Cinta Tapi Diam-Diam - Bab 18 Terima Kasih Telah Memberiku Kesempatan

Bab 18 Terima Kasih Telah Memberiku Kesempatan

Suara "Prang" terdengar, gelas kaca itu pecah berhamburan di lantai, jus jeruk membasahi sudut sofa.

Su Mengning melirik Qiu Xinlan dengan puas, melihat bibir dan giginya yang bergetar, wajahnya yang berubah menjadi pucat, suasana hatinya jauh lebih baik, dia berbalik kemudian keluar.

Tapi di belakangnya, Qiu Xinlan dengan lembut berkata: "Nona Su, aku harus berterima kasih untukmu karena memberikanku kesempatan ini, aku akan menggunakannya dengan baik, membuat Mo Xichen jatuh cinta padaku."

Sosok tinggi itu tiba-tiba menjadi kaku.

......

Setelah Su Mengning pergi, Bibi Bu Chen baru kembali.

Bibi Bu Chen melihat sofa kotor, berpikir bahwa Qiu Xinlan telah ditindas, dia dengan khawatir berkata: "Xinlan, siapa wanita itu, temperamennya buruk sekali."

Qiu Xinlan hanya berkata: "Jangan beritahu Tuan Mo, aku tidak ingin dia khawatir."

Bibi Bu Chen mengangguk.

Setelah makan malam, Mo Xichen datang, memperhatikan bahwa kain sofa hari ini diganti.

Pada saat itu, dia sedang duduk di sofa sambil menonton TV, tenang dan hening, seakan dia tidak ada perselisihan dengan dunia.

Mo Xichen berjalan mendekatinya, kemudian membawanya ke dalam pelukannya, "Apakah serial TV itu menarik?"

Qiu Xinlan mengangguk, "Ini cukup menarik."

Mo Xichen tidak mengganggunya, hanya menemaninya menonton TV.

Hatinya bercampur aduk dikarenakan Su Mengning, tapi di permukaan seakan tidak ada yang terjadi.

Setelah 1 episode serial TV selesai, Mo Xichen melirik jam yang ada di dinding, sudah lewat jam sembilan.

"Sudah malam, pergilah tidur."

Qiu Xinlan belum bergerak, matanya bertatapan dengan pria yang ada di sisinya.

"Kenapa?"

"Aku ingin ... ingin berfoto."

"Hmm?"

"Foto kehamilan, bersama denganmu, bolehkah?"

Qiu Xinlan sangat ingat, di koran ada foto pernikahan Su Mengning dan Mo Xichen, dia sangat iri, dia sangat menginginkannya.

Mo Xichen menatap penampilannya yang halus dan lemah, menganggukkan kepala dan berkata, "Oke."

Qiu Xinlantersenyum, itu adalah senyum yang sudah lama tidak pernah terlihat.

Melihat dia tersenyum, hati lelaki itu secara tidak jelas merasakan perasaan bahagia, dia mengulurkan tangan kemudian mengelus-elus daun telinganya. "Bolehkah besok saja? Kebetulan waktuku luang."

"Oke, kalau begitu ayo kita pilih studio foto sekarang, besok pagi kita akan ke sana"

Mo Xichen berkata: "Tidak perlu, aku akan menyuruh fotografer untuk datang ke sini besok."

Qiu Xinlan pertama tertegun, kemudian dia bereaksi, berkata kepada Mo Xichen: "Baiklah, dengan perut sebesar ini juga menyulitkanku untuk keluar rumah."

Meskipun dia mengatakan ini di mulutnya, namun di dalam hatinya dia tidak berpikir demikian.

Dia sudah lama sekali tidak melihat dunia luar.

......

Keesokan paginya, Qiu Xinlan jarang sekali bangun di pelukan Mo Xichen.

Fotografer sudah melakukan persiapan di lantai bawah dari tadi.

Setelah kedua orang itu siap, asisten fotografer membawa dua rak pakaian, meminta Qiu Xinlan untuk memilihnya.

Qiu Xinlan bertanya pada Mo Xichen mana yang terlihat bagus, lengan panjang Mo Xichen merangkul pinggangnya, mencium lembut pipinya, hanya berkata: "Apapun yang kamu pakai akan terlihat bagus."

Dia yang merasa malu, wajahnya langsung memerah, memalingkan pandangannya, dengan asal mengambil gaun putih seperti kasa.

Setelah 15 menit, Mo Xichen sudah selesai mengganti bajunya, lalu ketika kembali ke kamar untuk menemukan Qiu Xinlan, matanya bersinar.

Dia mengenakan kasa yang transparan, di bawah kasa, merupakan sosok anggun yang telah dirindukan Mo Xichen sejak lama.

Sesaat, tubuh bagian bawahnya bereaksi.

Sejak menjemput pulang Qiu Xinlan keluar dari penjara, dia mengetahui bahwa tubuhnya terlalu lemah, dan juga khawatir luka psikologisnya belum pulih, jadi dia tidak berani untuk menyentuhnya.

Walaupun berpelukan di tengah malam, dia tidak bisa menahan dan hanya meremas sebentar dadanya, tidak akan bertindak lebih jauh.

Hanya saja sekarang, posturnya yang sekarang, dibandingkan dengan tampilannya yang dulu, jauh lebih menggoda.

Novel Terkait

Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu