The Sixth Sense - Bab 38 Diundang Wanita Cantik
Setelah mengantar pergi orang-orang itu, Arianna Mu membawa Mario Yuan ke kantor direktur, mengetuk pintu dan masuk sambil tersenyum: "Direktur, aku membawa pahlawan yang telah berhasil menangkap Nekko Luo, ha ha."
Direktur Timothy Chen, Mario Yuan telah banyak mendengar tentang dia, dan ketika dia membantu wanita super kaya Lenny Hu untuk menemukan Tibetan Mastiff miliknya, dia mendengar Lenny Hu mengaku sebagai kakak ipar Timothy Chen, oleh sebab itu kesannya terhadapnya cukup dalam.
Timothy Chen melihat Mario Yuan, memegang tangannya dan tertawa: "Mario, kamu adalah seorang selebriti, sungguh tidak mudah untuk bertemu denganmu, haha."
Mario Yuan sedikit tersanjung, dan tersenyum: "Direktur, Anda bercanda. Bagaimana mungkin orang yang tidak dikenal ini menjadi selebriti, Anda terlalu memuji."
"Hei, kamu tidak bisa mengatakan itu." Timothy Chen berkata: "Aku memang pernah mendengar tentang ramalanmu yang sensasional sebelumnya. Aku tidak menyangka kamu akan menangkap tersangka Nekko Luo kali ini, kamu sudah banyak membantuku, kamu tahu? Ha ha."
Mario Yuan tersenyum dan berkata, "Itu memang sesuatu yang harus aku lakukan, Direktur tidak perlu sungkan."
Timothy Chen berkata, "Baiklah, memang tidak perlu sungkan. Aku sudah melaporkan masalahmu ke departemen, setelah disetujui, uang 2 miliar itu akan menjadi milikmu. Bagaimana, bahagia kan, hahaha."
Suara Timothy Chen sangatlah besar, tawanya memenuhi seluruh ruangan kantornya, dia memang sangat senang, meskipun dia mengatakan bahwa bonus 2 miliar itu tidak ada hubungan dengannya, tetap berhasil menangkap Nekko Luo, seorang penjahat kelas A yang diburon, jasanya juga sangat besar.
Setelah berbicara, Timothy Chen memandang Arianna Mu yang cantik dan berkata dengan kagum: "Kapten Arianna juga sangat diperlukan dalam operasi ini. Setelah laporannya disetujui, aku memutuskan untuk memindahkanmu ke Distrik Xicheng sebagai wakil direktur cabang!"
Arianna Mu terkejut: "Benarkah? Oh, terima kasih atas dukungan dari direktur, hehe."
Mario Yuan juga segera memberi selamat kepada Arianna Mu, lalu berkata kepada Timothy Chen: "Direktur Chen, tentang diriku, sudah cukup Anda saja yang tahu. Aku tidak ingin terlalu banyak orang tahu."
Timothy Chen manggut-manggut: "Kamu tenang saja, menjaga rahasia adalah kelebihan kami, ha ha."
Berjalan keluar dari kantor direktur, Arianna Mu mengantar Mario Yuan ke pintu dan bertanya, "Apakah kamu akan kembali?"
Mario Yuan berkata: "Ya, aku harus kembali bekerja."
“Lalu… Apa kamu ada waktu malam ini?” Wajah kecil Arianna Mu tiba-tiba tersipu dan sepasang matanya yang besar terlihat sedikit menghindar ketika dia berbicara, tapi setelah bertanya, dia menatap Mario Yuan dengan gugup.
Mario Yuan sedikit bersemangat melihat penampilan malu-malu yang pertama kali ditunjukkan Arianna Mu, tetapi pada saat ini, Christy Shen tiba-tiba muncul di benaknya. Dia memikirkannya dan berkata, "Aku masih belum tahu."
Arianna Mu berkata: "Lalu kapan kamu akan tahu?"
"Di akhir jam kerja," Mario Yuan menatap mata Arianna Mu dan bertanya, “Kenapa, apakah kamu ingin mengundangku untuk makan?"
Arianna Mu mengerang manja: "Kamu yang harusnya mentraktirku, bonus 2 miliar, tidak bisakah kamu belikan aku makanan enak?"
Mario Yuan tersenyum dan berkata, "Hehe, tentu saja, kamu bisa makan apapun yang kamu mau."
"Oke, kalau begitu aku akan menunggu teleponmu."
"Oke bye."
Kembali ke kantor, sudah waktunya untuk bekerja. Tepat setelah Mario Yuan duduk, Sabrina Song datang dan berkata, "Sekretaris Yuan, seseorang sedang mencarimu di ruang penerima tamu di luar."
Mario Yuan bertanya: "Siapa?"
Sabrina Song berkata: "Perusahaan Real Estat Hongfa."
"Oh, oke, aku akan segera ke sana."
Tidak usah dipikir juga tahu, mereka datang untuk membicarakan proyek pembangunan kawasan pemukiman.
Felix Mai, seorang pria paruh baya berusia empat puluhan, terlihat sangat cerdik. Dia memegang tangan Mario Yuan dan menjabatnya beberapa kali sambil tersenyum: "Halo, Sekretaris Yuan, namaku Felix Mai, dari Perusahaan Real Estat Hongfa. Ini kartu namaku. Maaf mengganggu Anda dengan jadwal Anda yang begitu sibuk, haha."
Mario Yuan mengambil kartu itu dan melihatnya sambil tersenyum: "Direktur Mai terlalu sungkan, silakan duduk."
Felix Mai duduk dan berkata dengan suara rendah: "Direktur Han yang memperkenalkanku ke sini. Dia memintaku datang mencari Anda dan menunjukkan proposal kami kepada Anda."
"Sungguh, haha, itu bagus."
Meskipun dia tertawa, Mario Yuan diam-diam mencibir di dalam hatinya, batinnya berkata bahwa para pemimpin ini semuanya bukanlah orang bodoh, jarang-jarang ada sebuah proyek, jadi semua orang ingin ambil bagian.
Karena itu adalah orang yang disuruh oleh Lola Han, Mario Yuan kehilangan minat untuk memahaminya secara detail, setelah menerima proposalnya, dia mengusir Felix Mai setelah beberapa saat.
Sebenarnya, perusahaan yang memeriksa penawaran tersebut hanyalah formalitas belaka, siapa pun yang memenangkan penawaran bergantung pada koneksi. Mario Yuan tentu saja tahu bahwa dia tidak dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dari pimpinan.
Tugasnya adalah hanya untuk penampilan luar saja, hanya bertanggung jawab untuk menerima perusahaan yang datang untuk menawar. Begitu dia memahami kebenaran ini, Mario Yuan segera kehilangan minat.
Kembali ke kantor, Mario Yuan menyerahkan dokumen tersebut kepada Winsen Qin: "Simpan dokumen ini."
Winsen Qin tersenyum dan berkata, "Baik ... Eh, Hongfa, aku kenal dengan perusahaan ini."
Mario Yuan bertanya: "Sungguh, katakan padaku, perusahaan macam apa ini?"
Winsen Qin berkata: "Ini adalah perusahaan real estate terkenal di provinsi kami, dan komplek tempat aku tinggal dibangun oleh perusahaan ini."
"Oh, apa lagi?"
Winsen Qin berkata: "Hanya saja kualitas konstruksinya tidak begitu bagus. Ada beberapa rumah di komplek kami yang retak di dinding setelah serah terima rumah, mereka juga tidak menanggapi ketika diminta penjelasan. Singkatnya, reputasinya di Kota A tidak begitu baik."
Terry Ge yang ada di samping berkata: "Aku juga mendengar bahwa bangunan yang dikembangkan oleh perusahaan real estate ini bermasalah, hal-hal semacam kualitasnya tidak bagus, areanya tidak cukup, dan area penghijauan umum malah diubah menjadi tempat parkir untuk dijual."
Ketika Mario Yuan mendengar kata-kata itu, dia sedikit khawatir dan berkata, "Aku mengerti."
Seperti kata pepatah, tidak ada bisnis yang tidak licik. Orang-orang sekarang telah sepenuhnya meninggalkan moralitas dan hati nurani mereka demi uang. Selain mengandalkan pengawasan yang baik, tidak ada cara untuk mengubah pengusaha menjadi orang baik. Sayangnya, mekanisme pengawasan saat ini masih jauh dari sempurna.
Setelah beberapa saat, Gani Tan, sang sekretaris direktur, mendatangi Mario Yuan dan berkata bahwa direktur sedang mencarinya.
Ketika dia datang ke kantor direktur, Lola Han berkata: "Mario, ikutlah denganku."
Mario Yuan tidak berani bertanya kemana mereka akan pergi, hanya menjawab: "Baik."
Di mobil direktur, selain Mario Yuan, juga ada sekretaris Gani Tan, dia duduk di kursi sebelah sopir, dan Mario Yuan mau tidak mau duduk di kursi belakang bersama Lola Han.
Mobil meninggalkan gerbang unit kerja, lalu Lola Han berkata kepada sopirnya: "Reno, pergi ke Toko Barang Antik dulu."
Toko Barang Antik, dari namanya saja sudah ketahuan ini adalah toko yang menjual barang antik. Setelah mobilnya berhenti dan mereka turun, Mario Yuan diam-diam mengatakan bahwa dia tidak salah menebak.
Seorang direktur yang bermartabat datang ke toko barang antik, ada maksud apa di balik ini semua?
Lola Han sepertinya kenal dengan bosnya.
"Eh, Direktur Han, tamu terhormat, silakan masuk."
Lola Han juga tidak sungkan, langsung masuk dan duduk, dan bos itu pun buru-buru menyiapkan teh.
Novel Terkait
Kisah Si Dewa Perang
Daron JayBlooming at that time
White RoseYou're My Savior
Shella NaviThis Isn't Love
YuyuThick Wallet
TessaCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaThe Sixth Sense×
- Bab 1 Hujan Meteor Di Hari Jomblo
- Bab 2 Kompensasi Mahal
- Bab 3 Cari Uang
- Bab 4 Menyelamatkan Gadis Cantik
- Bab 5 Tanpa Kebetulan Takkan Jadi Novel
- Bab 6 Makanan Busuk
- Bab 7 Penciuman Anjing
- Bab 8 Kebetulan
- Bab 9 Percobaan Kecil Yang Hebat
- Bab 10 Wanita Kaya Datang Mencari
- Bab 11 Pangeran Yang Mahal
- Bab 12 Kepala Divisi Shen Mabuk
- Bab 13 Hartawan
- Bab 14 Pemeriksaan Dadakan
- Bab 15 Pertaruhan Heboh
- Bab 16 Empat Perkasa Kota A
- Bab 17 President Suite
- Bab 18 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 19 Menantang Pertapa Nico
- Bab 20 Apa Salahnya Mengikat Kontrak Denganmu
- Bab 21 Tahu Sebelum Meramal
- Bab 22 Wanita Misterius
- Bab 23 Banyak Disukai Wanita
- Bab 24 Banteng Kecil
- Bab 25 Kontrontasi
- Bab 26 Tante Kecil
- Bab 27 Ucapan Yang Mengejutkan
- Bab 28 Direktur Wanita Yang Jelita
- Bab 29 Pentingnya Jabatan Sekretaris
- Bab 30 Tekanan Batin Selena Zhou
- Bab 31 Pispot
- Bab 32 Polisi Cantik Yang Tegas
- Bab 33 Berjasa Dengan Hanya Satu Tongkat
- Bab 34 Ketergantungan
- Bab 35 Wakil Direktur Yang Cantik
- Bab 36 Biaya Tutup Mulut
- Bab 37 Tahu semuanya
- Bab 38 Diundang Wanita Cantik
- Bab 39 Membuat Orang Tercengang Begitu Berbicara
- Bab 40 Rahasia Atasan Wanita