My Secret Love - Bab 13 Biarkan Kamu Mati

Joey berkata sambil mengeluarkan beberapa lembar foto, bahwa Agnes akan membantunya memilih gaun pernikahan, dan juga merencanakan pesta pernikahannya.

Agnes pun berusaha menahan kesedihannya dan berpura-pura setuju dengan pernyataan Joey.

Pada akhirnya semua masalah tersebut pun telah diselesaikan, dan Agnes pun merasa bebas dari tekanan, lalu pergi.

Dengan perasaan sedih yang mendalam, Agnes berjalan pulang ke rumah Mike, dan terus-menerus memikirkan foto-foto di villa tadi.

Kedekatan mereka berdua, kemesraan antara Mike dengan Joey, selalu terpikirakan olehnya.

Pada saat seperti ini, entah mengapa tiba-tiba muncullah sepasang tangan yang besar.

Agnes pun kaget, berusaha untuk melarikan diri, akan tetapi sudah di tutup dan diikat dengan handuk putih.

Di handuk tersebut tersembunyi bau yang aneh yaitu bau obat, obat itu membuat dia pusing, Agnes hanya melihat pandangan hitam, dan mengira akan segera mati.

Rasa sakit yang terus - menerus dari perut bagian bawah akhirnya membangunkan Agnes,

mukanya yang pucat dan penuh dengan keringat, badannya juga merasakan suatu keanehan dan kebingungan.

Dia terus berusaha untuk berdiri, akan tetapi dia baru sadar bahwa badannya sangat lemas.

"Pengg", pintu dibuka oleh seseorang, Joey membawa masuk dua pria berbadan besar dan gagah.

“Pelacur, kamu sudah bangun?" dengan muka muram Joey melihat Agnes, ekspresi asli yang penuh akan keganasan pun berubah.

"Joey, kamu kenapa menculikku kesini?" Agnes merasa seperti dipaku yang membuatnya tidak bisa bergerak sama sekali.

"Pastinya bermain game denganmu lah." Dengan muka tersenyum Joey mengeluarkan suntikkan dari tasnya, ujung dari suntikkan tersebut bersinar dan bercahaya-cahaya.

"Ini....apa ini....Joey, kau jangan sembarangan..." Muka Agnes berubah pucat, dan mulutnya juga bergemetar.

"Kamu tahan dia disana, aku mau dengan tanganku sendiri menyuntikkan obat ini ke dalam aliran darahnya!" Joey pun sambil tersenyum melihat ke arah dua pria yang gagah itu.

Dua orang ini mendapat perintah dari Joey, dan langsung berjalan ke arah Agnes dan menahannya.

Joey berjalan sambil memegang suntikkan tersebut, menahan lengannya, mengarahkan ke arah pembuluh darahnya, dan dengan suntikkan yang berisi obat ganas tersebut langsung disuntik ke dalam aliran darah tubuh Agnes...

Tak lama, akibat suntikkan obat tersebut dia menjadi gila, kegilaan tersebut membuatnya melukai dirinya sendiri, dan dengan perlahan dia pun mati.

Dengan perlahan, Agnes mengerutkan kening dan merasa kesakitan.

Di dalam pikiran Agnes, dia merasa seperti dipukul oleh beban berat, suara "weng wengg" terus terdengar di telinganya.

Perasaan seperti dikocok di dalam perutnya, matanya semakin membesar, dan aliran darah dalam tubuhnya mengair dengan sangat deras.

Kondisi badan Agnes yang lemah dan tak bertenaga pun langsung menerobos kedua pria gagah itu dan merangkak ke atas kasur memuntahkannya semua.

Tak lama setelah dia muntah, kondisi perutnya sangat tidak enak, dan merasa sepert segala sesuatu yang ada di dalam perutnya sudah dimuntahkan.

Akhirnya semuanya pun sudah dimuntahkan dan tak bersisa.

Dan merasakan otot-otot disekujur tubuhnya seperti digigit oleh ribuan gigitan semut.

Satu tangan Agnes terus menarik rambutnya sendiri, dan satunya lagi terus menerus memukul dirinya sendiri, seperti ingin melewatkan rasa sakit ini dan menyadarkan diri sendiri.

Akan tetapi pikirannya seperti sudah dihipnotis dan dikotori.

Perasaan aneh itu masih tertinggal, seperti kembang api yang terus meledak.

"Agnes, aku sengaja mencari obat yang mengerikan ini untukmu, betul, aku lupa memberitahumu bahwa aku harusnya sudah hamil, tetapi anak tersebut akan mati dengan sendirinya, dan silahkan nikmati perasaan ini sebelum kamu mati...."

Joey terus berbicara, sambil membuang alat suntikkan tersebut ke dalam tong sampah dan membawa kedua pria gagah tersebut lalu pergi.