Cinta Tapi Diam-Diam - Bab 21 Akte Nikah
Bab 21 Akte Nikah
Setelah Mo Xichen menyelesaikan kalimatnya, dia membantunya berpakaian, fotografer yang awalnya untuk melakukan foto kehamilan beralih menjadi mengambil foto untuk akte nikah.
Kemudian, Mo Xichen melakukan satu panggilan telepon, Tang Lingyu membawa keduanya pergi ke Biro Urusan Sipil.
Sampai stempel itu tertempel, dua buku merah diserahkan ke tangannya dan Mo Xichen, dia baru terkejut dan menyadari apa yang terjadi.
Mereka sudah menikah, tapi kenapa?
Qiu Xinlan ingin bertanya.
Mo Xichen tidak memberinya kesempatan ini.
Dari Biro Urusan Sipil, dia membawanya kembali lagi ke ranjang yang besar itu.
Dia ingin melanjutkan hal-hal yang belum selesai tadi.
Tuhan tahu, betapa kerasnya dia berusaha untuk bertahan.
Sebelum bertemu dengan Qiu Xinlan, dia hampir tidak membutuhkan hal ini.
Setelah bertemu Qiu Xinlan, dia sangat membutuhkannya bagaikan kebutuhan untuk makan.
Awalnya dia berpikir bahwa dia dapat menerima wanita mana pun, tipe seperti Su Mengning seharusnya menjadi objek yang didambakan bagi pria, tetapi dia tidak.
Tidak peduli bagaimana Su Mengning merayunya, dia tidak merespon, otaknya penuh dengan wanita yang lembut ini.
Dia takut melihatnya menangis, tetapi juga menyukai dia menangis, sewaktu menindasnya merasa sangat kasihan, tetapi juga merasa sangat puas.
Di dalam dunia Mo Xichen, ini adalah kontradiksi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dia menggigit ujung dadanya dalam satu gigitan, kemudian mengubah pola untuk membuatnya melayaninya.
Tubuh Qiu Xinlan sangat sensitif, dia orang yang tidak akan bisa menolak, sekarang tubuhnya berubah bagaikan air, membiarkan Mo Xichen menyentuhnya sebebasnya.
"Kamu ... pelanlah sedikit..."
Wanita itu menggigit bibirnya, sambil tersipu mengucapkan kata-kata ini.
Mo Xichen memahami kekhawatirannya, dia khawatir akan anaknya.
Satu malam yang menggoda, kebutuhan yang tidak bisa berhenti.
......
Keesokan harinya, ketika Qiu Xinlan terbangun, rasa sakit di pinggangnya meningkat, pria gila itu dengan gilanya memintanya semalaman.
Bahkan ketika dia menangis memohon dia melepasnya, pria itu juga tidak membiarkannya pergi.
Jejak di tubuhnya, merupakan bukti bahwa dia dicintai dengan sangat oleh seorang pria.
Tadi malam, dia mengatakan kata "cinta" di telinganya, dia berkata kalimat, "Aku mencintaimu."
Dikarenakan kalimat itu juga, dia sangat bersemangat sepanjang malam.
Rasa manis di hatinya perlahan naik, ketika meminum susu juga jauh lebih lezat dibandingkan sebelumnya.
Setelah memakan sarapan, dia duduk linglung di sofa, menonton TV seperti biasa, dengan senyum di bibirnya, wajahnya memerah.
Kembali teringat dia dan Mo Xichen telah mendapatkan akte nikah, dia tidak tahu bagaimana melepaskan kegembiraan di dalam hatinya, itu adalah sesuatu yang tidak pernah berani dia pikirkan ...
Ketika Tang Lingyu memasuki rumah, wanita kecil di sofa sedang bersenandung kecil, menggoyangkan betisnya, penampilan seorang gadis muda, senyum di sudut mulutnya sangat memikat.
Tang Lingyu berdeham dengan ringan, Qiu Xinlan baru menyadari ada orang yang memasuki rumah, dengan tergesa meminta Tang Lingyu untuk duduk.
Tang Lingyu menolak sikap baiknya, wajahnya tanpa ekspresi berkata: "Direktur Mo memintaku untuk membawamu ke suatu tempat."
Qiu Xinlan tertegun, kemudian bertanya ke mana dia akan dibawa pergi.
Tang Lingyu tidak menjawab, hanya mengatakan dia akan tahu ketika pergi.
Qiu Xinlan tanpa ragu mengikutinya.
Hubungan antara Tang Lingyu dan Mo Xichen, membuat Qiu Xinlan tidak curiga padanya sama sekali.
Setengah jam kemudian, dia memegang perutnya dan keluar dari mobil, memasuki sebuah bangunan besar.
Bangunan ini dikelilingi oleh pepohonan, sangat megah.
Dia mengangkat alisnya, sukacita dalam hatinya seketika tersapu, diikuti dengan kabut di pandangan matanya.
Dia hanya mengikuti di belakang Tang Lingyu, berjalan tanpa suara, seakan tidak melihat burung dan bunga yang harum di sekitarnya.
Hanya saja jantungnya berdetak dengan sangat kencang, makin lama makin cepat, dan juga makin lama makin panik.
Kedua tangannya meraih gaunnya, tangannya penuh dengan keringat, dia merasa bahwa akan ada sesuatu yang buruk terjadi.
Bau samar air disinfektan perlahan-lahan masuk ke ujung hidungnya, saat langkah kakinya mengikuti masuk, baunya semakin lama semakin kuat, akhirnya, keduanya masuk ke ruangan yang mirip dengan ruangan di rumah sakit.
Tepatnya, itu adalah klinik pribadi.
Tang Lingyu membawanya ke klinik pribadi?
"Mengikuti instruksi Direktur Mo, harus melakukan pemeriksaan pada perut Nona Qiu."
Qiu Xinlan berbalik dan menatap Tang Lingyu, kemudian balik bertanya: "Pemeriksaan apa? "
Kalimat ini, dia dengan sengaja menanyakannya.
Dia tidak bisa melawan, dia didorong ke ruang pemeriksaan oleh perawat.
Perawat mengambil alat kemudian mengambil cairan ketuban dari perutnya.
Kemudian dikirim untuk melakukan identifikasi DNA.
Setelah sampel diambil, Tang Lingyu terus menemani Qiu Xinlan untuk menunggu hasilnya.
Sebenarnya proses itu hanya satu jam, gadis ceria itu tidak lagi di sana, dia menundukkan kepalanya, pandangan matanya yang suram sudah tidak bernyawa.
Dia menyusutkan tubuhnya, membungkukkan pinggangnya, duduk di luar ruang pemeriksaan, wajahnya pucat bagaikan bulan yang dingin.
Tang Lingyu menarik napas dalam, berkata dengan hormat padanya: "Nona Qiu, kamu harus menghadapi kenyataan ini."
Qiu Xinlan mendengar ada orang yang berbicara kepadanya, bergerak sedikit, dia menatap Tang Lingyu dan tersenyum pahit, dia mengangguk, ketika dia berbicara lagi kata-kata itu membuat Tang Lingyu tertegun.
"Tang Lingyu, apakah kamu bisa mengucapkan kata-kata manis ketika bersama dengan wanita di ranjang?"
Tang Lingyu tidak berbicara, tetapi tampilan kakunya bisa dianggap sebagai jawaban untuk Qiu Xinlan.
"Aku tidak ingin merepotkannya, aku juga tidak ingin dia berbohong padaku ..."
"Tadi malam, dia mengatakan bahwa dia mencintaiku, aku sangat senang bahkan sampai tidak berani untuk menutup mataku, takut bahwa setelah bangun ini semua hanya mimpi ..."
"Aku juga tidak ingin membuat Su Mengning marah, tapi aku benar-benar sangat sedih, benar-benar sangat sedih..."
Suara tangisannya memasuki pendengaran Tang Lingyu, wajah putih itu selain dipenuhi dengan air mata juga ada keringat, seakan seperti basah kuyup oleh hujan deras, pakaian tipis itu sangat basah pada saat itu.
Tang Lingyu merasa ada yang tidak beres, dia ingin membantu memapah Qiu Xinlan, tapi sebelum dia bangkit, warna merah darah di bawah wanita itu mewarnai pahanya.
Warna merah cerah, menusuk pandangan mata Tang Lingyu.
Tanpa sadar, Tang Lingyu membuka mulutnya kemudian berteriak dengan wajah tampannya, berteriak dengan sangat keras: "Dokter, Dokter cepatlah datang ..."
Novel Terkait
My Secret Love
Fang FangWahai Hati
JavAliusThick Wallet
TessaThe Sixth Sense
AlexanderJalan Kembali Hidupku
Devan HardiBaby, You are so cute
Callie WangAfter Met You
AmardaCinta Tapi Diam-Diam×
- Bab 1 Ikut Denganku, Seratus Juta Rupiah Sebulan
- Bab 2 Kekasih Kecilnya
- Bab 3 Mengikutimu Menjadi Wanitamu
- Bab 4 Dia Akan Datang
- Bab 5 Memakan Tiga Butir Pil Kontrasepsi
- Bab 6 Jika Bukan Pacar, Lalu Apa?
- Bab 7 Su Mengning
- Bab 8 Pengakuan Cinta Yang Tiba-Tiba
- Bab 9 Aku Akan Pergi Besok
- Bab 10 Aku Ingin Mencari Pacar
- Bab 11 Apa Yang Kamu Sukai Dariku?
- Bab 12 Dicurigai Sebagai Pencuri
- Bab 13 Dia Mengatakan Semuanya
- Bab 14 Hamil
- Bab 15 Maafkan Aku, Oke?
- Bab 16 Aku Akan Baik Padamu
- Bab 17 Apa Kamu Percaya?
- Bab 18 Terima Kasih Telah Memberiku Kesempatan
- Bab 19 Aku Juga Tidak Tahu Anak Siapa Itu
- Bab 20 Kita Menikah
- Bab 21 Akte Nikah
- Bab 22 Bayi Prematur
- Bab 23 Xinlan, Aku Merindukanmu
- Bab 24 Pangeran Kecil Keluarga Mo
- Bab 25 Ibu, Qiu Yun
- Bab 26 Suka Itu Sangat Singkat
- Bab 27 Pergi
- Bab 28 Kamu Milikku
- Bab 29 Jangan Membuat Masalah
- Bab 30 Gedung Keuangan
- Bab 31 Anakmu Sudah Mati
- Bab 32 Dia Sudah Datang
- Bab 33 Merasa Amat Sangat Bersalah
- Bab 34 Kamu Sangat Cantik
- Bab 35 Akhir
- Bab 36 Epilog