Too Poor To Have Money Left - Bab 60 Menyentuh Kepala Wakil Rektor Gong

Julien Lu pamit, kemudian langsung mengajak Christina Chu dan Nancy Lu keluar dari kamar.

Tadi Christina Chu menolak halus tawaran Nancy Lu untuk memapahnya.

Karena itu pula, Christina Chu sama sekali tidak siap dan tidak memiliki pegangan. Begitu tumitnya diinjak oleh Marisa Ding, ia langsung jatuh tersungkur.

Marisa Ding memiringkan kepala, memandang ke sekeliling dengan ekspresi angkuh. Ia ingin menggunakan cara ini untuk membuktikan kepribadiannya, sekaligus menuai suara tawa atau tepuk tangan dari sekitarnya.

Sejak kecil, ia selalu memperoleh peran sebagai pemimpin di sekolah.

Karena kakeknya adalah seorang guru, dan ayahnya bekerja di lembaga pendidikan J.

Tidak ada yang berani bersikap buruk padanya.

Itulah yang membentuk kepribadiannya yang tak bisa diatur.

Namun, keadaan hari ini sepertinya sedikit berbeda.

Biasanya, setiap kali ia mempermainkan Christina Chu, orang lain selalu tertawa terbahak-bahak.

Tetapi kali ini, tatapan semua orang yang melihatnya, serta ekspresi di wajah mereka, semuanya begitu janggal.

Ini membuatnya merasa sangat tidak senang, merasa kekuasaannya diabaikan.

Karena itu, ia mengulum permen karet di mulutnya, bersiap untuk meludahkan permen karet dan liurnya pada Christina Chu.

Tapi begitu ia mendongak ....

Marisa Ding melihat seorang lelaki yang sangat tinggi di belakangnya.

Lelaki itu tersenyum padanya?

Kemudian tangan lelaki itu mengangkat dagunya dengan sedikit bertenaga.

"Glek ...."

Ia menelan liur, dan permen karetnya ikut tertelan.

Marisa Ding memegangi lehernya, maju dua langkah dan berbalik, memandang pria setinggi 2 meter lebih ini sambil melongo, baru ia sadar apa yang ditelannya.

"Uhuk! Ugh~!"

Ia segera membungkukkan badan dan memegangi lehernya, ingin memuntahkan permen karet itu.

Sejak Marisa Ding menghampiri mereka, Thomas Gong hanya menatapnya seolah sedang menonton pertunjukan yang menarik, ia juga ingin memberi pelajaran pada murid yang menentangnya ini melalui Marisa Ding.

Siapa suruh ia berani menegurnya?

Namun yang tak disangkanya adalah, entah dari mana munculnya pria berbadan besar ini, beraninya ia menyerang Marisa Ding dari belakang!

Di musim panas yang terik ini, Dexter Li memakai sepasang sandal jepit, celana tiga perempat, dan kaus berleher rendah. Pakaian yang dipakainya adalah barang-barang murahan.

Thomas Gong mengira, ia juga merupakan mahasiswa Haicheng University.

Sehingga ia langsung marah, "Siapa lagi kau? Dari kelas mana? Siapa namamu?"

"Aku tak ingin memberitahumu," jawab Dexter Li menyeringai.

"Kau ...."

Thomas Gong benar-benar marah!

Ia datang kemari, tak hanya dipermalukan, ia bahkan dipermainkan seperti ini oleh seorang murid!

Bagaimana pun, ia adalah Wakil Rektor Haicheng University. Bagaimana mungkin ia membiarkan harga dirinya diinjak-injak! Di mana kekuasaannya?

Karena itu, dia maju beberapa langkah, hendak menyeret pria tinggi besar itu ke kantornya.

Pertama, ia ingin menceramahinya, kemudian memanggil orangtuanya, dan pada rapat besok, ia akan mencatat kesalahan besarnya ini!

Tapi, sebuah tangan yang besar tiba-tiba dijulurkan, menahan dahi Thomas Gong.

Akibat ditahan seperti itu, rambut palsu Thomas Gong pun terjatuh, menampakkan botak lebar yang menyilaukan di bagian tengah kepalanya.

"Ah! Menyebalkan!" seru Thomas Gong murka. Tetapi, kepalanya sedang ditahan, sehingga dia tak bisa maju sedikit pun, hanya bisa asal menggerak-gerakkan kedua tangan dan kakinya.

Melihat peristiwa menggelikan ini, Dexter Li tertawa terbahak-bahak.

Dalam sekejap, terdengar ledakan tawa nyaring para mahasiswi di lantai 4 yang sedang menonton.

Tangan besar itu mendorong dengan lebih kuat, Thomas Gong mundur dengan terhuyung-huyung, bahkan hampir jatuh terduduk.

Wajahnya pucat pasi, namun ia sangat mengerti, ia bukanlah tandingan pria tinggi besar ini.

"Dexter Li, mari kita pergi."

Awalnya Julien Lu merasa sangat geram, namun setelah melihat Thomas Gong dan Marisa Ding diperlakukan seperti itu, amarahnya seketika mereda.

Demi menghindari terjadi masalah lagi, Julien Lu menggandeng tangan Christina Chu dan memimpin jalan, sedangkan Nancy Lu dan Dexter Li mengikuti di belakangnya.

Thomas Gong menatap mereka berjalan pergi, kemudian baru ia tersadar. Ia berseru pada Andrew Du, "Andrew Du! Barusan kau juga lihat, para mahasiswa itu tidak paham etika dasar untuk menghormati guru, kenapa tidak kaucegah?!"

Dia sangat malu danmelampiaskan amarahnya pada Andrew Du.

"Mencegah? Apa yang harus kucegah?"

Andrew Du memutar bola matanya, meskipun tak mengatakan apapun, namun dari matanya, ia tampak mengatakan: Rasakan!

Tak hanya bukan mahasiswa Haicheng University, Julien Lu bahkan akan menjadi anggota kehormatan senat di masa depan. Besok, atasan akan datang untuk memberi medali kehormatan untuk Julien Lu, memangnya apa yang bisa ia cegah!

Setelahnya, ia merasa enggan mempedulikan Thomas Gong, ia pun pergi mengikuti Julien Lu.

Thomas Gong hampir gila karena marah. Beberapa hari ini, apa pun yang ia lakukan selalu tidak berjalan mulus.

Misalnya kemarin lusa, cucunya, Axel Gong, hanya karena menantang seorang mahasiswi di depan gerbang sekolah saja, ia langsung dibawa ke kantor polisi.

Saat ia tiba, ia malah mendapati bahwa Axel Gong langsung ditahan.

Thomas Gong berusaha melobi orang, menggunakan seluruh relasinya, namun pada akhirnya dia gagal total!

Dua hari ini, dia kesal hingga tidak nafsu makan, dan sekarang lagi-lagi dipermalukan begini. Harus diletakkan di mana wajahnya ini.

"Baiklah! Andrew Du, kali ini kau menang! Tapi, lihat saja besok!"

Seru Thomas Gong sambil menatap sosok Andrew Du dari belakang dengan tatapan dingin.

Dia sudah memutuskan, besok saat atasan tiba, dia harus membumbui laporannya untuk menjebloskan Andrew Du ke penjara!

Setelah memikirkannya, Thomas Gong menatap Marisa Ding yang masih berusaha memuntahkan permen karet, dengan iba, ia berjalan dan menepuk-nepuk punggungnya, lalu berkata dengan muram, "Marisa, apakah mereka temanmu? Ingatlah wajah mereka, besok kakek pasti akan menegakkan keadilan untukmu!"

Marisa Ding juga sangat marah. Dasar, Christina Chu, orang rendahan itu! Beraninya bersekongkol dengan orang luar untuk cari masalah dengannya, dan juga, mahasiswi tahun pertama itu, akan ia ingat dalam hati.

Thomas Gong membantunya berdiri. Saat akan pergi, ia menoleh. Tak disangka, di depan asrama putri, berhenti sebuah mobil hitam besar yang mengintimidasi!

"Eh!" Marisa Ding merasa kaget dan heran, hingga melupakan rasa malunya barusan.

Cerita mengenai Karlmann King ini telah tersebar di Haicheng University selama dua hari ini. Dan ia tahu, tepat beberapa hari lalu, adik sepupunya, Axel Gong, saat ini masih ditahan akibat berurusan dengan seorang pria tinggi besar.

Pria tinggi besar itu awalnya mengendarai Land Rover. Kemudian terdengar kabar bahwa Acura NSX milik Tuan Zhang dilindas hingga gepeng oleh Karlmann King ini!

Dalam sekejap, muncul firasat buruk dalam hati Marisa Ding.

Di saat itu pula, ia mendengar komentar orang-orang di sekitarnya.

"Ah, sungguh tampan! Kenapa orang yang digandengnya bukan aku!"

"Kurasa pria tinggi besar itu sangat tampan, bisa membuat orang merasa aman."

"Huh, dia cuma seorang supir ...."

"Memangnya kenapa kalau supir? Dia punya kemampuan bertarung yang luar biasa, bahkan tadi dia menyentuh kepala Rektor Gong."

"Karena kamu bilang begitu aku juga jadi suka. Sebenarnya aku juga suka pria yang keren ...."

"Christina Chu itu benar-benar beruntung! Apa hubungannya dengan idolaku?"

"Eh? Tidak! Bukankah tunangan idolaku itu mahasiswi tahun ketiga bernama Rayne Chen?"

Bla bla bla ... bla bla bla ....

Raut wajah Marisa Ding semakin memburuk.

Meskipun dari luar ia terlihat tenang, namun dalam hati ia berseru, "Mana mungkin!"

Dari dulu, ia sudah pernah mendengar tentang Julien Lu dan Dexter Li. Bahkan, saat itu pun, ia merasa kagum pada lelaki dalam cerita itu.

Kaya! Punya kekuasaan!

Sama sekali tidak mempedulikan Tuan Zhang dari Hongtu's Property!

Mobil seharga lebih dari tiga juta RMB dilindas begitu saja, dan akhirnya, Tuan Zhang kabur dengan ketakutan.

Dan terakhir, ia juga tidak melihat kelanjutannya!

Sayangnya, setiap kali Julien Lu terlibat masalah di gerbang Haicheng University, selama 2 kali itu, dia selalu tidak di sana.

Marisa Ding terus mencari kesempatan bertemu dengan Julien Lu!

Siapa sangka, bisa-bisanya ia bertemu dengan Julien Lu di tempat seperti ini, dan hubungan mereka malah bertentangan begini!

Dan yang lebih penting, bagaimana bisa?

Perempuan rendahan seperti Christina Chu itu, cara apa yang ia gunakan untuk menjalin hubungan dengan Julien Lu?

Ia ini keturunan keluarga kaya, sedangkan Christina Chu hanyalah anak yatim piatu dari keluarga yang berantakan! Dia adalah orang rendahan yang hidup di sekolah bagaikan seekor anjing, yang dipandang rendah oleh siapa pun di mana pun!

Jadi, bagaimana bisa!

......

Sementara di sisi lain, Thomas Gong juga melihat mobil Karlmann King yang berhenti di depan asrama putri itu.

Matanya berkedut.

Mobil yang luar biasa hebat ini, pemiliknya pastilah bukan orang biasa!

Kemudian ia terbelalak.

Novel Terkait

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu