See You Next Time - BAB 50 Cinta yang telah padam
"Apa!"
"Saat kamu bersedia mengambil surat pernikahan, saat itu juga aku akan menyelamatkannya!" kata Dicky Wong dengan keras hati.
Chelsea mengepalkan tangannya dengan erat, ia menarik napas dalam, "Kita menikah sekarang juga."
......
Dengan cepat surat pernikahan itu di ambil, Dicky menyimpan surat itu di dalam jas dokter yang dikenakannya, "Chelsea, aku pasti akan menyelamatkannya, agar ia melihat kebahagiaan kita yang tiada akhir!"
setelah selesai bicara, terdengar suara pintu ruang operasi tertutup.
.....
Setelah satu bulan kemudian.
Glenn telah tiada.
Kaisar muda yang tidak terkalahkan di dunia bisnis telah tumbang, membuat orang-orang sedih merasa kehilangan.
Nyonya besar Zhao menangis di atas makam Glenn, tidak terasa suaminya juga sudah bertambah tua belasan tahun.
Langit yang mendung meniupkan angin dan menurunkan hujan, orang yang datang melayat telah pulang tapi Chelsea masih berdiri di depan batu nisan Glenn.
Dia tidak menangis, hanya memandangi nama Glenn yang ada pada batu nisan itu, tatapannya kosong.
Ini adalah mimpi buruk kan.
Ya.
Tapi kapan bisa terbangun dari mimpi buruk ini, mimpi yang menakutkan seperti ini, ia sudah tidak tahan lagi.
Asisten Liu berjalan ke sebelahnya, ia berkata "Nona Chelsea, kamu jangan seperti ini. Sebenarnya kalau tidak ada kejadian ini, Tuan Glenn juga tidak dapat hidup lama lagi, dua bulan yang lalu, ia di diagnosa terkena kanker lambung stadium lanjut, memang dari awal sudah tidak ada banyak waktu yang tersisa untuknya."
"Apa kamu bilang!" Chelsea tidak percaya akan apa yang dikatakannya, " Dia.. dia mengapa bisa terkena penyakit seperti itu!"
Asisten Liu mulai berbicara, " Beberapa tahun terkahir ini Tuan Glenn bekerja sangat keras, dia berusaha memperluas dominasinya, bahkan organisasi bawah tanah yang terbesar pun di kerahkannya, ada dua alasan mengapa dia bekerja sangat keras , yang pertama adalah Tuan Glenn ingin mencari kamu dan yang kedua adalah setelah menemui kamu, ia ingin membuat kamu tidak diperlakukan semena-mena lagi."
Asisten Liu memberikan dokumen yang ada di tangannya kepada Chelsea, "Ini adalah dokumen yang ditinggalkan Tuan Glenn untuk kamu. Hanya kamu tanda tangani, semua properti yang dimilikinya, termasuk seluruh perusahaan Astra Internasional menjadi milikmu. Dengan semua ini, Tuan Glenn telah melakukan keinginannya agar tidak ada seorang pun yang dapat menyakiti istri dan anaknya."
Chelsea terus menggelengkan kepalanya, hatinya seperti ditimpa oleh sebuah batu besar, ia gemetar dan tidak bisa bersuara, setelah berusaha akhirnya ia bisa berbicara "Sekarang saya telah menjadi istri dari orang lain."
"Sejak dahulu Tuan Glenn tidak pernah berpikir untuk mengijinkan kamu menjadi janda demi dia, Tuan Glenn ingin kamu bahagia. Silahkan kamu tanda tangani dokumen ini, biarlah Tuan Glenn pergi dengan tenang."
Chelsea merasa seperti dilempar ke dalam kuali berisi minyak, rasa sakit dan pedih dari panasnya yang membakar membuat ia ingin menangis.
......
Sesampainya di rumah.
Chelsea tidak melihat Dicky Wong, ia menghela napas, ia tahu tidak baik seperti ini, tapi hari ini ia benar-benar tidak tahan.
