Craving For Your Love - Bab 37

Pria di dalam mempersilahkannya masuk dengan suara rendah, Arielle Su mendorong pintu dan masuk, pria itu kini sedang menundukkan kepalanya dan duduk di mejanya sambil memeriksa dokumen.

"CEO Qin, ini adalah makanan yang diantarkan ke kantor GM siang ini, ini adalah bagian Kamu.”

Dia menggunakan kata Kamu untuk menunjukkan rasa hormat, sekaligus menjaga jaraknya.

Alonzo Qin mengerutkan alisnya dan mengiyakannya.

Ketika melihatnya tidak mempersilahkanya pergi, Arielle Su berdiri sopan sejenak, melihat dirinya yang sedang serius memeriksa dokumen, seakan-akan tidak bermaksud untuk berbicara, sehingga dia pun memutuskan untuk berpaling dan keluar.

Dia baru saja berbalik, tetapi pria itu langsung membuka mulutnya,"Bagaimana tidurmu tadi malam?"

"Sangat baik!" Arielle Su menjawab,"Tidak ada mimpi sepanjang malam."

“Benarkah? Bukankah kamu mengalami insomnia dan menyalakan lampu di tengah malam?” Tanya Alonzo Qin.

Arielle Su bersikeras menggelengkan kepalanya,"Tidak, aku jarang mengalami insomnia."

Pada kenyataannya, dia sebenarnya berbohong, dia memang mengalami insomnia tadi malam, setiap kali menderita insomnia, dia selalu menyalakan lampu, dia takut akan kegelapan, beberapa orang mengatakan bahwa orang yang takut akan kegelapan adalah orang yang kesepian.

"Duduk di sofa dulu, ada dokumen yang akan kuberikan kepadamu, tolong bantu aku mengurusinya sore ini.”

Arielle Su merasa bahwa hubungan mereka dalam berbisnis sangat baik, dia pun berjalan dengan rasa senang, lalu menunggunya menyerahkan dokumennya kepadanya.

Setelah beberapa saat, pria itu mengambil kotak makan siang yang dia bawa, lalu berjalan ke arahnya dan duduk di sisinya.

Dia menunjuk ke arah tumpukan dokumen di meja teh,"Lihat dokumen ini dulu, aku memerlukannya nanti sore, tolong rapikan tepat waktu."

Arielle Su menganggukkan kepalanya,”Baik, CEO Qin."

Setelah kembali ke kantor GM sambil membawa dokumen itu, dia baru menyadari bahwa dokumen ini tidak akan bisa diselesaikan dalam waktu satu minggu, terlebih lagi satu sore.

Sepertinya dia harus bekerja lembur lagi setiap malam dalam minggu ini, memikirkannya saja sudah membuatnya merasa sakit kepala.

Pada malam harinya, Rekan Li, Rekan Xue, dan Cecilia Wang yang sudah menyelesaikan pekerjaan mereka pun langsung tergesa-gesa pergi.

Bagaimanapun, mereka masih muda, mereka sepertinya masih mempunyai banyak kegiatan setelah selesai bekerja, tidak seperti dia, yang hidup seperti seorang veteran yang pensiun setiap harinya.

Arielle Su tidak suka begadang, suka membaca buku, juga suka minum teh dan bermain catur, sepertinya hal-hal yang dia sukai juga merupakan hal-hal ang disukai veteran pensiunan.

Alonzo Qin juga lembur bekerja, dia melewati kantor GM saat pergi ke ruang teh, dia sedang menelepon dan tidak tahu siapa yang sedang berbicara dengannya, suaranya terdengar sangar rendah.

Arielle Su menatap ke arah layar dengan sangat fokus, tapi suarnaya terdengar mengiang pelan di telinganya.

Pada pukul setengah delapan, dia berjalan keluar dari pintu Qin’s Corp., hujan gerimis sedang turun di luar dan dia lupa membawa payungnya.

Arielle Su diam-diam memarahi dirinya sendiri karena selalu saja lupa, karena lupa membawa payung, dia juga sudah berulang kali kehujanan selama beberapa tahun ini.

Mobil Alonzo Qin kini sedang berhenti di sisi kakinya,"Masuk ke mobil, aku akan mengantarmu pulang."

Arielle Su menggigit bibirnya, lalu secara tidak sadar mencoba untuk menjauh darinya,"Tidak, CEO Qin, aku akan pulang dengan taksi."

“Masuk ke mobil.” Alonzo Qin mengerutkan alisnya.

Arielle Su tetap saja menggelengkan kepalanya, Alonzo Qin tidak banyak berbicara, lalu langsung menginjak pedal gas, hingga mobilnya langsung melaju kencang seperti anak panah dalam sekejap.

Mobilnya langsung menghilang dalam sekejap, dia tersenyum dan merasakan sesuatu yang pahit memasuki matanya, hingga terus-menerus mengalir ke luar.

Untung saja dia mundur tepat waktu dan tidak terlalu banyak berfantasi mengenai dirinya.

Ketika tiba di rumah, Arielle Su benar-benar basah kuyup, dia hanya berendam di bak mandi air panas sejenak, lalu beranjak naik ke tempat tidur.

Ada beberapa hal yang langsung rusak hanya karena sebuah retakan kecil, seperti banjir yang terus-menerus mengalir tanpa henti.

......

Ketika bangun pada keesokan harinya, Arielle Su merasa bahwa kepalanya terasa sangat berat, pengalamannya menyampaikan kepadanya bahwa dia sudah flu.

Jika dia tahu sejak awal, dia pasti tidak akan kembali dalam keadaan kehujanan tadi malam, lebih baik menetap satu malam di kantor GM! Jauh lebih baik dari pada flu.

Setelah bersusah payah bangun untuk mandi, Arielle Su menatap pantulan dirinya di cermin dan merasa aneh.

Alasan keanehannya adalah, dia bukan lagi Arielle Su yang semula, dia telah berubah, berubah menjadi serakah, berubah selalu menginginkan lebih lagi.

Pada akhir pekan, Arielle Su yang baru saja menjenguk ibunya dari rumah sakit menerima panggilan dari Nora Qiao.

"Aku ingin tahu apakah Nona Su bisa menemaniku berbelanja hari ini?"

Arielle Su jarang sekali tidak bekerja lembur di akhir pekan, jadi suasana hatinya juga berada dalam keadaan yang sangat baik.

"Berdasarkan kerja kerasmu dalam melayaniku, maka diperbolehkan."

Nora Qiao yang berada di sisi lain panggilan tersenyum dingin,”Mengesalkan!"

Mereka berdua bertemu di Century Emporium di South Ring Road, walaupun bukan pusat perbelanjaan kelas atas, tapi juga tidak terlalu rendahan, cocok dikunjungi para pekerja yang digaji, harganya tidak mahal, bahkan sering ada diskon.

Nora Qiao dan Arielle Su memiliki tingkat pendapatan yang sama, sehingga mereka sering berbelanja brsama, tetapi Arielle Su sangat sibuk beberapa bulan belakangan ini, sehingga jarang datang.

Sambil beerdiri di depan pintu Century Emporium, Arielle Su melihat ke arah sekeliling, tetapi tidak melihat Nora Qiao.

Ketika baru saja ingin menelepon, panggilan Nora Qiao terlebih dahulu diterima.

"Nona Su, mohon tunggu sebentar, terjadi kemacetan lalu lintas......"

Arielle Su tertawa,”Baik, kamu boleh langsung membelikan es krim nanti."

Nora Qiao juga tertawa,"Biarkan aku memanjakanmu, jika diganti dengan orang lain, jangan pernah mencoba untuk memimpikannya!"

Mereka berdua kemudian berbincang sejenak hingga akhirnya memutuskan panggilannya.

Arielle Su berjalan ke kursi santai di sisinya untuk duduk dan menunggu, lalu tiba-tiba melihat siaran berita di layar iklan di seberang jalan.

"Huanyu Construction memberikan pengumamn bahwa mereka akan memasuki Kota Yun bulan ini tadi pagi, tindakan Huanyu Construction ini tentu saja akan berdampak positif terhadap perekonomian Kota Yun, skala cakupannya yang luas ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah kota Yun, lapor wartawan kami.”

Arielle Su yang merasa bosan melihatnya dengan serius, tanpa menyadari adanya mobil yang perlahan berhenti di tempat parkir tidak jauh darinya.

Jika dilihat dari luar, kaca mobil terlihat gelap, tidak jelas apakah orang yang duduk di dalamnya adalah pria atau wanita.

Ketika ponsel di dalam tasnya bergetar, Arielle Su pun menarik kembali tatapannya dan mengira Nora Qiao meneleponnya lagi, siapa yang menyangka ternyata adalah dia.

Alonzo Qin——

Arielle Su menatap ponselnya cukup lama, tetapi akhirnya tetap tidak menjawabnya dan membiarkannya terus bergetar.

Mereka berdua sudah tidak bertemu sesama selama setengah bulan sejak malam hujan itu, jelas-jelas bekerja di lantai yang sama, tetapi tidak bertemu sesama, tidak sulit disimpulkan bahwa mereka berdua sengaja saling menghindar.

Namun, mereka hanya menghindari pertemuan, bagaimana dengan perasaan mereka? Apakah mereka bisa sepenuhnya menghindarinya?

Setelah selesai bergetar, dia pikir dia tidak akan meneleponnya lagi, namun tidak disangka dia ternyata menelepon lagi.

Arielle Su tidak ingin menjawabnya, namun ponselnya sepertinya tidak patuh padanya terus-menerus bergetar, mengapa dia terus memaksanya, bisakah dia tidak memaksanya?

Dia merasa bahwa mereka berdua telah melakukannya dengan sangat baik, mengapa dia menyerahkan semua usaha awalnya begitu saja?

Apakah dia mungkin mencintainya? Bagaimana mungkin?

Dia mempunyai kekasihnya sendiri, sedangkan dirinya sudah lelah untuk kembali mencintai lagi, luka lima tahun yang lalu sangat dalam dan menyakitkan, bagaimana dia mungkin bisa melupakannya, bisa merasa tenang.

Dia tidak bisa melakukannya, dia setulusnya tidak bisa melakukannya.

Dia juga tahu jelas, selama kesalahpahaman itu tetap ada dalam hatinya, maka akan selalu ada jarak dan perselisihan di antara mereka.

Dia tidak ingin menangis, tetapi air matanya tidak patuh hingga mentes di atas layar ponselnya.

Telepon terus bergetar, air matanya menetes jatuh pada nama pria itu, terasa sedikit ironis dan menyedihkan.

Apakah karena angin hari ini bertiup lumayan kencang, hingga matanya terasa sangat sakit?

......

Nora Qiao terjebak di jalan selama lebih dari satu jam, hingga akhirnya tiba, dia takut Arielle Su mengkhawatirkannya, sehingga dia langsung bergegas berlari setelah turun dari bus, dahinya juga dipenuhi oleh tetesan keringat.

Arielle Su mengomelinya,"Aku tidak terburu-buru, untuk apa kamu berlari?"

“Janji temu dengan Nona Su sangat berharga, bagaimana aku mungkin tidak merasa cemas?” Nora Qiao membungkuk dengan terengah-engah, tapi tidak lupa untuk mengisenginya.

“Ayo masuk.” Arielle Su menarik tangannya.

Nora Qiao meletakkan tasnya di bahunya dan bergumam,"Sepertinya aku benar-benar tidak bisa terus tidak berolahraga lagi, sudah menjadi seperti ini ketika baru saja berlari beberapa langkah?"

Novel Terkait

My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu