Cinta Tapi Diam-Diam - Bab 25 Ibu, Qiu Yun
Bab 25 Ibu, Qiu Yun
Telepon Su Mengning ditutup, jantung Qiu Xinlan dingin dan gemetar.
Dia memegang erat ponselnya, ujung jarinya memutih, matanya memerah, kesedihan yang ada di dalam hatinya bagaimanapun tidak bisa dipendam dan tertulis di wajahnya.
Walaupun hatinya sakit, dia berusaha untuk menekan emosi itu.
Apa yang dikatakan Su Mengning benar, jika dia masih ingin tinggal di samping Mo Xichen, dia seharusnya tidak memberi Mo Xichen masalah.
Tapi ... masalah statusnya apakah pihak ketiga atau bukan, dia merasa asalkan Mo Xichen mengatakan bukan, maka itu bukan.
......
Di sore hari, Ibunya Qiu Yun melakukan panggilan telepon dengannya.
Dia menjawab sedang berada di kelas seperti biasanya, dia diperlakukan dengan baik, juga akan merawat dirinya sendiri dengan baik, berusaha untuk tidak membuat Ibunya khawatir.
Tapi pada malam hari, emosinya yang dengan tidak mudah akhirnya tenang, sekali lagi teraduk.
Ibu yang tidak dilihatnya dalam dua tahun terakhir, menampakkan diri di depan pintu.
Qiu Yun masih mengenakan jaket biru dua tahun yang lalu, tangannya memegang tas kain abu-abu yang berumur sekitar lima tahun, dibandingkan dengan dua tahun yang lalu, wajah Qiu Yun terlihat sedikit lebih tua, sisanya tidak berubah.
"Ibu, bagaimana, bagaimana bisa kamu kemari?"
Tidak mengindahkan kata-kata Qiu Xinlan, Qiu Yun masuk ke dalam vila, pandangannya menilai vila dari atas ke bawah.
Bibir Qiu Yun dikatupkan menjadi segaris tipis, sepasang mata menunjukkan kemarahan yang tak terkatakan, kemudian dia mempertanyakan: "Bukankah kamu mengatakan sedang mengajar di sekolah? Bukankah tinggal di asrama sekolah? Betapa bagusnya lingkungan asrama sekolah, memberikan kalian seorang guru satu orang satu vila? "
Tuhan tahu, bagaimana Qiu Yun masuk ke daerah orang kaya ini dengan langkahnya, penjaga itu hampir mengusirnya keluar dikarenakan menganggapnya sebagai orang gila.
"Aku ... aku ..."
Dia merasa bersalah hingga tergagap, pikirannya kosong, tidak bisa mencari alasan untuk menutupinya.
Tiba-tiba, tamparan yang sangat keras mendarat di wajahnya.
Pipi putih Qiu Xinlan dalam sekejap muncul tanda kemerahan bekas tamparan itu.
"Aku menganggap yang dibicarakan oleh orang di luar hanyalah rumor belaka, tapi sekarang faktanya ada di hadapanku, wajahku harus ditaruh di mana! Jika kamu masih mengingat bahwa aku adalah Ibumu, maka kamu harusnya ingat saat itu mengapa kamu hanya memiliki Ibu dan tidak memiliki Ayah, begitu murahannya kah dirimu, hingga menjadi pihak ketiga, menghancurkan keluarga orang lain! "
Qiu Yun sangat marah, kerutan di wajahnya dipelintir, itu adalah rasa sakit yang tidak bisa dikatakan.
Ketika Qiu Yun berusia 25 tahun, dikarenakan pengkhianatan suaminya maka dia bercerai, kemudian dia membesarkan Qiu Xinlan seorang diri, dalam masa ini, berapa banyak orang yang merendahkannya, berapa banyak penderitaan yang mereka derita, Qiu Xinlan mengetahuinya dengan sangat jelas.
Qiu Xinlan dengan terburu-buru menjelaskan: "Tidak, aku tidak, aku dan dia saling mencintai, kami sudah memiliki akte nikah, kami sudah menikah ..."
Dia sampai sekarang masih tidak tahu apakah akte nikahnya dengan Mo Xichen itu asli atau palsu, ketika kata-kata ini dilontarkan, dia juga tidak memiliki kepercayaan sedikit pun.
"Bagaimana bisa kamu begitu bodoh, orang dengan kedudukan tinggi seperti itu, atas dasar apa menikah denganmu? Apa yang bisa kamu bandingkan dengan Nona Su? Apa kamu memiliki sedikit saja kesadaran diri! Tidak ada yang baik dari seorang pria, melihatmu yang muda dan cantik, jadi ingin bermain-main denganmu, setelah bosan bermain, apa yang kamu dapatkan, atau apakah kamu bersama dengan pria itu, sebenarnya hanya demi uang? "
"Tidak, bukan demi uang, aku juga tidak membutuhkan banyak uang." Bisa makan dan memakai pakaian hangat sudah cukup, kepribadiannya datar, tidak memiliki keinginan, untuk hal ini Qiu Yun sangat jelas mengetahuinya.
Satu-satunya alasan Qiu Xinlaningin tinggal di sini, dikarenakan terlalu dalam mencintai orang itu.
Mata Qiu Yun memerah, wanita paruh baya yang telah bekerja keras ini rambutnya sudah memutih sebagian, dia menundukkan kepalanya, tiba-tiba melihat bekas luka di pergelangan tangan Qiu Xinlan, hatinya bagai ditikam, air mata wanita itu jatuh.
Bekas luka di pergelangan tangan Qiu Xinlan, adalah jejak bunuh diri, selamanya tidak akan pernah bisa terhapus.
Bekas luka yang sama juga ada di pergelangan tangan Qiu Yun, sudah lewat lebih dari 20 tahun, bekas lukanya juga tidak dapat hilang.
Tenggorokan Qiu Yun tercekat, banyak kata yang tidak bisa dia keluarkan, putrinya boleh dipukul, boleh diomeli, tapi dia tidak pernah berpikir bahwa putrinya akan mati ...
Wanita yang tadinya masih sangat marah itu tiba-tiba emosinya padam, punggungnya membungkuk, dengan tiba-tiba berlutut di lantai.
Qiu Xinlan dengan cepat pergi memapah Ibunya, dia mengerutkan dahinya, lalu tak tahan mulai menangis: "Ibu, jangan lakukan ini, bangunlah, jangan lakukan ini ..."
"Xinlan, anggap Ibu memohon padamu, pulang bersama Ibu sekarang, jangan tinggal di sini, pria itu tidak bisa kamu pertahankan, wanita itu juga tidak bisa kamu provokasi, kamu sudah pernah masuk penjara sekali, apa kamu masih ingin masuk lagi?"
Qiu Yun tahu apa yang dialami Qiu Xinlan selama dua tahun terakhir, dia bahkan tahu bahwa Qiu Xinlan tidak melewatinya dengan baik, dia memang marah, tapi lebih ke arah sedih untuknya.
Dia adalah anak yang dirawatnya seorang diri, bagaimana mungkin dia rela dia melewati hidup dengan tidak baik.
Tapi Qiu Xinlan bagaimana mungkin bisa rela, pria yang sangat dicintainya dengan tidak mudah akhirnya menerimanya, bagaimana bisa dia pergi meninggalkannya.
"Ibu, beri aku satu kesempatan, biarkan aku membukti, aku dan dia benar-benar saling mencintai, kami benar-benar sudah menikah, Su Mengning tidak ada hubungan dengannya."
Novel Terkait
My Tough Bodyguard
Crystal SongKing Of Red Sea
Hideo TakashiLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyMy Lifetime
DevinaUnplanned Marriage
MargeryHis Soft Side
RiseAir Mata Cinta
Bella CiaoSi Menantu Dokter
Hendy ZhangCinta Tapi Diam-Diam×
- Bab 1 Ikut Denganku, Seratus Juta Rupiah Sebulan
- Bab 2 Kekasih Kecilnya
- Bab 3 Mengikutimu Menjadi Wanitamu
- Bab 4 Dia Akan Datang
- Bab 5 Memakan Tiga Butir Pil Kontrasepsi
- Bab 6 Jika Bukan Pacar, Lalu Apa?
- Bab 7 Su Mengning
- Bab 8 Pengakuan Cinta Yang Tiba-Tiba
- Bab 9 Aku Akan Pergi Besok
- Bab 10 Aku Ingin Mencari Pacar
- Bab 11 Apa Yang Kamu Sukai Dariku?
- Bab 12 Dicurigai Sebagai Pencuri
- Bab 13 Dia Mengatakan Semuanya
- Bab 14 Hamil
- Bab 15 Maafkan Aku, Oke?
- Bab 16 Aku Akan Baik Padamu
- Bab 17 Apa Kamu Percaya?
- Bab 18 Terima Kasih Telah Memberiku Kesempatan
- Bab 19 Aku Juga Tidak Tahu Anak Siapa Itu
- Bab 20 Kita Menikah
- Bab 21 Akte Nikah
- Bab 22 Bayi Prematur
- Bab 23 Xinlan, Aku Merindukanmu
- Bab 24 Pangeran Kecil Keluarga Mo
- Bab 25 Ibu, Qiu Yun
- Bab 26 Suka Itu Sangat Singkat
- Bab 27 Pergi
- Bab 28 Kamu Milikku
- Bab 29 Jangan Membuat Masalah
- Bab 30 Gedung Keuangan
- Bab 31 Anakmu Sudah Mati
- Bab 32 Dia Sudah Datang
- Bab 33 Merasa Amat Sangat Bersalah
- Bab 34 Kamu Sangat Cantik
- Bab 35 Akhir
- Bab 36 Epilog