Rahasia Istriku - Epilog
Epilog
Pada sore yang suram, Yudi memegang buket bunga, datang ke pemakaman untuk melihat Rani. Dia meletakkan bunga di depan batu nisan Rani, berkata dengan pelan: "Istriku, aku datang untuk menemuimu."
Kemudian, dia mengeluarkan sebuah surat dari sakunya, hanya melihat tulisan di amplop yang tertulis: Ditulis untuk suamiku tercinta.
Ini adalah surat yang diminta Rani dikirim melalui orang lain sebelum dia meninggal. Yudi tahu bahwa di dalam surat itu pasti terdapat banyak rahasia, rahasia yang pernah dia coba ketahui dengan sekuat tenaga. Tapi setelah kematian Rani, dia tidak memiliki keberanian untuk membukanya.
Dan hari ini adalah hari di mana Satria dijatuhi hukuman mati. Dia berpikir, sudah saatnya untuk membaca surat itu.
Dia dengan pelan merobek amplop surat itu, mengambil selembar surat dari dalamnya, dengan perlahan membacanya.
Suamiku, aku tidak tahu apakah aku masih bisa memanggilmu itu?
Kupikir sewaktu kamu menerima surat ini, aku mungkin telah mati, atau mungkin saja kita sudah bercerai, jadi semua masalah yang tadinya tidak berani kuberitahu padamu, juga tidak perlu terus kusembunyikan lagi.
Selama ini, aku tidak pernah mengatakan yang sebenarnya padamu, tetapi menggunakan kebohongan satu demi satu untuk menutupinya. Bahkan sampai saat ini, aku tidak tahu apakah berbuat begini benar atau salah, tapi aku hanya ingin mengatakan, aku bukan wanita yang baik, tapi setelah mengenalmu, aku benar-benar tidak melakukan hal yang mengkhianatimu.
Aku akan menceritakan semuanya dari awal.
Aku memiliki teman sewaktu SMA, bernama Satria. Dia mengejarku selama beberapa tahun, ketika aku masih mahasiswa baru, aku tersentuh oleh kegigihannya, kemudian menyetujui untuk bersamanya. Tentu saja, kontak terdekat kami hanyalah berpelukan dan berpegangan tangan.
Kemudian, Kevin berkata padaku, ada kesempatan sebagai aktris wanita pemeran utama, bertanya apakah aku ingin mencobanya, aku bertanya padanya jenis film yang seperti apa, dia memberitahuku bahwa itu adalah sebuah film erotis, di dalamnya akan ada adegan ranjang yang berani. Awalnya aku menolak, tetapi aku tidak bisa menahan godaan untuk menjadi terkenal, jadi aku menyetujuinya
Tapi yang ingin aku tekankan adalah, aku tidak benar-benar melakukan hubungan seks dalam film itu, itu dipalsukan dengan bantuan teknologi, di tubuhku juga ditempeli selotip. Tentu saja setelah kamu mendengarkanku, tidak akan bisa memaafkanku, lagipula aku juga hampir telanjang dan berdekatan dengan beberapa pria dalam jarak dekat, aku memang bukan wanita yang baik.
Mari kembali ke Satria. Setelah dia tahu aku pernah memerankan adegan ranjang, dia terpukul dengan keras, jadi putus denganku, dan juga meninggalkan sekolah. Kemudian, dia tertipu ke dalam Golden Triangle dan menjadi pengedar narkoba. Tidak disangka makin lama bisnisnyasemakin besar, akhirnya menjadi pengedar besar.
Ketika aku akan lulus dari universitas, dia kembali ke kota H, mencoba mengendalikanku dengan narkoba. Serius, aku hampir saja tidak terselamtkan saat itu, berkat keberuntunganku, aku berhasil lolos dari jeratannya, datang ke kota I, bertemu denganmu.
Tiga tahun ke depan adalah waktu yang paling bahagia dalam hidupku, tetapi waktu yang menyenangkan tidak bertahan lama, bulan Mei tahun ini, Satria akhirnya menemukanku.
Setelah melihatnya setelah tiga tahun, aku menyadari bahwa dia lebih psycopat dibanding sebelumnya. Dia membentuk sebuah organisasi video porno bernama Taman Eden, dan juga mencari seorang wanita yang bertubuh mirip denganku untuk memainkan peranku. Menurutnya, selama dia melihat wanita itu dipermainkan oleh pria, dia dapat memikirkan bagaimana tampangku ketika aku melakukan syuting adegan ranjang itu, lalu dia akan menjadi bergairah.
Selain itu, Satria juga memaksaku untuk bermain permainan menangkap perselingkuhan, yang sengaja dibuat untuk membuat image seakan aku melakukan perselingkuhan, terus-menerus menyebabkan keraguan darimu. Jika kamu pada akhirnya percaya bahwa aku berselingkuh, maka dianggap aku kalah, dan harga dari kekalahan adalah menjadi budak seksnya.
Tentu saja aku menolak untuk memainkan permainan menangkap perselingkuhan itu, tetapi jika aku menolak, dia akan mengirimkan video adegan ranjang yang kulakukan padamu. Aku sangat takut, jadi aku hanya bisa menyetujuinya, tetapi aku sudah siap untuk bunuh diri kapan saja.
Sedangkan Kevin, dia hanyalah bidak catur di tangan Satria. Beberapa tahun yang lalu, Satria mengendalikannya dengan narkoba, jadi apa yang Satria minta dia lakukan, dia akan melakukannya. Dan Mina, dia bahkan tidak dianggap sebagai bidak, tetapi Kevin mengaturnya di sampingku, untuk membuat keraguan, sebagai alat untuk mendorongmu meragukanku.
Ketika aku menulis surat ini, Satria mengajukan permintaan yang sangat keterlaluan. Dia memintaku untuk membantunya melakukan perdagangan narkoba, jika tidak maka dia akan menyakitimu. Aku tidak punya pilihan lain, hanya bisa menyetujuinya.
Suamiku, betapa bagusnya jika kehidupan dapat terulang kembali sekali lagi bukan? Jika hidup dapat terulang kembali, aku tidak akan pernah melakukan syuting film erotis, juga tidak akan berpacaran dengan Satria.
Tentu saja, jika hidup dapat terulang kembali, aku masih berharap dapat bertemu denganmu di tahun-tahun terindahku.
Setelah membaca surat itu sampai selesai, air mata Yudi yang mengalir juga mengering. Dengan hati-hati dia melipat kertas surat itu, memasukkannya kembali ke dalam amplop, menyulut surat itu dengan korek api. Kemudian, dalam nyala api, surat itu berubah menjadi abu, hilang diterpa angin, sama juga beberapa tahun terakhir.
Yudi berdiri, menepuk-nepuk celananya, berkata istirku aku pergi dulu, lain kali aku datang menemuimu, kemudian berjalan keluar dari pemakaman. Pada saat ini, angin meniup awan gelap di langit, matahari bersinar, menyinari batu nisan Rani.
Di tengah batu nisan, terdapat foto Rani. Dia yang ada di foto, tersenyum dengan sangat cantik.
Ketika Yudi baru saja keluar dari pemakaman, di sampingnya berhenti sebuah Jeep Wrangler. Jendela itu diturunkan, menampakkan wajah Winny yang cerah dan cantik. Mata Yudi menunjukkan senyuman, lalu dia membuka pintu mobil kemudian duduk di dalamnya.
"Bagaimana kamu tahu aku ada di sini?" Yudi bertanya.
"Intuisi wanita." Winny dengan bangga mengangkat alisnya, kemudian mempercepat lajunya ke depan.
"Kubilang mengapa kamu sangat tidak bisa melupakan Jeep." Yudi mengulurkan tangan menepuk-nepuk sandaran tangan kursi.
"Karena Jeep itu bersahaja, sangat bisa diandalkan, ke mana pun aku pergi, dia akan membawaku maju, tidak terhalang oleh angin dan hujan."
"Sebenarnya aku juga seorang pria yang seperti itu, bersahaja, sangat bisa diandalkan, tidak peduli kemana pun kamu pergi, aku bisa membawamu maju, tidak terhalang oleh angin dan hujan."
Winny mendengus,sekuat tenaga mencoba menahan tawa yang hendak keluar. "Apa yang sebenarnya ingin kamu katakan?"
"Aku sebenarnya ingin mengatakan..." Dia berhenti sejenak, seolah-olah dia akan membuat keputusan yang sangat besar. "Aku sebenarnya ingin mengatakan, ayo kita menikah."