The Gravity between Us - Bagian 41 Tak perlu lagi menahan diri !

"Makan ini."

George Ye terus mengambil sayuran ke piring Tania dan Louis.

Tania masih tetap diam, dan diam.

"Katakan siapa yang membunuh ibuku."

Tatap matanya tajam dan sangat asing, Seakan George Ye-lah pembunuh yang membunuh ibunya, George memandangnya ngeri.

Tania tidak pernah menggunakan tatapan seperti itu untuk melihatnya.

George langsung meletakkan sumpitnya, "Kamu harus makan dulu. Bukankah seharian kamu belum makan? Kita akan bahas ini setelah kita selesai makan."

Tania tetap diam, George terus menatapnya.

Sampai akhirnya, Tania pun mengalah, dan ia pun makan.

George yang masih terlibat sebelumnya, dan menggunakan cara yang keji ini untuk mengembalikan Tania ke sisinya, Tak tahu apakah itu cara yang benar atau salah.

Tapi sekarang, melihat ia duduk di depan ku, ia benar-benar adalah Tania. Wajah imut nya yang bisa membuatku memikirkannya siang dan malam, aku tidak peduli pada apapun lagi.

Biarkan dia menjadi orang jahat sekali ini, selama ia masih bisa kembali, di kemudian hari, ia pasti tak akan membiarkannya meneteskan air mata setitik pun!

Louis tidak mengatakan sepatah kata pun saat itu, ia hanya menoleh melihat George sesekali saat makan, pupil matanya pun berputar dan berbalik .....

" Kemana kamu akan bawa aku pergi?"

Ini adalah pertama kalinya Tania duduk di mobil yang sama dengan George dengan jarak yang sangat dekat. Ini adalah saat-saat yang selalu ia tunggu dulu yang akhirnya telah terwujud hari ini, tetapi harapan yang dulu bukanlah harapannya yang sekarang.

Karena tidak wajar jika pindah ke sudut pintu.

George melihatnya, dan hatinya lebih makin sedih.

"Membawamu pergi menemui sesseorang ....."

George masih memikirkan penyakit Tania, tak tahu bagaimana caranya memberi tahukan kepadanya.

"Apakah orang yang membunuh ibuku ?!"

Tania duduk sambil menegakkan tubuhnya dan nada bicara nya yang semakin naik.

George ragu-ragu, menoleh, dan mengamati Tania, membiarkan dia melihat langsung dengan matanya sendiri. "Saat ini, tidak peduli siapa yang kamu lihat, apa yang kamu dengar, jangan terlalu berlebihan, kesedihan tidak bisa dihindari, tapi aku akan tetap disini menemani mu melewatinya. "

Pandangan George penuh dengan kekhawatiran dan ketulusan, membiarkan Tania mendengar tentang penyakitnya untuk sementara waktu, ia lupa bahwa beberapa waktu sebelumnya ia masih ingin menjaga jaraknya dari pria ini.

George Ye melanjutkan dengan mengatakan: "aku ingin memberitahumu sesuatu, diluar keegoisanku, juga karena aku tidak memiliki sesuatu untuk disembunyikan. Orang yang membunuh ibumu, Kau tidak perlu benci, ataupun memikirkan balas dendam, aku telah membuat ia menerima sanksi hukum. Yang kamu perlu lakukan sekarang adalah melampiaskan semua perasaanmu keluar, Lampiaskan dengan caci maki yang paling kejam di dunia sekalipun kepadanya. Tidak perlu..... tidak perlu menahan diri lagi seperti dulu, tidak peduli apapun yang akan terjadi, aku akan selalu ada di sisimu menemanimu. "

Suara George yang tegas dan serak itu seperti masuk menusuk ke dalam hati Tania, membuat Tania yang awalnya emosi menjadi perlahan lebih tenang.

Apakah ini masih George yang ku kenal, yang tidak pernah memandang ku sebagai manusia...

Bisa melepaskan harga dirinya yang tinggi itu dan memberikan semangat kepadaku, semua ini seperti mimpi membuatnya tidak bisa mempercayainya.

Meskipun hati Tania mulai goyah, Tania masih dengan ekspresi kosong, duduk diam di samping, berpura-pura melihat pemandangan di luar jendela, dan tidak membiarkan George melihat perubahan di matanya.

Tangan George Ye masih bergelantungan di udara, hanya bisa ditarik balik .

Jalan yang panjang sudah dilalui dengan mobil, dan akhirnya, sampai dan berhentii di depan penjara wanita.

Tania duduk di ruang tunggu, lalu tahanan dibawa keluar oleh penjaga penjara, seketika perasaan di hatinya mulai kacau.

Akhirnya, pintu kaca seberang terbuka.

Wanita itu, meskipun dia telah dikurung selama berhari-hari di penjara, tidak terawat, tetapi masih terlihat menarik dengan gayanya, dia pun melihat kejutan dari matanya yang berkedip dan cepat berlalu.

Juga, jika itu bukan seorang wanita yang hebat, bagaimana bisa ayah termakan kata-kata nya, itu merupakan daya tariknya ...

Wanita itu, ibu dari Anita Xia , Vera Jiang.

Novel Terkait

Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu