The Gravity between Us - Bab 24 Sudah Mati Pun Masih Menyiksa Aku
Anita duduk dengan tenang di kursi ruang tamu, mengawasi bagian dalam rumah yang lebih mewah daripada rumahnya, kegembiraan di hatinya tidak bisa disembunyikan lagi.
Tidak lama setelah dia datang di pagi hari, George Ye pergi ke perusahaan, menguncinya di dalam rumah, membiarkannya duduk di sini menunggu, tidak membiarkan yang lain menyentuhnya.
Anita Xia dengan patuh menurutinya, dia datang hanya untuk tinggal di dalam kehidupan orang yang levelnya lebih tinggi, selama George Ye tidak menyuruhnya pergi, dia bisa melakukan apa saja!
Hanya sekarang, langit sudah gelap, pria itu belum kembali.
"Kalau tidak ... Aku akan membuatkan makan malam untuknya! Jika dia melihatku seperti ini, dia akan lebih mencintaiku."
Di hati nya Anita Xia diam-diam memikirkan soal ini.
Malam itu jauh lebih gelap, sampai tengah malam, George Ye baru kembali.
Anita Xia bergegas menyambutnya, "George, kamu kembali."
Terlihat menawan.
Seluruh badan George Ye tercium bau alkohol, matanya tampak sedikit terganggu menatap celemek biru yang melingkar di tubuh Anita Xia, tiba-tiba terbakar amarah.
"Bukannya aku sudah menyuruh mu untuk tidak menyentuh apa pun!"
Anita Xia terkejut, tetapi masih dengan lembut menjelaskan, "Aku hanya ingin memasak untukmu ..."
Merasa bersalah menutupi wajahnya dengan tangannya lalu menunjuk ke piring di atas meja.
Siapa yang sangka, George Ye tiba-tiba menamparnya!
Anita Xia langsung jatuh tersungkur ke tanah, George Ye menamparnya dengan sekuat tenaga, hinnga beberapa saat barulah Anita Xia bisa melihat benda di hadapannya.
"George..."
Tubuh Anita Xia bergetar, dengan rasa tidak percaya melihat George Ye, yang terbakar amarah.
George Ye melangkah maju, melepas celemek yang dikenakannya, "Barang Tania, kecuali jika aku menyetujuinya, apapun itu tidak boleh kamu pegang!"
Kata-kata dingin menggantung di hati Anita Xia, dia hanya bisa menganggukkan kepalanya dengan air mata bercucuran.
"Ya ..."
George Ye tiba-tiba mengulurkan tangan padanya, dan membantunya, Anita Xia sangat ketakutan, lalu dengan cepat bersembunyi.
Untuk waktu yang lama, melihat George Ye tidak lanjut memukulnya, Anita Xia dengan berani mengulurkan tangannya yang bergetaran.
"Mari, kemarilah."
George Ye menggandengnya dengan lembut, dan membawanya ke kamar tamu.
Sangat jelas, jika ruangan ini telah didesain dengan hati-hati, hiasan biru kristal di seluruh ruangan, tetapi Anita Xia tidak terlalu senang, karena warna yang paling disukai oleh Tania Xia adalah warna biru.
Ruangan ini, sangat jelas, diatur sesuai dengan kesukaan Tania Xia.
"Ayo, tidurlah, sudah sangat larut."
Sudut bibir George Ye sedikit terangkat.
Hati Anita Xia lega, untungnya, George Ye membiarkannya untuk tidur, dan dia tidur sendirian.
Setelah kejadian tadi, Anita Xia tiba-tiba merasa takut pada George Ye, dia tampak berbeda dari masa lalu ...
Jika dia harus menghadapi pria itu sekarang, dia masih benar-benar takut.
"Baik, kamu juga sebaiknya tidur lebih awal."
Anita Xia berjalan selangkah demi selangkah masuk, lalu menengok kembali, melihat George Ye masih berdiri diam di pintu tidak ada gerak-gerik akan pergi, ada senyum aneh di wajahnya.
Hati Anita Xia yang tenang kembali kaget lagi, apa mungkin, dia ingin melihatnya tidur baru pergi?
Baru saja duduk, Anita Xia merasa ada sesuatu di sebelah tangannya, dengan ragu-ragu Anita Xia membuka selimut.
Tetapi malah melihat guci makam Tania Xia!
Anita Xia berteriak sambil berlari ke samping George Ye, "George, ini?!"
Tetapi George Ye melepaskan pelukan wanita itu dan menyuruhnya awas, "Berteriak apa ?! Jangan mengejutkan Tania!"
"Ge... George, ini adalah kamar Tania, lebih baik aku tidur di kamar yang lain saja."
Anita Xia melihat dengan jelas, sekarang dia sangat terpesona dengan Tania Xia, dan ia berani bilang bahwa ia tidak salah.
Tania Xia ini, ternyata masih belum mati, masih menyuruh George menyiksanya!
"Bukannya hubungan persaudaraan kalian terjalin dengan baik? Aku khawatir dia kesepian."
George Ye memandang ke arah kotak itu dengan lembut, tidak ada ruang untuk relaksasi.
"Tapi ..."
Bagaimana aku bisa tinggal dengan orang mati? !
Anita Xia masih ingin mempertahankan apa yang ia inginkan, tetapi sebelum dia selesai berbicara, George Ye sudah mematikan lampu, dan mengunci pintu ...
Entah bagaimana Anita Xia memanggilnya, pintu tidak pernah terbuka...
Novel Terkait
Love From Arrogant CEO
Melisa StephanieCinta Yang Berpaling
NajokurataMy Greget Husband
Dio ZhengLove In Sunset
ElinaIstri ke-7
Sweety GirlThe Gravity between Us×
- Bab 1 Bunuh aku jika kau berani
- Bab 2 Kita Cerai Saja
- Bab 3 Fakta Tentang Semuanya
- Bab 4 Dialah Yang Berhati Busuk
- Bab 5 Hukuman Jika Menyinggungku
- Bab 6 Anakmu sudah tiada
- Bab 7 Dia selamanya tidak akan pernah melihatnya
- Bab 8 Apakah kamu memukulku?!
- Bab 9 Kebaikan Seorang Wanita
- Bab 10 Anak Kita
- Bab 11 Telah berakhir
- Bab 12 Wajah yang akrab
- Bab 13 Bagaimana bisa istri keluarga Ye menjadi wanita idaman pria lain!
- Bab 14 Memperbaiki semuanya
- Bab 15 Terlambat mengatakan aku mencintai mu
- Bab 16 Tania menghilang
- Bab 17 Langsung pada pokok pembicaraan
- Bab 18 Kehilangan kehidupan
- Bab 19 Kesulitan keluarga Xia
- Bab 20 Tidak bisa melawannya sampai akhir
- Bab 21 Siklus Karma
- Bab 22 Jawaban yang Kejam
- Bab 23 Selama Kamu Bisa Tahan
- Bab 24 Sudah Mati Pun Masih Menyiksa Aku
- Bab 25 Penyiksaan
- Bab 26 Ternyata adalah Tania Xia
- Bab 27 Kisah lama
- Bab 28 Bantahan yang tak terduga
- Bab 29 Keturunan
- Bab 30 Tidak ada yang bisa menggantikan posisimu
- Bab 31 Menjalani hidup sebagai orang yang paling dibenci
- Bab 32 Rindu
- Bab 33 Perempuan Itu
- Bab 34 Nama Keluargaku Juga Xia
- Bab 35 Kembar
- Bab 36 Konfrontasi
- Bab 37 – Tertekan
- Bab 38 Tania Xia yang gila
- Bab 39 Panggilan yang tak terduga
- Bab 40 Kematian ibumu bukan akibat kecelakaan
- Bagian 41 Tak perlu lagi menahan diri !
- Bab 42 Rasanya Kehilangan Orang yang Dicintai
- Bab 43 Perseteruan
- Bab 44 Rencana yang sudah lama direncanakan
- Bab 45 Anak adalah bencana untuk ibu
- Bab 46 Malaikat dengan Iblis
- Bab 47 Sungguh-sungguh mencintai seseorang
- Bab 48 Akhir dari cerita