Rahasia Istriku - Bab 11

Bab 11

Jika bukan karena logikanya masih menguasainya, Yudi mungkin akan mengejar taksi itu, kemudian menabrak mobilnya hingga hancur dan menyebabkan korban jiwa. Kedua matanya merah, nafasnya terengah-engah, seperti singa yang mengamuk, tetapi terikat oleh tali tak terlihat.

Sudah begini, dia hanya bisa pergi ke kota H sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan, kemudian menelepon istrinya, mencoba untuk mencaritahu nama hotel tempat mereka tinggal, kemudian pergi mencari informasi. Jika beruntung, mungkin saja di tengah jalan masih bisa mengejar Maserati itu.

Sambil mengemudikan mobilnya, sambil mengingat kata-kata yang baru saja diucapkan oleh supir taksi tadi, apa itu benar-benar upaya untuk membuatnya marah, atau apakah hal itu memang benar? Apakah istrinya mengetahui bahwa pengikutnya adalah dia, dan masih ikut memasuki mobil selingkuhannya, dan juga berbicara serta tertawa dengan selingkuhannya?

Namun, selain Rani, ada juga Mina. Apakah ada kemungkinan bahwa supir itu keliru antara Mina dan istrinya? Memikirkan hal ini, dia kembali mengingat pertanyaan supir itu padanya, apakah wanita berambut panjang itu istrinya atau bukan.

Mina berambut pendek, Rani berambut panjang sampai pinggang, sangat jelas, wanita yang dikatakan supir itu adalah Rani.

Dia ingin berbalik arah dan mencari supir itu, menanyakan situasi jelasnya, tetapi waktu sudah terlewat beberapa saat, takutnya sudah tidak terkejar. Apalagi sebelumnya keadaan juga tidak mengenakkan, walaupun bisa terkejar, sulit untuk mendengarkan perkataan jujur.

Dia membanting setir dengan kencang, kemudian mobil melaju keluar dari lintasan secara melengkung, menyebabkan kendaraan di belakangnyamembunyikan klakson padanya. Setelah melampiaskan, emosinya sedikit tenang, tepat pada saat ini, ada pintu tol di depan.

Supir berkata Rani dan Mina turun dari taksi di stasiun tol, kemudian menaiki Maserati, jika memang seperti itu, maka orang yang melihat mereka tidak hanya supir itu seorang saja, mungkin staf penjaga pintu tol juga ada ingatan akan hal itu.

Segera setelah mobil memasuki pintu tol, dia tidak sabar untuk menurunkan kaca jendela dan bertanya kepada staf penjaga: "Halo, aku ingin bertanya apakah kamu pernah melihat mobil Maserati lewat?"

"Ya, pergi ke arah jalur ETC, untuk apa kamu menanyakan hal ini?" Kata staf itu.

"Itu adalah temanku, kami keluar untuk bermain bersama, tapi di tengah jalan kami terpisah, jadi ingin menanyakan mereka pergi ke jalur yang mana. Oh iya, di dalamnya ada seorang laki-laki dan dua perempuan, benar bukan?" sambil berbicara, dia juga menunjukkan foto Rani, Mina dan Kevin dari ponsel.

Staf itu menunduk untuk melirik sekilas. "Memang ada dua wanita, tetapi wajah pria itu tidak terlihat, tidak ada kesan."

"Apakah kamu mengingat nomor platnya?"

"Ada begitu banyak mobil yang lewat setiap hari, bagaimana mungkin aku bisa ingat? Hanya mengingat itu adalah Maserati hitam, lagipulamobil seperti itu jarang terlihat."

Keluar dari pintu tol, Yudi masih menebak apakah pria itu adalah Kevin atau bukan, setidaknya ada satu hal yang bisa dipastikan, Maserati milik Kevin berwarna hitam, kali ini juga muncul Maserati berwarna hitam. Menurut logika, mobil mewah seperti Maserati, dalam waktu singkat bisa menemukan tipe dan warna yang sama kemungkinannya sangat kecil.

Bagaimanapun, Rani memang menaiki mobil pria lain. Selain itu, sahabat Rani, Minajuga ikut berpartisipasi di dalamnya, tentu saja dia juga salah satu pihak yang mengetahuinya. Dengan demikian dapat diasumsikan, malam kejadian Mina ingin bunuh diri mungkin juga merupakan rekayasa, yang dirancang khusus untuk menipu dirinya.

Makin dipikir hati Yudi makin dingin, dia mengemudi di jalan aspal yang panas bagai dipanggang, tetapi malah dirinya merasa bagai berada di ladang es. Seketika, telinganya mulai memikirkan teriakan supir itu ketika pergi tadi: "Dasar pengecut, istrimu tidak tahu betapa bahagianya ketika dia melihat lelaki liar itu, sekarang pasti sedang berteriak karena digauli!"

Ketika mengemudi keluar dari jalan tol, Yudi sudah roboh, pakaiannya basah oleh keringat. Akhirnya, dengan tidak bertenaga dia memarkir mobil di bawah naungan pohon di pinggir jalan, beristirahat menelungkup di roda kemudi.

Tiba-tiba, ponselnya berdering, itu adalah notifikasi pesan. Dia tadinya tidak ingin melihatnya, tetapi setelah memikirkannya, mungkin saja itu adalah berita dari kucing liar seksi, dia memaksakan dirinya, mengeluarkan ponselnya.

Tidak disangka yang mengirim pesan adalah Winny. Dia berkata: "Halo, aku melihat bahwa pesan verifikasi yang kamu tulis ketika menambahkanku adalah teman semasa kuliah, kamu itu siapa?"

"Maaf, sebenarnya aku adalah suami teman kuliahmu, ada beberapa hal yang ingin kutanyakan padamu." Yudi mengirim pesan.

"Oh, ternyata begitu, siapa istrimu?"

"Rani."

Setelah pesan itu dikirim, untuk sekian lama tidak ada balasan dari Winny. Yudi mulai panik, memikirkan apakah ingin mengirim pesan lagi. Pada saat ini, akhirnya dia membalas pesan.

"Aku sudah tidak memiliki hubungan dengannya, jadi aku takut tidak bisa memberitahumu apa-apa."

"Aku hanya ingin tahu apa yang terjadi selama masa kuliahnya."

"Kalau begitu kamu bisa bertanya padanya."

"Aku sudah bertanya, tetapi 80% nya adalah kebohongan." Setelah selesai mengatakan info ini, dia menambahkan: "Yang ingin aku tahu adalah hal antara dia dan Kevin."

Diam untuk waktu yang lama, Winny mengirim pesan. "Di mana kamu sekarang? Jika bisa, lebih baik kita bertemu dan bicara."

"Aku baru saja tiba di kota H."

"Kebetulan, aku juga bekerja di kota H."

Mereka membuat janji untuk bertemu di cafe, kemudian Yudi mengemudi ke sana. Dia tiba 10 menit lebih awal dari waktu yang sudah disepakati, jadi dia memilih tempat duduk, kemudian memesan secangkir kopi.

Sudah hampir waktunya, Jeep Wrangler muncul di pintu masuk cafe. Mobil berhenti, gadis muda bertubuh jangkung, mengenakan t-shirt lengan pendek bercorak dan celana jeans pendek, rambutnya dikepang ekor kuda, kulitnya berwarna kecokelatan dan sehat berseri bersinar di bawah sinar matahari.

Yudi langsung mengenali itu adalah Winny, orang aslinya secantik foto yang dipasang di Wechat, sepertinya dia tidak suka mengedit foto.

Winny masuk ke cafe, Yudi melambaikan tangan padanya. "Nona Winny, di sini."

Winny berjalan menuju kursi di seberang Yudi, mengambil inisiatif mengulurkan tangan dan berjabat tangan dengannya. "Halo, kamu adalah Tuan Yudi?"

"Ya, aku tidak tahu kopi apa yang kamu suka, jadi aku tidak memesankan untukmu." Dia menyerahkan daftar menu ke arah Winny. "Oh iya, apa pekerjaan Nona Winny?"

"Secangkir latte, terima kasih." Winny berkata kepada pelayan di sampingnya, lalu menoleh untuk menjawab Yudi: "Aku adalah seorang reporter."

Yudi melihat wajahnya yang tidak kalah cantik dari Rani, kemudian melihat Wrangler yang ada di luar cafe. "Nona Winny hebat sekali, masih begitu muda tapi sudah membawa Wrangler."

"Aku tahu apa yang kamu pikirkan, tetapi mobil itu aku beli dengan pinjaman, dan juga itu adalah mobil bekas."

Pikiran Yudi terbaca, wajahnya menunjukkan ekspresi canggung. "Maaf, kamu cukup cantik, jadi aku berpikiran yang tidak-tidak."

"Tidak apa, kamu cukup jujur, setidaknya tidak sama seperti orang lain, berpikir bahwa aku dipelihara oleh orang lain, tapi tidak mengakuinya." Setelah jeda sebentar, dia menambahkan: "Apakah Rani dan Kevin kembali berhubungan baik?"

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu