See You Next Time - BAB 49 Akhirnya Dia Jatuh
Di saat waktu yang yang menengangkan itu, sebuah bayangan tubuh bergegas mendorong Michael, "cuss.." pisau yang tajam itu telah menusuk punggung Glenn.
Darah segar mengalir dengan deras dari punggungnya.
Chelsea tidak menyangka Glenn dapat berkorban dan tidak memerdulikan dirinya sendiri untuk seseorang yang belum pernah bertemu dengannya, melihat darah di tubuh Glenn, Chelsea terkejut dan terdiam.
Glenn berusaha menahan rasa sakitnya, kejadian itu menyesakkan hati Chelsea.
Tidak lama, bodyguard datang untuk menenangkan Chelsea, yang lainnya menelepon ambulans.
Chelsea melihat laki-laki yang tubuhnya penuh darah itu, ia merasa dirinya sedang bermimpi aneh, setiap detiknya seperti tiada akhir.
Darahnya mengalir semakin banyak.
Chelsea semakin panik, ambulans? mengapa ambulans masih belum datang.
Dia tidak tahan untuk segera menutup luka pada tubuh Glenn, tapi tidak ada gunanya.
Kenapa tidak berguna! kenapa?
"Jangan takut." kata Glenn dengan mukanya yang pucat dan manja, ujung jarinya yang dingin dan telah terkena darah itu perlahan mengelus pipi Chelsea, "Wanita bodoh, apa yang kamu takuti, semuanya akan baik-baik saja."
Kakak Glenn... Ini adalah kakak Glenn milik Chelsea, akhirnya Chelsea telah mendapatkannya kembali.
Air matanya tak terbendung, Chelsea dengan suaranya yang menjadi gemetar berkata "Kak Glenn, bertahanlah, aku... bukankah kamu mau aku memaafkanmu, aku telah memaafkanmu.. aku mohon.."
Aku mohon kamu harus bertahan.
Glenn tersenyum "Baik." ia ingin berkata lebih banyak lagi, tapi pisau itu telah menusuk Glenn hingga bagian jantungnya, darahnya mengalir seperti air, dan juga membawa pergi kehidupannya, akhirnya dengan sekuat tenaga ia hanya bisa mengucapkan nama perempuan itu "Chelsea..."
Akhirnya, ia tidak dapat bertahan lagi.
Pada akhirnya, laki-laki yang terkenal akan kekuatannya di mall itu terjatuh, Chelsea merasa hatinya juga ikut hancur berkeping-keping saat melihat Glenn.
Chelsea sangat membencinya.
Benci mengapa Glenn tidak mempercayainya.
Benci karena Glenn telah menghancurkan kehidupan yang sulit didapatkan olehnya.
Sekarang Glenn telah terjatuh, Chelsea tidak memiliki rasa senang sedikitpun, tapi ia merasa jantungnya dicabut oleh seseorang, kesakitan yang kosong dan hampa.
Akhirnya mobil ambulans datang lalu membawa Glenn ke ruamh sakit.
Ruang operasi terus sibuk, banyak dokter yang tidak henti masuk dan keluar ruangan.
Pisau itu melukai jantung Glenn, permasalahannya adalah, dokter yang sanggup melakukan operasi seperti ini dengan akurat sangatlah sedikit, yang lebih parah adalah mereka berada di tempat yang jauh, satu-satunya dokter yang dapat melakukan operasi ini di Jakarta adalah Dicky Wong.
Tapi apapun yang ditawarkan oleh keluarga Glenn, Dicky tidak akan tergerak untuk membantunya.
Chelsea tidak tahan lagi, ia pergi sendiri menemui Dicky.
Dicky melihat Chelsea sangat emosional, "Aku kira kamu tidak akan pulang!"
Mata Chelsea memerah, ia berkata "Maaf."
"Chelsea aku tidak mau maaf darimu. aku dari dulu juga tidak pernah mengharapkan permohonan maafmu!" kata Dicky dengan emosional, "Chelsea, katakan padaku, apa yang ada padaku yang tidak dapat menandingi Glenn!"
