Cinta Tapi Diam-Diam - Bab 24 Pangeran Kecil Keluarga Mo

Bab 24 Pangeran Kecil Keluarga Mo

Sekejap mata, Yueyi sudah hampir berumur 100 hari.

Pesta 100 hari pangeran kecil Mo Xichen juga akhirnya datang.

Su Mengning muncul dengan membawa anaknya di berbagai kesempatan, walaupun Mo Sining masih kecil, tapi sudah menunjukkan ketampanannya.

Dalam laporan berita, selain perkiraan identitas pangeran kecil keluarga Mo, beberapa orang yang suka menggosip juga menganalisis apakah anak itu adalah anak biologisnya.

Qiu Xinlan sangat penasaran.

Dia tidak bisa mengendalikan diri untuk tidak membacanya.

Artikel analisis itu sangat jelas dan logis, pertama dari waktunya, diikuti dengan semasa kehamilan Su Mengning selalu memakai sepatu hak tinggi, riasan yang tebal, tidak mirip seperti yang biasa dilakukan oleh wanita hamil pada umumnya.

Kemudian berbicara tentang manfaat yang dibawa oleh anak itu, dapat digambarkan belum pernah terjadi sebelumnya, jika ingin melakukan perbandingkan, saat pangeran kecil Mo Xichen lahir, ayah Mo Xichen langsung menempatkan 30% dari saham atas nama anak itu.

Dengan kata lain, pangeran kecil Mo Xichen memiliki status kedudukan setidaknya bernilai 100 miliar.

Seseorang bertanya, Presiden Direktur Mo juga hanya memiliki 30 persen saham, mengapa pangeran kecil ini begitu dilahirkan sudah mendapat saham yang setara dengan ayahnya.

Qiu Xinlan juga merasa sangat aneh, Mo Sining hanyalah seorang bayi, bahkan jika kakek keluarga Mo sangat menghargai cucunya, perbuatan seperti ini tampaknya terlalu terburu-buru.

Qiu Xinlan lanjut membaca artikel itu, membaca sampai akhir, dia terkejut hingga tangannya gemetar.

Ternyata…… Mo Xichen adalah anak haram.

Bukanlah anak Ketua PT Media dengan istrinya yang sekarang.

Ketua PT Media tidak puas dengan identitas anak haram Mo Xichen, tapi berbeda dengan Mo Sining.

Su Mengning adalah sepupu dari istri ketua, jika diperhitungkan, anak Mo Xichen dan Su Mengning dapat dianggap memiliki darah keluarga yang sesungguhnya.

Jadi ... kelahiran anak ini, memiliki arti bahwa Ketua PT Media akan menyerah akan diri Mo Xichen?

Jadi Mo Xichen ...

Dia sedikit bingung, dalam keadaan seperti itu dia melakukan panggilan telepon untuk Mo Xichen dengan terburu-buru.

Sejak keluar dari penjara, Mo Xichen telah menyimpan nomor ponsel pribadinya ke dalam ponselnya, tapi dia takut mengganggunya, jadi tidak pernah meneleponnya.

Ini adalah pertama kalinya, suasana hatinya agak gelisah.

Setelah telepon terhubung, Qiu Xinlan mengatakan "Xichen", tetapi yang menjawabnya adalah suara wanita.

"Qiu Xinlan?"

Su Mengning?

Qiu Xinlan terdiam.

"Xichen sedang membawa Mo Sining ke rumah kakeknya, apa kamu ada masalah?"

"Aku ..." Dia tidak ada masalah apapun, dia melakukan panggilan ini karena tadi dia sangat emosional.

Tapi dia tidak menyangka Su Mengning yang akan mengangkat teleponnya.

"Xichen bisa memberimu nomor teleponnya, tampaknya dia menaruh perhatian besar padamu, tapi aku minta kamu mengingat statusmu sendiri, mengerti?"

Nada perintah keluar dari mulut Su Mengning, membuat Qiu Xinlan yang mendengarnya merasa sangat tidak nyaman.

Dia mengatupkan bibir merahnya, mengepalkan telapak tangannya, "Aku tidak mengerti, aku tidak mengerti apa statusku!"

Su Mengning tertawa ringan, penuh dengan penghinaan dan ejekan, "Bahkan kamu tidak tahu apa statusmu, menjadi pihak ketiga, kamu ingin menjadi pelacur lalu mendapatkan status yang sah?"

Suara yang mempertanyakannya itu, membuat jantungnya berdetak lebih cepat, dia terdiam, kemudian berkata: "Kupikir kamu membuat kesalahan di sini, aku bukan pihak ketiga, aku sudah menikah dengan Xichen dan mendapat akte nikah, akulah istrinya, dikarenakan demi kebaikannya, aku tidak mempermasalahkan denganmu, jika ingin mempermasalahkan, Nona Su, kamulah pihak ketiga yang sesungguhnya."

Dia tidak mempermasalahkan status di depan publik dengan Su Mengning, juga tidak mempermasalahkan Mo Xichen menjadi ayah bagi anak orang lain.

Dia tahu bahwa dalam dunia bisnis tidak pernah selamanya bersih, dia butuh ketenaran, dan juga ada orang yang bekerja sama dengannya untuk mendapatkan ketenaran ini.

Demi Mo Xichen, dia boleh tidak mempermasalahkan tentang hal-hal itu.

Tiba-tiba, tawa Su Mengning terdengar di telinganya.

"Mempermasalahkan denganku? Kamu dan aku? Ini adalah lelucon terbaik yang pernah kudengar selama ini, jika kalian sudah mendapatkan akte nikah, jadi bukankah Mo Xichen telah melakukan bigami? Memberikan padamu akte palsu untuk bermain denganmu, ternyata kamu malah mempercayainya, apakah kamu mengetahui apa yang disebut sebagai tidak tahu malu. "

"Apa?"

"Akte pernikahanku dengan Mo Xichen, mungkin harus kutunjukkan padamu, agar kamu mengetahui dengan jelas statusmu yang tidak jelas itu."

Telepon ditutup, tidak berapa lama muncul pesan dari layar ponsel.

Qiu Xinlan tidak ragu membuka untuk melihatnya.

Ini adalah sebuah foto.

Akte pernikahan berwarna merah, persis sama dengan miliknya yang dia simpan dengan hati -hati.

Jika ingin dikatakan ada yang berbeda, hanyalah nama yang tertulis di kolom pasangan bukan namanya.

Jadi ... akte nikah ini hanyalah sarana bagi Mo Xichen untuk membujuk dan membohonginya?

Tidak berapa lama, Su Mengning menelepon kembali, lalu berbicara: "PT Media sekarang sedang mengakuisisi sejumlah besar perusahaan media kecil, siap untuk memasuki pasar internasional, beberapa waktu ini sangat kritis, jangan meneleponnya, jangan membuat masalah untuknya, lebih baik kamu menghilang, jika tidak jika para reporter menggali berita dan menemukan bahwa Mo Xichen memelihara wanita simpanan, maka aku berani menjamin bahwa hidupmu akan seratus kali lebih menderita dibandingkan saat berada di penjara."