Saat itu bibi yang bekerja di rumahnya datang menghampiri, menyerahkan sepucuk surat, "Nyonya, Tuan Dicky memintaku untuk menyerahkan surat ini kepada Nyonya."
Chelsea mengambilnya dengan kebingungan, di dalamnya ada dua buah buku perceraian. Ia juga masih menemukan selembar catatan di dalamnya.
Chelsea aku minta maaf, aku tidak seharusnya memaksamu seperti ini. Tapi aku tidak tahan, aku egois sehingga menginginkan dirimu untuk menyediakan tempat bagi seorang Dicky Wong. Sekarang, aku kembalikan kebebasanmu, aku harap suatu hari nanti, saat kita bertemu lagi, kita masih bisa menjadi teman.
Air mata membasahi pipi Chelsea, bodoh, bodoh, mengapa dia menyalahkan Dicky, selama ia hidup, orang yang paling harus ia berikan permohonan maaf adalah Dicky.
......
Dua tahun kemudian.
Di ruangan Direktur Perusahaan Astra Internasional.
Chelsea duduk di atas kursi putar, ia memakai pakaian mahal yang di rancang oleh mertuanya, rambut nya digulung, memperlihatkan leher panjangnya yang elok seperti angsa.
Chelsea lebih dewasa dari sebelumnya, kualitas dirinya semakin tinggi, seperti bunga mawar putih yang telah mekar, kepintarannya membuat orang tidak dapat berpaling darinya.
Manajer bagian proyek memberikan sebuah laporan dengan hormat "Direktur Chelsea, ini adalah rencana bakti sosial perusahaan selama setengah tahun kedepan, mungkin ada tambahan dari direktur?"
"Seluruh kegiatan bakti sosial ini bukan hanya untuk membangun lingkungan sekolah yang baik bagi anak-anak di daerah gunung, tapi tenaga pengajar juga harus memadai, mengenai guru yang akan mengajar di desa juga harus kamu jelaskan disini."
"Baik, Ibu tenang saja."
Saat sedang berbicara, manajer bagian sumber daya manusia masuk ke ruangan dengan tergesa-gesa, "Direktur Chelsea, Direktur Chelsea, ada masalah besar!"
"Masalah besar apa?"
"Mengenai bodyguard yang anda inginkan.. dia...."
"Ohh.." Chelsea menganggukkan kepala lalu berbicara dengan tenang, "Ini memang masalah yang sangat besar."
Manajer bagian proyek menertawakannya "Hei, mengapa kamu tidak ada nyali, nyalimu lebih kecil dari seekor kelinci?"
Manajer bagian sumber daya manusia itu tidak menghiraukan, "Direktur Chelsea, ini benar adalah masalah besar.. aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya, lebih baik anda yang melihatnya sendiri, orangnya sudah ada di luar."
Chelsea menaikkan alisnya, manajer sumber daya manusia sudah lanjut umur, sebelumnya ia tidak ceroboh dan mudah panik, tapi melihat bodyguard yang akan mendampinginya terlebih dahulu juga adalah hal yang seharusnya dilakukan.
Ia mengambil seberkas dokumen, "Suruh dia masuk."
Lalu suara langkah kaki yang dalam pun berbunyi, seketika suasana di dalam ruangan itu menjadi mendebarkan.
Chelsea merasa ada yang tidak biasa, ia mengangkat kepalanya, saat ia melihat orang yang datang itu, pulpen yang dipegangnya jatuh ke atas meja, ia terkejut dan tidak bisa berkata-kata "kamu... kamu...."
Chelsea merasa dirinya seperti sedang bermimpi lagi, kalau bukan mimpi, mengapa ia masih melihat pria itu lagi.
Dia lebih kurus dari sebelumnya, tubuhnya semakin tinggi, ketampanannya yang disinari matahari menjadi sempurna , ia tidak terlihat seperti orang biasa.
Manajer bagian proyek pun ikut tercengang.
Manajer sumber daya manusia masih mengoceh, ia melihat laki-laki yang belum jelas penampakkannya itu, dan masih mengajaknya bercanda.
Chelsea terus memandanginya, memandangi dia selangkah demi selangkah mendekat, lalu memeluk Chelsea dengan erat.
Mendengar suara napas yang sangat familiar, ia tersadar, lalu ia berkata "Glenn.... Glenn..."
(Tamat)
Novel Terkait
My Lady Boss
GeorgeThe Revival of the King
ShintaAwesome Guy
RobinPredestined
CarlyYou're My Savior
Shella NaviPerjalanan Selingkuh
LindaSee You Next Time×
- Bab 1 Acara pernikahan yang hancur
- Bab 2 Jangan pernah berpikiran untuk menghalangi jalanku
- Bab 3 Siapa suruh ibu kandung dari anak ini adalah kamu
- Bab 4 Tidak boleh lemah lembut kepada pembunuh ini
- Bab 5 Glenn Zhao, Kamu menang
- Bab 6 Dia akan menikahi Erika Shen
- Bab 7 Sebuah tamparan kepadanya
- Bab 8 Tidak akan pernah mencintaimu
- Bab 9 Sebentar Lagi Lelaki Ini Akan Menjadi Miliknya
- Bab 10 Aku Mau Chelsea Shen Mati!
- Bab 11 Sumpah yang Paling Menyakitkan Hati
- Bab 12 Pencemaran Nama Baik
- Bab 13 Inilah Siasat si Glenn Zhao
- Bab 14 Nyonya Zhao Sudah Menjadi Orang Lain
- Bab 15 Lebih Baik Bunuh Aku Juga
- Bab 16 Jatuh ke Sungai
- Bab 17 Tidak Akan Muncul Lagi
- Bab 18 Kamu Bukan Dia!
- Bab 19 Orang yang Terus Berada di Sampingnya adalah Chelsea
- Bab 20 Harus Menemukannya!
- Bab 21 Selamat tinggal Chelsea Shen
- Bab 22 Tolak Lamarannya
- Bab 23 Seorang pria muncul di belakangnya
- Bab 24 Aku dari awal sudah gila!
- Bab 25 Dia tidak ingin kembali ke tempat menakutkan itu
- Bab 26 Tidak bisa lari dari kendalinya
- Bab 27 Kalaupun dia sudah mati, dia tetap adalah miliknya
- Bab 28 Kelembutan yang datang terlambat
- Bab 29 Dia begitu peduli kepada pria bermarga Wong itu!
- Bab 30 Tidak bisa melarikan diri dari genggaman pria ini
- Bab 31 Mengingatkannya Akan Masa Lalu Yang Paling Menyakitkan
- Bab 32 Mana yang telah kamu curi?
- Bab 33 Iri sampai hampir menjadi gila
- Bab 34 Biarkan dia tidak bisa melahirkan!
- Bab 35 Satu-satunya yang kuharapkan
- Bab 36 Cinta dan Benci, hampir membuatnya gila!
- Bab 37 Jangan terus bersalah lagi
- Bab 38 Pisau yang tajam melukai pergelangan tangan
- Bab 39 Kita sudah memiliki keluarga masing-masing
- Bab 40 Dia ingin membawa Michael pergi
- Bab 41 Jamuan makan bersama
- Bab 42 Dan bila selingkuh, kamu yang pertama
- Bab 43 Semua orang masuk ke Neraka!
- Bab 44 Chelsea Shen adalah istri sah ku
- Bab 45 Putri kedua keluarga Shen jatuh cinta pada pengawal?
- Bab 46 Dipublikasikan
- BAB 47 KEHILANGAN REPUTASI
- Bab 48 Ingin membuatmu menderita seumur hidup
- BAB 49 Akhirnya Dia Jatuh
- BAB 50 Cinta yang telah padam