"Kamu lebih baik darinya." tapi Chelsea tidak mencintainya, terkadang Chelsea membenci dirinya sendiri, kalau saja dia bisa lebih mencintai Dicky, karena di dunia ini selain ibunya, hanya Dicky orang yang bersikap paling baik kepadanya, tapi cinta itu tidak beralasan, sama sekali tidak mengizinkannya untuk memilih.
"Aku tidak akan menyelamatkannya ,Chelsea. tidak ada orang yang akan memyelamatkan saingannya."
"Dicky, aku mohon, aku mohon padamu."
Kedua mata Dicky memerah, dia telah mencintai Chelsea belasan tahun, tapi sekarang ia malah memohon-mohon kepadanya demi laki-laki lain.
"Aku dapat menyelamatkannya. tapi sebelumnya kamu harus menikah denganku!"
Novel Terkait
My Cold Wedding
MevitaMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniAku bukan menantu sampah
Stiw boyUnplanned Marriage
MargeryCinta Seorang CEO Arogan
MedellineGet Back To You
LexyAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanSee You Next Time×
- Bab 1 Acara pernikahan yang hancur
- Bab 2 Jangan pernah berpikiran untuk menghalangi jalanku
- Bab 3 Siapa suruh ibu kandung dari anak ini adalah kamu
- Bab 4 Tidak boleh lemah lembut kepada pembunuh ini
- Bab 5 Glenn Zhao, Kamu menang
- Bab 6 Dia akan menikahi Erika Shen
- Bab 7 Sebuah tamparan kepadanya
- Bab 8 Tidak akan pernah mencintaimu
- Bab 9 Sebentar Lagi Lelaki Ini Akan Menjadi Miliknya
- Bab 10 Aku Mau Chelsea Shen Mati!
- Bab 11 Sumpah yang Paling Menyakitkan Hati
- Bab 12 Pencemaran Nama Baik
- Bab 13 Inilah Siasat si Glenn Zhao
- Bab 14 Nyonya Zhao Sudah Menjadi Orang Lain
- Bab 15 Lebih Baik Bunuh Aku Juga
- Bab 16 Jatuh ke Sungai
- Bab 17 Tidak Akan Muncul Lagi
- Bab 18 Kamu Bukan Dia!
- Bab 19 Orang yang Terus Berada di Sampingnya adalah Chelsea
- Bab 20 Harus Menemukannya!
- Bab 21 Selamat tinggal Chelsea Shen
- Bab 22 Tolak Lamarannya
- Bab 23 Seorang pria muncul di belakangnya
- Bab 24 Aku dari awal sudah gila!
- Bab 25 Dia tidak ingin kembali ke tempat menakutkan itu
- Bab 26 Tidak bisa lari dari kendalinya
- Bab 27 Kalaupun dia sudah mati, dia tetap adalah miliknya
- Bab 28 Kelembutan yang datang terlambat
- Bab 29 Dia begitu peduli kepada pria bermarga Wong itu!
- Bab 30 Tidak bisa melarikan diri dari genggaman pria ini
- Bab 31 Mengingatkannya Akan Masa Lalu Yang Paling Menyakitkan
- Bab 32 Mana yang telah kamu curi?
- Bab 33 Iri sampai hampir menjadi gila
- Bab 34 Biarkan dia tidak bisa melahirkan!
- Bab 35 Satu-satunya yang kuharapkan
- Bab 36 Cinta dan Benci, hampir membuatnya gila!
- Bab 37 Jangan terus bersalah lagi
- Bab 38 Pisau yang tajam melukai pergelangan tangan
- Bab 39 Kita sudah memiliki keluarga masing-masing
- Bab 40 Dia ingin membawa Michael pergi
- Bab 41 Jamuan makan bersama
- Bab 42 Dan bila selingkuh, kamu yang pertama
- Bab 43 Semua orang masuk ke Neraka!
- Bab 44 Chelsea Shen adalah istri sah ku
- Bab 45 Putri kedua keluarga Shen jatuh cinta pada pengawal?
- Bab 46 Dipublikasikan
- BAB 47 KEHILANGAN REPUTASI
- Bab 48 Ingin membuatmu menderita seumur hidup
- BAB 49 Akhirnya Dia Jatuh
- BAB 50 Cinta yang telah padam