Craving For Your Love - Bab 4
Arielle Su hanya bisa mengarang.”Bukankah aku baru saja ditempatkan di posisi yang baru, aku harus mengenali suasananya, terlebih lagi, aku adalah seorang pekerja baru, jika manajer belum pergi, aku tentu saja juga tidak berani melangkah pergi!”
Hannah Dong juga megetahui dunia pekerjaan itu tidak hanya diputuskan oleh dirinya sendiri,”Baiklah, kalau begitu, ibu akan membantumu memindahkannya ke lain hari, pulanglah lebih awal setelah selesai bekerja.”
“Iya, baik!”
Setelah memutuskan panggilannya, Nora Qiao menepuk bahunya,”Ibumu tidak menyadari apapun, bukan? Mengapa ia memperhatikanmu seperti memperhatikan penjahat setiap harinya.”
Setelah berhenti sejenak, ia lanjut berkata,”Namun, kembali ke topik awal, apakah kamu benar-benar berencana untuk mengikuti ibumu dan pergi berkencan buta, lalu sepenuhnya melupakan lelaki brengsek bermarga Qin itu?”
Ekspresi wajah Arielle Su tidak terlihat berubah,”Dia adalah orang yang sudah seharusnya kulupakan sejak awal, terlebih lagi, kamu saja sudah mengatakan dia adalah lelaki brengsek, untuk apa aku terus mengingatnya?”
“Betul, ini sudah betul!!!” Nora Qiao benar-benar sangat setuju padanya.
Namun, hanya Arielle Su sendiri yang tahu, walaupun ia berkata demikian, namun melaksanakannya itu tidak semudah itu.
Pada saat yang bersamaan, dua lelaki terlihat sedang duduk di meja kafe yang berada tidak jauh dari mereka.
Salah satunya terlihat sempurna hingga membuat orang lain merasa merinding, orang yang pernah melihat terpaan badai sekalipun akan menghela nafas dan merasa bahwa Tuhan ini tidak adil sat menciptakannya.
Fitur dari wajahnya itu terukir dengan sangat indah, disertai dengan bibir yang tipis, ia hanya perlu duduk sesederhana itu untuk memancarkan sejenis aura pengusaha yang sukses dan berpengalaman.
“CEO Qin, kontrak ini......”Lelaki itu menghapus keringat yang bercucuran karena rasa gugupnya.
Alonzo Qin hanya tersenyum datar tanpa menjawabnya.
Lelaki itu tahu jelas bahwa Alonzo Qin adalah ahli dalam psikologi dan pernegosiasian, dia pasti tidak akan mengungkapkan isi hatinya semudah itu, sehingga ia hanya bisa mencoba bertanya saja.
“Kita akan membicarakannya lebih mendetil lagi minggu depan.”
Alonzo Qin tiba-tiba berdiri, mengaitkan kancing pada jasnya, lalu memilih untuk menghentikan pertemuan kali ini dengan sikap yang masih mempertahankan kesopanannya.
Setelah Alonzo Qin melangkah menjauh, lelaki yang masih terduduk itu kembali fokus dan menggaruk kepalanya dengan rasa gugup.
Alonzo Qin ini benar-benar menghadirkan kesulitan yang berbeda, dia ini benar-benar sangat keras, namun dia juga tidak bisa menyinggungnya semudah itu.
Dia merasa kesal, sampai kapan kontrak ini dapat ditandatangani??
Dia masih ingat jelas bahwa suasananya masih sangat baik pada awalnya, mengapa dia sepertinya tiba-tiba bersikap datar setelah kedua wanita yang ribut dan berada beberapa meja dari mereka itu pergi.
Apakah ini hanyalah perasaannya saja?
......
Saat pulang ke apartemen sewaan di malam hari, Arielle Su melangkah masuk ke kamar dan langsung berbaring kelelahan di atas tempat tidur.
Dia berpikir, sepertinya ini adalah hari yang paling mengenaskan dalam hidupnya.
Tidak hanya dimarahi oleh atasannya, namun dia juga tidak dihiraukan oleh mantan suaminya, ia bahkan merasa bersedih hanya memikirkannya.
“Tok tok.....”
Pintu kamar diketuk dari luar.
“Arielle, apakah kamu sudah tidur?” Tanya ibunya, Hannah Dong, di luar pintu.
Arielle Su bergegas menahan air mata yang hendak membuat matanya berkaca-kaca,”Belum, masuk saja, Ibu.”
Hannah Dong mendorong pintunya, lalu membawa semangkuk bubur biji teratai,”Musim panas ini terasa sangat berat, minum sedikit bubur untuk meredakan panasnya.”
“Baik!”Arielle Su mengambilnya.
Sambil berbicara, ibunya mengeluarkan dua lembar tagihan dan menaruhnya pada kakinya,”Ini adalah tagihan yang diberikan oleh guru Emily, ia berkata ini adalah biaya penjagaan untuk setengah tahun kedepan, lalu juga sudah tiba saatnya untuk membeli obat sakit jantungku, apakah uangnya cukup?”
Arielle Su menghitungnya sejenak, kebetulan pas-pasan, namun dia tidak bisa mengatakan yang sebenarnya,”Sangat cukup, aku juga sudah mendapatkan pekerjaan paruh waktu untuk akhir minggu.”
Hannah Dong menganggukan kepalanya dan tetap saja mengomentarinya,”Aku menyuruhmu untuk mencari pasangan lebih cepat, namun kamu terus saja menundanya, membiayai keluarga sendirian itu benar-benar sangat melelahkan, kamu ini pasti akan kelelahan. Cepat minum buburnya, lalu tidur lebih awal setelah selesai minum.”
Ibunya sepertinya tidak menyadari perbedaannya, dia pun merasa senang tidak perlu menjelaskannya.
“Mengerti.”
Lima tahun yang lalu, Nora mengantarnya ke rumah sakit pada waktu yang tepat, ia hampir saja mengalami ancaman keguguran, namun untung saja anaknya masih bisa dipertahankan.
Ibunya sudah menolaknya bersama dengan Alonzo Qin ejak awal, setelah tahu bahwa sepupunya itu menyukainya, maka ia pun semakin menolaknya.
Mulai dari saat kecil hingga dewasanya, ibunya itu lebih mencintai sepupunya daripada dirinya, ia bahkan mendesaknya untuk menyingkirkan anaknya.
Tubuhnya berada pada kondisi lemah saat itu, namun demi mempertahankan anaknya, ia bersujud di depan ibunya dan memohon kepadanya untuk mempertahankan anaknya hampir setiap harinya.
Dirinya yang baru saja bercerai itu sepertinya tidak menghiraukan segalanya dan hanya memiliki anak di dalam perutnya.
Setelah tidak tahu berapa hari ia memohon, ibunya akhirnya menyetujui permohonannya, bahkan memintanya untuk jangan melibatkan dirinya sedikitpun dengan lelaki itu.
Dia menyetujui ibunya, selama ia bisa mempertahankan anaknya, maka ia akan mengikuti semua perkataannya.
Ibunya tidak mengingkari janjinya dan berusaha keras untuk membantunya mempertahankan anaknya ini.
Namun ibunya terus mengkhawtirkan dirinya sepanjang hari dan malam, hingga akhirnya terjerat penyakit jantung kronis......
Pada saat bermimpi di tengah malam, ia selalu saja merasa dia paling bersalah terhadap ibunya
Di perusahaan, dia juga terus berusaha keras untuk bertahan, dia tidak mengkhawatirkan Anna Li membalas dendam pribadinya secara terang-terangan, dia mengerti, pengelola yang sudah setinggi Anna Li itu mungkin sudah bersikap tegas terhadap bawahannya, namun dia masih belum mencapai tingkat dimana ia tidak bisa membedakan apa yang harus ia lakukan di muka umum dan secara pribadi.
Dia benar-benar mengkhawatirkan apakah perjanjiannya itu berjalan lancar atau tidak, apakah akan terpengaruh oleh karena langkahnya yang salah atau tidak.
Seperti pepatah yang mengatakan, pebuatan baik itu sulit sekali disadari, namun perbuatan buruk langsung disadari dalam sekejap.
Para rekan kerja di Departemen Evaluasi sering sekali berkumpul secara berkelompok, lalu beradu kapan ia akan dipulangkan, apakah ia mungkin kehilangan pekerjaannya karena hal ini.
Lagipula, mereka juga ingin membesarkan permasalahannya.
Awalnya ia hanya berencana untuk menyelesaikan berkas evaluasinya dengan merendahkan diri, tidak disangka ternyata akan muncul permasalahan tidak jelas seperti ini di pertengahan, yang akhirnya membuat Arielle Su merasa sangat sakit kepala.
Gosip itu sudah tersebar kemana-mana, tersebar hingga sudah tidak sepenuhnya jelas lagi.
Naun untung saja tidak ada pergerakan dari sisi atas, hal ini pun membuatnya merasa jauh lebih tenang.
Arielle Su menyimpulkan sendiri, ia harus bersikap lebih fokus lagi dalam melakukan apapun kedepannya, jangan sampai terburu-buru seperti sebelumnya lagi.
Hari ini, Arielle Su yang baru saja selesai mengadakan petemuan pagi itu langsung menerima panggilan dari Manajer Sun.
“Arielle, kamu sudah bergabung dengan Qin’s Media Corp. hampir seminggu, kamu seharusnya sudah mulai mengenali isi dari berkas evaluasi, aku akan pergi kesana sebentar lagi, kamu sendiri yang akan mendeskripsikan berkas evaluasinya, aku baru saja mendapat kabar bahwa CEO dari Qin’s Corp. juga akan hadir, ini artinya dia sangat memperhatikan berkas evaluasi perusahaan kami, jadi kamu harus tampil dengan baik.”
Arielle Su merasa sangat berantakkan, dalam keadaan dimana ia belum mempersiapkan dirinya, dia tentu saja merasa gugup saat ia harus mempresentasikan sendirian berkas evaluasinya yang pertama sejak ia kembali.
Setelah mempersiapkan dokumennya, Arielle Su pun langsung bergegas pergi ke ruang pertemuan.
Karena dia adalah hostnya, demi menghindari rasa gugupnya itu mengganggu penjelasannya hingga menjadi kurang jelas, dia pun mengulang kembali semua hal yang ia pahami dari awal hingga akhir di dalam pikirannya.
Orang yang menghadiri pertemuannya itu berjalan masuk secara berurutan sesuai dengan waktu yang ditentukan, Arielle Su mengepalkan kedua tangannya dan berusaha keras untuk menenangkan dirinya.
Manajer Sun dan Anna Li melangkah masuk pada saat yang bersamaan, lalu saling menganggukan kepala dan menyapa.
Waktu pertemuan dimulai semakin mendekat, hati Arielle Su berdebar semakin kencang.
Tidak tahu apakah telinganya ini terlalu sensitif, dia masih saja dapat mendengar suara langkah kakinya yang sudah sangat ia kenali itu, selangkah, dua langkah......
Hingga akhirnya ia membuka pintunya dan melangkah masuk.......
Sekelompok lelaki dan perempuan yang mengenakan jas berdiri dan menyambutnya dengan sikap yang sangat hormat.
Alonzo Qin datang saat waktu sudah hampir tiba, dia juga tidak tahu apakah dia ini sengaja atau tidak, dia memilih tempat duduk yang berada tepat berseberangan dengannya, ia hanya perlu mengangkat kepalanya dan akan langsung melihatnya.
Setelah Alonzo Qin duduk, semua orang ikut kembali duduk, Anna Li kemudian mengumumkan,”Sudah bisa dimulai.”
Arielle Su mengangggukan kepalanya dan mulai mempresentasikannya.
“Halo semuanya, aku adalah pekerja yang ditugaskan di Departemen Evaluasi, Arielle Su, berkas evaluasi yang akan kupresentasikan hari ini bersangkutan dengan nilai pengembangan makanan di tengah pasar media.......”
Setengah jam kemudian——
“Terima kasih atas perhatian kalian semua, ini adalah laporan evaluasiku kali ini, jika ada kesalahan kata, semoga kalian dapat memakluminya.”