 Pergi
- Bab 28 Kamu Milikku
- Bab 29 Jangan Membuat Masalah
- Bab 30 Gedung Keuangan
- Bab 31 Anakmu Sudah Mati
- Bab 32 Dia Sudah Datang
- Bab 33 Merasa Amat Sangat Bersalah
- Bab 34 Kamu Sangat Cantik
- Bab 35 Akhir
- Bab 36 Epilog