Rahasia Istriku - Bab 35

Bab 35

Ketika dia meninggalkan kantor polisi, sudah jam 8 pagi, Yudi menghubingi Winny, ingin memberitahunya mengenai kematian pengedar narkoba itu. Hasilnya telepon berdering terus selama beberapa kali, tapi Winny tidak menjawab.

Yudi mulai merasa khawatir, dia tahu bahwa Winny memiliki penyakit OCD, telepon harus dijawab dalam tiga deringan, sehingga ponselnya tidak pernah terlepas darinya. Ketika Winny tidak menjawab telepon terakhir kali, dia diculik. Semakin dipikir dia semakin panik, khawatir bahwa dia terkena musibah, jadi dia tidak menyerah dan mencoba menelepon kembali beberapa kali, tetapi masih tidak ada yang menjawab.

Dia memegang ponsel yang terus-menerus membuat panggilan sibuk, keringat ketakutan keluar dari tangannya. Dia berbalik melihat ke arah kantor polisi, ingin melapor pada polisi, tapi khawatir akan membawa bahaya yang lebih besar bagi Winny.

Akhirnya, dia memutuskan untuk pergi ke kediaman Winny terlebih dahulu, siapa tahu dia hanya tertidur, jadi tidakmendengar bunyi ponsel. Sebenarnya dia juga tahu bahwa ini hanya penipuan diri, tetapi untuk saat ini, dia tidak bisa memikirkan cara yang lebih baik.

Setengah jam kemudian, dia sampai di depan pintu kediaman Winny, tetapi menemukan bahwa pintu keamanannyatidak tertutup. . Untuk waktu yang lama, dia hanya merasa bahwa hawa dingin telah merayap ke seluruh tubuh, sangat dingin hingga dia gemetar terus menerus. Dia dengan terburu-buru menerobos masuk ke ruangan, sambil meneriakkan nama Winny, sambil memeriksa setiap kamar, bahkan bagian bawah kolong ranjang dan lemari pun tidak terlewat.

Tapi walau dia mencari ke setiap sudut, tidak menemukan jejak Winny.

Dia terjatuh di lantai di samping sofa, wajahnya menunjukkan kepucatan yang putus asa. Tiba-tiba, tangannya menyentuh sesuatu yang keras, menoleh, malah menemukan itu adalah sebuah kotak persegi kecil.

Dia tidak pernah melihat benda ini di rumah Winny, jelas ditinggalkan oleh tamu yang tidak diundang sebelumnya, mungkinkah dia meninggalkan petunjuk tentang Winny di dalamnya?

Memikirkan hal ini, dia segera mengulurkan tangan membuka kotak itu. Namun dia malah melihat kepala Mina, matanya terbuka menatap padanya.

Pada saat itu, dia merasa pandangannya gelap, hampir saja pingsan. Pada saat yang sama, ponselnya berdering, tetapi sekarang sekujur tubuhnya lemas, sama sekali tidak memiliki tenaga untuk menjawab panggilan telepon.

Telepon berdering lagi dan lagi, seperti lonceng dewa kematian, akhirnya, dengan buru-buru dia mengeluarkan ponsel dari sakunya, meletakkannya ke telinganya.

"Tuan Yudi, apa sudah melihat hadiah yang aku kirimkan kepadamu?" Suara pria asing terdengar di telepon.

"Kamu yang membunuh Mina?" Yudi berteriak dengan suara serak.

"Apa kamu tidak menyukai hadiah ini?"

"Satria, kamu adalah seorang gila." Yudi memegang lengan sofa, terhuyung berdiri.

"Tidak, tidak, tidak, tolong panggil aku Mr. Game, aku lebih menyukai nama ini."

"Apa yang sebenarnya kamu inginkan?"

"Apa kamu berminat memainkan sebuah game?" Pria yang menyebut dirinya Mr. Game berhenti sejnak, melihat Yudi tidak menjawab, merasa sedikit tidak menarik, jadi dia mengeluarkan kartu yang paling dipedulikan oleh Yudi: "Orangtua-mu dan Winny berada di tanganku, dan taruhan dari game ini adalah nyawa mereka. "

Setelah perkataan ini dikeluarkan, wajah Yudi berubah dari putih pucat menjadi biru pucat, kemudian berubah dari biru pucat menjadi merah. "Hei Satria, jika kamu berani menyentuh mereka sehelai rambutpun, aku akan membuatmu mati dengan tidak mudah."

"Aku sudah mengatakannya kepadamu, sekarang aku adalah Mr. Game." Pria itu berkata dengan sangat tidak senang.

"Katakan saja, apa yang kamu ingin aku lakukan, selama kamu tidak menyakiti mereka." Yudi mengambil nafas dalam, mencoba membuat suaranya setenang mungkin.

"Aku menyekap orangtuamu dan Winny di dua tempat berbeda di kota H, terdapat bom yang terikat di tubuh mereka, waktu terhitung mundur satu jam. Kamu harus tiba dalam waktu yang ditentukan, dan juga memotong kabel bom yang berwarna merah, dengan begitu dapat mencegah ledakan bom. Oh iya, ada dua hal yang perlu kuingatkan padamu, waktu yang kuberikan padamu, hanya cukup untuk memotong bom di satu tempat. Dan juga dalam game ini hanya boleh diikuti olehmu, jika ada orang kedua yang ikut terlibat, kedua bom itu akan meledak lebih cepat."

"Kamu pasti seorang bajingan." kata Yudi sambil menggertakkan gigi.

"Sebenarnya aku adalah seorang pencinta film, ini adalah permainan yang aku pelajari dari film, kuharap kamu bermain dengan gembira." Setelah berbicara, pria itu menutup telepon.

Kemudian, Yudi menerima dua MMS, merupakan dua alamat tempat mereka disandera, di dalamnya juga terdapat foto Winny dan orangtuanya yang terikat di kursi, di badan mereka terikat bom.

Untuk sementara waktu, dia terjebak dalam kontradiksi yang besar, tentu saja dia tidak bisa membiarkan orang tuanya dibunuh, namun, dia juga tidak tega melihat Winny mati. Saat dia berada dalam dilema, dia menerima pesan MMS lainnya di ponsel.

Di dalam MMS terdapat foto waktu yang terhitung mundur, menunjukkan waktu yang tersisa adalah 59 menit 58 detik.

Dia tahu, tidak banyak waktu yang tersisa untuk dirinya sendiri, tidak boleh ragu, jika tidaktiga orang yang akan mati. Pada akhirnya, dia memutuskan untuk menyelamatkan orang tuanya.

Yudi bergegas keluar dari kamar dengan air mata, bersumpah diam-diam dalam hatinya, selama dia bisa menyelamatkan orangtuanya, dia harus membalaskan dendam Winny secara pribadi, walaupun tubuhnya hancur berantakan pun dia tidak peduli.

50 menit kemudian, Yudi datang ke gedung yang rusak berlantai 30, kemudian dia masuk ke dalam, berlari menaiki tangga. Mengikuti instruksi di MMS, orangtuanya ditahan di lantai paling atas bangunan yang rusak, jadi dia harus menaiki tangga sebanyak 30 lantaidalam 10 menit terakhir.

Akhirnya, 1 menit terakhir yang tersisa untuknya, dia sampai di lantai paling atas.

Namun yang muncul di depannya bukanlah orangtuanya, tetapi Winny.

Saat ini, Yudi jatuh dalam kesedihan yang tidak bisa dikatakan, dia tahu bahwa orangtuanya sudah pasti akan meninggal.

Dia terjatuh berlutut di tanah, meneriakkan orangtuanya, lalu tidak berkata apa-apa lagi. Tapi kemudian, dia kembali berdiri, bergegas ke arah Winny. Meskipun akhir dari orangtuanya sudah pasti meninggal, tapi dia tidak boleh melihat Winny mati di depannya.

Sekarang masih ada 30 detik yang tersisa. Yudi mengambil gunting yang tergantung di tubuh Winny,ingin memotong kabel merah, namun pada saat ini, Winny malah menginterupsi gerakan Yudi.

"Jangan memotong kabel merah, potong kabel biru."

Yudi kembali berpikir, kemudian dia mengerti maksud Winny, Satria menyebut dirinya sendiri adalah Mr. Game, menikmati bermain dengan mempermainkan orang lain, jadi perkataannya tidak bisa dipercaya, setidaknya mengenai tempat sandera, dia juga telah dipermainkan.

Jadi, dia menggertakkan giginya menggunting kabel biru.

Kemudian, hitungan mundur berhenti di 8 detik terakhir.

Pada saat ini, di belakang Yudi terdengar tepukan tangan, dia dengan cepat berbalik melihat ke belakang, kemudian melihat Satria sambil bertepuk tangan, sambil berjalan ke arah mereka. Dan di belakang Satria, juga terdapat Rani dengan ekspresi wajah yang rumit, dan juga beberapa penjahat bersenjata.

"Nona Winny benar-benar sangat pintar, ternyata bisa menebak kabel birulah yang bisa menghentikan ledakan." Satria berhenti sejauh 5 hingga 6 meter dari tempat mereka, berkata sambil tersenyum.

Winny mendengus, dengan jijik memalingkan kepalanya.

"Satria, kamu bajingan, untuk apa sebenarnya kamu melakukan ini?" Yudi berdiri di depan Winny, berteriak dengan keras ke arah Satria, kemudian dia juga melotot pada Rani: "Ternyata kamu berada di pihak bajingan ini."

Rani membuka mulutnya, ingin menjelaskan sesuatu, tetapi pada akhirnyatidak mengucapkan sepatah kata pun, hanya melihat Yudi dengan pandangan sedih. Satria melihat tampilannya yang menyakitkan ini, terlihat sangat bahagia, berkata dengan lembut padanya: "Sayang, kamu dan suamimu telah kalah."

"Dan orang yang kalah harus mati!" Tiba-tiba, Satria berteriak dengan histeris, lalu mengeluarkan pistol, menarik pelatuk ke arah Yudi.

Hanya terdengar suara tembakan, Rani terjatuh di tanah di depan Yudi, di bawah tubuhnya terdapat genangan darah yang menyakitkan mata. Ternyata, dia menggunakan tubuhnya untuk memblokir peluru yang diarahkan pada Yudi.

Pada saat yang sama, Rudi bergegas dengan membawa brigade polisi, dengan cepat membekuk Satria dan para bawahannya, langsung membalikkan situasi.

Yudi tadinya berpikir bahwa dia akan segera mati, dia tidak menyangka situasinya berbalik, Rani memblokir peluru untuknya, dan Rudi membekuk Satria. Pada saat ini, perasaannya campur aduk, tidak tahu harus berkata apa, hanya bisa berlutut di depan tubuh Rani, dengan suara pelan memanggil namanya.

Setelah beberapa saat, Rani membuka matanya, menampilkan senyum yang indah. "Suamiku, aku bukan wanita yang baik, tapi ... tapi aku benar-benar tidak berselingkuh."

Ketika dia selesai berbicara, dia menutup matanya, napasnya juga berhenti.

Yudi memeluk Rani, menangis dengan kencang. Rudi berjalan ke arahnya dengan wajah sedih, menepuk-nepuk pundaknya.

"Turut berdukacita. Setidaknya orangtuamu selamat dan sehat, sebelumnya kami mendapat laporan dari Rani, berhasil menyelamatkan kedua orangtuamu." kata Rudi.

Ketika mendengar ini, Yudi menangis dengan lebih keras, tidak tahu apakah itu air mata kebahagiaan atau air mata kesedihan.

Enam bulan kemudian, Satria dinyatakan bersalah atas pembunuhan, perdagangan narkoba, penculikan, penggunaan senjata ilegal, dan prostitusi, dia dijatuhi hukuman mati, dan segera dieksekusi.

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu