Rahasia Istriku - Bab 21

Bab 21

Winny sedang meminum minuman, ketika dia mendengar ini, dia tersedak kemudian terbatuk-batuk. "Apakah baik kamu berkata begitu lugasnya?"

"Aku mengatakan seperti ini juga untuk persiapan batinku sendiri, jaga-jaga ketika tiba waktunya tidak mampu menahan tekanan." Yudi tersenyum dengan pahit, kemudian teringat akan masa lalu.

Tiga tahun lalu, Yudi masih merupakan penerjemah freelance, mengkhususkan diri menerjemahkan beberapa karya sastra, ditambah dia merupakan pendatang baru, pendapatannya rendah. Meskipun Rani berkata bahwa dia juga baru saja bekerja tidak lama, tapi karena dia cantik dan suaranya indah, jadi sangat dicintai oleh para pemimpin dan pendengar.

Sebenarnya banyak orang yang tidak percaya, saat itu Rani yang mengambil inisiatif untuk menyatakan cinta pada Yudi, bahkan menikah pun Rani yang mengambil inisiatif. Dia juga pernah berpikir, Rani memiliki kondisi yang begitu baiknya, mengapa dia memilihnya? Karena itu, dia bertanya pada Rani, dan jawabannya hanya satu kata: cinta.

"Nona Winny, kamu juga adalah seorang wanita yang memiliki kondisi yang sangat baik dalam semua aspek. Katakan dengan jujur, wanita yang cantik seperti kalian, dapatkah jatuh cinta dengan sukarela pada pria sepertiku?" Dia mengarahkan jarinya ke wajahnya. "Atau bisa dikatakan dikarenakan cinta maka memilih bersama dengan pria sepertiku."

Winny tersenyum. "Tuan Yudi, kamu juga tidak perlu mengatakan dirimu sendiri hingga sebegitu buruknya. Tapi aku berkata dengan jujur, kamu terlihat sangat biasa,dalam keadaan normal, perempuan tidak akan melirikmu. Karena tidak dilirik, maka tidak mungkin ada cinta yang berkembang. Sedangkan masalah mengenai Kevin, aku tidak merasa bahwa Rani adalah orang yang bisa menyerahkan segalanya demi cinta."

"Mungkin saja." Yudi tidak menyangkal. "Oh iya, apa yang akan kamu lakukan selanjutnya? Aku ingin pergi menanyakan Mina."

"Tujuanku, tentu saja sama denganmu, jangan lupa akhir-akhir ini aku juga sedang menyelidiki petunjuk mengenai Taman Eden." Winny mengayunkan tinjunya di udara. "Aku juga sangat berharap dikarenakan ini mendapatkan Pulitzer Prize."

Setelah mereka berdua berdiskusi, mereka memutuskan untuk tidak mengontak Mina, karena dia bisa dijadikan Rani sebagai pelindung ketika berbohong, dan juga memiliki hubungan yang tidak jelas dengan Taman Eden, secara alami memiliki kualitas mental yang sangat baik. Ketika masih tidak memiliki kelemahannya, tidak mungkin mendapatkan informasi yang berguna dari mulutnya.

Berbicara tentang kelemahan, Yudi pertama kali teringat masalah Mina ingin bunuh diri beberapa hari yang lalu. Meskipun dia hanya pernah sekali melihat wanita ini, tetapi putus tidak lama, dia sudah mendapat pacar baru dan berhubungan badan dengannya, bahkan tidak mengunci pintu kamar, dapat dilihat bahwa perilakunya cukup liar. Jika dikatakan bahwa dia ingin melakukan bunuh diri karena putus cinta, kemungkinannya agak kecil.

Jadi, apa yang dilakukan Mina malam itu, menjadi titik permasalahan.

Mereka kembali ke kota I, setelah menanyakan banyak kali, akhirnya mereka menemukan alamat Mina. Ini adalah komplek dengan area hijau yang sangat baik, seperti hutan di dalam kota.

Pertama kali mereka datang ke kantor manajemen gedung. Winny meminta Yudi menunggu di depan pintu, biarkan dia yang bernegosiasi dengan staf. Yudi tidak tahu apa yang akan dia lakukan, tetapi dia masih menurutinya.

Hanya ada satu pemuda di kantor manajemen gedung yang bertugas, dia tampaknya berusia awal dua puluhan, wajahnya penuh dengan jerawat. Ketika dia melihat Winny masuk ke dalam melalui pintu, pandangan matanya langsung diluruskan, iphone7plus yang baru saja dibeli juga terlepas jatuh dari tangannya, terbanting dengan suara keras di meja.

"Cantik ... Nona cantik, apa, apa ada yang bisa dibantu?" Pemuda itu berdiri tidak tahu apa yang harus dilakukan.

"Halo, aku adalah reporter surat kabar xxxx, Winny, ini adalah bukti pengenal reporterku." Winny mengeluarkan kartu pengenal dari saku, menunjukkannya sekilas di depan pemuda itu, kemudian mengulurkan tangan di depannya.

Pemuda itu dengan bergegas mengulurkan tangannya, ingin berjabat dengan Winny, tapi ketika baru mengulurkan setengah tangannya, ditarik kembali, menggosoknya keras di pakainnya beberapa kali, baru menjabat tangan kecil Winny yang lembut bagai tanpa tulang, dan juga mengayunkannya dua kali.

"Nona cantik Winny, oh, reporter Winny, apa ada yang bisa dibantu? Aku dengan sangat bersedia melayanimu."

"Ya, begini." Winny menarik tangannya dengan tenang. "Akhir-akhir ini aku sedang menyelidiki petunjuk mengenai sebuah berita, ada info yang mengatakan bahwa seorang perempuan yang tinggal di komplek gedung nomor 06 ini adalah pihak terkait. Dia mengambil keuntungan dari penipuan atas nama kencan buta beberapa kali, jumlahnya mencapai ratusan juta. Untuk memastikan keberadaannya, aku ingin melihat video CCTVunit gedung nomor 06, aku berjanji hanya melihat-lihat, tidak akan menyalinnya, tidak mengambil foto. Apakah kamu bisa membantuku?"

"Ini ... tidak mudah dilakukan, tidak sesuai dengan peraturannya." Pemuda itu mengulurkan tangan menggaruk kulit kepalanya, wajahnya sedikit khawatir.

"Aku berjanji hanya melihat sebentar, pasti tidak akan menyalin dan tidak mengambil gambar, ini juga demi menjaga keadilan sosial dalam masyarakat. Kamu pikirkan, orang-orang yang menjadi korban, kebanyakan dari mereka juga merupakan orang yang jujur seperti dirimu, uang yang susah payah mereka dapatkan malah ditipu oleh penipu pernikahan. Seorang penipu perasaan seperti ini, sudah seharusnya ditangkap sesegera mungkin, membiarkannya mendapat hukuman yang berat melalui hukum, apa kamu juga berpikir demikian?"

"Benar, benar, jadi nona cantik kamu biarkan polisi datang dan melihat, aku benar-benar sangat sulit melakukan ini." Pemuda itu terus menggaruk kulit kepala, dahinya yang berkerut juga berkeringat.

Winny tidak berkecil hati, masih bersikeras untuk melobi, akhirnya pemuda itu menyetujui permintaannya. Jadi, Winny diam-diam memberikan tanda kemenangan kepada Yudi yang berada di luar pintu, dan juga menyapanya untuk datang menonton video CCTV bersama.

Yudi berjuang menahan ekspresi tak berdayanya, berjalan masuk ke kantor Departemen Manajemen Gedung, Winny mengatakan bahwa Yudi adalah rekannya, pemuda itu percaya.

Keduanya duduk di hadapan komputer, Yudi berbisik kepada Winny: "Sungguh tidak disangka, kecantikan bisa sebegitu hebatnya?"

Winny tidak berbicara, tetapi hanya menyeringai padanya.

Selanjutnya, keduanya mulai melihat video CCTV. Tanggal ketika Mina ingin bunuh diri adalah malam tujuh hari sebelumnya, mereka melihat video pada pukul lima sore hari itu.

Pukul 5:30, muncul sosok Rani dan Kevindi pintu gedung unit. Rani mengatakan beberapa kata di walkie-talkie yang ada di sebelah pintu, kemudian pintu terbuka, mereka berjalan masuk.

Video terus bergerak cepat, pada pukul 5:47, pintu kembali terbuka. Rani, Kevin, dan Mina berbicara sambil tertawa berjalan keluar dari gedung unit, akhirnya menghilang dari jangkauan CCTV.

Winny menoleh untuk melihat Yudi, melihat wajahnya tanpa ekspresi, tetapi kedua tangannya terkepal, sendi jarinya menjadi pucat. Dia bertanya dengan prihatin apakah masih ingin lanjut menonton, Yudi tidak menjawab, tetapi mengangguk dengan tegas.

Jadi video terus diputar dengan cepat, sampai pukul 02.30 tengah malam, hanya melihat Mina yang mabuk muncul sendirian di bawah kamera CCTV. Dia mengambil kunci dari dalam tasnya, mencoba beberapa kali baru bisa memasukkannya ke dalam, memutar kunci pintu, kemudian terhuyung-huyung masuk ke dalam gedung unit.

Melalui video CCTV ini, jawaban sudah sangat jelas, Rani berbohong.

Yang pergi ke rumah Mina malam itu bukanlah beberapa wanita, tetapi Rani dan Kevin,mereka pergi setelah berada selama sepuluh menit, kemudian keberadaannya tidak diketahui.

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu