Cinta Tapi Diam-Diam - Bab 26 Suka Itu Sangat Singkat
Bab 26 Suka Itu Sangat Singkat
Qiu Yun sudah pergi, dikarenakan dia sangat sakit hati, tidak memiliki cara untuk menghadapi Qiu Xinlan.
Setelah Qiu Xinlan mengantar pergi Qiu Yun, dia menelepon Tang Lingyu, memberitahunya bahwa dia harus menemui Mo Xichen.
Keesokan harinya, Mo Xichen baru datang.
Ketika datang, wajahnya sangat lelah.
"Tang Lingyu mengatakan, kamu mencariku?" Pria itu menanggalkan mantelnya, kemudian Qiu Xinlan mengambilnya, lalu pria itu mengulurkan tangan merangkul pinggangnya, "Kenapa, merindukanku?"
Pipi Qiu Xinlan tersipu, dia mengangguk dengan malu-malu.
Senyum Mo Xichen terangkat, pandangan matanya berbinar, kemudian mencium bibir wanita itu yang agak melengkung.
Tubuhnya amat sangat lembut, seperti tidak memiliki tulang, membuatnya ingin meremasnya dengan sekuat tenaga, tapi takut menyakitinya.
"Sekarang sudah bulan November, apakah sudah boleh?"
Suara seraknya terdengar di telinganya, berbisik dalam bisikan dengan godaan yang manis.
Qiu Xinlan mengerutkan kening, menggelengkan kepalanya, kemudian berkata "Tidak mau."
Tapi suara yang mengatakan "tidak mau" ini halus, semakin membuat pria itu makin bereaksi.
"Kamu benar-benar memikat, melihatmu, aku tidak bisa mengendalikan diriku ..." ketika berkata, dia langsung menggendongnya.
Bahkan dia sudah terlalu malas untuk naik ke atas, hanya menempatkannya di sofa, kemudian memanjakannya, membujuknya, dan memaksanya untuk melepaskan pakaian.
Di depan tubuh yang anggun, tanda-tanda paling primitif pria itu disorot.
"Kamu, bagaimana bisa kamu, bagaimana bisa kamu begitu... pemaksanya..."
Qiu Xinlan mungkin tidak tahu bahwa suara apa pun yang keluar dari mulutnya semuanya terdengar seperti godaan di telinga Mo Xichen.
Mo Xichentersenyum, sangat menikmatinya.
Dia bahkan memaksa perempuan di bawah tubuhnya untuk memanggil namanya.
Tapi memanggilnya apa?
Mo Xichen? Xichen?
"Aku ingin mendengarmu memanggilku suamiku."
Wajah Qiu Xinlan seperti kesemek yang matang, warna merah seakan menetes keluar dari pipinya yang halus itu.
"Sua ...miku..."
Dia bersedia memanggilnya seperti ini.
Dia selalu mengharapkan pria ini adalah suaminya.
Tapi, apakah dia benar-benar adalah suaminya?
Setelah kegiatan menyenangkan mereka, wanita kecil itu berbaring di pelukan lebar pria itu, dia dibuat sangat kelelahan, tetapi masih mempertahankan matanya, ingin mengatakan kata-kata yang terkubur di hatinya: "Aku tidak menyukai Su Mengning."
Sebenarnya bukan hanya tidak menyukainya, bahkan bisa dibilang membencinya.
"Ya ..." Qiu Xinlan tidak menyukai Su Mengning, Su Mengning tidak menyukai Qiu Xinlan, Mo Xichen dengan jelas mengetahui hal itu, "Dia datang menemuimu?"
Qiu Xinlan menggeleng, "Tidak, tadi sore aku meneleponmu, dia yang mengangkatnya..."
Mo Xichen merangkul bahu wanita itu, mencium dahinya dengan penuh rasa sayang, "Mungkin ponselku jatuh, dan secara tidak sengaja dibawa olehnya."
Qiu Xinlan menggigit bibirnya, "Ya, dia juga berkata begitu."
"Xinlan, jangan memikirkan macam-macam, istirahatlah jika kamu lelah."
Tapi bagaimana bisa dia tidak memikirkannya, "Tapi yang ingin aku katakan bukan hanya karena telepon ini."
"Hmm?"
"Semua media mengatakan bahwa kalian adalah suami istri, semua orang berpikir bahwa Mo Sining adalah anak kandungmu, aku bisa tidak peduli rumor di luar, tapi aku membutuhkan kamu memberitahuku bahwa apa yang kamu katakan adalah benar, aku harap kamu bisa mencari Su Mengning kemari, dan mengatakan padanya, bahwa kamu mencintaiku. "
Wajah Mo Xichen perlahan semakin gelap, alisnya mengkerut, "Qiu Xinlan, permintaanmu, tidakkah kamu pikir itu terlalu keterlaluan?"
Suara dingin itu membuat Qiu Xinlan terdiam: "Aku ..."
"Bagaimana Su Mengning padaku, kamu seharusnya tahu dengan jelas."
Su Mengning menyukai Mo Xichen, tingkat kesukaannya tidak lebih rendah dari dirinya.
Pria itu bangkit dari sofa, dengan pandangan merendahkan melihatnya, pupil matanya mengecil, itu adalah ketidakpuasan yang ditekan, "Aku berusaha keras mengeluarkanmu dari penjara, tidak peduli apakah anak di dalam perutmu adalah milikku atau bukan, aku bersedia bertanggung jawab menjadi ayahnya, dan juga demi menjaga emosimu membuat akte nikah denganmu.
Dan juga mengubah kepemilikan vila ini menjadi namamu, satu telepon darimu, aku langsung kembali dari luar negeri, setelah aku kembali, kamu tidak memberiku wajah yang baik, ketika berhubungan pun kamu melakukannya dengan tidak rela, kupikir perasaanmu untukku adalah nyata, jadi bersedia tinggal denganku dalam diam, pada akhirnya, kamulah orang yang memiliki ambisi paling tinggi... "
Qiu Xinlan tercengang, sedikit membuka mulutnya, "Tidak ... aku ..."
Tidak ingin mendengar penjelasannya, Mo Xichen menyelanya lagi, "Aku ragu apakah aku ditipu oleh drama yang dimulai olehmu sejak awal, bukankah kamu tidak menginginkan apa-apa? Kenapa, sekarang sudah mengeluarkan ekor rubahmu, menginginkan posisi Nyonya Mo?"
Qiu Xinlan mengepalkan tangannya, wajahnya yang sebelumnya merah karena gairah memudar menjadi pucat, kata demi kata yang diucapkan Mo Xichen membuat hatinya sakit.
Kemudian, Mo Xichen membuka ponselnya, memutar rekaman suara.
"Aku sudah menikah dengan Xichen dan mendapat akte nikah, akulah istrinya, dikarenakan demi kebaikannya, aku tidak mempermasalahkan denganmu, jika ingin mempermasalahkan, Nona Su, kamulah pihak ketiga yang sesungguhnya."
Dialog ini, merupakan percakapannya dengan Su Mengning siang tadi, dikarenakan dia tidak puas dengan keangkuhan Su Mengning, makanya sengaja berkata begitu.
"Qiu Xinlan, aku harus mengakui bahwa kamu istimewa bagiku, tapi aku juga berharap kamu juga bisa memposisikan dirimu, aku bisa mendapatkan akte nikah denganmu, juga bisa menjadi ayah dari anakmu, suamimu, tapi ini ... tidak boleh diketahui oleh publik, mengerti?"
Qiu Xinlan mendongak, bibirnya yang merah gemetar.
"Su Mengning sangat penting bagiku, aku membutuhkan bantuannya dalam karirku, awalnya aku memang berhutang padanya, tidak seharusnya kamu membiarkanku terus-menerus menyakitinya, keluarga Su Mengning tidak akan mengizinkan, keluarga Mo tidak akan mengizinkan, dan aku, juga tidak akan mengizinkannya."
Selama berbicara, Mo Xichen sudah berpakaian dengan rapi, ketika dia akan pergi, meninggalkan sebuah kalimat untuk Qiu Xinlan.
"Cinta pria untuk wanita itu, selalu hanya sementara, seharusnya kamu memikirkan tentang bagaimana cara untuk memperpanjang cintaku untukmu ..."
Novel Terkait
Menunggumu Kembali
NovanAwesome Husband
EdisonCEO Daddy
TantoGadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraKembali Dari Kematian
Yeon KyeongThis Isn't Love
YuyuCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlySang Pendosa
DoniCinta Tapi Diam-Diam×
- Bab 1 Ikut Denganku, Seratus Juta Rupiah Sebulan
- Bab 2 Kekasih Kecilnya
- Bab 3 Mengikutimu Menjadi Wanitamu
- Bab 4 Dia Akan Datang
- Bab 5 Memakan Tiga Butir Pil Kontrasepsi
- Bab 6 Jika Bukan Pacar, Lalu Apa?
- Bab 7 Su Mengning
- Bab 8 Pengakuan Cinta Yang Tiba-Tiba
- Bab 9 Aku Akan Pergi Besok
- Bab 10 Aku Ingin Mencari Pacar
- Bab 11 Apa Yang Kamu Sukai Dariku?
- Bab 12 Dicurigai Sebagai Pencuri
- Bab 13 Dia Mengatakan Semuanya
- Bab 14 Hamil
- Bab 15 Maafkan Aku, Oke?
- Bab 16 Aku Akan Baik Padamu
- Bab 17 Apa Kamu Percaya?
- Bab 18 Terima Kasih Telah Memberiku Kesempatan
- Bab 19 Aku Juga Tidak Tahu Anak Siapa Itu
- Bab 20 Kita Menikah
- Bab 21 Akte Nikah
- Bab 22 Bayi Prematur
- Bab 23 Xinlan, Aku Merindukanmu
- Bab 24 Pangeran Kecil Keluarga Mo
- Bab 25 Ibu, Qiu Yun
- Bab 26 Suka Itu Sangat Singkat
- Bab 27 Pergi
- Bab 28 Kamu Milikku
- Bab 29 Jangan Membuat Masalah
- Bab 30 Gedung Keuangan
- Bab 31 Anakmu Sudah Mati
- Bab 32 Dia Sudah Datang
- Bab 33 Merasa Amat Sangat Bersalah
- Bab 34 Kamu Sangat Cantik
- Bab 35 Akhir
- Bab 36 Epilog