The Gravity between Us - Bab 48 Akhir dari cerita
"Ahhh--"
Jeritan Tania Xia bergema ke seluruh Vila besar.
George Ye yang masih berada pada mimpi terbangun akan terkejut, dengan cepat bergegas ke kamar.
"bang.."menghantam pintu.
"Ada apa?"
Suara cemas dari George Ye dalam sekejap menenangkan Tania Xia yang takut.
“Louis, dia, Louis…..."
Shock yang mendadak membuat Tania Xia yang memang tidak begitu sadar menjadi lebih tidak bisa berkata dengan jelas.
George Ye segara memeluknya ke dalam pelukan, agar dia bisa merasa sedikit lebih tenang.
Kemudian, datanglah ke sisi tempat tidur Louis dan memeriksanya.
Wajah Louis merah sekali, George Ye melekatkan tangannya pada dahinya,
"Begitu panas!"......"
Saat Tania Xia mulai sadar kembali, mereka bertiga sudah berada di rumah sakit.
Louis sedang berbaring di tempat tidur rumah sakit dan diinfus, dan George Ye terus membantunya memeriksa suhu.
Tania Xia baru saja ingin bangun untuk melihat Louis, George Ye sudah merasakan gerakannya, bergegas memberitahukan dia sudah tidak ada apa-apa, biar dia beristirahat dengan tenang.
Hati Tania Xia yang ketakutan baru tenang kembali.
Menundukkan kepalanya dia menyadari tubuhnya sedang ditutupi oleh jas George Ye…...mulutnya tampak senyuman dan nangis bersamaan.
Kelembutan yang diinginkan diri sendiri waktu lalu malahan tidak pernah mencarinya.
Sekarang, setelah dia kembali dari kematian palsu dan menyerah sepenuhnya, itu baru saja datang. Bukankah itu, sedikit terlambat...
Tania Xia mengingat macam-macam kejadian yang terjadi waktu lalu dan muncul ditatapannya seperti bermain-main......
Tania Xia sekali lagi sadar kembali, hari telah cerah, dia bangun dan menggosok lengannya yang sakit, datang ke sisi tempat tidur Louis.
Suhu badan sudah agak menurun , namun pipinya masih memerah. Di dalam kamar juga tidak ada jejak George Ye.
"Ini hanya satu malam..."
Sudah tidak adakah jejak...... George Ye, aku benar- benar melebih-lebihkan dirinya. Dengan kepribadiannya, bagaimana bisa begitu perhatian sekali dengan mereka ibu dan anak?
Mulut penuh dengan kehinaan yang tidak dapat dipercayai, tapi hatinya masih membawa sedikit harapan…...
Tiba-tiba, suara percakapan datang dari arah pintu, masuk ke dalam telinganya.
Dengan diam-diam jalan kesana, dia melihat ada dokter dan yang berdiri disampingnya adalah George Ye……
Sedikit harapan yang ada di hati secara mendadak meluas, dan perasaan kegembiraan sedikit demi sedikit memekar di wajahnya.
Baru saja ingin membuka pintu, namun terdengar percakapan berikut yang dikatakan dokter, dia menghentikan langkahnya.
"Direktur Ye, kamu harus mempersiapkan mentalmu…..."
George Ye mengerutkan kening, seolah-olah membuat suatu keputusan besar, dari mulut muncul beberapa kata, "aku sudah tahu."
Dokter tampaknya sedikit tidak percaya, "Tuan Ye, Apakah kamu benar-benar ingin begitu?" Meskipun waktu sangat mendesak, tetapi menggunakan sumber daya manusia dan materi, belum tentu tidak mendapatkan orang yang lebih cocok untuk menyumbangkannya, tubuh Anda sangatlah berharga, benar...”
"Saya pasti." Tatapan George Ye sangatlah pasti, dia memandang pemandangan luar dari jendela, matanya bermunculan sinar cahaya yang bersinar maupun tidak.
Dokter tampaknya sedikit terkejut, tetapi juga menerima hasil ini yang kelihatan tidak biasa.
"Baik, aku sudah tahu, kalau begitu operasi akan dijadwalkan sesegera mungkin?"
"Sesegera mungkin." George Ye berkata dengan tenang, kelihatannya orang yang tadi memutuskan untuk mengganti sumsum tulang itu bukanlah dia.
Dokter segera pergi setelah mendengar perkataan George Ye dan dia sendiri turun tangan untuk mengatur hal-hal tentang operasi.
Di dalam kamar hanya tertinggal George Ye sendirian yang sedang berdiri di depan jendela, rasanya angkuh, kesepian dan dingin.
Setelah setengah jam berlalu, dia tampaknya sedang berbicara dengan diri sendiri, dengan lembut dia berkata, "Aku berutang terlalu banyak padamu dan anak, sekarang sudah saatnya aku membayar……”
Suara yang jauh dan mendalam, dingin dan penuh dengan kecintaan.
Tania Xia berdiri di depan pintu dan menutup mulutnya erat-erat, karena takut akan mengeluarkan sedikit pun suara, jika bukan mendengarnya dengan telinga sendiri, dia tidak akan percaya bahwa George Ye yang selalu angkuh itu dapat berbuat sampai langkah ini demi dia.
Saat suara George Ye datang dengan perlahan-lahan, air mata Tania Xia sudah mengalir karena tidak tahan.
Sekarang mengerti isi hatinya, kelihatannya, belum termasuk terlambat.
Tania Xia berpikir, sudut bibirnya menekuk menjadi busur yang tampak baik.
Hati tanpa terasa juga terisi penuh, ini mungkin yang disebut dengan kebahagiaan.
Suasana hati Tania Xia seperti ditabrak, kebahagiaan yang tidak pernah terjadi sebelumnya.
Tiga hari kemudian.
Ruang operasi rumah sakit.
Lampu di bagian atas ruang operasi selalu berkedip, hati Tania Xia juga ikut berdetak dengan kuat, operasi penggantian sumsum tulang George Ye dan Louis sudah memulai selama empat jam.
Mengapa, masih tidak ada sedikit gerakan?
Hati Tania Xia muncul sedikit ketakutan.
Mendadak dia bemunculan ide yang buruk...
Apakah operasi gagal?
Tidak akan, tidak akan! George Ye dan Louis memiliki raut muka yang beruntung, pasti tidak akan terjadi apa-apa!
Di dalam hati, Tania Xia terus menerus menghibur diri sendiri
Namun seiring berjalannya waktu, kekhawatiran Tania Xia juga semakin kuat.
Dia tidak bisa menipu dirinya sendiri, dia takut, kebahagiaan yang tidak mudah dipastikan, dia takut kehilangan.
Betapa sulitnya bagi dia dan George Ye berjalan sampai hari ini, betapa sulitnya Louis untuk hidup sejauh ini...
Begitu banyak penderitaan telah ditahan, sekarang, juga pasti bisa.
Dan pada saat Tania Xia menghayal, pintu ruang operasi "mencicit" dan terbuka!
Dari ruang operasi keluar seorang perawat yang terburu-buru.
Tania Xia bergegas menanyai keadaan, "perawat, perawat, bagaimana dengan mereka?"
"Semuanya normal, keluarga tidak usah khawatir, sebentar lagi akan ada hasilnya!"
Perawat berjalan melewati Tania Xia.
Hati Tania Xia juga tenang sedikit, tapi dia selalu merasa bahwa perawat itu sengaja menghiburnya.
Dalam hati masih ada sedikit rasa tidak tenang.
Ketakutan, menyebar di hati.
Tiba-tiba, lampu dari ruang operasi memadam!
Apakah operasi sudah berakhir?
Tania Xia bergegas lari ke depan dan berkata kepada dokter yang keluar dari sana, "dokter, bagaimana keadaan operasi?"
Dokter melihatnya dan tidak berkata apa-apa.
Hati Tania Xia penuh dengan harapan, dia menarik lengan baju dokter, dan berharap dokter dapat memberitahukan dia hasil bahwa operasi itu sukses.
Dia tergesa-gesa sesampai lidah-nya pun tersimpul, kata-kata yang diucapkan juga terpotong-terpotong
“Dok, dok, ter, mereka, bagaimana dengan mereka? Cepat katakan padaku!
Tania Xia panik sampai hampir menangis.
"Selamat, operasi berjalan dengan baik, cepatlah masuk kedalam, mereka sedang menunggumu"
Setelah mendengarkan ucapan dokter,Tania Xia segera bergegas masuk kedalam.
Sekali dia memasuki ruang operasi, dia melihat George Ye dan Louis sedang berbaring di tempat tidur rumah sakit yang berdekatan.
Wajah George Ye sedikit pucat, dahinya masih direndam dengan keringat yang tipis, bibirnya juga sedikit memutih, dan dia sedang memandanginya dan tersenyum.
Air mata Tania Xia hampir muncul, dan air matanya mengalir tak terkendalikan.
Dia bergegas lari ke kasur George Ye, dengan mata yang membawakan air mata melihatnya, "George Ye…..."
Suara Tania Xia membawa nada tangisan.
Telapak tangan George Ye mengangkat sedikit, dia mencoba membelai rambut Tania Xia, "gadis bodoh, kita bukannya baik-baik saja, menangis apa?"
Tania Xia mengangkat lengannya, menyeka air mata yang ada di wajahnya, menatap Louis yang sedang tidur di tempat tidur sebelahnya, bersenyum dengan cerah. "George, kita semuanya harus baik-baik saja di masa depan."
"Ya, baik-baik saja.
Matahari yang di luar jendela, seperti dengan biasanya.
Tamat.
Novel Terkait
Hanya Kamu Hidupku
RenataHusband Deeply Love
NaomiThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlMarriage Journey
Hyon SongMi Amor
TakashiThe Gravity between Us×
- Bab 1 Bunuh aku jika kau berani
- Bab 2 Kita Cerai Saja
- Bab 3 Fakta Tentang Semuanya
- Bab 4 Dialah Yang Berhati Busuk
- Bab 5 Hukuman Jika Menyinggungku
- Bab 6 Anakmu sudah tiada
- Bab 7 Dia selamanya tidak akan pernah melihatnya
- Bab 8 Apakah kamu memukulku?!
- Bab 9 Kebaikan Seorang Wanita
- Bab 10 Anak Kita
- Bab 11 Telah berakhir
- Bab 12 Wajah yang akrab
- Bab 13 Bagaimana bisa istri keluarga Ye menjadi wanita idaman pria lain!
- Bab 14 Memperbaiki semuanya
- Bab 15 Terlambat mengatakan aku mencintai mu
- Bab 16 Tania menghilang
- Bab 17 Langsung pada pokok pembicaraan
- Bab 18 Kehilangan kehidupan
- Bab 19 Kesulitan keluarga Xia
- Bab 20 Tidak bisa melawannya sampai akhir
- Bab 21 Siklus Karma
- Bab 22 Jawaban yang Kejam
- Bab 23 Selama Kamu Bisa Tahan
- Bab 24 Sudah Mati Pun Masih Menyiksa Aku
- Bab 25 Penyiksaan
- Bab 26 Ternyata adalah Tania Xia
- Bab 27 Kisah lama
- Bab 28 Bantahan yang tak terduga
- Bab 29 Keturunan
- Bab 30 Tidak ada yang bisa menggantikan posisimu
- Bab 31 Menjalani hidup sebagai orang yang paling dibenci
- Bab 32 Rindu
- Bab 33 Perempuan Itu
- Bab 34 Nama Keluargaku Juga Xia
- Bab 35 Kembar
- Bab 36 Konfrontasi
- Bab 37 – Tertekan
- Bab 38 Tania Xia yang gila
- Bab 39 Panggilan yang tak terduga
- Bab 40 Kematian ibumu bukan akibat kecelakaan
- Bagian 41 Tak perlu lagi menahan diri !
- Bab 42 Rasanya Kehilangan Orang yang Dicintai
- Bab 43 Perseteruan
- Bab 44 Rencana yang sudah lama direncanakan
- Bab 45 Anak adalah bencana untuk ibu
- Bab 46 Malaikat dengan Iblis
- Bab 47 Sungguh-sungguh mencintai seseorang
- Bab 48 Akhir dari cerita